EtIndonesia. Kehidupan seorang pria berusia 30 tahun berubah total setelah terserang stroke.
Liam Rudd dan pacarnya, Stella Slinger Thompson, 28 tahun, tengah mewujudkan ‘impian’ mereka untuk pindah ke Gold Coast di Australia, dan Liam merasa ‘senang’ untuk memulai pekerjaan barunya sebagai mekanik armada bulan lalu.
Namun, Liam terserang stroke di kamar mandi dan jatuh ke lantai kamar mandi dalam keadaan lumpuh pada hari Minggu, 11 November, sebelum Stella menemukannya.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, dia menjalani dua kali operasi darurat untuk mengangkat gumpalan darah di otaknya dan mengalami koma.
Dokter belum memastikan apa yang menyebabkan stroke tersebut, tetapi menduga hal itu mungkin terkait dengan fibroelastoma, tumor jinak yang dapat tumbuh di katup jantung.
Stella dijadwalkan bertemu Liam untuk makan siang bersama teman-temannya pada hari Minggu yang dimaksud dan menjadi khawatir ketika dia tidak menjawab teleponnya.
Setelah menemukannya tergeletak di lantai kamar mandi, dia menelepon ambulans.
Mengenang hari kejadian itu, Stella berkata: “Dia terlambat menjemputku. Biasanya dia agak terlambat jadi aku tidak terlalu memikirkannya. Tapi aku meneleponnya selama lebih dari satu jam. Aku meneleponnya lalu teleponnya berdering dan diangkat lalu ditolak.
“Aku pikir ‘ini aneh’. Lalu akhirnya setelah satu jam dia mengangkat telepon. Dia tidak masuk akal. Yang bisa kudengar hanyalah dia berkata ‘tolong’. Jadi saya bergegas datang dan juga menelepon tiga orang temannya.”
Awalnya, semua orang mengira dia mengalami gegar otak, tetapi keadaannya cepat memburuk.
Liam tidak bisa merespons di sisi kirinya dan setelah tiba di rumah sakit, dokter mengungkapkan bahwa dia terkena stroke dan memerlukan operasi darurat untuk mengangkat bekuan darah di otaknya.
Namun, selama operasi, dokter menemukan bekuan darah kedua yang terlalu ‘berisiko tinggi’ untuk segera dioperasi dan dia harus menjalani operasi kedua keesokan harinya.
Sekarang Stella dan Liam harus menunda impian mereka untuk tinggal di Australia dan kembali ke Inggris agar Liam bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkannya.
Pacarnya telah membuat halaman GoFundMe untuk mengumpulkan uang guna membantu mereka pulang. Pasangan itu berharap bisa kembali ke Australia setelah Liam pulih sepenuhnya.
Rehabilitasi intensifnya diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama satu setengah tahun.
Meskipun dokter optimis tentang pemulihannya, masa depan Liam tidak jelas.
“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” aku Stella.
“Dia bisa jadi dia akan duduk di kursi roda seumur hidupnya. Entahlah pada tahap ini. Hidup dalam ketidakpastian dan mencoba untuk tetap positif tetapi tidak benar-benar tahu apa pun.” (yn)
Sumber: unilad