Miliarder Tiongkok Menghadiahkan Uang Tunai kepada Penduduk Desa Sebagai Ucapan Terima Kasih Atas Dana Pendidikan Puluhan Tahun Lalu

EtIndonesia. Miliarder Tiongkok Richard Liu Qiangdong telah menyentuh hati penduduk desa di kampung halamannya di Tiongkok timur dengan mengatakan bahwa dia akan kembali membagikan hadiah kepada mereka.

Ungkapan terima kasih tersebut mencakup 10.000 yuan (sekitar Rp 21,5 juta) dalam bentuk uang tunai untuk setiap individu yang berusia di atas 60 tahun.

Tradisi tahunan Liu di Desa Guangming, Suqian, Provinsi Jiangsu, dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek.

Liu mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada warga desanya yang pada awal tahun 1990-an telah menyumbangkan total 500 yuan (sekitar Rp1 juta) dan 76 butir telur untuk mendukungnya melanjutkan pendidikan di universitas di Beijing.

Liu, yang kini berusia 50 tahun, adalah pendiri sekaligus ketua JD.com, situs e-commerce terkemuka di Tiongkok.

Menurut daftar Hurun Global Rich List yang dirilis pada April tahun lalu, kekayaan bersih Liu mencapai 49,5 miliar yuan (sekitar Rp108 triliun), menjadikannya berada di peringkat ke-427 dalam daftar taipan dunia.

Tradisi pemberian hadiah Liu dimulai sejak 2016, ketika dia bersama istrinya, Zhang Zetian, mengunjungi desa tersebut.

Selain memberikan uang tunai sebesar 10.000 yuan kepada setiap warga lanjut usia, Liu juga memberikan berbagai hadiah, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga senilai ribuan yuan untuk setiap keluarga.

Seorang petani bermarga Xu mengatakan kepada Jiupai News bahwa komisi desa telah memberi tahu mereka bahwa Liu akan mengunjungi mereka pada 8 Januari tahun ini. Desa tersebut memiliki 1.400 keluarga.

“Komisi desa meminta kami menyerahkan fotokopi dokumen kartu keluarga dan kartu identitas agar mereka dapat mempersiapkan pembagian hadiah dari Liu,” ujar Xu.

Dia juga menambahkan bahwa kedua orangtuanya, yang berusia di atas 60 tahun, berhak menerima total 20.000 yuan (sekitar Rp43 juta) dari Liu.

“Liu datang ke desa kami tahun lalu dan memberikan kami jaket musim dingin serta beberapa makanan,” kata Xu. “Saya melihatnya dari jarak dekat. Dia tampan dan penuh semangat. Kami semua berterima kasih padanya.”

Seorang warga desa berusia 71 tahun, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa meskipun Liu tidak lagi memberikan hadiah di masa depan, dia tetap bersyukur.

“Dia tidak memiliki kewajiban untuk melakukan ini. Uangnya juga diperoleh melalui kerja keras,” kata pria tua tersebut.

Dia menambahkan: “Ada begitu banyak keluarga di desa ini. Dia telah memberikan kontribusi besar bagi desa. Kami tidak akan melupakannya selama satu dekade ke depan.”

Liu menghabiskan seluruh masa sekolah dasar dan menengahnya di daerah pedesaan. Sebelum belajar di Universitas Renmin China yang bergengsi pada tahun 1992, dia hampir tidak pernah meninggalkan desanya.

Keluarganya begitu miskin sehingga dia harus sebagian bergantung pada bantuan warga desa untuk membiayai pendidikannya di universitas.

“Bantuan dari sesama warga desa adalah titik awal bagi saya untuk melangkah ke dunia,” kenang Liu.

Kisah ini mendapat tanggapan positif di media sosial di daratan Tiongkok, meskipun beberapa orang mencurigai pemberian hadiah tersebut sebagai aksi publisitas.

“Dia adalah pengusaha baik yang memiliki hati nurani,” komentar seorang pengguna internet.

“Bagaimanapun, dia memberikan bantuan nyata untuk orang tua. Itu lebih meyakinkan daripada sekadar kata-kata,” kata pengguna lainnya. (yn)

Sumber: scmp

FOKUS DUNIA

NEWS