Mengapa Anda Merasa sangat Lelah? Mungkin Kekurangan Ini…, Enam Kelompok Orang Dihimbau untuk Mencukupinya

EtIndonesia. Seringkali merasa lelah dan tidak bertenaga meskipun tidak melakukan aktivitas berat, bahkan tidur pun tidak bisa mengurangi rasa lelah tersebut. Apa sebenarnya yang terjadi? Mungkin tubuh Anda kekurangan Vitamin B12. Setelah usia 50 tahun, ada 6 kelompok orang yang perlu memperhatikan untuk mencukupi kebutuhan vitamin ini.

Vitamin B12 sangat penting bagi tubuh

Vitamin B12, yang merupakan salah satu anggota Vitamin B kompleks, adalah satu-satunya vitamin yang mengandung unsur logam dan sangat penting bagi tubuh. Karena Vitamin B12 dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, proses produksi energi, dan pengangkutan oksigen, kekurangan Vitamin B12 dapat menyebabkan rasa lelah.

Jika kekurangan Vitamin B12, secara klinis juga akan ditandai dengan gejala seperti radang lidah, anemia megaloblastik, pigmentasi simetris di kulit, dan gangguan saraf.

Memperoleh cukup Vitamin B12 memiliki beberapa manfaat berikut:

  1. Menjaga kesehatan sistem saraf.
  2. Vitamin B12 dalam bentuk koenzim dapat dapat meningkatkan pemanfaatan asam folat oleh tubuh, membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
  3. Membantu transfer metil, mempromosikan pematangan dan perkembangan sel darah merah, menjaga fungsi hematopoiesis (pembentukan darah), serta mencegah terjadinya anemia megaloblastik.

Selama tidak memilih-milih makanan dan menjaga pola makan yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari, secara umum, kita tidak perlu khawatir tentang kekurangan Vitamin B12. Oleh karena itu, bagi kebanyakan orang, tidak perlu mengonsumsi suplemen tambahan Vitamin B12. Makanan hewani seperti daging, ikan, hati, kerang, dan produk susu mengandung Vitamin B12, tetapi makanan nabati hampir tidak mengandungnya vitamin ini.

6 kelompok orang yang rentan kekurangan Vitamin B12

Berikut adalah beberapa kelompok orang yang cenderung kekurangan Vitamin B12:

  1. Orang tua: Seiring bertambahnya usia, penyerapan Vitamin B12 oleh tubuh akan berkurang pada orang tua.
  2. Penyakit metabolik bawaan: Seperti kekurangan faktor intrinsik bawaan, dan lainnya.
  3. Kelompok yang kurang asupan: Seperti para vegetarian jangka panjang.
  4. Orang yang mengonsumsi obat tertentu dalam jangka panjang: Seperti orang yang mengonsumsi metformin secara oral, yang dapat menurunkan kadar Vitamin B12 dalam serum darah.
  5. Kelompok dengan gangguan fungsi pencernaan: Seperti mereka yang menderita penyakit yang berhubungan dengan lambung, pankreas, usus, atau hati.
  6. Kelompok yang membutuhkan lebih banyak Vitamin B12: Seperti kehamilan, pasca melahirkan, infeksi cacing pita, dan lain-lain.

Ahli gizi menyarankan agar mereka yang berusia di atas 50 tahun, sebaiknya mengonsumsi suplemen Vitamin B12 di bawah bimbingan dokter untuk memenuhi kebutuhan harian sebesar 2,4 μg.

Melalui tes darah, Anda dapat mengetahui apakah Anda kekurangan Vitamin B12. Jika terdiagnosis kekurangan Vitamin B12, segera lakukan pengobatan untuk mencegah gejala gangguan sistem saraf yang tidak dapat dipulihkan. Namun, saat mengonsumsi suplemen Vitamin B12, Anda harus berhati-hati agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan, karena bisa menyebabkan gejala seperti asma, eksim, ruam obat, urtikaria, pembengkakan wajah, serta gangguan jantung seperti palpitasi atau nyeri dada, yang dapat memperburuk kondisi pasien angina. Secara umum, suplemen Vitamin B12 dalam jumlah besar tidak disarankan bagi pasien gout (Asam urat), karena dapat memicu serangan gout akut.

Biasanya, selama Anda menjaga keseimbangan pola makan dan struktur makanan yang sehat serta membiasakan kebiasaan makan yang baik, tidak perlu menambah konsumsi Vitamin B12 secara berlebihan. Jika benar-benar kekurangan, suplemen Vitamin B12 perlu dikonsumsi di bawah pengawasan dokter dan hindari konsumsi berlebihan. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS