Tumor Otak Hilang Tanpa Jejak Setelah Tiga Bulan Meski Menderita Limfoma

EtIndonesia. Banyak orang menganggap meninggal secara alami di usia lanjut sebagai sebuah berkah, sementara lebih banyak lagi yang harus meninggalkan dunia ini setelah menderita berbagai penyakit. Kadang-kadang, keajaiban terjadi ketika penyakit berat sembuh tanpa pengobatan, sering kali disertai kejadian yang sulit dipercaya. 

Dalam cerita ini, Diana, sang tokoh utama menceritakan kisah ayahnya yang telah berjuang melawan limfoma selama bertahun-tahun, namun harus menghadapi serangan tumor otak. Saat itulah seorang wanita paruh baya tiba-tiba muncul dan menghadirkan keajaiban bagi sang ayah.

Kejadian ini terjadi di sebuah klinik di Madison, Wisconsin. Saat itu, ayah Diana telah berjuang melawan limfoma selama lima tahun. Namun, pada suatu hari di bulan April, ayahnya tiba-tiba menunjukkan gejala mirip stroke. Diana mengira hal ini mungkin berkaitan dengan cuaca hari itu. 

Ketika Diana tiba di klinik tempat ayahnya menjalani perawatan, tidak ada siapa pun yang menemaninya, bahkan tidak ada petugas medis di sisinya. Meski terlihat santai, Diana tampak agak kebingungan. Ayahnya masih bisa berbicara, tetapi tidak mampu mengingat dengan jelas apa yang ada di sekitarnya.

Karena saat itu belum memiliki ponsel, telepon yang tergantung di dinding menjadi penyelamatnya. Diana menggunakannya untuk menghubungi suaminya yang sedang bekerja. Dia setuju untuk membantu mencari tahu situasi sebenarnya. Diana masih ingat hari itu suaminya mengatakan bahwa dokter menduga ayahnya menderita tumor otak. Diana menatap ayahnya sambil mencoba menyembunyikan rasa terkejut dan bingung. Ayahnya telah diberitahu tentang diagnosis ini, tetapi dia tidak sepenuhnya memahami kondisinya.

Selanjutnya, ayahnya harus dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sementara itu, ibunya bergegas pulang untuk mengambil obat-obatan dan barang-barang yang diperlukan untuk sang ayah. 

Saat itu, suaminya memberitahu bahwa ibu menelepon mengatakan dia tidak dapat menemukan kartu asuransi ayah. Maka, Diana harus kembali ke rumah untuk mencarinya agar ibunya bisa tetap menemani ayah.

Ketika Diana keluar dari klinik menuju parkiran untuk pulang, dia berjalan tanpa rasa, masuk ke mobil, dan menyalakan mesin. Ketika menurunkan kaca jendela, air mata Diana langsung mengalir deras. Diana menangis begitu hebat hingga tidak mampu melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya berkulit hitam muncul di sisi jendela mobilnya. Dia bertanya apakah Diana bersedia berdoa bersamanya. Diana mengangguk dengan sedikit enggan. Wanita itu kemudian menggenggam tangan kiri Diana.

Siana sudah tidak ingat dengan jelas apa yang dia katakan dalam doanya, tetapi yang pasti, suaranya sangat lantang dan membawa ketenangan. Diana merasa memperoleh keberanian dan kekuatan mental untuk menghadapi bencana ini. Sesaat kemudian, sesuatu yang hingga kini Diana anggap sebagai keajaiban terjadi. Wanita paruh baya itu menghilang. Ketika Diana mengalihkan pandangan ke tempatnya berdiri, dia sudah tidak ada, seolah lenyap tanpa jejak. Diana yakin dia adalah seorang malaikat, dan selanjutnya kemudian mulai terjadi keajaiban.

Kondisi ayah Diana benar-benar mengejutkan semua orang, melampaui semua prediksi dari dokter spesialis tumor. Dalam waktu tiga bulan, tumor otaknya benar-benar hilang, membuat dokter yang merawatnya sangat terkejut. Setelah kejadian ini, ayah Diana bebas dari penyakitnya. Dia hidup 12 tahun lagi dan akhirnya meninggal dunia secara alami di usia 93 tahun, bukan karena limfoma, melainkan karena usia lanjut. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS