Trump Berlakukan Tarif, Kolombia dan Meksiko Terima Imigran, Tiongkok Pasrah

EtIndonesia. Pada pekan pertama kepemimpinan Trump, Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) melakukan operasi besar-besaran di seluruh negeri. Pada 26 Januari saja, hampir 1.000 orang ditangkap. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Senin (27/1) menyatakan akan menerima kembali warga negaranya yang dideportasi dari AS.

Petugas ICE bersenjata lengkap menargetkan imigran ilegal, termasuk tersangka pornografi anak, buronan pembunuhan dari El Salvador, perampok bersenjata, dan pengedar narkoba.

Setelah Trump mengumumkan tarif 25% untuk Kolombia (yang akan naik menjadi 50% dalam seminggu) serta larangan perjalanan bagi pejabat Kolombia, negara itu setuju menerima kembali imigran ilegal yang dideportasi dari AS. Namun, terjadi ketegangan lebih lanjut ketika Kedutaan Besar AS di Kolombia tiba-tiba membatalkan janji temu visa.

Kolombia, yang sangat bergantung pada perdagangan dengan AS, mendapat tekanan dari dunia usaha untuk menghindari perang dagang. Setelah Kolombia setuju menerima kembali imigran, AS mengumumkan pencabutan tarif.

Di sisi lain, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengonfirmasi bahwa dalam sepekan terakhir, negaranya telah menerima 4.094 imigran yang dideportasi dari AS, sebagian besar adalah warga Meksiko sendiri.

Pada hari yang sama, Tiongkok juga mulai pasrah dan menyatakan kesediaannya menerima kembali warganya yang dideportasi dari AS.

Ketua DPR AS Mike Johnson menegaskan bahwa negara yang tidak bekerja sama dalam menerima kembali imigran ilegal bisa menghadapi sanksi dari Kongres.(yn)

Sumber: ntdtv

FOKUS DUNIA

NEWS