EtIndonesia. Selama bertahun-tahun, Upper Fifth Avenue di New York, AS, memegang gelar sebagai ‘jalan termahal di dunia’. Namun, kini gelar tersebut diambil alih oleh Montenapoleone, sebuah kawasan perbelanjaan mewah di Milan, Italia.
Setiap tahun, perusahaan Amerika, Cushman & Wakefield, merilis indeks global yang menilai kawasan perbelanjaan termahal berdasarkan harga sewanya. Upper Fifth Avenue telah lama menduduki peringkat pertama dari 138 destinasi ritel terkemuka di dunia, tetapi tahun lalu, Montenapoleone berhasil melampauinya. Jalan pendek ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan yang sekadar melihat-lihat, tetapi juga menarik orang-orang super kaya yang rata-rata menghabiskan setidaknya 2.500 euro (sekitar Rp 42 juta) per pembelian—angka tertinggi di dunia.
Industri pariwisata mewah di Milan berkembang pesat berkat berbagai acara prestisius seperti dua pekan mode (fashion weeks) dan Design Week. Selain itu, kebijakan pajak yang menguntungkan juga berhasil menarik penduduk kaya untuk menetap. Hal ini mendorong merek-merek mewah bersaing mendapatkan lokasi terbaik untuk toko mereka, dan Montenapoleone adalah pilihan utama di Milan.
Sementara harga sewa di Upper Fifth Avenue tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir, di Montenapoleone justru meningkat 30% dan diperkirakan akan terus naik. Rata-rata harga sewa di sana mencapai 20.000 euro (sekitar Rp 338 juta) per meter persegi, lebih tinggi dari Upper Fifth Avenue yang sebesar 19.537 euro (sekitar Rp 330 juta) per meter persegi. Angka ini sangat besar, tetapi merek-merek besar seperti Fendi, Prada, dan Versace menganggapnya sebagai investasi yang menguntungkan.
Diperkirakan, merek-merek terbesar di Montenapoleone meraup pendapatan antara 50 hingga 100 juta euro per tahun hanya dari toko fisik mereka, belum termasuk keuntungan dari eksposur pemasaran kepada puluhan juta pengunjung setiap tahun.
Salah satu keunggulan utama Via Montenapoleone dibandingkan kawasan perbelanjaan mewah lainnya adalah ukurannya yang relatif kecil—kurang dari 400 meter. Ruang ritel yang terbatas ini membuat harga properti melonjak hingga miliaran dolar, sehingga hanya merek-merek fesyen terbesar yang mampu membayar sewanya.
“Tidak semua merek bisa masuk, dan ini menjadi keuntungan karena keterbatasan ruang justru membuat jalan ini semakin eksklusif dan dinamis,” ujar Guglielmo Miani, Presiden Montenapoleone District Association, kepada CBS News.(yn)
Sumber: odditycentral