EtIndonesia. Pada Selasa pagi (28/1), sebuah lubang runtuhan (sinkhole) muncul di persimpangan jalan di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang. Lubang tersebut menyebabkan sebuah truk terperosok ke dalamnya, dengan pengemudi yang hingga saat ini telah terjebak lebih dari 30 jam dan belum berhasil diselamatkan. Nasib pengemudi tersebut masih belum diketahui. Lebih mengejutkan lagi, di dekat lubang pertama, muncul lubang runtuhan kedua.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk sekitar 200 rumah tangga di daerah tersebut dan mendesak sekitar 1,2 juta penduduk untuk menghemat penggunaan air.
Menurut informasi yang diperoleh, pengemudi yang awalnya masih dapat berkomunikasi dengan tim penyelamat mulai kehilangan kesadarannya sejak siang hari pada tanggal 28 Januari.
Detail Kejadian: Lubang Runtuhan dan Upaya Penyelamatan
Lubang runtuhan pertama memiliki diameter sekitar 5 meter dan kedalaman 10 meter. Tim penyelamat telah bekerja tanpa henti sejak 28 Januari, namun mengalami kesulitan karena bagian kabin depan truk terendam air, yang menghambat proses penyelamatan.
Setelah dilakukan pemompaan air dari dalam lubang, operasi penyelamatan kembali dilanjutkan pada sore hari tanggal 29 Januari dengan harapan dapat menyelamatkan pengemudi secepat mungkin.
Namun, situasi semakin memburuk ketika lubang kedua muncul pada pukul 02:40 dini hari pada tanggal 29 Januari. Lubang runtuhan yang baru ini semakin memperumit keadaan, terutama karena terdapat jalur pipa gas yang melintasi area tersebut. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Yashio segera mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga sekitar.
Hingga pukul 08:00 pagi tanggal 29 Januari, sebanyak 185 orang telah mengungsi di tempat penampungan yang disediakan oleh pemerintah kota. Selain itu, pemerintah daerah juga meminta sekitar 1,2 juta orang untuk mengurangi konsumsi air demi mencegah dampak yang lebih luas akibat runtuhan ini.
Pemerintah Prefektur Saitama menduga bahwa runtuhan jalan ini disebabkan oleh kerusakan pada saluran pembuangan air bawah tanah, yang mengakibatkan pergerakan tanah sehingga membuat jalan di atasnya amblas.
Menurut laporan NHK, ada dua alasan utama mengapa operasi penyelamatan menjadi sangat sulit:
- Risiko longsor yang semakin besar di sekitar lubang, yang berpotensi menyebabkan bencana susulan.
- Munculnya genangan air di dalam lubang, yang semakin mempersulit akses tim penyelamat.
Sementara itu, media Central News Agency (CNA) merangkum kronologi insiden sebagai berikut:
Kronologi Kejadian dan Upaya Penyelamatan
● 28 Januari, Pukul 09:50 Pagi
- Tim pemadam kebakaran menerima laporan adanya kendaraan yang jatuh ke dalam lubang runtuhan.
- Setibanya di lokasi, mereka menemukan truk dalam posisi menukik dengan bagian depan lebih rendah di dalam lubang.
- Tim penyelamat menuruni lubang dan mengonfirmasi bahwa pengemudi masih hidup dan dapat berbicara.
- Namun, pintu kabin truk tertutup rapat oleh tanah runtuhan, sehingga tidak bisa dibuka.
- Tim mencoba menyelamatkan pengemudi melalui bagian belakang kabin, tetapi mengalami kesulitan karena adanya longsoran tanah yang melukai dua petugas penyelamat, sehingga operasi penyelamatan terpaksa dihentikan sementara.
- Karena risiko longsor semakin besar, tim penyelamat memutuskan untuk mencoba mengangkat seluruh truk dari dalam lubang sebagai solusi terbaik.
● 28 Januari, Pukul 16:00 Sore
- Dua unit crane konstruksi dikerahkan untuk mencoba mengangkat truk.
- Namun, proses pengangkatan mengalami banyak kendala sehingga tidak berjalan sesuai rencana.
● 28 Januari, Pukul 19:00 Malam
- Tim penyelamat mengganti crane sebelumnya dengan dua unit crane berukuran lebih besar untuk mempercepat proses pengangkatan.
● 28 Januari, Pukul 20:00 Malam
- Tim penyelamat menghubungkan dua crane dengan kabel baja ke bagian belakang dan depan truk.
- Saat proses pengangkatan dimulai sekitar pukul 20:30, kabel baja yang terhubung ke bagian depan truk tiba-tiba putus, menyebabkan truk kembali jatuh ke dalam lubang.
● 28 Januari, Pukul 22:00 Malam
- Upaya kedua untuk mengangkat truk dimulai.
- Karena risiko longsor terus meningkat, tim bekerja lebih hati-hati untuk mencegah bencana tambahan.
● 29 Januari, Pukul 01:00 Dini Hari
- Lubang runtuhan kedua muncul di dekat lokasi awal.
- Runtuhan ini menyebabkan beberapa papan reklame restoran ambruk dan tiang listrik ikut jatuh ke dalam lubang.
- Penyelamatan kembali dihentikan karena situasi menjadi semakin berbahaya.
● 29 Januari, Pukul 03:00 Dini Hari
- Bagian belakang truk berhasil diangkat, tetapi kabin depan masih terjebak di dalam lubang.
- Karena bagian kabin pengemudi mulai terendam air, penyelamatan menjadi semakin sulit.
- Tim penyelamat kehilangan kontak dengan pengemudi sejak siang tanggal 28 Januari, dan hingga kini belum ada tanda-tanda kehidupan.
● 29 Januari, Pukul 15:00 Sore
- Tim penyelamat dari Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo dan Saitama datang untuk membantu.
- Drone dikirim ke dalam lubang untuk memeriksa kondisi di dalamnya.
- Setelah memverifikasi situasi di dalam lubang, proses penyelamatan kembali dilanjutkan.
Situasi Terkini
Hingga sore hari tanggal 29 Januari, nasib pengemudi truk masih belum diketahui. Tim penyelamat terus berusaha mengeluarkan air dari dalam lubang untuk mempercepat proses penyelamatan.
Sementara itu, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab utama insiden ini, dengan dugaan sementara bahwa pipa saluran air bawah tanah mengalami kebocoran, yang mengakibatkan tanah di atasnya tergerus dan menyebabkan jalan amblas.
Pihak pemerintah juga terus mengawasi perkembangan lubang kedua yang muncul, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsoran lebih besar yang bisa mengancam lebih banyak warga.(jhn/yn)