Jepang baru-baru ini mengalami kebakaran hutan terparah dalam 30 tahun terakhir. Kebakaran ini telah berlangsung selama lima hari, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan memaksa ribuan penduduk di beberapa wilayah untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
EtIndonesia. Pada Minggu (2 Maret), pihak berwenang Jepang mengumumkan bahwa lebih dari 4.500 warga di Prefektur Iwate, timur laut Jepang, telah menerima perintah evakuasi. Sekitar 2.000 orang telah meninggalkan daerah sekitar Ofunato, Prefektur Iwate, dan berlindung di rumah kerabat atau teman. Sementara itu, lebih dari 1.200 orang lainnya mengungsi ke tempat penampungan.
Menurut laporan NHK, kebakaran di Prefektur Iwate telah meluas hingga sekitar 1.800 hektar hingga Minggu pagi pukul 06.00. Antara 1 Maret pagi hingga 2 Maret, area yang terbakar bertambah 400 hektare.
Akibat kebakaran ini, sebagian jalur kereta Sanriku dihentikan sementara. Selain itu, lebih dari 1.100 rumah di beberapa wilayah Kota Ofunato mengalami pemadaman listrik.
Badan Manajemen Bencana Jepang menyatakan bahwa kebakaran ini merupakan yang terbesar sejak kebakaran hutan di Kushiro, Hokkaido, pada tahun 1992, yang saat itu menghanguskan area seluas 1.030 hektare.
Kebakaran hutan ini mulai terjadi pada 26 Februari. Pada 27 Februari, sebuah jasad laki-laki yang hangus ditemukan di Kota Ofunato.
Rekaman udara menunjukkan bahwa setelah empat hari kebakaran, asap putih masih terlihat mengepul di beberapa bagian hutan. Helikopter militer berusaha memadamkan api. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menginstruksikan agar “langkah-langkah penanganan dilakukan dengan sempurna.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com