Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Karpet

Menyedot debu secara rutin dapat menghilangkan kotoran di permukaan, tetapi hanya pembersihan mendalam yang dapat membasmi bakteri dan noda membandel

oleh Nafeesah Allen – BHG.com

Karpet adalah fitur umum di sebagian besar rumah. Karpet membuat ruangan terasa nyaman sekaligus menambah tekstur dan kehangatan. Namun, kotoran, debu, dan alergen mudah berkembang di karpet. Menyedot debu secara rutin dapat menghilangkan kotoran di permukaan, tetapi hanya pembersihan mendalam yang dapat membasmi bakteri dan noda membandel. Jadi, seberapa sering Anda harus membersihkan karpet?

Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah lalu lintas di ruangan, apakah ada anggota keluarga yang memiliki alergi, dan apakah Anda memiliki hewan peliharaan yang sering rontok bulunya.

Produsen karpet biasanya merekomendasikan pembersihan permukaan setiap minggu dan pembersihan mendalam setidaknya setiap 12 hingga 18 bulan. Hubert Miles, Inspektur Master Bersertifikat dan pemilik Patriot Home Inspections di Carolina Selatan, menjelaskan alasannya.

Seberapa Sering Harus Membersihkan Karpet

Untuk rumah kecil atau keluarga yang jarang berada di rumah sepanjang hari, menyedot debu seminggu sekali mungkin sudah cukup. Namun, dua kali seminggu lebih ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi dan rumah tangga dengan hewan peliharaan, anak-anak, atau anggota keluarga yang memiliki alergi.

“Karpet harus dibersihkan secara profesional setiap 12 hingga 18 bulan,” kata Miles. Pembersihan mendalam membantu menghilangkan kotoran dan noda dari serat karpet. Ada beberapa metode pembersihan mendalam, seperti ekstraksi air panas atau pembersihan uap, pembersihan dengan bantalan penyerap, dan pencucian menggunakan sampo berputar.

Baik Anda membersihkan sendiri atau menggunakan jasa profesional, kuncinya adalah meluangkan waktu untuk membersihkan setiap sudut dan celah serta bersabar agar karpet benar-benar kering sebelum digunakan kembali.

“Hindari berjalan di atas karpet yang masih lembap untuk mencegah kotoran menempel kembali dan memastikan seratnya benar-benar kering,” ujarnya.

Faktor yang Menentukan Seberapa Sering Pembersihan Mendalam Diperlukan

Beberapa faktor mempengaruhi seberapa sering karpet perlu dibersihkan secara mendalam, antara lain:

  • Lalu lintas kaki: “Rumah dengan lalu lintas tinggi atau penghuni yang memiliki alergi mungkin perlu dibersihkan lebih sering, idealnya setiap 6 hingga 12 bulan,” kata Miles.
  • Hewan peliharaan: Hewan berbulu dapat membawa kotoran dan kuman dari luar. Bahkan hewan peliharaan dalam ruangan pun rentan mengalami kecelakaan. Selain pembersihan mendalam setiap enam hingga 12 bulan, Miles menyarankan pembersihan segera terhadap noda akibat urin atau tumpahan untuk mencegah timbulnya bau dan noda yang menetap. Hewan peliharaan juga melepaskan ketombe dan bulu yang dapat menumpuk seiring waktu. Gunakan penyedot debu khusus untuk hewan peliharaan yang memiliki fitur tambahan untuk menangani bulu dan rambut rontok.
  • Alergi: Karpet yang kotor dapat memperburuk kondisi alergi, asma, atau demam. Penyedot debu dengan filter HEPA bekerja dengan baik untuk menangkap alergen. Namun, penyedotan debu yang terlalu sering dapat membuat alergen beterbangan di udara, memperburuk reaksi sebelum akhirnya membaik. Jika ada penghuni rumah yang menderita alergi atau masalah pernapasan, pertimbangkan untuk mencuci karpet dengan sampo atau membersihkannya dengan uap setiap tiga hingga enam bulan. Menangkap tungau debu dan alergen dalam wadah air (daripada filter debu atau udara) dapat lebih efektif bagi penderita alergi.
  • Perokok: Jika Anda atau seseorang di rumah merokok, pembersihan karpet dan penyaringan udara secara rutin sangatlah penting. Trik rumah tangga seperti baking soda, semprotan kain, dan pewangi ruangan mungkin tidak benar-benar menghilangkan bau asap yang tersisa. Cobalah menggunakan penyaring udara dalam ruangan secara teratur dan pindahkan aktivitas merokok ke luar ruangan yang jauh dari jendela dan pintu. Pembersihan karpet secara profesional setiap tiga hingga enam bulan sangat ideal, tetapi jika Anda mencoba menghilangkan noda berat yang menahun, mungkin Anda perlu mengganti karpet sepenuhnya.
  • Jenis serat dan warna: Jenis bahan karpet dapat memengaruhi seberapa sering pembersihan diperlukan. Karpet berwarna terang lebih cepat terlihat kotor, sedangkan karpet berwarna gelap bisa menyembunyikan noda. Jenis serat karpet juga menentukan seberapa banyak debu yang bisa menempel. Setiap karpet memiliki karakteristik tersendiri, sehingga Anda mungkin perlu menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan spesifik karpet Anda.

Kapan Harus Mengganti Karpet?

Menurut Miles, dengan pembersihan profesional dan perawatan yang tepat, karpet bisa bertahan antara lima hingga 15 tahun. “Namun, keausan berlebihan, kusut, berjumbai, noda permanen, atau bau tak sedap akibat urin hewan peliharaan bisa menjadi tanda bahwa karpet perlu diganti lebih cepat.”

Pembersihan profesional hanya dapat menghilangkan kotoran, alergen, dan noda di permukaan karpet. Jika air dan alergen sudah terperangkap di dalam bantalan karpet, di mana jamur dan lumut dapat berkembang, satu-satunya solusi adalah menggantinya.

Jika karpet tidak dibersihkan secara rutin, kotoran, bakteri, dan kuman akan menumpuk. Anda mungkin bisa mencium bau tidak sedap meskipun tidak melihat kotorannya. Lebih buruk lagi, Anda bisa merasakannya. Karpet mungkin terasa lengket atau tidak nyaman saat diinjak, dan orang yang memiliki masalah pernapasan bisa mengalami gangguan kesehatan lebih sering.

Membersihkan dan mensterilkan karpet secara rutin dapat memperpanjang usia karpet serta meningkatkan kualitas hidup seluruh anggota keluarga.

Meskipun rentang waktu pembersihan mendalam yang direkomendasikan cukup luas, yaitu antara tiga hingga 12 bulan, Anda bisa menyesuaikannya dengan kondisi rumah dan karpet Anda. Menyedot debu setiap minggu dengan vacuum robot juga bisa membantu mengurangi beban perawatan karpet.

Pembaca yang Terhormat: Kami ingin mendengar pendapat Anda. Topik apa yang ingin Anda baca selanjutnya? Silakan kirimkan masukan dan saran Anda ke features@epochtimes.nyc.

FOKUS DUNIA

NEWS