Trump Berbalik Hantam Rusia! Ancam Sanksi dan Tarif Tinggi, Dunia Heboh

EtIndonesia. Menurut laporan The Guardian Inggris, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui platform media sosial pribadinya, Truth Social, mengumumkan bahwa dia sedang “mempertimbangkan dengan serius” untuk menjatuhkan sanksi berat dan meningkatkan tarif terhadap Rusia. Langkah ini bertujuan untuk mendorong Rusia agar menyetujui gencatan senjata di Ukraina. Trump juga menyoroti bahwa Rusia telah meningkatkan serangan terhadap Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.

Trump mengeluarkan ancaman ini setelah Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur Ukraina. 

Dalam unggahannya, Trump menulis: “Berdasarkan fakta bahwa Rusia saat ini sedang ‘menghantam’ Ukraina di medan perang, saya serius mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap sektor perbankan Rusia, sanksi lainnya, dan menaikkan tarif terhadap Rusia, hingga tercapai kesepakatan gencatan senjata dan perdamaian abadi. Kepada Rusia dan Ukraina, duduklah di meja perundingan sekarang sebelum semuanya terlambat. Terima kasih!”

Sikap Trump Berubah Drastis terhadap Rusia

Pernyataan ini tampaknya bertolak belakang dengan sikap damai Trump terhadap Rusia dalam beberapa waktu terakhir. Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah berbicara melalui telepon dalam beberapa minggu terakhir. Keduanya bahkan berjanji untuk bekerja sama erat dan sedang mendiskusikan kemungkinan pertemuan puncak untuk memperbarui hubungan dan membahas kerja sama ekonomi potensial antara kedua negara.

Namun, laporan dari NBC News pada 6 Maret mengungkapkan bahwa sikap lunak Trump terhadap Rusia telah membuat beberapa sekutu AS mempertimbangkan untuk mengurangi berbagi intelijen dengan Washington. Kekhawatiran muncul bahwa pendekatan damai ini mungkin membahayakan keamanan nasional dan internasional.

Analisis: Dampak Ancaman Trump terhadap Rusia

Pernyataan tegas Trump ini bisa menjadi titik balik dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Jika sanksi besar-besaran benar-benar diberlakukan, hal ini akan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia. Namun, perubahan sikap yang mendadak ini juga dapat membingungkan sekutu-sekutu AS, terutama di tengah perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk.

Pengamat politik internasional menilai bahwa langkah ini mungkin merupakan upaya Trump untuk menunjukkan kekuatan diplomatiknya, baik kepada Rusia maupun sekutu-sekutu NATO. Namun, bagaimana respons Rusia terhadap ancaman ini masih menjadi tanda tanya besar.

Saat ini, dunia tengah menunggu apakah Trump akan benar-benar mengambil langkah keras tersebut atau apakah ini hanya manuver politik untuk meningkatkan posisinya dalam negosiasi internasional. Yang jelas, pesan Trump untuk segera melakukan negosiasi damai tidak hanya ditujukan kepada Rusia dan Ukraina tetapi juga kepada komunitas internasional yang berharap konflik ini segera berakhir.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS