EtIndonesia. Pada Jumat (7 Maret), kota pelabuhan Bahía Blanca di Argentina dilanda hujan deras luar biasa. Dalam beberapa jam, curah hujan yang turun setara dengan jumlah hujan selama setahun, menyebabkan 13 orang tewas dan ratusan lainnya terpaksa mengungsi.
Kota Bahía Blanca, yang berpenduduk sekitar 350.000 orang, terletak 600 km di barat daya Buenos Aires, ibu kota Argentina. Menurut Kepala Keamanan Provinsi, Javier Alonso, hujan mulai turun pada pagi hari dan dalam waktu 8 jam saja, curah hujan telah melebihi 400 mm.
“Ini hampir setara dengan curah hujan selama satu tahun di Bahía Blanca… ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Alonso.
Menteri Keamanan Nasional Argentina, Patricia Bullrich, mengatakan bahwa Bahía Blanca hancur total akibat bencana ini. Banjir mengubah daerah sekitar menjadi lautan air, menyebabkan ruang perawatan rumah sakit terendam, jembatan hancur, jalan ambles, dan pemadaman listrik terjadi di sebagian besar kota.
Media lokal melaporkan bahwa dua anak perempuan berusia 4 tahun dan 1 tahun hilang dan diduga terseret arus banjir saat badai melanda.
Pada 7 Maret, jumlah korban tewas dilaporkan 10 orang, tetapi keesokan harinya meningkat menjadi 13 orang. Setidaknya 5 korban meninggal di dalam mobil mereka, yang terjebak di tengah banjir dengan air yang naik sangat cepat.
Pemerintah kota Bahía Blanca menyatakan bahwa jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah. Saat ini, pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat dari kota, provinsi, serta pasukan Angkatan Laut dan Militer Argentina untuk membantu para korban.
Banjir bandang ini merupakan bencana terburuk dalam sejarah Bahía Blanca, menimbulkan kehancuran besar di seluruh kota dan memaksa pemerintah melakukan upaya darurat untuk mengevakuasi serta memberikan bantuan kepada warga terdampak. (Hui)
Sumber : NTDTV.com