EtIndonesia. Ukraina menargetkan ibu kota Rusia, Moskow, dengan serangan “besar-besaran” pada malam hari, kata wali kota kota itu pada Selasa (11 Maret).
Serangan besar-besaran yang melibatkan sedikitnya 69 pesawat nirawak itu sangat kontras dengan upaya perdamaian Ukraina dan terjadi menjelang perundingan gencatan senjata penting antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan pejabat AS di Arab Saudi.
Rincian serangan Ukraina
Wali kota Moskow, Sergei Sobyanin di Telegram mengatakan bahwa: “pertahanan udara Kementerian Pertahanan Rusia terus menangkis serangan besar-besaran oleh pesawat nirawak musuh di Moskow.”
“Sampai saat ini, pasukan pertahanan udara Kementerian Pertahanan telah menembak jatuh 69 pesawat nirawak musuh yang terbang menuju Moskow,” tambahnya dalam posting terpisah.
Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan bahwa sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan yang menghantam pinggiran selatan ibu kota Rusia itu. Setidaknya tujuh unit di sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran kota lain di tenggara rusak oleh puing-puing pesawat nirawak, tambahnya.
Ukraina bersiap untuk perundingan gencatan senjata sambil melancarkan serangan “besar-besaran” ke Moskow
Serangan Ukraina semalam, menurut AFP, merupakan balasan atas serangan Rusia yang meningkat terhadap negara itu. Serangan itu terjadi menjelang pertemuan penting antara pejabat tinggi Ukraina dan AS. Di sana, Kyiv diperkirakan akan mengajukan rencana gencatan senjata sebagian dengan Rusia, karena negara yang dilanda perang itu berharap untuk memulihkan dukungan dan bantuan dari dermawan utamanya, AS.
Pertemuan di Saudi yang sangat penting itu akan menjadi pembicaraan paling senior sejak pertemuan Ruang Oval yang membawa bencana yang mempertemukan Zelenskyy dengan Trump dan Wakil Presidennya JD Vance dalam pertengkaran dua lawan satu di depan media.
Menyusul pertengkaran publik yang mengejutkan itu, Trump, dalam upaya untuk memaksa Kyiv ke meja perundingan, memerintahkan penangguhan bantuan militer dan pembagian intelijen dengan Ukraina.(yn)