EtIndonesia. Rusia melancarkan serangan udara semalam ke Kyiv, dengan pasukan pertahanan udara terlibat dalam menangkis serangan tersebut, kata Vitali Klitschko, wali kota ibu kota Ukraina. Terjadi ledakan di Kyiv dan Kharkiv, kantor berita RIA melaporkan.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Ukraina mendukung usulan Amerika untuk gencatan senjata selama 30 hari. Negara yang dilanda perang itu juga setuju untuk segera berunding dengan Rusia dalam pembicaraan penting di Jeddah pada hari Selasa (11 Mar).
Ukraina juga mengklaim bahwa serangan Rusia menewaskan enam orang, termasuk dua anak-anak, di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
“Dua bersaudara laki-laki berusia 11 dan 13 tahun tewas,” tulis gubernur daerah Vadym Filashkin di media sosial. Empat orang lagi tewas hari itu dan tujuh lainnya terluka, tambahnya.
Pada Selasa dini hari, pesawat nirawak Ukraina menghantam blok apartemen bertingkat tinggi di pinggiran Moskow, yang disebut sebagai serangan terbesar yang menargetkan ibu kota Rusia dalam konflik tiga tahun tersebut.
Tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka, sementara pasokan minyak Rusia ke Hongaria dihentikan setelah infrastruktur jaringan pipa terkena serangan dan puluhan penerbangan harus dialihkan karena bandara Moskow ditutup.
Para penasihat Trump mendesak lebih banyak lagi dan mengatakan Ukraina menyetujui usulan mereka untuk gencatan senjata selama sebulan penuh dalam perang yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Pemerintahan Presiden Donald Trump juga mengatakan akan mencabut pembekuan bantuan militer dan intelijen ke Ukraina.
“Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina, yaitu untuk melakukan gencatan senjata dan negosiasi segera,” Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio mengatakan kepada wartawan setelah sekitar sembilan jam perundingan di sebuah hotel mewah di Jeddah.
“Kami akan sampaikan tawaran ini kepada Rusia dan kami berharap mereka akan setuju untuk berdamai. Bola sekarang ada di tangan mereka.
“Jika mereka menolak, sayangnya kita akan tahu apa hambatan bagi perdamaian di sini,” kata Rubio tentang Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya yang lebih kecil pada Februari 2022.
Eropa menyambut baik kesepakatan tersebut
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer “menyambut baik” kesepakatan tentang usulan gencatan senjata dengan Rusia, menyebutnya sebagai “terobosan luar biasa”.
“Saya menyambut baik kesepakatan tersebut… dan mengucapkan selamat kepada Presiden (Donald) Trump dan Presiden (Volodymyr) Zelensky atas terobosan luar biasa ini. Rusia kini harus menyetujui gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran juga,” kata Starmer dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya di Downing Street.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni “menyambut baik hasil perundingan”, kata kantornya pada hari Selasa.
“Italia sepenuhnya mendukung upaya Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden (Donald) Trump, untuk mencapai perdamaian yang adil yang menjamin keamanan jangka panjang Ukraina. Sekarang keputusan ada di tangan Rusia,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji “kemajuan” yang dicapai dalam perundingan damai. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa kini giliran Rusia untuk memastikan gencatan senjata ditandatangani.
“Sekarang bola jelas berada di tangan Rusia,” kata Macron pada X, seraya menambahkan bahwa kemajuan telah dicapai dalam perundingan Jeddah “khususnya pada gagasan kemungkinan gencatan senjata selama 30 hari”. (yn)