EtIndonesia. Tanggal 29 April menandai hari ke-100 kembalinya Presiden Trump ke Gedung Putih. Pada pagi hari itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menghadiri konferensi pers di Gedung Putih. Ia memprediksi bahwa tarif perdagangan dapat menyebabkan Tiongkok kehilangan 10 juta lapangan kerja.
Dalam konferensi pers tersebut, seorang wartawan bertanya soal perundingan perdagangan AS-Tiongkok dan menyebut bahwa pihak Tiongkok menyatakan tidak ada konsultasi atau negosiasi dengan AS. Wartawan pun meminta klarifikasi apakah pemerintahan Trump benar-benar membahas masalah tarif dengan Beijing.
“Kami tidak akan membahas siapa berbicara dengan siapa,” ujar Bessent menjawab secara langsung.
“Idealnya, mereka (Partai Komunis Tiongkok) memiliki bentuk pemerintahan yang berbeda. Mereka melakukan pertunjukan untuk audiens yang berbeda. Jadi saya tidak akan menjelaskan lebih jauh siapa berbicara dengan siapa,” jelasnya.
“Menurut saya, seiring waktu, kita akan melihat bahwa bagi Tiongkok, tarif ini tidak bisa dipertahankan. Dalam beberapa hari terakhir saya melihat sejumlah data besar yang menunjukkan bahwa jika situasi ini terus berlanjut, Tiongkok mungkin akan kehilangan hingga 10 juta lapangan kerja dalam waktu dekat. Bahkan jika tarif akhirnya diturunkan, mereka tetap bisa kehilangan sekitar 5 juta pekerjaan,” tambahnya.
Bessent juga menekankan bahwa tanggung jawab untuk meredakan ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok ada di pihak Beijing.
“Ingat, kita adalah negara dengan defisit perdagangan. Nilai barang yang mereka jual ke kita hampir lima kali lebih besar daripada yang kita jual ke mereka. Maka, tanggung jawab untuk menghapus tarif ini ada pada mereka. Ini tidak bisa mereka pertahankan terus-menerus,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa India akan menjadi salah satu negara pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat.
Pada 28 April, Bessent juga menyatakan bahwa meskipun perang dagang antara AS dan Tiongkok terus memanas, ia tidak khawatir akan terjadi kekurangan barang di supermarket Amerika akibat tarif tinggi terhadap produk Tiongkok.
Ia kembali menegaskan bahwa AS berada dalam posisi yang jauh lebih menguntungkan dalam persaingan perdagangan ini.
Pada Selasa pagi, Presiden Trump menulis di platform media sosial miliknya, Truth Social, memperingati 100 hari masa jabatan barunya: “100 hari yang sangat istimewa. Membuat Amerika Hebat Kembali!”
Hari itu, Trump dijadwalkan mengunjungi negara bagian Michigan untuk menghadiri rapat umum sebagai perayaan 100 hari kembali ke Gedung Putih. (Hui)
Sumber : NTDTV.com