EtIndonesia. Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara yang kini berusia 41 tahun, telah memegang kekuasaan penuh sejak akhir tahun 2011 dan memimpin negara itu selama 14 tahun. Namun baru-baru ini, beredar laporan dari media Korea Selatan yang mengejutkan: “Kim Jong-un jatuh koma dan tidak sadarkan diri saat memimpin langsung warga di Wonsan, Provinsi Gangwon.”
Di media sosial, bahkan muncul klaim yang disebut berasal dari berita kilat CNN, yang menyatakan bahwa Kim Jong-un dipindahkan dari Wonsan ke rumah sakit spesialis di Pyongyang, menderita pendarahan otak dan koma selama lebih dari sepuluh hari, dan meski sempat dioperasi oleh tim dokter dari Prancis, akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia. Kabar ini telah menghebohkan publik, hingga badan intelijen Korea Selatan pun akhirnya memberikan tanggapan resmi.
Menurut laporan dari edisi bahasa Jepang “Daily NK”, rumor tentang kematian Kim Jong-un saat ini sedang beredar luas di kalangan diplomat dan pelaku pasar saham di Korea Selatan. Inti dari kabar tersebut menyebutkan bahwa Kim kehilangan kesadaran saat memimpin kegiatan di Wonsan.
Namun demikian, intelijen Korea Selatan dengan cepat mengklasifikasikan kabar ini sebagai ‘berita palsu’. Dalam pernyataannya kepada media, mereka dengan tegas membantah rumor tersebut. Tak lama kemudian, media resmi Korea Utara (KCNA) pada 30 Mei merilis sejumlah foto yang menunjukkan Kim Jong-un hadir dalam Rapat Pleno Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea ke-8 (tanggal 28 Mei), dan menginspeksi kompetisi artileri militer (tanggal 29 Mei).
Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya muncul kabar tentang kondisi kesehatan atau kematian Kim Jong-un. Pada April 2020 dan Juli 2021, rumor serupa dengan judul dan isi yang hampir identik juga sempat menyebar luas di dunia internasional. Kasus terbaru ini pun masih belum jelas asal-usulnya. Namun pada April 2020, penyebab utama kepanikan adalah sebuah laporan ‘prank’ yang muncul dari CNN, yang kemudian menyebar luas dan menimbulkan spekulasi liar.
Pada 20 April tahun yang sama, media Korea Selatan “Daily NK” pernah merilis laporan berjudul “Kim Jong-un menjalani operasi penyakit jantung di rumah sakit khusus pada 12 April”. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Kim menjalani operasi kardiovaskular dan kondisinya pulih dengan baik setelah tindakan medis. Awalnya, berita ini tidak terlalu mendapat perhatian, hingga CNN menambahkan laporan susulan yang menyebut bahwa ‘otoritas AS menilai kondisi Kim kritis akibat komplikasi pasca operasi jantung’.
Tak lama kemudian, muncul foto-foto Kim Jong-un yang menunjukkan bekas luka seperti hasil prosedur medis di pergelangan tangannya, sehingga memicu dugaan bahwa dia menjalani operasi pemasangan ring jantung — prosedur yang umum dilakukan oleh tenaga medis di Korea Utara.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, klaim bahwa “Kim mengalami komplikasi dan dalam kondisi kritis” tidak memiliki dasar bukti yang kuat dan dianggap sebagai informasi spekulatif yang tidak dapat diverifikasi.(jhn/yn)