Kegilaan pada ‘Ragi Hewan Peliharaan’ Mendapat Daya Tarik di Tiongkok

EtIndonesia. Semakin banyak anak muda Tiongkok yang mencari teman yang tidak perlu banyak perawatan mengalihkan perhatian mereka ke stoples ragi aktif yang hanya membutuhkan tepung dan air.

Hewan peliharaan statis seperti batu, biji mangga, kotak kertas, dan bahkan pasta gigi telah menjadi sangat populer di kalangan anak muda Tiongkok yang mencari teman yang tidak terlalu merepotkan untuk mengimbangi kehidupan dan karier mereka yang penuh tekanan. Namun, salah satu hewan peliharaan statis tersebut telah sangat populer di negara Asia, “ragi hewan peliharaan”.

Dijuluki “cacing wajah” oleh netizen, ragi dapat “dibesarkan” dalam wadah sederhana dengan memberi ragi kering tepung, air, dan sedikit gula. Setelah mengaduk bahan-bahan tersebut, yang perlu Anda lakukan hanyalah menunggu beberapa jam untuk melihat ragi tumbuh menjadi massa lengket dan menggelembung yang mengeluarkan aroma khas seperti anggur. Rupanya, ini cukup bagi anak muda yang mencari teman yang mudah. ​​

“Tidak perlu diajak jalan-jalan, tidak berantakan, bebas khawatir dan mudah dirawat!” tulis seseorang di papan komunitas yang ditujukan untuk pemilik ragi hewan peliharaan.

“Jika Anda tidak ingin memeliharanya lagi, cukup tambahkan tepung dan buat menjadi roti kukus untuk dimakan; tidak ada beban psikologis,” komentar ‘orang tua’ ragi lainnya.

Zhao Meng, direktur Departemen Psikologi di Rumah Sakit Wuhan Wudong, percaya bahwa antusiasme kaum muda terhadap hewan peliharaan eksotis statis berasal dari akumulasi tekanan akademis, pekerjaan, dan ekonomi.

Dibandingkan dengan hewan peliharaan tradisional yang membutuhkan banyak waktu dan uang, hewan peliharaan statis seperti ragi hewan peliharaan berbiaya rendah dan mudah dirawat. Tidak perlu mengambil tanggung jawab seperti mengajaknya jalan-jalan dan memandikannya, yang sejalan dengan gaya hidup “penyembuhan malas” yang semakin populer.

Du Hemin, seorang psikoterapis di Rumah Sakit Wuhan Wudong, menambahkan bahwa hewan peliharaan statis memberi pemiliknya “keterikatan yang aman”. Mereka tidak akan sakit, dan mereka tidak membutuhkan perhatian terus-menerus.

“Mereka tidak seperti hewan peliharaan sungguhan yang mungkin sakit atau membuat masalah, memberi orang rasa senang yang kecil namun pasti,” kata Du.(yn)

Sumber: odditycentral

FOKUS DUNIA

NEWS