Pihak berwenang Guatemala menyatakan bahwa setelah Gunung Fuego, salah satu gunung berapi paling aktif di kawasan Amerika Tengah, memuntahkan gas dan abu vulkanik, lebih dari 500 orang telah dievakuasi secara darurat.
EtIndonesia. Penduduk dari komunitas-komunitas di sekitar Gunung Fuego telah dipindahkan ke tempat penampungan darurat. Gunung ini terletak sekitar 35 kilometer dari ibu kota Guatemala City.
Seorang warga berusia 25 tahun, Celsa Perez, mengatakan kepada AFP: “Daripada nantinya kita hanya bisa meratapi para korban jiwa, kami lebih memilih untuk pergi lebih awal.”
Badan Penanganan Darurat Guatemala (Conred) mengumumkan bahwa pemerintah telah menangguhkan kegiatan sekolah, serta menutup jalan-jalan yang menghubungkan wilayah selatan Guatemala dengan kota tua Antigua, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Fuego telah beberapa kali meletus, memicu evakuasi massal. Pada Maret tahun ini, letusan serupa juga sempat terjadi.
Saat letusan besar pada tahun 2018, lava mengalir deras menuruni lereng gunung, menghantam desa San Miguel Los Lotes dan menewaskan 215 orang, sementara sejumlah besar warga lainnya dinyatakan hilang. (hui)
Dikutip dari Central News Agency /NTDTV.com, Editor: Lu Yongxin