Ikan Bisa Jalan di Taman Guangdong, Tiongkok,  Picu Perdebatan Heboh 

Baru-baru ini, seorang wanita di Zhaoqing, Provinsi Guangdong, Tiongkok  tengah berjalan-jalan di taman setelah hujan, tiba-tiba melihat pemandangan aneh — ikan yang bisa “berjalan” di jalanan. Tujuh ekor ikan, meskipun sudah keluar dari air, tetap melompat-lompat dan merayap cepat di atas jalan setapak.

EtIndonesia. Pada 14 Juni, tagar “Ikan Jalanan Muncul di Guangdong” menjadi topik hangat di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak beberapa ekor ikan seukuran telapak tangan bergerak lincah di atas jalan taman, tubuh mereka meliuk-liuk seperti merayap. Video tersebut langsung memicu diskusi seru di kalangan warganet.

Nyonya He, yang merekam video tersebut, mengatakan bahwa video itu diambil pada 7 Mei. Hari itu turun hujan, dan saat ia berjalan-jalan di taman dekat rumah, tiba-tiba ia melihat tujuh ekor ikan di pinggir kolam, bergerak di atas tanah. Ia sangat terkejut, karena belum pernah melihat ikan seperti itu sebelumnya.

Karena penasaran, ia merekam peristiwa itu. Setelah mencari informasi di internet, ia mengetahui bahwa ikan tersebut disebut “guòshān jì” (过山鯽), atau dalam bahasa ilmiahnya dikenal sebagai ikan betok (Anabas testudineus). Ikan ini bisa naik ke daratan, bernapas dengan udara, bahkan mampu memanjat bukit dan menyeberangi gunung.

Banyak warganet penasaran, bukankah ikan seharusnya hanya bisa hidup di air? Kenapa “ikan jalanan” ini bisa bertahan hidup di darat?

Beberapa warganet Guangdong menjelaskan:

  • “Itu namanya guòshān jì, atau ikan betok, banyak di sungai liar.”
  • “Setiap habis hujan besar, banyak yang ‘lari-lari’ di jalanan.”
  • “Di Guangdong sini disebut juga ikan lele Mesir, kuat sekali daya hidupnya.”
  • “Dulu ikan ini nggak ada yang mau, sekarang katanya bisa dimasak jadi enak sekali, nggak tahu gimana dimasaknya .”
  • “Kalau mancing ikan gabus juga sering ketemu yang ini. Digoreng enak, tapi durinya banyak.”

Berdasarkan data publik, ikan betok adalah ikan karnivora air tawar yang makanan utamanya adalah ikan kecil, udang, dan zooplankton. Ikan ini hanya ada di Asia, dan hanya memiliki dua jenis di seluruh dunia, terutama tersebar di Tiongkok, Indonesia, Malaysia, India, dan kawasan Asia Tenggara lainnya.

Di Tiongkok, hanya ada satu jenis ikan ini. Di kalangan masyarakat, ikan ini punya banyak nama sebutan, seperti guòshān jì (ikan melintasi gunung), ikan bamo, atau bahkan ikan penolak bala (ikan pengusir roh jahat). Ikan ini dikabarkan bisa bertahan hidup di darat hingga enam hari.

Ukuran tubuhnya sekitar 15–25 cm, dengan warna abu-abu keperakan atau cokelat kusam — bisa dibilang tidak menarik dari segi penampilan. Namun, dari deretan duri tajam di punggungnya, terlihat bahwa ikan ini tidak mudah dikalahkan. (Hui)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui – New Tang Dynasty Television

FOKUS DUNIA

NEWS