EtIndonesia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memperingatkan, bahwa ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran dapat menyebabkan lonjakan harga minyak global. Situasi ini, menurutnya, justru akan menguntungkan Rusia dan mengancam posisi Ukraina di medan perang. Dia juga mengonfirmasi bahwa Pemerintah AS telah mengalihkan 20.000 rudal anti-drone, yang sebelumnya dijanjikan untuk Ukraina, ke Timur Tengah untuk digunakan oleh pasukan militer AS. Akibatnya, kemampuan pertahanan udara Ukraina dalam menghadapi serangan drone Rusia kini menjadi semakin kritis.
Dalam wawancara dengan Associated Press (AP) pada 13 Juni di Kyiv, Zelenskyy mengatakan bahwa aksi militer Israel terhadap Iran—dan serangan balasan Iran dengan rudal—telah menyebabkan lonjakan harga minyak global. Lonjakan ini justru menguntungkan Rusia karena pendapatan dari ekspor minyak meningkat, dan memungkinkan Moskow meningkatkan intensitas serangan militer terhadap Ukraina.
Zelenskyy menyalahkan kegagalan negara-negara Barat dalam menerapkan batas harga yang efektif terhadap minyak Rusia sebagai salah satu penyebab memburuknya situasi. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa dirinya berencana mendiskusikan isu ini secara langsung dengan Presiden Trump.
Zelenskyy juga menyampaikan kekhawatiran serius bahwa peningkatan ketegangan di Timur Tengah akan mendorong Amerika Serikat untuk mengalihkan lebih banyak sumber daya militer ke Israel, yang pada akhirnya mengorbankan dukungan untuk Ukraina. Dia menyebutkan bahwa satu pengiriman penting—berisi 20.000 rudal pertahanan udara yang dirancang untuk menghadang drone Shahed buatan Iran yang digunakan Rusia—sudah dialihkan ke pasukan AS di Timur Tengah oleh pemerintahan Trump. Ini, katanya, telah berdampak buruk pada kapasitas pertahanan Ukraina.
Zelenskyy mengungkapkan rasa frustrasinya: “Bagi kami, ini jelas sebuah pukulan berat! Kami menghadapi 300 hingga 400 drone setiap hari. Sebagian besar memang berhasil ditembak jatuh, tapi pasti ada yang berhasil menembus. Celah dalam sistem pertahanan ini akan berujung pada kerugian besar. Kami sempat sangat berharap pada rudal-rudal itu—mereka tidak mahal, tetapi sangat efektif melawan drone.”
Menurut laporan Wall Street Journal, Pentagon telah menginformasikan keputusan ini kepada Kongres. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth menyebut langkah ini sebagai “situasi darurat”. Rudal tersebut juga mencakup fuse khusus untuk sistem senjata presisi tinggi (APKWS), yang sebelumnya merupakan salah satu teknologi andalan Ukraina untuk menghadang drone Rusia.
Zelenskyy menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan mantan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengenai bantuan militer ini, yang juga telah dimulai selama masa pemerintahan Presiden Biden. Namun, karena perubahan kebijakan terbaru, pengiriman senjata itu kini tertunda dan bahkan dibatalkan.
Ukraina, kata Zelenskyy, juga sempat berharap bisa mendapatkan sistem pertahanan udara “Barak-8” (Lightning-8) dari Israel. Namun, sistem tersebut dikirim ke Amerika untuk diperbaiki dan belum pernah dikembalikan atau disalurkan ke Ukraina hingga saat ini.
Dalam wawancara sebelumnya pada 8 Juni dengan ABC News, Zelenskyy sudah mengonfirmasi bahwa 20.000 rudal anti-drone yang seharusnya dikirim ke Ukraina kini digunakan oleh pasukan AS di Timur Tengah. Laporan tersebut juga menyoroti kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah bisa mendorong AS mengabaikan Ukraina demi fokus pada Israel.
Sementara itu, dinas intelijen militer Ukraina memperingatkan bahwa Rusia tengah mempercepat produksi dan penyebaran drone tempur, dan ke depan mereka berpotensi meluncurkan lebih dari 500 unit drone hanya dalam satu malam. Zelenskyy pun kembali menyerukan kepada negara-negara Barat, khususnya AS, untuk segera mengirimkan sistem pertahanan udara seperti “Patriot” guna menahan gelombang serangan udara yang semakin brutal.
Selain itu, Zelenskyy dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Kanada pada 15 hingga 17 Juni untuk menghadiri KTT G7, dan diperkirakan akan bertemu kembali dengan Presiden Trump dalam pertemuan tersebut. (jhn/yn)