EtIndonesia. Laporan New Tang Dynasty, pada 15 Juni menyebutkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam wawancara dengan saluran Fox News bahwa militer Israel telah menghancurkan fasilitas utama pengayaan uranium Iran di Natanz. Selain itu, kematian Kepala Intelijen Garda Revolusi Iran, Mohammad Kazemi, dalam serangan udara Israel juga telah dikonfirmasi.
Dalam wawancara yang dilakukan di lokasi rahasia di Israel, Netanyahu menyatakan: “Kami telah menghancurkan fasilitas utama yang berada di Natanz, pusat utama pengayaan uranium Iran.” Fasilitas Natanz diketahui memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60%.
Dua hari sebelumnya, badan pengawas nuklir PBB juga melaporkan bahwa bagian atas fasilitas Natanz telah hancur.
Netanyahu juga mengisyaratkan bahwa dalam serangan udara tersebut, Israel berhasil membunuh Kepala Intelijen Garda Revolusi Iran Mohammad Kazemi dan dua pejabat lainnya.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, sebelumnya melaporkan bahwa Garda Revolusi mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan: “Tiga jenderal dari dinas intelijen, yaitu Kazemi, Hassan Mohaghegh, dan Mohsen Bagheri, telah terbunuh dalam aksi pembunuhan.”
Ketika ditanya apakah perubahan rezim merupakan bagian dari tujuan militer Israel, Netanyahu menjawab: “Itu tentu saja merupakan kemungkinan, karena rezim Iran sangat rapuh.”
Ia juga secara terbuka menyerukan kepada rakyat Iran untuk bangkit melawan kekuasaan teokratis mereka.
Pada 15 Juni 2025, sebuah fasilitas penyimpanan minyak di Teheran terbakar akibat serangan Israel. Asap mengepul tinggi dengan latar belakang Menara Milad.
Militer Israel meluncurkan tahap pertama serangan besar-besaran yang menargetkan fasilitas pengayaan uranium utama Iran, lokasi peluncuran rudal balistik, dan para pejabat tinggi militer. Sekitar 70 jet tempur dikerahkan untuk membombardir lebih dari 40 target di Teheran. Jet-jet tersebut beroperasi di wilayah udara Teheran selama lebih dari dua jam.
Situs berita Axios juga melaporkan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, telah melakukan sabotase terhadap sistem pertahanan udara dan pasukan rudal Iran.
Pihak Israel menyatakan bahwa operasi militer ini dapat berlangsung selama beberapa minggu ke depan.
Peta Lokasi Fasilitas Nuklir Utama Iran
Menurut laporan dari Central News Agency (CNA), program nuklir Iran tersebar di berbagai lokasi. Meski telah lama menjadi target potensial serangan Israel, hanya sebagian kecil fasilitas tersebut yang dibangun di bawah tanah.
1. Natanz
Netanyahu pada 13 Juni menegaskan bahwa Israel menargetkan fasilitas Natanz dalam serangan ini. Natanz merupakan pusat utama program pengayaan uranium Iran, terletak di selatan Teheran, dekat kota suci Qom, di dataran yang berbatasan dengan pegunungan.
Di Natanz terdapat dua fasilitas utama:
- PFEP (Pilot Fuel Enrichment Plant): fasilitas eksperimental di permukaan
- FEP (Fuel Enrichment Plant): fasilitas besar di bawah tanah untuk operasi skala komersial
Pada 2002, kelompok oposisi Iran di pengasingan mengungkap pembangunan rahasia fasilitas ini, yang memicu krisis diplomatik nuklir antara Iran dan negara-negara Barat.
FEP mampu menampung hingga 50.000 mesin sentrifugal, saat ini sekitar 16.000 unit telah terpasang, dengan 13.000 di antaranya beroperasi, memperkaya uranium hingga 5% kemurnian.
Di PFEP, hanya ada ratusan sentrifugal, tetapi Iran memperkaya uranium hingga 60% kemurnian di sana.
2. Fordow
Terletak di sisi lain kota Qom, Fordow adalah fasilitas yang dibangun di dalam gunung, sehingga lebih tahan terhadap serangan.
Perjanjian nuklir Iran tahun 2015 melarang Iran melakukan pengayaan uranium di Fordow. Saat ini, sekitar 2.000 mesin sentrifugal IR-6 (model canggih) beroperasi di sana, dengan sekitar 350 mesin memperkaya uranium hingga 60%.
3. Isfahan
Di pinggiran kota terbesar kedua Iran, Isfahan, terdapat pusat teknologi nuklir besar, termasuk:
- Pabrik Pembuatan Pelat Bahan Bakar (FPFP)
- Fasilitas konversi uranium (UCF) untuk menghasilkan UF6 (uranium hexafluoride) yang digunakan dalam sentrifugal
Iran juga menyimpan uranium yang telah diperkaya di sini.
Isfahan juga memiliki peralatan pembuatan logam uranium, teknologi yang sangat sensitif karena dapat digunakan untuk membuat inti bom nuklir.
4. Khondab
Di Khondab, Iran membangun reaktor penelitian air berat. Reaktor jenis ini mampu memproduksi plutonium, bahan inti lain untuk bom nuklir, sehingga menimbulkan kekhawatiran proliferasi.
5. Pusat Penelitian Nuklir Teheran
Fasilitas penelitian di Teheran mencakup reaktor nuklir untuk riset.
6. Bushehr
Satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir aktif di Iran berada di Bushehr, di tepi Teluk Persia.
Reaktor ini menggunakan bahan bakar nuklir dari Rusia dan akan dikembalikan ke Rusia setelah digunakan — hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko proliferasi senjata nuklir. (Hui/asr)
Sumber : NTDTV.com