Komandan Militer Tertinggi Iran Tewas, Warga dari Berbagai Negara Dievakuasi dari Teheran

Militer Israel pada 17 Juni mengumumkan bahwa Ali Shadmani, komandan militer tertinggi Iran, telah tewas dalam serangan. Bersamaan dengan itu, warga dari berbagai negara, termasuk India, dievakuasi secara darurat dari ibu kota Iran, Teheran.

EtIndonesia. Pada 17 Juni dini hari, Teheran kembali diguncang tembakan hebat dari sistem pertahanan udara, dan asap tebal membumbung dari wilayah timur kota. Militer Israel mengumumkan melalui media sosial bahwa Ali Shadmani, Kepala Staf Perang Iran sekaligus komandan militer berpangkat tertinggi, telah terbunuh.

Kementerian Luar Negeri India menyatakan bahwa para pelajar India di Teheran telah berhasil dievakuasi dengan aman, dan warga India lainnya disarankan untuk meninggalkan wilayah tersebut sesegera mungkin.

Rusia, pada 16 Juni, telah lebih dahulu mengumumkan evakuasi warganya dari Iran dan menutup konsulatnya di Teheran. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa rombongan kedua warga Rusia telah meninggalkan Iran melalui pos perbatasan Astara, dengan total 238 orang yang dievakuasi, terdiri dari keluarga staf kedutaan dan para seniman dari Orkestra Simfoni Besar Tchaikovsky. Selain warga Rusia, proses evakuasi juga mencakup warga negara Belarus dan Tajikistan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada 16 Juni, menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel kini menguasai wilayah udara Teheran dan sedang melancarkan operasi militer. Ia mengimbau warga Teheran untuk segera meninggalkan kota.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel sedang mewujudkan dua tujuan strategis utamanya:

  • Menghilangkan ancaman senjata nuklir Iran, dan
  • Menghapus ancaman rudal Iran, dengan tujuan mencapai kemenangan akhir.

Pada 16 Juni sore, terdengar ledakan besar di wilayah barat Teheran. Stasiun televisi pemerintah Iran menjadi sasaran serangan, dan beberapa bangunan terlihat terbakar serta mengeluarkan asap. Seorang penyiar perempuan Iran yang sedang membawakan berita sempat terkena dampak langsung dari ledakan, panik dan berlari meninggalkan meja siaran, sehingga siaran terputus sesaat.

Setelahnya, militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyerang stasiun TV pemerintah Iran, yang mereka sebut sebagai pusat komunikasi militer Iran. Sementara itu, pihak TV nasional Iran melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan tiga orang.

Pada 16 Juni, Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan yang menyatakan dukungan terhadap Israel, serta menyebut Iran sebagai akar ketidakstabilan di Timur Tengah.

Para pemimpin G7 menyatakan: “Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, dan kami mengulangi dukungan kami terhadap keamanan Israel.”

Pernyataan itu juga menyebutkan: “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan terorisme di kawasan.”  “Kami dengan tegas menyatakan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.”

Situasi di Timur Tengah yang terus memburuk mendorong Presiden AS Donald Trump untuk meninggalkan KTT G7 di Kanada satu hari lebih awal pada 16 Juni. Namun, ia menyatakan bahwa kepergiannya tidak terkait dengan upaya mendamaikan konflik antara Israel dan Iran.

Malam harinya, Trump menulis di platform media sosialnya, Truth Social, untuk mendorong warga Iran meninggalkan Teheran. (Hui/asr)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui

FOKUS DUNIA

NEWS