Netanyahu Jawab Pertanyaan Sensitif: Apakah Israel Akan Singkirkan Pemimpin Tertinggi Iran?

EtIndonesia. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa menyingkirkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, justru akan mengakhiri konflik, bukan memperburuknya. Dia menambahkan bahwa Israel memiliki intelijen yang sangat dapat dipercaya yang menunjukkan Iran melakukan taktik negosiasi palsu terkait program nuklirnya—di satu sisi berbicara damai, namun di sisi lain diam-diam terus mengembangkan senjata nuklir.

Dalam wawancara eksklusif dengan ABC News Amerika Serikat, Netanyahu ditanya secara langsung apakah Israel berencana menargetkan Khamenei. Dia menjawab diplomatis, “Kami sedang melakukan apa yang perlu kami lakukan,” sambil menolak memberi rincian lebih lanjut. 

Namun dia menegaskan: “Kami sudah mengarahkan perhatian kami pada para ilmuwan nuklir top mereka. Pada dasarnya, mereka ini adalah ‘tim nuklir ala Hitler’.”

Menanggapi kekhawatiran bahwa serangan langsung terhadap Khamenei akan memicu eskalasi besar di kawasan, Netanyahu menolak keras anggapan tersebut.

“Itu justru tidak akan memperburuk konflik, malah akan mengakhirinya,” katanya.

Dia menuding bahwa rezim Iran telah menyulut ketegangan selama setengah abad, menyebarkan ketakutan dan teror di seluruh Timur Tengah.

“Mereka menyerang fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi, menyebarkan teror, sabotase, dan kekacauan ke mana-mana,” ujaranya.

Netanyahu menilai bahwa Teheran sebenarnya tidak tertarik menyelesaikan konflik, tapi menginginkan perang abadi.

“Mereka menyeret kami ke ambang perang nuklir. Dan yang Israel lakukan sekarang adalah menghentikan itu semua. Kami tidak punya pilihan lain kecuali melawan kekuatan jahat ini,” ujarnya tegas.

Negosiasi Nuklir Iran Dianggap Palsu

Menanggapi laporan bahwa Iran bersedia kembali ke meja perundingan, Netanyahu menyebut langkah itu hanyalah sandiwara.

“Mereka berpura-pura mau berunding, tapi sebenarnya menipu, berbohong, dan mempermainkan Amerika. Kami punya intelijen yang sangat solid soal ini,” katanya.

Menurutnya, di saat Iran berbicara soal perdamaian, mereka justru terus memperluas arsenal rudal balistik jarak jauhnya, dan mengembangkan teknologi senjata nuklir yang mengancam eksistensi Israel.

“Ada dua ancaman eksistensial bagi Israel: nuklir dan rudal balistik. Dan Iran sedang membangun keduanya,” ujar Netanyahu.

Dalam pesan yang ditujukan kepada publik Amerika melalui ABC, Netanyahu menekankan: “Kami bukan hanya melawan musuh kami, kami juga melawan musuh kalian. Mereka berseru: ‘Matilah Israel! Matilah Amerika!’”

Netanyahu Klaim Serangan Israel Sukses Hambat Program Nuklir Iran

Dalam konferensi pers yang digelar Senin malam, Netanyahu menyatakan bahwa serangan militer Israel berhasil memundurkan program nuklir Iran secara signifikan.

Sebelumnya, pada Minggu (15 Juni), dalam wawancara lain dengan Fox News, Netanyahu menyebut bahwa hasil dari kampanye militer Israel berpotensi menumbangkan rezim Iran.

“Sekitar 80% rakyat Iran, saya yakin, akan menggulingkan pemimpin mereka saat ini. Mereka telah 46 tahun berada di bawah kekuasaan yang menindas dan kejam. Rakyat Iran menginginkan kebebasan,” pungkasnya. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS