Fenomena Kematian Mendadak Akibat “Paru-paru Putih” Meningkat – Apakah Partai Komunis Tiongkok Menyembunyikan Varian Baru COVID?

Wabah COVID-19 di Tiongkok terus mengalami peningkatan. Warga dari berbagai daerah melaporkan bahwa orang-orang di sekitar mereka umumnya terinfeksi, tempat tidur rumah sakit sangat sulit didapat, dan kasus “paru-paru putih” serta kematian mendadak semakin banyak. Para ahli menduga bahwa hal ini disebabkan oleh varian baru virus corona yang disembunyikan oleh pemerintah Tiongkok.

EtIndonesia. Pada 11 Juni, media milik pemerintah (CCTV) melaporkan bahwa tren penyebaran COVID-19 kembali merebak di banyak daerah di Tiongkok.

Akademisi dari Akademi Teknik Tiongkok, Zhong Nanshan, mengklaim bahwa saat ini COVID-19 memiliki tingkat penularan tinggi namun tingkat keparahan rendah, mirip dengan flu biasa. Namun, warga dari berbagai daerah mengatakan kepada stasiun TV NTD bahwa jumlah pasien COVID di rumah sakit terlihat meningkat tajam, banyak yang mengalami kondisi berat seperti paru-paru putih, sehingga sulit mencari tempat tidur rumah sakit.

Tuan Wang, staf di sebuah rumah sakit di Hefei, Anhui mengatakan:  “Saya tahu ada beberapa orang di sekitar saya yang mengalami paru-paru putih. Kadang-kadang rumah sakit benar-benar kehabisan tempat tidur. Beberapa orang di sekitar saya meninggal dunia, bahkan ada yang masih muda, usia 20-30-an. Rumah duka harus antri. Memang sudah begini selama beberapa tahun terakhir.”

Tuan Hao dari Anyang, Henan, juga mengungkapkan bahwa banyak orang dewasa muda di sekitarnya meninggal mendadak tanpa sebab yang jelas.

“Hampir semua orang di kota kami pernah terkena COVID. Banyak yang meninggal mendadak, usia 30-40-an, atau 40-50-an. Saya tahu ada dua atau tiga orang yang tidak terlalu tua, juga tidak punya penyakit, tapi meninggal mendadak,” katanya. 

Tuan Ma, warga dari Zhejiang, mengatakan bahwa pandemi tidak pernah benar-benar hilang, bahkan semakin parah belakangan ini.

 “COVID sekarang sangat parah. Rumah sakit selalu penuh. Banyak orang muda di sekitar saya, usia 30-40-an, meninggal mendadak,” ujarnya. 

Pengamat politik yang tinggal di luar negeri dan berlatar belakang medis, Tang Jingyuan, berpendapat bahwa kemungkinan besar varian baru virus corona telah muncul di Tiongkok, dan inilah penyebab meningkatnya kasus paru-paru putih dan kematian mendadak.

 “Biasanya, penyebaran wabah terjadi paling parah di musim dingin dan semi. Ketika memasuki musim panas dan suhu naik, seharusnya penyebaran menurun. Tapi tahun ini justru sebaliknya. Ini bisa jadi karena munculnya varian baru, yang memiliki sifat biokimia dan pola penyebaran berbeda dari varian sebelumnya,” ujarnya. 

Dr. Chiang Kuan-Yu, dokter di Rumah Sakit Umum Kota Taipei, menunjukkan bahwa virus corona memang selalu mengalami mutasi dari waktu ke waktu.

 “Tiongkok memiliki situasi yang unik. Kualitas vaksin mereka tampaknya bermasalah, dan tingkat vaksinasi sebelumnya pun tidak memadai. Karena wilayah Tiongkok luas dan penduduknya sangat banyak, ketika wabah meluas, orang-orang yang rentan akan dengan cepat mengalami kondisi paru-paru putih yang parah. Walaupun jumlahnya kecil dalam persentase, tetap saja akan muncul banyak pasien kritis,” ujarnya. (Hui/asr)

Laporan oleh jurnalis NTD: Li Yun, Xiong Bin, dan Qiu Yue

FOKUS DUNIA

NEWS