Epochtimes.id- Setidaknya 18 orang, terutama anak sekolah dan guru, tewas pada 25 Oktober 2018 ketika banjir bandang di dekat Laut Mati Yordania.
Banjir ini terjadi ketika mereka sedang dalam perjalanan seperti dilaporkan oleh tim penyelamat dan pekerja rumah sakit.
Melansir dari Reuters, 34 orang berhasil diselamatkan dalam operasi besar yang melibatkan helikopter polisi dan ratusan tentara.
Kepala polisi Brigadir Jenderal Farid al Sharaa kepada televisi pemerintah mengatakan beberapa dari mereka yang diselamatkan berada dalam kondisi serius.
Banyak dari mereka yang tewas adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Sejumlah keluarga yang berwisata juga berada di antara korban tewas dan terluka.
Ratusan keluarga dan kerabat berkumpul di rumah sakit Shounah beberapa kilometer dari daerah resor. Kerabat menangis dan mencari rincian tentang anak-anak yang hilang.
#VIDEO: According to the #IDF, the Special Forces Search & Rescue Units are currently assisting #Jordan in rescuing a bus full of children swept away in a flood on the Jordanian side of the #DeadSea pic.twitter.com/a5TAru4Chw
— Phillip Harbor (@PhillipHarbor) October 25, 2018
Raja Yordania, Abdullah membatalkan perjalanan ke Bahrain untuk mengikuti operasi penyelamatan.
Raja Salman dari Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed mengirim telegram belasungkawa kepada Raja Abdullah, sementara Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum juga mengirim telegram belasungkawa.
#UPDATE: #SaudiArabia's King Salman and Crown Prince Mohammed bin Salman send their condolences to #Jordan's King Abdullah II following floods that swept through the country #JordanFloodshttps://t.co/lZoEIqwnH5 pic.twitter.com/dbJsFr9Qcz
— Arab News (@arabnews) October 25, 2018
Israel mengirim helikopter pencarian-dan-penyelamatan untuk memberikan bantuan.
Pernyataan militer Israel menambahkan tim yang dikirim atas permintaan Amman beroperasi di sisi Yordania Laut Mati.
Juru bicara pertahanan sipil Kapten Iyad al Omar mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat. Petugas penyelamat yang menggunakan senter sedang menyisir tebing di dekat pantai Laut Mati tempat mayat ditemukan.
Seorang saksi mengatakan, sebuah bus dengan 37 anak sekolah dan tujuh guru sedang dalam perjalanan ke daerah resor ketika banjir bandang menyapu mereka ke sebuah lembah. (asr)