Epochtimes.id- Tim penyelamat menyisir tepi laut resor Laut Mati di Yordania, Jumat (26/10/2018). Langkah ini dilakukan untuk menemukan korban setelah badai hujan menyebabkan banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 18 orang. Sebagian besar korban adalah anak-anak sekolah .
Tiga puluh tujuh orang diselamatkan dalam operasi besar yang melibatkan helikopter dan tentara serta penyelam.
Sumber Petahanan Sipil menyebutkan, tim penyelamat gabungan mencari orang-orang yang selamat yang telah tersapu dari lembah ke pantai di lokasi wilayah itu.
Kepala polisi Brigadir Jenderal Farid al Sharaa kepada televisi pemerintah mengatakan bahwa hujan deras menyeret sebuah bus yang membawa 44 anak dan guru yang sedang piknik dari perjalanan sekolah ke tujuan populer.
Perdana Menteri Yordania Omar Razzaz mengatakan tampaknya sekolah telah melanggar peraturan oleh kementerian pendidikan yang melarang perjalanan ke Laut Mati karena cuaca buruk.
Ada sejumlah orang yang tidak diketahui masih hilang seperti diungkapkan sumber-sumber pihak rumah sakit.
Sebuah jembatan di salah satu tebing Laut Mati telah runtuh dilanda hujan lebat. Hujan deras ini sebagai yang pertama kali setelah akhir musim panas.
Keluarga korban turut mencari di daerah yang sulit setelah tim pencari menghentikan operasi semalam selama beberapa jam sebagaimana dituturkan oleh seorang saksi.
Raja Yordania, Abdullah membatalkan perjalanan ke Bahrain untuk mengikuti operasi penyelamatan.
Raja Salman dari Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed mengirim telegram belasungkawa kepada Raja Abdullah, sementara Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum juga mengirim telegram belasungkawa.
Tetangga negara itu, Israel mengirimkan helikopter pencarian-dan-penyelamatan untuk memberikan pertolongan.
Pernyataan militer Israel, menambahkan tim yang dikirim atas permintaan Amman yang beroperasi di sisi Yordania Laut Mati. (asr)
Oleh Suleiman Al-Khalidi/Reuters via The Epochtimes