theepochtimes, oleh Zhang Yujie
Umumnya pada bulan Maret dan April adalah periode aktif di pasar real estate. Akan tetapi karena dipengaruhi epidemi, pasar properti di Tiongkok nyaris stagnan.
Menurut statistik dari Beike Real Estate Research Institute, transaksi perumahan bekas di kota-kota utama yang dipantau pada kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan sebesar 44,6% Year over Year.
Menurut data dari tianyancha.com, dari 1 Februari hingga 25 Maret tahun ini saja, sekitar 1.335 pengembang perumahan bekas dibatalkan di Tiongkok, dan 23,6% di antaranya baru didirikan satu tahun lebih.
Peningkatan Jumlah Rumah Bekas Dijual dengan Penurunan Harga di Beijing
Menurut berita media daratan Tiongkok pada 19 Apri 2020, sejak akhir Maret, daftar perumahan bekas yang akan dijual di berbagai wilayah di Beijing sudah mulai meningkat. Akan tetapi volume transaksi menurun.
Hingga 12 April 2020, nilai rata-rata siklus transaksi perumahan bekas di Beijing adalah 160,91 hari, meningkat 66,56% Year over Year. Nilai tengah siklus transaksi diperpanjang dari 47 hari di bulan April tahun lalu menjadi 124 hari.
Seiring dengan harga perumahan bekas yang turun tajam. Jumlah rumah bekas yang jatuh harga adalah delapan kali lipat dari harga penjualan rumah. Harga rumah bekas di beberapa komunitas telah turun 3.000 yuan – 10.0000 yuan atau sekitar Rp.6.6 – 22 juta per meter persegi dibandingkan sebelum Tahun Baru Imlek Januari 2020 lalu.
Pada bulan Maret, harga transaksi rata-rata di sekitar perumahan Sanhuan, Distrik Chaoyang, Beijing, turun 4.400 yuan atau sekitar Rp. 9.6 juta per meter persegi. Jumlah itu dibandingkan dengan Desember tahun lalu, dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, turun 17.300 yuan per meter persegi.
Harga rumah di daerah Xi’erqi, distrik Haidian, Bejing selalu tinggi di masa lalu. Harganya sekitar 100.000 yuan atau Rp. 220 juta per meter persegi untuk sebuah wilayah kecil. Akan tetapi baru-baru ini harga transaksinya kurang dari 90.000 yuan atau Rp 198 juta. Di sebuah lingkungan komunitas di dekat daerah itu, harga transaksi di bulan Maret turun lebih dari 8.000 yuan atau Rp. 17.6 juta dibandingkan Agustus tahun lalu.
Lebih dari 220.000 Unit Rumah Bekas Dijual di Chongqing (Chung Qing) Harga Diturunkan Secara Berturut-turut
Menurut data dari pencarian properti di situs zhuge.com, hingga 15 April, daftar rumah bekas yang akan dijual di Chongqing lebih dari 220.000 unit. Di antranya jumlah perumahan bekas di sembilan distrik kota utama telah mencapai lebih dari 200.000 unit.
Namun demikian, di banyak forum pembelian rumah di Chongqing, banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli rumah bekas dalam waktu dekat. Mereka akan menunggu dan melihat kondisi untuk beberapa waktu.
Menurut data Lianjia.com, situs web jual-beli property di Tiongkok, penurunan harga rumah bekas di Chongqing sebagian besar terkonsentrasi setelah Maret tahun ini. Banyak harga perumahan telah diturunkan berkali-kali.
Beberapa harga perumahan bekas telah diturunkan tiga kali dari pertengahan Maret hingga awal April 2020, turun 430.000 yuan atau Rp 946 juta. Jumlah itu dibandingkan dengan harga listing pada akhir tahun lalu.
Pada bulan Maret tahun ini, harga rumah bekas di Chongqing turun 0,7% secara berturut-turut dari siklus bulanan, merupakan penurunan terbesar sejak Agustus tahun lalu.
Seorang mahasiswa yang akan lulus tahun depan mengatakan bahwa, ia telah merencanakan untuk mencari pekerjaan di Chongqing sebelum lulus, kemudian membeli rumah bekas. Namun, setelah merebaknya epidemi, ia tidak lagi mempertimbangkan untuk membeli rumah. Ia akan menunggu dan melihat kondisi setelah mendapatkan pekerjaan yang stabil.
Yan Yuejin (Yuen Yue Cin), direktur penelitian dari Think Tank Center – E-House Real Estate Research Institute, memperkirakan bahwa harga rumah bekas di beberapa kota utama, termasuk Chongqing mungkin akan jatuh lagi dalam beberapa waktu mendatang.
Melonjaknya Penjualan Perumahan Bekas di Xi’an (Si – An)
Baru-baru ini, sejumlah besar rumah bekas yang akan dijual di Xi’an telah melonjak drastis.
Data dari beberapa platform jual-beli perumahan bekas seperti zhuge.com, beike.com, dan fangtianxia.cm menunjukkan bahwa jumlah rumah bekas yang akan dijual di Xi’an mencapai lebih dari 75.000 unit. Jumlah itu berlangsung dalam satu bulan terakhir ini. Akan tetapi akibat dampak epidemi, hasil penjualan rumah bekas tidak memuaskan.
Data terbaru menunjukkan bahwa harga rumah bekas di Xi’an telah turun selama lima bulan berturut-turut.
Seseorang yang berkecimpung di industri real estate mengatakan bahwa rumah bekas dengan tiga kamar tidur yang dia tangani, telah dipangkas harganya lebih dari 200.000 yuan atau Rp. 484 juta sejak diiklankan sebelum Tahun Baru Imlek Januari 2020.
Menurut data dari pencarian properti zhuge.com, rumah bekas yang diturunkan harganya setiap hari di wilayah Xi’an pada Maret tahun lalu rata-rata ada 349 unit.
Pada bulan Maret tahun ini, ada lebih dari 500 unit rumah yang diturunkan harganya selama beberapa hari berturut-turut. Ada yang lebih dari 1.000 unit.
Banyak pemilik rumah bekas membuat iklan dengan keterangan “harga rumah turun, dijual segera.” Tulisan lainnya juga bertuliskan “Harga rumah diturunkan lagi” atau bahkan ada tulisan lainnya “harga diturunkan lagi dan bisa nego”dan beragam tulisan promosi lainnya.
Seorang agen real estate mengatakan bahwa dalam setengah bulan pada April 2020, ia membawa 7 klien yang mencari rumah bekas. Namun demikian, hasilnya nol transaksi.
Situasi di kota-kota lapis kedua lainnya di Tiongkok mirip dengan Xi’an dan Chongqing. Harga rata-rata perumahan bekas di Nanjing pekan lalu antara 13 April-19 April 2020, turun selama 5 minggu berturut-turut.
Perumahan bekas di Qingdao turun secara beruntun di bulan Maret 2020. Menurut agen properti bahwa harga-harga rumah bekas umumnya jatuh tergelincir pasca epidemi.
Keterangan Gambar: Transaksi perumahan bekas di 18 kota yang dipantau pada kuartal pertama tahun ini menurun 44,6% YoY – Year over Year (Dari Tahun ke Tahun). Foto arsip. (MARK RALSTON / AFP / Getty Images)
Jon/asr
Editor : Li Qiong
Video Rekomendasi