Tiongkok Kembali Diserang Penyakit Infeksi, Lebih dari 3.000 Orang di Lanzhou, Tiongkok, Positif Brucellosis

Li Yun – NTDTV.com

Ketika virus dan wabah pes masih merajalela di Tiongkok, epidemi massal baru kembali merebak di Lanzhou, Provinsi Gansu, Tiongkok. Dilaporkan bahwa tes antibodi Brucellosis setempat mengonfirmasi bahwa lebih dari 3000 orang dinyatakan positif brucellosis. Penyakit ini adalah infeksi bakteri dari genus Brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia. Akan tetapi pemerintah daerah setempat menyembunyikan informasi tersebut.

Menurut Xi’an Evening News, belum lama ini, Tongtong (sebagai nama samaran) seorang gadis cilik berusia 2 tahun dari Kota Xi’an, terinfeksi Brucella setelah minum susu kambing segar dari pasar. 

Selain Tongtong, Rumah Sakit Anak Xi’an juga merawat 4 orang bocah penderita brucellosis yang terinfeksi hanya dalam tempo sepekan. Selain mereka yang minum susu kambing segar, seorang anak usia 3 bulan juga terjangkit brucellosis dari ternak kambing di rumahnya.

Menurut laporan Caixin.com pada 2 Januari lalu, bahwa ribuan warga ke 11 rumah sakit yang ditunjuk di Lanzhou untuk pengujian antibodi brucella pada Tahun Baru ketika itu. Lebih dari 100 orang dinyatakan positif brucellosis.

Pada 14 September 2020, artikel panjang yang diterbitkan Caixin.com memaparkan, bahwa jumlah kumulatif orang yang terinfeksi yang ditemukan setelah pengujian antibodi telah mencapai lebih dari sepuluh kali lipat.

Hingga akhir Februari ketika itu, hasil tes yang dilakukan di kota Lanzhou terhadap 20.000 warga sekitar, menunjukkan bahwa sekitar 5.000 orang dinyatakan positif pada skrining awal. Setelah departemen kesehatan dan pengendalian penyakit provinsi mengadakan peninjauan, lebih dari 3.000 orang dinyatakan positif.

Pejabat setempat tidak serta merta mengumumkan berita terkait setelah kejadian tersebut. Jumlah orang yang terinfeksi masih tetap di atas 200 orang. Sementara itu, tidak ada perawatan lebih lanjut terhadap lebih dari 3.000 orang yang terinfeksi. Banyak warga yang memiliki gejala yang jelas dan tidak tahu harus berbuat apa dengan penyakit itu.

Komisi Kesehatan Provinsi Gansu melaporkan pada 26 Desember tahun lalu, bahwa dari 24 Juli hingga 20 Agustus, bahwa pabrik farmasi biologis Zhongmu di Lanzhou, menggunakan disinfektan kadaluarsa dalam proses produksi vaksin Brucella untuk penggunaan hewan, yang menyebabkan kebocoran brucellosis hampir sebulan lamanya.

Jumlah infeksi yang diungkapkan dalam laporan adalah sebanyak 203 orang dinyatakan positif dan 1 orang positif dengan gejala klinis.

Pejabat terkait tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang kawasan pemukiman di sekitar pabrik tersebut, apakah berisiko terinfeksi.

Pabrik Biofarmasi Lanzhou terletak di pusat kota Lanzhou, dikelilingi oleh kawasan pemukiman yang padat, terdapat 8 area pemukiman dalam jarak 500 meter, yang mencakup lebih dari 10.000 populasi.

Setelah insiden itu, selain dikenakan sanksi administratif dan disiplin terhadap kepala dan wakil pabrik bagian produksi, serta delapan orang penanggung jawab, tidak ada satu pun yang memikul tanggung jawab hukum atas insiden tersebut.

Brucellosis, juga dikenal sebagai demam Mediterania, demam undulant, adalah penyakit bakteri menular yang menyerang manusia yang disebabkan oleh Brucella. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan ternak yang terinfeksi termasuk sapi dan kambing, ditandai dengan gejala demam, malaise dan sakit kepala. Selain itu dapat merusak testis pria, ovarium wanita dan sistem reproduksi lainnya.

Domba dan sapi yang sakit merupakan sumber utama infeksi brucellosis. Brucella juga dapat ditularkan melalui kerusakan kulit dan selaput lendir, saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Brucella dapat bertahan sekitar 4 bulan dalam sekresi dan kotoran hewan yang sakit serta organ dari hewan yang mati, dan dapat bertahan hidup selama 2 bulan dalam makanan. (jon)

Keterangan Foto : Di Tiongkok, Brucellosis termasuk dalam penyakit menular kategori B, dan tingkat keparahannya lebih rendah daripada kolera dan wabah pes. Kambing dan sapi yang sakit merupakan sumber utama infeksi. Ilustrasi (AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=Kp2rT4B9Jtg

FOKUS DUNIA

NEWS