Petani di Korut Diperintahkan Menghasilkan Pemasukan Uang Asing untuk Rezim yang Kekurangan Uang

Epochtimes.id- Produk makanan Korea Utara yang biasanya tidak dijual ke luar negeri, kini dikirim ke Tiongkok untuk diekspor kembali sebagai pundi-pundi uang bagi rezim yang terkena sanksi-sanksi.

Hal demikian disampaikan sumber-sumber di negara tersebut. Sumber ini berada di seberang perbatasan dengan Tiongkok.

Laporan ini disampaikan oleh Joonho Kim untuk layanan Radio Free Asia di Korea.

Sanksi PBB yang diberlakukan pada Agustus lalu oleh badan dunia sebagai hukuman karena uji coba senjata nuklir dan rudal, melarang negara tersebut mengekspor batubara, besi, makanan laut, dan barang lainnya.

Meski demikian, keterangan dari sumber untuk RFA menyebutkan masih banyak yang masih dijual ke luar negeri untuk mendapatkan uang asing.

Petani Korea Utara yang bekerja di bawah perintah pemerintah sekarang memanen untuk penjualan barang pertanian yang sebelumnya tidak dipromosikan untuk diperdagangkan.

Informasi ini dibeberkan seorang sumber yang tinggal di kota perbatasan di Tiongkok.

“Korea Utara sebelumnya telah mengekspor kacang pinus, namun negara tersebut sekarang mengekspor produk pertanian apapun yang dimilikinya, termasuk daun lobak kering dan batang ubi jalar kering,” kata sumber RFA, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Makanan jenis ini lebih disukai oleh warga etnis Korea yang tinggal di Tiongkok. Bagi warga Korea Selatan, kata sumber tersebut menambahkan, “Orang Tiongkok tidak menikmati makanan mereka.”

“Saya tidak berpikir bahwa orang-orang Tiongkok akan membeli produk ini, jadi mereka mungkin diekspor kembali ke Korea Selatan setelah disamarkan berasal dari Tiongkok,” kata sumber tersebut.

Perintah Rezim Korut

Sumber yang berbicara kepada RFA ini mengatakan bahwa perdagangan baru jenis daun dan batang sedang dilakukan di bawah arahan pihak berwenang.

“Daun lobak kering dan batang ubi jalar kering sekarang dikumpulkan karena petani telah diperintahkan oleh pemerintah untuk terlibat dalam menghasilkan uang asing,” kata sumber tersebut tak ingin disebutkan namanya.

“Daun lobak digunakan untuk membuat kimchi dan sawi putih serta batang ubi jalar juga merupakan makanan di Korea Utara.”

“Namun para petani Korea Utara sekarang ‘menawarkannya’ ke negara mereka sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan mata uang asing.”

Seorang pengusaha Korea Selatan yang bekerja dalam perdagangan impor kepada RFA mengatakan barang-barang makanan ini sudah banyak tersedia di Tiongkok dan Korea Selatan.

“Tapi biaya tenaga kerja untuk memotong dan mengeringkan produk ini tinggi di kedua negara, sehingga mereka cenderung mengimpor produk murah daripada memproduksinya sendiri,” katanya. (asr)

Sumber : Radio Free Asia