Feng Hua dan Huang Wei – NTD
Lebih dari 111,87 juta orang di seluruh dunia telah didiagnosis pada (21/2/2021) dengan virus Komunis Tiongkok atau COVID-19. Setidaknya 2,47 juta orang meninggal dunia. Di antara mereka, jumlah orang yang terinfeksi epidemi di Italia sekitar 2,81 juta orang, dengan lebih dari 95.000 kasus kematian.
Tingkat keparahan epidemi di Italia, menempati urutan kedua di Eropa dan kedua setelah Inggris. Inilah Codogno, kota kecil tempat pasien pertama ditemukan di Italia, untuk mengetahui situasi terkini di sana setelah setahun lockdown.
Setahun lalu, pada 21 Februari 2020, Codogno di Italia utara berubah dari kota yang tidak dikenal, menjadi pusat perhatian dunia. Ketika itu, seorang pasien lokal berusia 38 tahun menjadi kasus virus Komunis Tiongkok pertama yang dikonfirmasi di negara itu.
Satu tahun berlalu, dan pusat epidemi Eropa ini masih diselimuti suasana pandemi. Pejalan kaki yang memakai masker di jalanan, stasiun kosong dan ekspresi sedih orang-orang. Meskipun mereka telah ditutup sejauh ini, tidak ada tanda-tanda wabanya akan berakhir.
Walikota Codogno, Francesco Passerini melihat kembali tahun lalu dan merasa bahwa dia mengalami mimpi buruk.
Walikota Codogno Passerini berkata : “Saya kira (virus) tidak dapat mencapai sini. Kami berada di tengah Eropa, jauh dari hubungan utama, pelabuhan, dan bandara. Tetapi 20 dan 21 Februari 2020, kami sepertinya bangun dari mimpi buruk. Pada hari Jumat itu, ketika kami bangun, pemerintah mengumumkan pembatasan dan semuanya ditutup. “
Perusahaan terbesar di kota itu, sebuah perusahaan manufaktur suku cadang mobil yang telah dijalankan oleh tiga generasi. Perusahaan itu menutup gerbang pabrik untuk pertama kalinya.
CEO dari MTA, Antonio Falchetti berkata : “Kami berada dalam kekacauan pada saat itu. Tidak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi. Tetapi dalam waktu 15 hari, kami mengatur ulang, mulai bekerja, dan memproduksi produk kami. Bangkit kembali, Ini Mengerikan. Kami terpengaruh. Ayah kami adalah salah satu orang pertama yang meninggal dunia dalam pandemi ini. Dari fakta ini, kami menyadari keseriusan masalah ini. Dia adalah orang yang sehat tanpa masalah, tetapi dia meninggal dunia dalam waktu seminggu. “
Ayahnya adalah mantan presiden pabrik ini meninggal dunia karena infeksi virus.
Pinnucia Poli seorang penduduk Codogno, Italia mengingat kejadian setahun lalu : “Pada awalnya sangat sulit karena tidak dapat diprediksi, karena tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan.”
Codogno adalah area pertama di Italia yang dilockdown. Pada saat itu, 50.000 orang di Codogno dan kota-kota terdekat ditutup. Kemudian, ketika epidemi menyebar, blokade menyebar ke seluruh negeri. (Hui)