Caters News Agency
Foto-foto yang menakutkan namun ajaib ini menunjukkan bagian dari dunia suku Maya yang disembah, yang sekaligus menjadi sistem gua bawah air terpanjang di dunia.
Dibentuk jutaan tahun yang lalu selama zaman es, gambar- gambar langka ini menunjukkan cenote (lubang-lubang yang terbentuk secara alami akibat runtuhnya batuan kapur yang kemudian mengekspos bagian bawah tanah) di Rivera Maya di Meksiko.
Fotografer dan penyelam Martin Broen dari New York, AS, menangkap pemandangan luar biasa ini saat menyelam di lebih dari 60 gua berbeda yang terletak di antara Playa del Carmen dan Tulum.
Menggambarkannya seperti mengambang di planet lain, lubang renang alami yang dibentuk oleh runtuhnya batuan dasar kapur berpori, meninggalkan sebuah “dunia rahasia” di bawah air.
“Sumur suci” ini dihormati oleh suku Maya, tetapi juga digunakan sebagai tempat pengorbanan manusia oleh beberapa orang. Martin memutuskan untuk menjelajahi cenote guna menangkap keindahan tersembunyi mereka, yang sering dianggap oleh penyelam sebagai tempat tak bernyawa.
Selama bertahun-tahun Martin mencoba untuk menangkap keindahan dan perbedaan cenote serta sistem gua bawah air. Pria berusia 50 tahun dari New York itu mengatakan, mereka dapat menawarkan penyelam serangkaian pengalaman nyata yang unik, yang mana lebih menyerupai panorama eksplorasi ruang angkasa atau perjalanan kembali ke masa lalu.”
Dia menambahkan: “Gua itu membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk selama zaman es ketika gua-gua itu masih kering (belum terendam air laut), dan kemudian terawetkan pada saat permukaan laut naik dan gua-gua itu tenggelam, melestarikan formasi luar biasa, serta fosil manusia pertama dari wilayah dan megafauna yang punah.
Sedangkan air di dalam gua disaring melalui bebatuan dan oleh karena itu sangat jernih, sehingga memberikan perasaan yang lengkap saat berenang di dalam gua yang mirip dengan tempat alien.”
Pria yang berprofesi sebagai perancang produk dan manajer inovasi itu mengatakan, sains dan sejarah di balik gua yang tak tersentuh inilah yang membuatnya begitu memesona.
Dia menambahkan: “Cahaya matahari di pintu masuk atau dari cahaya Anda jauh di dalam gua dapat dimodifikasi oleh asam tanat yang terakumulasi dari curah hujan yang menghasilkan warna hijau dan merah yang aneh, atau melihat haloklin yang sangat jelas membagi lapisan air yang segar dan asin, menciptakan efek visual yang tidak biasa di permukaan, dan membuat Anda merasa berada di dalam film fiksi ilmiah.
“Ada lingkungan yang benar-benar unik dan ajaib yang berada tepat di bawah kaki kita, yang kurang dikenal dan tidak dihargai.”
Martin menjelaskan, masalah yang muncul saat mencoba memotret lingkungan bawah air yang begitu sulit.
Penjelasan yang disampaikan Martin memaparkan, Tidak ada cahaya selain yang Anda bawa, jadi Anda harus mendorong batas sensor dan optik kamera Anda di setiap pemotretan, memotret dengan kecepatan sangat rendah sambil menahan napas. Sembari mempertahankan daya apung dan memastikan Anda jangan merusak formasi apa pun, serta Anda melakukannya sambil mengendalikan peralatan selam yang berlebihan, karena Anda mungkin hanya berjarak beberapa menit atau bahkan beberapa jam dari pintu keluar terdekat ke permukaan.” (Eko)
Video Rekomendasi :