Beredar Rumor Banyak Korban Ditemukan di Terowongan Jingguang Zhengzhou yang Terendam Banjir, Pihak Keluarga Korban Disuruh Pergi

Zhang Ruizhen –  NTD TV Asia Pasifik

Sebaga dampak banjir yang melanda Henan, Tiongkok, laporan Komunis Tiongkok (23/7/2021) menyebutkan secara resmi mengklaim hanya 51 orang tewas. Namun demikian, netizen Tiongkok mengabarkan bahwa sepanjang terowongan Jingguang total lebih dari 4 kilometer di pagi hari (22/7), lebih dari seratusan jenazah  ditemukan.

Selain itu, sejumlah besar aparat Komunis Tiongkok bersenjata dikerahkan di Terowongan Jingguang. Mereka memblokir tempat kejadian. Masyarakat mempertanyakan apakah mereka berusaha menutupi bencana yang sebenarnya

Terowongan Jingguang di Zengzhou, Henan yang terendam banjir menjadi sorotan. Netizen yang mendokumentasikan suasana terowongan berkata : “Ada apa di bawah terowongan di Jalan Jingguang? Sekarang tidak memompa air lagi. Semua mobil di dalamnya penuh. Setiap mobil ada pengemudi dan orang di dalam mobil. Ada yang satu keluarga. Apa yang terjadi? Coba Anda pikirkan.”

Orang yang mengabadikan suasana terowongan mengatakan: “kalian dapat melihat mayat yang dikeluarkan dari terowongan …”

Banyak video beredar di media sosial daratan Tiongkok .Terowongan Jingguang Kota Zhengzhou, Provinsi Henan diterjang banjir. Beberapa orang mengklaim setidaknya ada 700 hingga 800 kendaraan yang terendam. Di tengah malam pada (22/7), pompa masih beroperasi, dan beberapa trailer menyeret mobil. 

Bahkan, sebuah video yang diunggah oleh seorang netizen menunjukkan bahwa orang-orang dengan cemas mencari kerabat mereka yang hilang melewati terowongan Jalan Longhai di bawah Jalan Jingguang. Akan tetapi, mereka diusir dengan kekerasan oleh polisi.

Beberapa orang yang tinggal di dekat terowongan Jingguang menyampaikan berita di Internet, “Pada pukul tiga pagi 22 Juli di terowongan Jing-Guang lebih dari 100 mayat dikeluarkan. Peristiwanya lebih serius dari yang diperkirakan semula. Para pejabat pasti tidak akan mengatakan yang sebenarnya.” 

Beberapa warganet juga mengatakan, “Kenderaan dan warga juga tidak bisa mendekat ke lokasi yang dipasang garis polisi. Bahkan di jalan layang, juga dipasang garis polisi, banyak polisi yang berjaga di sana.” 

Netizen lainnya memotret kedatangan beberapa kendaraan polisi bersenjata di dekat terowongan Jingguang.

Warga yang memvideokan suasana menuturkan : “Sekarang di persimpangan Jalan Longhai dan terowongan di Jalan Zhongyuan, polisi menghentikan mereka. Mereka tidak membiarkan orang-orang mendekat sama sekali. Mereka tak diizinkan mendekati mereka walaupun dari jarak puluhan meter. Pasti ada sesuatu, di dalam hati semua orang pasti sudah mengetahuinya. Ada hal-hal yang tak diinginkan agar semua orang melihatnya.”

Sementara itu, Media Hong Kong melaporkan bahwa remaja Zhengzhou berusia 14 tahun Xu Yukun dan Li Haoming, setelah memasuki terowongan dengan sepeda pada sore hari 20 Juli, menelepon teman sekelas mereka. Kemudian memberitahukannya kepada teman mereka bahwa setelah sepeda mereka hanyut, kedua remaja itu masih kehilangan kontak hingga sekarang.

Kerabat korban, Li mengatakan : “Adik laki-lakinya dan teman-teman sekelasnya memasuki terowongan Jalan Jingguang pada pukul 3 sore, tetapi kemudian mereka tidak dapat ditemukan, dan ponsel tidak dapat terhubung. Saat itu, air di terowongan sudah sangat tinggi. “

Media daratan melaporkan pada (23/7), bahwa setidaknya dua orang tewas di terowongan Jingguang, tetapi situasi sebenarnya tak diketahui. (hui)