Epochtimes.com
Puluhan ribu demonstran di ibukota Italia, Roma, turun di sepanjang Via Veneto dan jalan-jalan utama lainnya untuk memprotes aturan pemerintah terkait sertifikat vaksin COVID-19 atau menjalani tes COVID-19 (virus Komunis Tiongkok, pneumonia Wuhan) sebelum memasuki tempat kerja, pada Sabtu (9/10/2021). Beberapa pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi.
Kantor berita Al Jazeera melaporkan bahwa puluhan ribu pengunjuk rasa, termasuk anggota kelompok sayap kanan, menggelar demonstrasi di ibukota Italia, Roma untuk menentang perluasan sistem kartu kesehatan vaksin COVID-19. Demonstran berbaris di pusat kota Roma menolak peraturan “pass hijau” yang disertifikasi pemerintah. Aturan itu diwajibkan bagi semua pekerja.
Banyak demonstran mengepalkan tangan atau mengibarkan bendera Italia, meneriakkan “Kebebasan!” dan mengibarkan spanduk bertuliskan “Lepaskan tangan Anda dari pekerjaan”.
Media Italia melaporkan sebanyak 10.000 orang berpartisipasi dalam protes tersebut, sementara penyelenggara mengatakan ada 100.000 orang pada hari itu.
Sebuah parade meninggalkan rapat umum utama di Piazza del Popolo di pusat kota Roma dan mencoba menuju kantor Perdana Menteri Italia, Mario Draghi. Polisi dengan perlengkapan anti huru hara bergerak dan menyemprotkan senjata air untuk menghalau massa. Setidaknya satu orang terluka.
Seorang pengunjuk rasa yang menyebut dirinya Cosimo mengatakan kepada AFP mengatakan, bahwa dia dan istrinya Morena seorang perawat belum divaksinasi karena imun dan alergi. Cosimo mengatakan bahwa meskipun dokter keluarga mereka membebaskan mereka dari persyaratan vaksinasi, mereka diskors dua bulan lalu.”
Stefano dari Como, Italia utara, yang berpartisipasi dalam protes itu, mengatakan dia akan memilih untuk ditest. “Saya harus mengeluarkan uang untuk mulai bekerja, itu konyol,” katanya.
“Green Pass” Italia akan mulai berlaku pada 15 Oktober.
Italia menjadi negara pertama di Eropa pada bulan September yang mengumumkan bahwa, mereka akan mewajibkan penggunaan “green pass” di tempat kerja , tempat publik dan swasta.
Untuk mendapatkan izin hijau, orang harus memiliki setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, telah pulih dari penyakit COVID-19 dalam enam bulan terakhir, atau telah dites negatif dalam 48 jam terakhir.
Jika karyawan dan pengusaha tidak mematuhi peraturan, mereka akan menghadapi risiko denda. Pegawai sektor publik dapat diskors jika mereka muncul lima kali tanpa izin hijau.
Musim panas ini, di Italia, akses ke museum, teater, pusat kebugaran, dan restoran dalam ruangan, serta kereta jarak jauh dan bus atau penerbangan domestik, memerlukan izin hijau.
Puluhan ribu orang di banyak negara termasuk Italia, Prancis, Inggris Raya dan Amerika Serikat berulang kali memprotes tindakan vaksin COVID. Mereka percaya bahwa ini adalah pembatasan ilegal terhadap kebebasan rakyat sipil. (hui)