ETIndonesia- Sebagai salah satu langkah percepatan penanganan pascabanjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur yang terjadi pada Kamis (4/11), dilakukan Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di kantor walikota Batu, Jumat siang (5/11). Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sekretaris Daerah Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur, Kasdam V Brawijaya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, dan perwakilan intansi daerah terkait.
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, mengungkapkan BNPB mendorong pemerintah daerah untuk menetapkan status tanggap darurat dan membentuk klaster pendukung percepatan penanganan.
“Perlu adanya status darurat bencana, disarankan dua minggu ke depan, kemudian mendirikan posko utama dan membentuk klaster-klaster antara lain klaster pencarian, klaster yang mengurus pengungsi, logistik, dapur umum, psikosial, klaster sarana pra sarana, klaster kesehatan dan klaster pemulihan untuk mengurus terkait pendataan rumah yang rusak,” ungkap Lilik saat memberikan arahan pada Rakor Penanganan Banjir di Kota Batu, Jumat (5/11).
Kemudian ia mengimbau agar pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan terkait kemungkinan adanya bencana susulan, mengingat musim hujan masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
“Mengantisipasi bahaya susulan, hujan belum berhenti kemungkinan sampai Desember bahkan Januari masih akan turun hujan, harus ada sistem peringatan dini yang dibangun, minimal ada petugas yang memantau keadaan di atas (hulu sungai) untuk kemudian diinformasikan ke posko,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Agung Sedayu yang menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, menjelaskan perkembangan penanganan bencana banjir di Kota Batu.
“Sejak semalam total alat berat diturunkan 7 unit, _dump truck_ 7 unit, truk tangki 2 unit dikerahkan untuk percepatan penanganan pascabanjir di Kota Batu,” kata Agung.
Hingga Jumat (5/11) pukul 11.00, BPBD mencatat terdapat belasan rumah rusak dan 142 warga mengungsi akibat banjir bandang. Adapun Kerugian tercatat oleh BPBD ada 17 unit rumah rusak, 28 motor rusak, 4 mobil rusak, 8 hewan ternak hilang dan 142 warga mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. (asr)