oleh Li Zhaoxi
Menteri luar negeri Somaliland, Essa Kayd Mohamoud, memimpin delegasi tiba di Taipei, Taiwan pada Selasa (8/2022) untuk melakukan kunjungan tingkat Kabinet pertama antara pemerintah yang akan berlangsung selama lima hari.
Somaliland menegaskan Beijing tidak berhak untuk membatasi dengan siapa Somaliland ingin bersahabat. Dikarenakan, Somaliland adalah negara yang berdaulat dan memiliki kebebasannya.
Somaliland adalah negara yang memisahkan diri dari Somalia pada tahun 1991, namun kemerdekaannya belum diakui secara luas oleh masyarakat internasional. Letak geografi Somaliland sangat strategis, terletak di Tanduk Afrika dan berbatasan dengan Djibouti, di mana pemerintah Tiongkok memiliki pangkalan militer pertama di luar negeri.
Somaliland merupakan negara yang cukup damai, sementara Somalia telah mengalami perang saudara yang berlangsung selama 30 tahun. Meski situasi di Somaliland stabil, Somalia menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Somaliland berada dalam posisi yang mirip dengan Taiwan, keduanya memiliki pemerintahan demokrasi yang berdiri sendiri tetapi masih belum diakui oleh sebagian besar dunia dan terisolasi secara diplomatik, sehingga kedua belah pihak mendirikan kantor perwakilan di ibu kota masing-masing pada tahun 2020.
Beijing sangat marah karena Taiwan menjadi tuan rumah yang menerima delegasi menteri senior Somaliland minggu ini. Kementerian luar negeri Tiongkok mengkritik kejadian ini dengan mengatakan bahwa Somali dan Taiwan sedang menyulut api, yang bertujuan tidak lain adalah merusak kemerdekaan dan persatuan negara lain yang sama sekali tidak membawa faedah.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan pada Jumat (11/2) menteri luar negeri Somaliland mengatakan bahwa Beijing tidak memiliki hak untuk mendikte Somaliland.
“Kami dilahirkan bebas dan kami akan tetap bebas. Kami akan menjalankan bisnis kami seperti yang kami inginkan. Tiongkok tidak dapat mendikte kita, begitu pula negara lainnya,” ujarnya.
“kita bersedia bersahabat dan berbisnis dengan siapa pun yang menghormati kita sebagai negara berdaulat,” tambahnya.
“Saya pikir saya sudah cukup jelas menyampaikan sikap saya terhadap masalah Tiongkok,” ungkapnya.
Essa memuji hubungan khusus dan bersejarah antara Somaliland dengan Taiwan yang disebutnya sebagai “dua negara juara demokrasi di Afrika dan Asia”.
“Kunjungan bersejarah ini menandai tonggak penting,” kata Essa Kayd Mohamoud saat bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah menekan negara lain untuk mengisolasi Taiwan. Saat ini, Taiwan hanya menjalin hubungan diplomatik dengan 14 negara, termasuk hanya satu negara di Afrika – Swaziland.
Menteri Keuangan Somaliland mengatakan negaranya sejauh ini tidak membuat permintaan untuk meminjam dana dari Taiwan.
“Taiwan telah memberikan dana ke Somaliland dalam bentuk bantuan dan investasi, yang tentunya kami sambut dengan baik,” katanya.
Somaliland mengundang perusahaan raksasa Taiwan untuk berinvestasi dan berdagang dengan mereka. Somaliland memiliki potensi besar untuk investasi asing di bidang pertambangan, termasuk deposit hidrokarbon, minyak, gas dan batu bara, kata Essa.
“Kami mendorong potensi perdagangan dan investasi yang maksimal, bukan mengandalkan bantuan,” jelasnya.
Delegasi Essa juga diperkirakan akan bertemu dengan para eksekutif dari perusahaan minyak milik negara Taiwan ‘Chinese Petroleum Corporation’. (sin)