ETIndonesia- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan secara resmi membuka Jakarta E-Mobility Event, sebuah forum diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menunjukkan komitmen dan upaya saat ini dalam elektrifikasi armada angkutan umum, salah satunya Transjakarta.
Acara ini juga memiliki peran penting, terlebih Jakarta sebagai tuan rumah dari pelaksanaan Urban 20 (U20) yang merupakan bagian dari Presidensi G20, bertujuan untuk menanggapi krisis iklim dengan memperjuangkan dan mempercepat transisi menuju masyarakat yang bebas karbon, inklusif dan tangguh.
Gubernur Anies mengawali sambutannya dengan menegaskan komitmen yang saat ini dikerjakan Jakarta untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol pada tahun 2050.
Komitmen ini juga tercantum melalui Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Jakarta. Salah satu aksi iklimnya adalah memulai mobilitas yang berkelanjutan melalui sistem transportasi terintegrasi.
“Kami membayangkan, mengubah Jakarta dari kota yang didominasi lalu lintas, padat, dan polusi menjadi pemimpin dunia dalam transportasi publik yang berkelanjutan, aman, nyaman, dan inklusif. Untuk mewujudkan visi tersebut, Jakarta menginisiasi mobilitas berkelanjutan melalui sistem transportasi terintegrasi dengan menggeser paradigma dari Car-Oriented Development ke Transit-Oriented Development (TOD),” kataAnies, pada Selasa (1/3) dikutip dari siaran pers PPID DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir juga melakukan perbaikan sistem transportasi umum besar-besaran, perluasan rute Transjakarta dan integrasi Mikrotrans untuk mencapai cakupan layanan 82% dan meningkatkan PSO (public service obligation) untuk angkutan umum sebesar 180% pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2017, sehingga dapat memastikan terjadinya peningkatan kualitas angkutan umum yang adil bagi setiap individu di Jakarta.
Selain itu, infrastruktur untuk pejalan kaki dan sepeda juga terus ditingkatkan, seperti revitalisasi 364 kilometer trotoar di seluruh Jakarta dan membangun 12 kilometer jalur sepeda terlindungi, serta 63 tempat berbagi sepeda (bike sharing) di sekitar area transit di jalan tersibuk kota
.
“Upaya untuk memperluas cakupan transportasi umum dan meningkatkan kualitas layanan pendukungnya telah membuahkan hasil. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, jumlah penumpang tahunan angkutan umum di Jakarta meningkat dua kali lipat pada 2019. Selain itu, pembangunan jaringan bersepeda yang masif dan inovasi terobosan lainnya di sektor transportasi berkelanjutan, Jakarta dianugerahi sebagai pemenang Sustainable Transport Award (STA) 2021,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gubernur Anies menjelaskan terkait implikasi eletrifikasi armada Transjakarta ke depan untuk mempercepat visi dalam mewujudkan mobilitas bersih di Jakarta, Pemprov DKI juga berkomitmen mengalihkan armada Transjakarta ke bus listrik. Sebagai awalan akan dilakukan implementasi 100 bus listrik pada trayek Transjakarta eksisting untuk program percontohan.
Sebelumnya, Pemprov DKI berupaya melakukan serangkaian pra-uji coba untuk beberapa model bus listrik yang merupakan langkah penting untuk mengevaluasi kinerja armada sebelum menerapkannya dalam skala besar. Ke depan, TransJakarta akan mengganti separuh armada busnya menjadi armada listrik, secara bertahap sebelum tahun 2025.
“Implementasi armada bus listrik merupakan salah satu tindakan nyata kami untuk mendukung Program Percepatan Kendaraan Listrik Berbaterai Pemerintah Indonesia untuk Transportasi Jalan. Dengan mengalihkan armada angkutan umum kami ke kendaraan listrik dan mendorong orang untuk menggunakan angkutan umum, kami berharap dapat mencapai peningkatan kualitas udara dan manfaat kesehatan yang lebih baik,” paparnya.
“Pengenalan kendaraan listrik sebagai armada transportasi umum juga akan memungkinkan warga merasakan manfaat menggunakan teknologi baru. Sehingga, momentum pembaruan armada Transjakarta menjadi kendaraan listrik juga akan meningkatkan tingkat pelayanan transportasi umum,” lanjutnya.
Guna mencapai implementasi elektrifikasi Transjakarta, Pemprov DKI juga membuka ruang-ruang kolaborasi ke depannya. Sehingga, seluruh masyarakat dapat terlibat dalam transformasi transportasi umum ini.
“Kami menyadari bahwa jalan menuju implementasi angkutan umum listrik memiliki banyak tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, kami membuka ruang-ruang kolaboratif dengan berbagai unsur, seperti Pemerintah Pusat, mitra internasional, dan kolaborator. Jakarta menyambut baik potensi kolaborasi ini,” tandasnya. (asr)