oleh Lin Yi
Konflik antara Rusia dengan Ukraina juga memicu protes warga dalam negeri Rusia. Pada Senin (14/3/2022), seorang editor TV Studio ‘Channel 1’, satu dari tiga stasiun televisi utama milik pemerintah Rusia masuk ke dalam ruang studio saat siaran langsung program berita malam. Ketika itu ia membawa sebuah poster bertuliskan anti-perang sebagai protes invasi tentara Rusia ke Ukraina
Ketika studio TV ‘Channel 1’ Rusia sedang melakukan tayangan langsung program berita.
Tiba-tiba, editor TV bernama Marina Ovsyannikova muncul di layar dengan tangan membawa sebuah poster yang bertuliskan anti-perang dan meneriakkan ucapan untuk menghentikan perang.
Diatas poster itu bertuliskan “Tidak berperang, Warga Rusia menentang perang” dalam bahasa Inggris dan “Jangan percaya propaganda, mereka di sini untuk berbohong kepada Anda” yang diucapkan dalam bahasa Rusia.
Pembawa berita tampaknya tidak terganggu dan terus membacakan naskah berita, Tetapi 5 detik kemudian layar beralih ke gambar lain.
Kabarnya bahwa Marina kemudian ditangkap.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan rasa terima kasih kepada Marina dalam pidato yang disiarkan televisi.
Volodymyr Zelensky mengatakan : “[Saya berterima kasih] kepada mereka yang berjuang melawan informasi yang salah, memberitahu kepada kerabat dan teman mereka tentang fakta kebenaran. Saya pribadi juga ingin berterima kasih kepada seorang wanita yang masuk ke dalam studio TV di ‘Channel 1’ dengan poster bertuliskan anti-perang”.
Marina Ovsyannikova yang dalam rekaman video sebelumnya mengatakan bahwa ayahnya adalah orang Ukraina dan ibunya adalah orang Rusia. Kedua negara bukanlah musuh, dan berharap bahwa negara bersaudara ini dapat hidup berdampingan secara damai.
“Apa yang terjadi sekarang di Ukraina adalah kejahatan, Rusia adalah agresor”, kata Marina Ovsyannikova, seorang editor TV ‘Channel 1’ milik pemerintah Rusia.
Dia juga mendorong warga sipil Rusia tampil untuk menyatakan protes.
Marina Ovsyannikova mengatakan : “Seluruh dunia telah berpaling dari kita sekarang. Rasa malu dari perang kanibalistik ini tidak akan terhapus oleh sepuluh generasi dari kita. Mari kita tampil untuk memprotes, jangan ada rasa takut, mereka tidak bisa memenjarakan kita semua”.
Sejak Putin meluncurkan apa yang disebutnya “operasi militer khusus”, Moskow telah memblokir media sosial di dalam negeri dan menangkap sekitar 15.000 orang warga yang melakukan unjuk rasa. (sin)