oleh He Yating
- Epidemi COVID-19 di Hongkong telah memasuki masa puncaknya. Beberapa media Hongkong melaporkan, menurut analisis data kematian orang yang terinfeksi, ditemukan bahwa sekitar 87% kasus kematian akibat terinfeksi virus komunis Tiongkok adalah mereka yang telah mendapat suntikan vaksin buatan Tiongkok Sinovac.
- Presiden Legislatif Yuan Taiwan You Si-kun dalam pesannya di Twitter menyebutkan bahwa, untungnya, Taiwan tidak memilih untuk menggunakan vaksin Sinovac
Sejak gelombang epidemi kembali memuncak di Hongkong pada awal tahun ini, jumlah total kematian akibat infeksi yang dilaporkan oleh otoritas Hongkong adalah 5.437 kasus.
Namun, media Hongkong ‘Ming Pao’ dalam pemberitaannya menyebutkan bahwa jumlah angka kematian yang diperoleh pihaknya dari data analisis otoritas rumah sakit Hongkok hanya sebanyak 5.127 kasus. Jadi terdapat selisih 270 kasus yang tidak menyebutkan alasannya.
‘Ming Pao’ melaporkan bahwa dari analisis data yang diperoleh, ditemukan bahwa sebanyak 1.486 orang yang meninggal itu sebelumnya sudah menerima suntikan vaksin, di mana 1.292orang (86,9%) diantaranya menerima vaksin buatan Sinovac, dan 184 orang (12,4%) telah disuntik vaksin Pfizer BNT. Laporan tersebut menyebutkan analisis data tidak menyertakan rincian tentang faktor-faktor distribusi usia, risiko kematian bagi lansia dan sebagainya.
Laporan itu juga tidak menjelaskan soal merek vaksin apa yang telah diterima oleh 10 orang lainnya yang meninggal akibat COVID-19.
Pada 20 Maret pagi waktu setempat, Yuen Kwok-yung, penasihat ahli pemerintah Hongkong dan profesor ketua Departemen Mikrobiologi Universitas Hongkong dalam wawancara dengan penyiar radio menyarankan masyarakat untuk memilih vaksin Pfizer BNT. Dia menjelaskan bahwa itu karena vaksin BNT lebih unggul dalam mencegah yang bersangkutan tertular oleh virus varian Omicron.
Pada hari yang sama, menanggapi berita tentang hampir 90% pasien COVID-19 di Hongkong yang meninggal sebelumnya sudah menerima suntikan vaksin Sinovac, Presiden Legislatif Yuan Taiwan, You Si-kun menulis di Facebook : Beruntung, Taiwan berjalan dengan caranya sendiri dan tidak menerima vaksin buatan Sinovac. God Bless Taiwan !.
Data yang dirilis oleh otoritas Hongkong menunjukkan bahwa sejak 26 Februari 2021 Hongkong mengadakan suntikan massal.
Tercatat hingga 19 Maret tahun ini, jumlah warga yang telah divaksin dengan Sinovac telah mencapai 2.784.323 orang, (43,1%). Sedangkan warga yang divaksin dengan Pfizer BNT yang mulai dilakukan pada 10 Maret 2021 hingga 19 Maret tahun ini, jumlahnya telah mencapai 3.676.489 orang (56,9%).
Media Taiwan ‘Central News Agency’ melaporkan bahwa beberapa media Hongkong yang meminta informasi kepada Departemen Kesehatan dan Otoritas Rumah Sakit pemerintah Hongkong, tentang jumlah kematian pasien pada gelombang kelima akibat COVID-19 yang telah mendapat suntikan vaksin Sinovac, BNT serta vaksin lainnya, tetapi tidak mendapat tanggapan dari Departemen Kesehatan kecuali mengatakan bahwa pihaknya akan merilis laporan hasil analisis setelah selesai dikerjakan. (sin)