Banyak Jalan di Daratan Tiongkok Ditutup untuk Pencegahan Epidemi, Sopir Truk Terjebak Hingga Tak Punya Lagi Makanan

Xiong Bin dan Liu Fang – NTD

Saat ini, wabah di daratan Tiongkok masih menyebar luas. Banyak provinsi dan kota menutup jalan tol, beberapa pintu tol dan area layanan ditutup, dan banyak truk diblokir di jalan. Ada laporan tentang bunuh diri tragis seorang pengemudi.

Lebih dari sepuluh provinsi dan kota di daratan Tiongkok telah menutup kontrol jalan tol. Beberapa gerbang tol dan area layanan juga telah ditutup. Di Provinsi Liaoning, Jiangsu, Shaanxi dan tempat-tempat lain.  Sejumlah besar stasiun tol masih ditutup. Banyak truk diblokir di jalan.  Beberapa pengemudi tidak punya lagi makanan  dan beberapa truk disegel.

Wang, seorang sopir truk dari Hebei, terjebak di Jalan Tol Binhai pada 7 April tanpa makanan selama beberapa hari. Sebanyak 40 hingga 50 kendaraan terjebak pada saat itu. Saat ini, pengiriman ke Tangshan, Hebei diblokir di jalan raya.

Wang, seorang sopir truk dari Hebei mengatakan tidak mungkin, tidak ada yang peduli, jalan raya di Kota Tangshan tidak bisa turun, dan lalu lintas macet sekitar 14 atau 5 kilometer. Diblokir 24 jam sehari, menunggu untuk keluar dari jalan raya selama lebih dari setengah bulan. Ada permintaan kode kesehatan, kode rencana perjalanan, laporan tes COVID-19 dan izin perjalanan. Ia mengatakan para sopir hanya mengirimkannya barang ke Tangshan, dan jika mereka memutar balik, siapa yang akan membayar ongkos kirimnya?”

Sebuah video menunjukkan bahwa lebih dari 20 pengemudi truk terjebak selama 23 hari di dekat Jalan Raya Yubin di Kabupaten Yutian, Provinsi Hebei. Beberapa pengemudi merindukan orangtua mereka dan ingin kembali.

Pengemudi yang terjebak Mr Li berkata : “Angsuran mobil lebih dari 10.800, dan angsuran rumah lebih dari Yuan 3.000. Semuanya hilang. Waktu telah berhenti, dan tempat ini telah disegel selama 23 hari, dan habislah bulan ini .”

Zhao, seorang pemilik properti di Shandong, mengatakan bahwa di tempat-tempat dengan epidemi seperti Shanghai, truk tidak bisa beroperasi, dan mereka tidak berani pergi. Mereka tidak hanya harus dikarantina ketika mereka pergi, tetapi mereka juga harus dikarantina selama setengah bulan ketika mereka kembali, sehingga tidak ada yang berani pergi.

Zhao, seorang pemilik perusahaan pengangkutan di Shandong mengatakan, mobil di seluruh negeri tidak mudah untuk dijalankan. Ia tidak tahu apakah mereka bisa turun ke jalan tol. Jika memakan waktu yang lama, makanan akan membusuk dan Anda tidak akan bisa menggunakannya. Setelah Anda pergi, Anda tidak bisa makan di sana, Anda tidak dapat makan dan minum, dan tidak ada tempat tinggal.  Kami tidak bisa mengantarkan, dan ia tidak tahu apakah dapat kembali setelah kesana, bagi mereka yang telah di sana mengirimkan barang, mereka akan dikarantina dengan biaya sendiri ratusan Yuan sehari, dan mereka harus dikarantina selama lebih dari setengah bulan. Sekarang tidak ada kendaraan yang berani ke sana.”

Karena epidemi, banyak sopir truk terjebak di Shanghai.

Selain itu, dilaporkan di Shenyang bahwa pengemudi truk terjebak di jalan dan ada yang bunuh diri karena putus asa. Ada juga tragedi ternak sapi yang terjebak di truk di jalan raya selama puluhan hari hingga mati kelaparan. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS