oleh Qiu Yue dan Ruili
Militer Rusia mengintensifkan serangannya ke Ukraina dengan meluncurkan tembakan artileri berat ke Donetsk, wilayah timur Ukraina pada 27 Januari, setelah negara-negara Barat berjanji untuk memberi dukungan sejumlah besar tank tempur utama canggih kepada tentara Ukraina. Tembakan telah menimbulkan kehancuran sejumlah bangunan dan menyebabkan penduduk mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Nataliia, seorang warga Donetsk mengatakan : “Bom mengenai rumah tinggal saya yang sekarang sudah menghancurkan segalanya yang ada, apa lagi yang bisa saya utarakan. Kami tidak punya tempat tinggal. Cukup, cukup !”
Dari foto udara, Vuhledar yang berada di timur Ukraina juga menjadi sasaran tembakan artileri militer Rusia, dan banyak rumah penduduk hancur, rusak. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang di front timur saat ini sangat sengit, daeran Vuhledar bahkan menghadapi pengeboman selama 24 jam.
Ukraina dan negara-negara sekutu Baratnya terus mengutuk serangan militer Rusia yang menewaskan ribuan orang warga sipil di Ukraina.
Hari Sabtu, pihak Rusia menuduh pasukan Ukraina telah menyerang sebuah rumah sakit di kota Novoaidar, di timur Ukraina yang diduduki Rusia. Serangan telah menyebabkan 14 orang tewas, dan 24 orang lainnya luka-luka. Namun pihak berwenang Ukraina belum menanggapi tuduhan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan roket HIMARS yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Perang Rusia – Ukraina telah berlangsung selama hampir satu tahun, dan kedua belah pihak telah menghabiskan banyak senjata.
Pedagang senjata Jerman Rheinmetall sedang bersiap untuk meningkatkan produksi tank dan amunisi artileri untuk memenuhi permintaan besar dari Ukraina dan sekutu Baratnya.
Papperger, CEO Rheinmetall mengatakan : “Saat ini kami memproduksi lebih dari 100.000 buah amunisi tank (120mm) per tahun, tetapi kapasitas penuh kami sebenarnya adalah 240.000.”
Dia juga menambahkan bahwa mereka adalah produsen terbesar dari amunisi berukuran 155 mm yang setiap tahunnya mampu memproduksi sebanyak 450.000 hingga 500.000 buah.
Perusahaan Rheinmetall saat ini sedang bernegosiasi dengan produsen peluncur roket Seahorse AS untuk membangun jalur produksi di Jerman guna memenuhi permintaan senjata yang sangat besar untuk pertahanan diri Ukraina. Namun, karena proyek tersebut sangat besar jadi butuh dukungan dana dari pemerintah Jerman. (sin)