Home Blog Page 1017

OJK Cabut Izin Asuransi Wanaartha Life, Kegiatan Usahanya Wajib Dihentikan

0

ETIndonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pencabutan izin usaha PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life/PT WAL). Pencabutan ini dilakukan karena PT WAL tidak dapat memenuhi rasio solvabilitas (risk based capital) yang ditetapkan oleh OJK sesuai ketentuan yang berlaku.

Hal ini disebabkan PT WAL tidak mampu menutup selisih kewajiban dengan aset, baik melalui setoran modal oleh pemegang saham pengendali atau mengundang investor.

Dikutip dari siaran pers OJK, Senin (5/12/2022) tingginya selisih antara kewajiban dengan aset merupakan akumulasi kerugian akibat penjualan produk sejenis saving plan. PT WAL menjual produk dengan imbal hasil pasti yang tidak diimbangi kemampuan perusahaan mendapatkan hasil dari pengelolaan investasinya.

OJK menyatakan kondisi ini direkayasa oleh PT WAL sehingga laporan keuangan yang disampaikan kepada OJK maupun laporan keuangan publikasi tidak sesuai kondisi sebenarnya.

Terhadap kondisi tersebut di atas, OJK telah melakukan tindakan pengawasan (supervisory actions) berupa:

  1. Memerintahkan penghentian pemasaran produk sejenis saving plan PT WAL pada Oktober 2018;
  2. Memberikan sanksi peringatan pertama sampai ketiga karena PT WAL tidak memenuhi batas minimum risk-based capital (RBC), Rasio Kecukupan Investasi (RKI) dan ekuitas minimum (sejak 4 Agustus 2020 sampai 26 Juni 2021);
  3. Mengenakan sanksi pembatasan kegiatan usaha (PKU) pertama (untuk sebagian kegiatan usaha) pada 27 Oktober 2021 dan meningkat pada pengenaan sanksi PKU kedua untuk semua kegiatan usaha pada 30 Agustus 2022;
  4. Melakukan pencabutan izin usaha (CIU) PT WAL per tanggal 5 Desember 2022, karena sampai batas waktu PKU kedua yang jatuh pada 30 November 2022 (paling lama tiga bulan), PT WAL tidak juga memenuhi kewajibannya; dan
  5. Melakukan pemeriksaan atas indikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pengurus, pemegang saham pengendali, dan pegawai PT WAL.

Penyidik OJK telah melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh pengurus, pemegang saham pengendali, dan pegawai PT WAL, serta berkoordinasi dengan penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri yang selanjutnya telah menetapkan tujuh orang tersangka.

Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh OJK tersebut di atas, termasuk pencabutan izin usaha PT WAL dilakukan dalam rangka melindungi kepentingan pemegang polis dan masyarakat.

Selanjutnya OJK akan melakukan tindakan:

  1. Memerintahkan pemegang saham menyelenggarakan rapat umum pemegang saham dengan agenda pembubaran badan hukum dan pembentukan tim likuidasi, paling lambat 30 hari sejak pencabutan izin usaha PT WAL;
  2. Melakukan tindakan lain berupa penilaian kembali pihak utama PT WAL, tindakan administratif terhadap akuntan publik, kantor akuntan publik, dan aktuaris, serta penanganan tindak pidana pencucian uang; dan
  3. Melakukan upaya penelusuran atas aset pemegang saham pengendali PT WAL beserta harta pribadinya, termasuk melakukan gugatan perdata untuk kepentingan konsumen. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya maksimal untuk melindungi kepentingan pemegang polis dengan tetap menjunjung proses hukum dan ketentuan yang berlaku.

“Sejak dicabutnya izin usaha, PT WAL wajib menghentikan kegiatan usahanya. Namun demikian, Pemegang Polis dapat menghubungi PT WAL dalam rangka pelayanan Konsumen sampai dengan dibentuknya Tim Likuidasi. Tim likuidasi selanjutnya akan melakukan verifikasi polis yang menjadi dasar perhitungan penyelesaian hak pemegang polis,” demikian siaran pers OJK. (asr)

Gerakan Kertas Putih Terus Diawasi Pemerintah, Dikabarkan Sejumlah Mahasiswa Peserta “Hilang”

0

 oleh Ning Haizhong

Gerakan Kertas Putih sebagai protes terhadap kebijakan Nol Kasus ekstrem yang diterapkan pemerintah, terus ditekan oleh aparat berwenang. Kabarnya banyak mahasiswa yang ditangkap, bahkan anggota keluarga dalam negeri dari pendukung gerakan yang berada di luar negeri juga ikut kehilangan kontak. Sampai saat ini belum jelas berapa banyak peserta unjuk rasa yang ditangkap pihak berwenang. Netizen menghimbau masyarakat untuk menaruh perhatian.

Sejumlah mahasiswa peserta “hilang”, anggota keluarga dalam negeri diintimidasi

Pada 24 November sebuah kebakaran terjadi di Kota Urumqi, Xinjiang menyebabkan korban tewas tidak dapat menyelamatkan diri akibat terblokir oleh pencegahan epidemi yang ketat. Setelah itu, Gerakan Kertas Putih meletus sebagai pelampiasan ketidakpuasan masyarakat yang dimotori oleh mahasiswa terhadap pencegahan epidemi yang berlebihan serta pengendalian sosial di banyak tempat di Tiongkok.

Berawal dari unjuk rasa di Institut Komunikasi Nanjing, kemudian unjuk rasa, orasi, menyanyikan lagu kebangsaan, memasang slogan dan mengangkat lembaran kertas putih sebagai protes langsung diikuti oleh sejumlah besar mahasiswa dari puluhan universitas di seluruh negeri, seperti Universitas Peking, Universitas Tsinghua, Api protes dalam waktu singkat berkobar di Shanghai, Beijing, Guangzhou, Chengdu, Wuhan dan kota-kota besar Tiongkok lainnya.

Pada 26 November malam, mahasiswa Institut Komunikasi Nanjing mengadakan acara berkabung atas korban kebakaran di Urumqi, Xinjiang. Salah satu mahasiswi berdiri sambil memegang selembar kertas putih. Kemudian, kertas putih itu diambil dari tangannya oleh seseorang, tetapi dia terus bersikap layaknya memegang kertas putih, melakukan protes diam, menyebabkan lebih banyak mahasiswa yang berkumpul.

Pada 2 Desember, banyak netizen di Twitter menaruh perhatian terhadap gadis mengangkat kertas putih yang bernama Li Kangmeng. Kabarnya gadis tersebut telah dibawa pergi oleh polisi pada 30 November.

Seorang netizen menunjukkan bahwa Li Kangmeng, gadis yang protes dengan mengangkat kertas putih dalam kampus Institut Komunikasi Nanjing telah dibawa pergi oleh polisi pada 30 November. (foto internet)

Pada 3 Desember, beberapa netizen memposting di Twitter : Berita terpercaya, mohon bantuan segera. Caiyang Lamu, seorang gadis berusia 23 tahun dari Lhasa, Tibet, yang studi di Institut Komunikasi Nanjing telah hilang selama beberapa hari dan tidak terdengar kabar beritanya. Dia mungkin telah ditangkap pihak berwenang. Otoritas Tiongkok diduga telah menangkap lebih dari 60 orang mahasiswa menyusul gerakan protes 26 November di kampus Institut Komunikasi Nanjing.

Selain itu, rekaman video tentang seorang gadis Chengdu yang melakukan orasi juga beredar di Internet, isinya mengejutkan dan menarik banyak perhatian orang. Beberapa netizen mengatakan bahwa sejumlah besar mahasiswa telah ditangkap, tetapi saat ini belum dapat dikonfirmasi jumlahnya.

Pada 26 November malam, warga sipil Shanghai secara spontan berkumpul di Jalan Urumqi Tengah untuk memprotes kebijakan penguncian ketat selama tiga tahun dan menuntut pembebasannya. Massa yang berkumpul sampai meneriakkan motto : Partai Komunis Tiongkok mundur ! Xi Jinping turun ! Kami butuh kebebasan bukan diktator ! dsb. Netizen mengklaim bahwa malam itu juga polisi menangkap sejumlah orang yang diangkut dengan 2 kendaraan.

Kabar yang beredar saat ini menyebutkan bahwa termasuk mahasiswa bernama Qin Chao, penduduk asli Lu’an, Anhui yang telah dibawa pergi oleh polisi dari Jalan Urumqi Tengah, Shanghai pada 27 November malam, sampai saat ini yang bersangkutan masih belum dapat dihubungi dan belum diketahui keadaannya.

Situs web “Minsheng Watch” mengungkapkan pada 1 Desember bahwa gadis Shanghai bernama Chen Jialin yang menghadiri kegiatan berkabung di Jalan Urumqi Tengah, Shanghai, saat mau kembali ke rumahnya dan sedang menerima wawancara reporter media di dekat kereta bawah tanah Jiuting, dia ditangkap oleh seorang polisi bermarga Qian. Pada 29 November pukul 22:00, Chen Jialin ditahan di Pusat Penahanan No. 2 Shanghai (Jalan Mogao No. 9). Kabarnya Chen Jialin menderita gangguan depresi.

Informasi yang dikumpulkan oleh situs web ini juga menunjukkan bahwa pada 29 November malam, seorang siswa di Universitas Pertanian dan Kehutanan Fujian yang memegang kertas putih juga dibawa pergi oleh pimpinan perguruan tinggi dan petugas keamanan yang datang. Kondisi yang bersangkutan juga belum diketahui.

Pada 27 November malam, protes warga sipil berskala besar terjadi di Jalan Hanzheng, Kota Wuhan, tetapi ditumpas oleh polisi. Warga Wuhan bernama Jing Xueqin ditangkap oleh polisi. Pacarnya mengatakan kepada Epoch Times pada 29 November bahwa pihak berwenang terus menyembunyikan lokasi di mana Jing Xueqin ditahan.

Anggota keluarga yang berada di dalam negeri dari siswa di luar negeri yang ikut mendukung Gerakan Kertas Putih juga diintimidasi pihak berwenang.

Pada 3 Desember, Wang Zhaoqing, seorang pemuda asal Tiongkok yang tinggal di Eropa menulis di Twitter : Pada 2 Desember, dirinya mengeluarkan pemberitahuan untuk mengadakan demo di Belanda. Beberapa jam kemudian, ia menerima informasi bahwa ibunya di Jiangsu telah ditangkap dan dimasukkan ke kamp konsentrasi. Karena WeChat diblokir otoritas, kontak tidak berhasil dilakukan. Sehingga dirinya sangat cemas terhadap kondisi ibunya saat ini.

PKT menggunakan teknologi tinggi untuk memantau dan melacak pengunjuk rasa

Setelah pecahnya Revolusi atau Gerakan Kertas Putih, PKT dengan cepat memanfaatkan seluruh mesin pemeliharaan stabilitas untuk menekan gerakan tersebut.

Pada 28 November, Komite Politik dan Hukum Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan perintah untuk menindak kegiatan infiltrasi dan sabotase yang dilakukan oleh kekuatan musuh, dan menjaga stabilitas sosial secara keseluruhan. Setelah itu, otoritas Chongqing dan provinsi lain mulai mengatur langkah penindasan.

Polisi di banyak tempat menangkap orang tanpa pandang bulu, memperkuat sensor internet, memeriksa ponsel warga yang lewat di kereta bawah tanah atau di jalanan untuk melihat apakah terdapat informasi terkait protes, dan apakah mereka telah mengunduh VPN atau perangkat lunak sosial luar negeri yang dilarang. Polisi bahkan melakukan “kunjungan rumah” peserta unjuk rasa.

Deutsche Welle yang mengutip laporan pengacara Tiongkok memberitakan bahwa setelah banyak pengunjuk rasa di Guangzhou diinterogasi oleh polisi dan menyerahkan identitas diri mereka, akun aplikasi Telegram mereka yang digunakan untuk komunikasi menjadi terenkripsi. Para pengunjuk rasa yang meninggalkan lokasi protes dan tidak terlibat konflik langsung dengan polisi menerima pemberitahuan dari pihak kepolisian pada keesokan harinya.

New York Times melaporkan bahwa polisi menggunakan perangkat pengenalan wajah, informasi ponsel dan laporan informan untuk mengetahui identitas dan alamat tempat tinggal orang-orang yang berpartisipasi dalam protes atau hanya pergi ke lokasi protes, dan memperingatkan mereka untuk tidak lagi berpartisipasi dalam aksi tersebut. Polisi juga menggunakan kotak pelacak sinyal ponsel yang dapat mensimulasikan menara ponsel, terhubung ke ponsel terdekat dan mendapatkan informasi ponsel.

Tindakan pencegahan epidemi PKT telah menjadikan Barcode Perjalanan sebagai izin yang wajib dimiliki oleh setiap orang warga untuk keluar masuk sejumlah besar tempat umum dan menggunakan transportasi. Sulit untuk bergerak tanpa ponsel. Kepolisian juga menggunakannya sebagai sarana untuk memantau pengunjuk rasa.

Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi di banyak tempat di Tiongkok menunjukkan bahwa perguruan tinggi akan mempercepat liburan musim dingin dari jadwal sebelumnya untuk mencegah siswa berkumpul dan melakukan demo.

Beijing menjadikan Tsinghua sebagai pusat pemantauan demi mencegah terulangnya unjuk rasa

Setelah pecahnya Gerakan Kertas Putih otoritas Beijing berada dalam siaga tinggi untuk mencegah gerakan kembali terjadi.

Media Central News Agency melaporkan bahwa sejumlah besar petugas polisi dan kendaraan polisi telah dikerahkan untuk berjaga-jaga di sejumlah jalan termasuk Jembatan Liangma, Jembatan Sitong, Lapangan Tiananmen, Qianmen, Nanluoguxiang, 798, Taman Chaoyang, Taman Olahraga Olimpiade, Wangfujing, Komersial Xidan dan sekitarnya. Petugas polisi yang berpatroli juga secara acak memeriksa dokumen warga yang sedang lewat.

CNA mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut melaporkan bahwa hampir semua universitas dan perguruan tinggi di Beijing telah mengizinkan semua siswa luar kota untuk pulang kampung halaman mereka lebih cepat dari jadwal, dan siswa yang tinggal di Beijing juga telah berulang kali diperingati oleh pihak universitas agar mereka tidak berpartisipasi dalam kegiatan demo. Diantaranya, Universitas Tsinghua diawasi secara ketat oleh Departemen Keamanan Tiongkok.

Ada warga lain yang mengungkapkan, untuk tokoh masyarakat yang ikut berorasi di Jembatan Liangma sementara tidak dilakukan penangkapan, namun identitas mereka mungkin sudah berada dalam tangan kepolisian, sehingga mereka perlu berhati-hati terhadap keamanan dirinya. (sin)

Rantai Keuntungan Besar Pembangunan Rumah Sakit Darurat Fangcang Terungkap, Perusahaan Tes COVID-19 Jadi Kambing Hitam?

0

Ruili

Pembangunan Rumah Sakit Darurat Fangcang dalam skala besar di banyak tempat di Tiongkok serta rantai keuntungan besar di belakangnya, secara bertahap terungkap.

Seorang Staf konstruksi Rumah Sakit Darurat Fangcang  di Beijing berkata : “Mari kita lihat Bandara Nanyuan Beijing. Sekarang pesawatnya diparkir dan telah diubah menjadi rumah sakit penampungan. Sekarang sedang dibangun.”

Karena Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok meminta semua daerah untuk “mempromosikan secara gencar pembangunan Rumah Sakit Darurat Fangcang ” untuk mendapatkan alokasi yang besar, dari pemerintah pusat ke daerah, mereka segera membangun tempat  Rumah Sakit  Fangcang  yang besar.

Deyang, Sichuan memilih untuk membangun  Rumah Sakit Darurat Fangcang   di jalanan dan  di Wuhan dan Chengdu akan segera selesai dan dioperasikan. Pemerintah provinsi Shandong berencana menginvestasikan 23 miliar yuan untuk membangun rumah sakit darurat  di 15 kota setingkat prefektur, 119 rumah sakit darurat dan titik isolasi akan dibangun dengan menambahkan lebih dari 200.000 tempat tidur baru.

Dalam audio suara seorang siswi perempuan dari Gansu berkata : “Siswa kami datang ke tempat ini dan tidak menerima berita apa pun. Kami bahkan tidak melihat hasil tes COVID-19 kami sendiri. Berdasarkan apa kalian membawa kami ke sini?! Ada lebih dari 40 siswa di kelas, dan 30 di antaranya dibawa. Mereka yang  hasil testnya negatif COVID-19 dalam 24 jam, semuanya akan dibawa. Berdasarkan apa? Kenapa kalian membawa kami kesini untuk mengisi kabin?”

Audio mahasiswi berusia 18 tahun dari Gansu yang menanyai staf tempat rumah sakit darurat menjadi viral di internet.

Pada  1 Desember, Komite Manajemen Taman Gansu Zhongchuan mengklaim orang yang terlibat adalah seorang gadis dari Gansu Finance and Trade College, yang dites positif COVID-19 dan semua operasional sekolah sesuai prosedur. Aparat mengklaim bahwa rekaman tersebut “menyebabkan pengaruh buruk” dan “yang bersangkutan telah meminta maaf”. Pengumuman tersebut dikritik oleh netizen Tiongkok di kolom komentar Weibo, medsos di Tiongkok yang setara dengan Twitter. 

Beberapa netizen mempertanyakan bahwa pemerintah tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, tetapi malah menyelesaikan seorang gadis berusia 18 tahun. Beberapa netizen hanya memposting serangkaian seruan, menyatakan penghinaan terhadap pernyataan pemerintah tersebut.

Sementara itu, badan penguji asam nukleat di Shijiazhuang bersuara : “Apa maksud Anda, saya berbicara tentang dia? Saya ingat dengan jelas, saya katakan kepada Anda semua, jangan lakukan tes asam nukleat di komunitas, mereka semuanya palsu, kamu sekarang mengerti?”

Video ini mengungkap penipuan pengujian asam nukleat di komunitas Shijiazhuang dan kisah menarik orang-orang ke rumah sakit darurat.  Tak hanya itu, tetapi juga penggunaan trik untuk mengubah hasil tes COVID-19.

Lembaga pengujian asam nukleat di Shijiazhuang mengungkapkan : “Rumah sakit Fangcang memberikan penghargaan RMB 3.500 untuk mereka memperkenalkan seseorang masuk. Rumah sakit Fangcang  banyak didirikan dan  tidak penuh, jadi ingin semua orang masuk, Anda tahu? Jika ada masalah dengan antigen, silakan datang langsung ke saya. Saya tidak akan langsung menghubungi asisten. Mereka akan memberitahukan Anda apa yang harus dilakukan, agar asam nukleat Anda menjadi negatif.

Dari “pembangunan besar rumah sakit  Fangcang ” hingga “penipuan tes asam nukleat”, rantai kepentingan besar yang dipicu oleh epidemi terus terungkap.

Dalam video tersebut, seorang staf mengobrol: “memberi Anda banyak uang sehari, RMB.200 sehari, siapa yang mengatur agar Anda masuk dan menjadi staf medis untuk melakukan asam nukleat.”

Video lain menunjukkan bahwa 7 orang dengan kode merah di kartu kesehatan menyelinap ke komunitas di Chongqing untuk membuat tes asam nukleat  orang-orang di komunitas.  Ketika mereka ditemukan, dikatakan bahwa mereka dipekerjakan dengan upah RMB. 200 sehari.

Dalam hal ini, beberapa netizen mengatakan, jika mereka tidak menularkan wabah ke seluruh komunitas, bagaimana perusahaan asam nukleat dapat menghasilkan banyak uang? Bagaimana rumah sakit  Fangcang bisa diisi penuh? !

Pada 1 Desember, beberapa siswa di Sekolah Menengah No. 1 Yicheng di Kota Yicheng, Provinsi Hubei bermasalah dengan pengujian asam nukleat dan dibawa ke isolasi terpusat. Akibatnya, beberapa orang tua mendatangi gerbang balai kota, berlutut dan menuntut agar anak mereka dibawa pulang

Kemudian orang tua berselisih dengan petugas pencegahan epidemi. Video itu memperlihatkan dua orang jatuh ke jalanan.

Para orangtua berseru : “mulai memukul orang, sudah mulai memukul orang .”

Namun, ada juga banyak analisis dan keraguan. Kisah mempertanyakan manfaat pengujian asam nukleat telah lama berlangsung dan  bukan hal baru. Namun, setelah meletusnya revolusi kertas putih, kembali dibahas di platform media sosial utama dan dikritik. Perusahaan penguji asam nukleat mungkin tidak bersalah, tetapi kali ini kemungkinan besar mereka telah menjadi “kambing hitam” otoritas PKT.

Sebuah lirik berjudul: “Jika Anda tidak ingin berjalan di depan, silakan ikuti tim” viral di Tiongkok

Pada tanggal 30 November, lagu “If You Don’t Want to Walk Ahead” yang ditulis oleh Nanjing Institute of Communication menjadi populer di Internet.

Gambar lagu tersebut disertai dengan kerumunan pengunjuk rasa yang memegang kertas A4, dan ada adegan pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi

Awal lagu berbunyi: Lagu ini didedikasikan untuk mereka yang memperjuangkan hak bersama.

Lirik: “Jika Anda tidak ingin berteriak di Internet, tutup mata Anda dengan diam-diam, duduklah, dan nikmati hak yang telah kami menangkan untuk Anda…”

Sejak meletusnya “protes kertas putih” di  daratan Tiongkok, dalam waktu kurang dari sebulan, banyak lagu orisinal telah dirilis, membawa keberanian dan harapan “tidak pernah menyerah” kepada orang-orang. (hui)

Revolusi Kertas Putih Sukses? Beijing Mulai Bongkar Gudang Tes COVID-19 dan Melonggarkan Blokade

0

Selama beberapa hari terakhir, orang-orang di daratan Tiongkok  memprotes kebijakan nol kasus COVID-19 ekstrim serta blokade otoritas partai komunis Tiongkok. Revolusi kertas putih meletus di seluruh negeri, orang-orang meneriakkan slogan seperti ” Partai Komunis mundur.”

Di satu sisi, aparat PKT menekan, di sisi lain, banyak tempat termasuk Beijing dan Shenzhen mulai membuka blokir mereka Sabtu 3 Desember. Bilik pengetesan asam nukleat di ibu kota dibongkar, tetapi pada saat yang sama, rakyat sipil masih harus mengantre untuk mengikuti tes COVID-19.

Qiu Yue dan Gao Yu

Pada  Sabtu 3 Desember, penduduk di Beijing melihat bahwa bilik pengetesan asam nukleat di jalanan sedang dibongkar, dan Shenzhen mulai tak memerlukan hasil tes COVID-19. Meskipun jumlah infeksi harian di Tiongkok  tetap tinggi, beberapa kota secara bertahap melonggarkan tindakan pembatasan COVID-19. 

Shenzhen mengatakan tak perlu menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 untuk naik bus atau pergi ke taman, dan Tianjin serta Chengdu telah menerapkan kebijakan yang sama.

Pada  Sabtu 3 Desember, gudang pengetesan di Beijing dibongkar. Kini,  tidak perlu lagi membawa hasil negatif COVID-19 untuk pergi ke supermarket, dan kereta bawah tanah juga akan dibuka Senin 5 desember. Namun, beberapa tempat masih harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19, termasuk pergi ke kantor.

Beberapa gudang pengujian yang tersisa mengalami antrian panjang untuk pengetesan.

Penduduk Beijing berkata : “Dari satu ujung ke ujung lainnya.”

Menurut Reuters, menurut orang yang mengetahui masalah ini, otoritas akan membongkar tempat pengetesan di seluruh negeri, memungkinkan kasus positif dan kontak erat diisolasi secara bersyarat di rumah.

Setelah pecahnya revolusi kertas putih di daratan Tiongkok, aparat menangkap beberapa pengunjuk rasa di berbagai tempat, dan beberapa kota secara paksa memeriksa ponsel pejalan kaki. Pada 28 November, Beijing bahkan mengirim sejumlah besar polisi untuk menghentikan aksi protes. (hui)

WSJ: Keresahan di Pabrik Zhengzhou Mendorong Apple Memindahkan Produksi dari Tiongkok

0

CNA

The “Wall Street Journal” melaporkan bahwa Apple, yang dipicu oleh gejolak di pabrik Zhengzhou Hon Hai, telah mempercepat rencananya untuk memindahkan sebagian produksi dari Tiongkok, yang mengharuskan pemasok untuk lebih aktif merencanakan untuk memindahkan perakitan ke India dan Vietnam serta negara lain, dan berupaya mengurangi ketergantungan pada pabrik perakitan Taiwan seperti Hon Hai Foxconn. 

Menurut laporan tersebut, Apple Inc. telah membuat keputusan yang relevan dalam beberapa minggu terakhir karena para pekerja di pabrik Zhengzhou Hon Hai, yang dikenal sebagai “Kota iPhone”, pada akhir November untuk memprotes upah dan pembatasan pencegahan epidemi. Pabrik tersebut mempekerjakan sebanyak 300.000 orang. Menurut firma riset pasar Counterpoint Research, sebanyak 85 persen jajaran iPhone Pro diproduksi di sana

Analis dan orang-orang yang terkait dengan rantai pasokan Apple menunjukkan bahwa berbagai situasi yang terjadi dalam setahun terakhir, telah melemahkan status pusat manufaktur Tiongkok yang disebut stabil. Kini insiden pabrik Zhengzhou meletus, sehingga Apple khawatir untuk mengikat sejumlah besar bisnis ke hanya satu negara saja.

Orang-orang yang terlibat dalam rantai pasokan Apple mengatakan salah satu respon Apple adalah meningkatkan perusahaan perakitan yang bekerja sama dengannya, meskipun itu adalah perusahaan yang berbasis di Tiongkok. Dua perusahaan lainnya Luxshare Precision dan Wingtech, siap menerima lebih banyak pesanan dari Apple.

Eksekutif Luxshare mengatakan pada briefing hukum awal tahun ini, bahwa beberapa pelanggan elektronik konsumen khawatir tentang gangguan dalam rantai pasokan Tiongkok karena masalah seperti epidemi dan pemadaman listrik. Oleh karena itu, berharap Luxshare akan menerima lebih banyak pesanan di luar Tiongkok.

China’s “21st Century Business Herald” juga menyebutkan bahwa Luxshare Precision mengungkapkan pada  Mei lalu, bahwa karena pemadaman listrik di beberapa daerah dan ketidakpastian yang disebabkan oleh epidemi, arus manusia, logistik, informasi tidak lancar, dan beberapa mitra meluncurkan peluncuran skala besar, itu terjadi  selama pekerjaan pendahuluan utama produksi, maka itu akan melihat lebih banyak wilayah, meskipun Luxshare tak menyebutkan nama Apple, tetapi pernyataan itu bermakna.

Pekerjaan awal utama yang disebutkan oleh eksekutif Luxshare adalah “Pengenalan Produk Baru” (New Product Introductio -NPI)yang mengacu pada seluruh proses pengembangan produk baru dari penemuan konsep hingga perencanaan detail produksi massal.

Menurut orang-orang yang terlibat dalam diskusi, Apple telah memberitahukan mitra manufakturnya bahwa mereka ingin mulai mencoba melakukan lebih banyak pekerjaan NPI di luar Tiongkok. Namun, pakar rantai pasokan menunjukkan bahwa kecuali tempat-tempat seperti India atau Vietnam juga mampu melakukan NPI, jika tidak dalam rantai pasokan Apple, tempat-tempat ini masih akan terjebak di posisi sekunder.

Namun, beberapa orang yang terlibat dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa lebih sulit bagi Apple untuk menugaskan pekerja NPI ke pemasok baru atau negara baru ketika pertumbuhan ekonomi global dan tingkat perekrutan Apple sedang melambat.

Perubahan tak akan terjadi dalam semalam, tetapi pergeseran terus berlangsung. Analis TF International Securities Ming-Chi Kuo, yang melacak rantai pasokan Apple, mengatakan bahwa tujuan jangka panjang Apple adalah meningkatkan proporsi iPhone buatan India dari satu digit saat ini menjadi 40% hingga 45%.

Pemasok juga menunjukkan bahwa Vietnam diharapkan berbagi lebih banyak produksi produk Apple lainnya seperti AirPods, jam tangan pintar, dan laptop. (hui)

Analisis : ‘Revolusi Kertas Putih’ di Seluruh Tiongkok, Krisis Xi Jinping yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

0

Hong Yu

Baru-baru ini, aksi protes anti-blokade skala besar meletus di seluruh Tiongkok. Aksi protes ini menjadi populer.  Bahkan, merupakan sebuah insiden langka.  Kini meningkat menjadi tuntutan politik. Orang-orang meneriakkan slogan-slogan seperti “Partai Komunis mundur, anti- kediktatoran, dan kebebasan.” Beberapa analis percaya bahwa “revolusi kertas putih”  telah membuat krisis Xi Jinping yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kesulitannya semakin meningkat.

Sejak kasus COVID-19 meledak, pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah mengadopsi kebijakan “kebijakan Nol COVID-19” yang ekstrim, memberlakukan blokade yang parah di setiap kesempatan. Beberapa hari  lalu, terjadi kebakaran  di Urumqi, Xinjiang menyebabkan tragedi korban jiwa. Insiden itu memicu gelombang protes anti-blokade banyak kota di daratan Tiongkok. Orang-orang  mengungkapkan kemarahan mereka atas pembatasan kebebasan pribadi dan berkabung untuk korban kebakaran di Urumqi.

Para pengunjuk rasa ini meningkatkan tuntutan mereka dari “membuka blokir seluruh negara, tidak ada tes asam nukleat” menjadi tuntutan politik, meneriakkan slogan-slogan seperti “Partai Komunis mundur”, “Xi Jinping mundur”, “anti-kediktatoran”, “ingin kebebasan”, dan ” beri aku kebebasan atau biarkan aku mati.” 

Pada saat yang sama, mahasiswa dari lebih dari 50 perguruan tinggi dan universitas, termasuk Universitas Peking dan Universitas Tsinghua, mengikuti Institut Komunikasi Nanjing, para mahasiswa meluncurkan gelombang protes “revolusi kertas putih” yang berkembang luas di mana-mana.

Pendapat publik umumnya percaya bahwa protes ini dianggap sebagai perlawanan sipil terbesar di Tiongkok sejak insiden “4 Juni” pada tahun 1989. “Gerakan kertas putih” juga menambah penderitaan bagi Xi Jinping.

Bagaimana perjuangan ini berakhir? Cai Xia, mantan profesor di Sekolah Partai Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, memiliki tiga solusi dalam analisanya dengan Radio Free Asia (RFA). Yang pertama adalah pemerintah mematuhi opini publik: sepenuhnya membuka blokir dan mengakhiri kebijakan “nol kasus”. Namun demikian, dia pesimis. Pasalnya, hal paling sulit dicapai di bawah kepemimpinan Xi Jinping. Dikarenakan, kebijakan nol kasus infeksi adalah pengambilan keputusan Xi dan terkait dengan otoritas kepemimpinan Xi.

Jalan kedua adalah menekan demonstrasi secara paksa, tetapi justru akan mengekspos PKT pada tekanan kuat dari dalam dan luar negeri. Cai Xia percaya bahwa kini PKT terjebak dalam dilema. Jika ada lagi penindasan militer dan pengerahan polisi secara besar-besaran terhadap rakyat, tekanan  internasional akan semakin kuat, dan bahkan akan lebih terisolasi daripada tragedi ” 8964″.  Sebuah angka  mengacu pada insiden pembantaian di lapangan Tiananmen yang terjadi pada 4 Juni 1989. Berbicara di dalam negeri, penindasan bahkan  akan mempercepat keruntuhan pemerintahan Xi sendiri.

Menurut analisis Cai Xia, jalur yang paling mungkin bagi pejabat PKT adalah “solusi semi-lunak dan setengah keras.” Atau, melalaikan tanggung jawab, mengalihkan perhatian, dan metode tekanan tinggi untuk mencegah orang-orang berkumpul dan membubarkan gerakan. 

Akan tetapi,  Cai Xia mengatakan bahwa ketika “Gerakan Kertas Putih” meneriakkan “dua langkah mundur”, maka itu berarti penguasa telah kehilangan legitimasi pemerintahannya di hati rakyat.

Dia mengatakan, ketika warga turun ke jalan, mereka sudah memiliki mentalitas mengorbankan diri mereka sendiri, dan berjuang untuk mengeluarkan suara hati mereka, bahkan jika perlu mereka bisa berjuang sampai mati. Mereka tak lagi memiliki angan-angan dan tidak lagi percaya. Mereka akan bertarung dengan nyawa mereka.

Saat ini, PKT tidak hanya menghadapi krisis di dalam negeri, tetapi di luar negeri.  Diplomasi prajurit serigala PKT dan kebijakan ekspansi hegemonik telah membuat risih semua negara. Suara orang-orang yang menentang rezim PKT semakin keras.

Nikkei Asia Review  menerbitkan sebuah artikel analisis oleh scholar Tiongkok-Amerika, Minxin Pei pada  28 November, mengatakan bahwa “revolusi kertas putih” ini adalah krisis politik terbesar dalam sepuluh tahun kekuasaan Xi Jinping.

Reuters melaporkan pada 29 November bahwa sejak insiden Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, tidak banyak orang-orang Tiongkok yang turun ke jalan untuk satu masalah pun dengan risiko ditangkap. Publik telah menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan Nol COVID-19 Xi Jinping dengan meninggalkan pesan di media sosial, memposting poster besar di kampus dan meluncurkan aksi protes.

Menurut laporan, gerakan kertas putih telah memperburuk kesulitan Xi Jinping yang semakin besar. Apalagi, kebijakan pencegahan epidemi saat ini secara bertahap menjadi beban. Jika dia tunduk kepada tekanan rakyat dan membatalkan kebijakan nol kasus, dia menunjukkan kelemahan dan mungkin mendorong orang-orang untuk turun ke jalan di masa depan ketika mereka ingin kebijakan itu berubah.

Teng Biao, seorang pengacara hak asasi manusia Tiongkok, mengatakan bahwa jika Xi melepaskannya, maka itu berarti kebijakan nol COVID-19 di masa lalu telah gagal total, dan dia harus bertanggung jawab.

Tetapi para analis mengatakan sikap mundur bukanlah karakter Xi.

Bates Gill, seorang ahli Tiongkok di Asia Society, mengatakan aksi protes yang meletus adalah perwujudan kemarahan warga yang paling umum dan tersebar luas terhadap kebijakan pemerintah dalam satu dekade kekuasaan Xi. (hui)

Protes Massal Meletus di Wuhan, Mahasiswa Tuntut Kebebasan untuk Pulang ke Kampung Halaman

0

 oleh Xue Fei

Ketika Gerakan Kertas Putih terjadi di banyak tempat di daratan Tiongkok, mahasiswa Universitas Wuhan juga menggelar unjuk rasa besar-besaran yang menuntut kebebasan untuk pulang ke kampung halaman.

Dalam unjuk rasa pada 4 Desember, mahasiswa Universitas Wuhan meneriakkan motto : “Proses Terbuka, informasi transparan !”

TKP unjuk rasa di Universitas Wuhan. (foto Internet)
TKP unjuk rasa di Universitas Wuhan. (foto Internet)
TKP unjuk rasa di Universitas Wuhan. (foto Internet)
TKP unjuk rasa di Universitas Wuhan. (foto Internet)
TKP unjuk rasa di Universitas Wuhan. (foto Internet)

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh departemen pencegahan epidemi Wuhan, telah terjadi penambahan jumlah kasus infeksi baru sebanyak 300 orang di Wuhan pada 3 Desember. Namun, dunia luar umumnya tidak percaya terhadap data epidemi resmi yang dirilis ke publik, karena angkanya selalu diperkecil.

Menurut rekaman percakapan mahasiswa Universitas Wuhan, bahwa situasi epidemi di Kota Wuhan masih serius dalam beberapa hari terakhir, setiap hari ada penambahan 100 kasus baru, begitu pula situasi dalam kampus Universitas Wuhan. Tetapi pihak Universitas Wuhan selain belum bersedia mengatur kepulangan mahasiswa, malahan mahasiswa diminta tetap tinggal untuk melanjutkan pengajaran offline. Padahal universitas lainnya yang berada di Kota Wuhan sudah mengumumkan kepulangan bersama seluruh mahasiswanya demi mencegah penularan. 

Mahasiswa mengklaim bahwa mereka telah berulang kali mendatangi Komite Partai di universitas dan kantor universitas untuk mempertanyakan ihwal kepulangan mahasiswa ke rumah masing-masing karena pandemi telah sangat mengganggu kehidupan mereka, termasuk dihentikannya pengiriman ekspres, kesulitan mendapatkan makanan, sebagian asrama mahasiswa tidak berair panas, dan sebagainya. Tetapi staf terkait hanya “saling melempar bola” dan tidak memberikan solusi. Di bawah tekanan ganda dari epidemi dan studi, mental para mahasiswa tersiksa. Namun pihak universitas masih menutup telinga terhadap himbauan mahasiswa dan tidak mau mendengarkan saran mereka.

Percakapan mahasiswa (angkapan layar)

Seorang meninggalkan pesan di Weibo : “Para mahasiswa tidak bermaksud memaksa pihak universitas untuk memulangkan siswa, tetapi akibat semua toko ditutup kecuali yang dikelola oleh kampus. Dan terhentinya layanan pengiriman ekspres, sehingga banyak mahasiswa tidak dapat membeli pakaian hangat secara online. Di tambah lagi staf terkait tidak menanggapi secara positif, mereka hanya saling “melempar bola”. Beberapa gosip yang beredar di kampus cukup membingungkan dan meresahkan para mahasiswa”.

Ada yang cemas mengatakan : “Mahasiswa di Kota Wuhan menaruh perhatian soal pengaturan kepulangan, karena tidak mudah untuk bisa membeli tiket angkutan umum, semakin mendekati akhir tahun, atau menjelang hari raya Imlek harga tiket semakin mahal. Selain itu, mahasiswa khawatir jika mereka belum bisa pulang lalu terjadi perubahan sehingga mereka terpaksa harus bertahun baru di kampus”.

Percakapan mahasiswa (angkapan layar)

Selain itu, mahasiswa Akademi Kejuruan dan Teknik Wuhan juga secara online menuntut pihak universitas lain untuk mengatur kepulangan siswa, tetapi karena ada mahasiswa di universitas tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi, sehingga ada satu gedung universitas tersebut yang diblokir, tetapi pelajaran tetap berjalan seperti biasa hanya saja dilakukan lewat jaringan internet. (sin)

Mengapa Warna Atap Anda Penting

0

Jessie Zhang

Mendapatkan atap berwarna terang akan menghemat biaya listrik Anda di cuaca atau kota yang lebih hangat, karena warna atap Anda dapat mengurangi suhu dalam ruangan, menurut studi perkotaan Prof. Sebastian Pfautschat, dari Western Sydney University.

Setelah lima tahun mendokumentasikan panas di Sydney barat, yang dapat melampaui 50°C di musim panas, ia memperingatkan bahwa atap berwarna gelap dapat menghasilkan suhu yang lebih tinggi daripada atap yang lebih terang, meningkatkan suhu internal rumah hingga enam derajat Celcius di musim panas.

“Anda akan membutuhkan biaya energi 50 persen lebih tinggi untuk benar-benar mendinginkan rumah Anda hingga sekitar 26°C,” katanya kepada 2GB.

Namun, sebagian besar orang masih memilih warna atap yang lebih gelap.

“Saya memperkirakan sekitar 90 persen rumah memiliki atap abu-abu gelap, hitam, bahkan biru tua di (Australia) barat,” katanya.

“Orang-orang yang pergi ke pinggiran kota baru ini hanya akan melihat atap yang gelap, dan kemudian mereka berpikir, yah, begitulah cara Anda tinggal di sini, dan mereka juga memilih atap yang gelap.”

Dia mengatakan bahwa bahkan ketika Anda memiliki atap berwarna terang, atap yang lebih gelap di lingkungan Anda juga dapat memengaruhi suhu di dalam rumah Anda.

“Itu masih menguranginya, tetapi suhu sekitar di sekitar rumah Anda masih tetap lebih tinggi dari yang seharusnya hampir dua derajat,” kata Pfautsch.

“Jadi jika kita semua memiliki atap berwarna terang, kita dapat menurunkan suhu udara musim panas hampir dua derajat celsius. Itu bisa menjadi perbedaan besar ketika Anda melewati hari 40 derajat yang tiba-tiba menjadi hanya 38 derajat Celcius.”

Sebuah studi pemodelan baru-baru ini juga menemukan bahwa atap berwarna gelap di gedung-gedung di sekitarnya, sekolah dan gedung apartemen, dapat mengubah bagian barat Sydney menjadi lebih panas.

“Sydney Barat sangat berisiko mengalami panas berlebih di perkotaan; rumah tangga lebih cenderung menghabiskan lebih banyak energi untuk pendinginan atau dipaksa untuk menanggung stres terkait panas di dalam ruangan. Ini masalah yang sangat serius,” kata kepala studi dan profesor di bidang arsitektur, Mattheos Santamouris.

Hambatan untuk Adopsi

Namun, ada banyak faktor yang mencegah perubahan ini terjadi, termasuk dewan kota yang tidak mengizinkan atap berwarna terang karena silau atau tidak menyatu dengan palet warna yang ingin mereka pertahankan.

“Jika Anda memiliki seseorang yang tinggal di bawah Anda, Anda tidak ingin atap mereka memantulkan cahaya ke balkon atau rumah Anda,” kata Pfautsch.

Untuk orang-orang dengan atap gelap di rumah mereka, pelapis reflektif bisa menjadi solusi hemat biaya.

“Anda bisa melakukannya hanya dengan menggunakan lapisan reflektif ke atap Anda, yang seharusnya dapat bertahan sekitar 20 tahun,” katanya.

“Itu tentang hasil dari investasi dalam tiga tahun.” “Jadi benar-benar ada perubahan mendasar yang perlu terjadi. Akan sangat bagus untuk melihat peraturan masuk ke kode bangunan kami seperti yang dimiliki negara lain di mana wajib untuk menggunakan atap reflektif di bangunan tempat tinggal. (zzr)

Di Balik Sebilah Keris?

0

ISWAHYUDI

Kisah  Mpu  Gandring  yang  ditusuk Ken Arok dengan  keris  buatannya sendiri yang tak kunjung rampung sesuai yang dijanjikan, menjadi sebuah kisah yang menandakan pentingnya sebuah keris dalam sejarah politik di Jawa.

Kisah  Unfinished  Keris  yang  berujung kutukan mengingatkan kita tentang kisah Pedang Damocles di budaya Barat. Pesannya tidak jauh-jauh tentang kekuasaan. Mpu Gandring sebagai seorang arif dan waskita memahami betul tentang sifat-sifat kekuasaan.  Mungkin  bisa saja ia menyelesaikan keris itu dengan segera dan memenuhi permintaan Ken Arok. Mpu Gandring mengerti benar apa maksud Ken Arok memesan keris tersebut yang tidak lain ingin memuluskan jalannya untuk menggapai tahta kerajaan. Ini mungkin sejenis cara Mpu Gandring untuk buying time. Dengan kearifan dan kewaskitaan seorang yang menekuni “laku” (kultivasi/pertapaan), pandangan melihat masa depan pasti sangat gamblang. Ia menyadari bahwa ketika mahakarya keris itu diciptakan ia akan bertanggung jawab atas ciptaannya di hadapan Sang Pencipta.

Ia pasti mengerti dengan jelas bagaimana watak Ken Arok yang pernah menjalani dunia gelap sebagai perampok, walaupun dengan bumbu-bumbu bahwa hasil rampasan itu dibagi-bagikan untuk orang tak mampu, semacam Robinhood ala Jawa.

Mpu Gandring yang seorang ahli keris pasti menghadapi dilema profesi. Menyelesaikannya tepat waktu atau menundanya selama mungkin. Tapi jalan takdir tak bisa terbendung, ia harus menjadi korban dari mahakaryanya sendiri yaitu keris Mpu gandring, melalui tangan Ken Arok, seorang yang mempunyai visi politik yang ambisius untuk meraih takhta. Dan visi  ambisius itu didukung kehadiran Ken Dedes yang merupakan sosok wanita yang memiliki pertanda akan melahirkan banyak raja-raja di tanah Jawa, yang kala itu diperistri oleh Tunggul Ametung. Visi Ken Arok meraih takhta, Ken Dedes wanita bertanda, dan sebuah keris sebagai tosan aji adalah sebuah modal politik saat itu untuk mewujudkan impiannya menjadi raja. Harta, Takhta, dan Wanita, itulah paket komplet yang mungkin ada dalam pikiran Ken Arok.

Tapi seperti yang dikarakterkan dalam kisah Pedang Damocles tentang sifat kekuasaan yang rapuh dan diperebutkan banyak orang, tapi dibalik itu mengandung tanggung jawab besar. Mpu Gandring sadar betul bahwa keris yang ia ciptakan diperuntukkan untuk menjadi piandel guna meraih kekuasaan. Sebagai bentuk tanggung jawabnya maka ia melakukan buying times yang itu akhirnya mengakhiri hidupnya sebagai bentuk pembayaran di muka (penebusan) atas tanggung jawab dari mahakarya yang ia bikin (buah kunci meraih kekuasaan). Bukan hanya itu, untuk memberi pelajaran bagi generasi berikutnya ia melontarkan sumpah kutukan bahwa Unfinished Keris (keris Mpu Gandring) akan sempurna setelah dicuci dengan 7 darah para raja keturunan Ken Arok. Memberi pesan bahwa kekuasaan itu ada tanggung jawab yang dipikul dan ditunaikan, atau kalau itu diingkari maka ia harus membayar dengan darah dan nyawanya sendiri. Dan pesan yang lain lagi bahwa kekuasaan harus diperoleh dengan jalan yang benar.

Untungnya tidak sampai tujuh raja yang menjadi korban Unfinished Keris itu, karena demi menghindari tulah kutukan itu konon keris itu dilarung di Gunung Kelud. Kutukan Mpu Gandring bisa dimak- nai adalah kutukan dari kekuasaan. Jika kekuasaan yang di baliknya mengandung tanggung jawab yang besar tidak ditunaikan, maka kekuasaan akan menghempaskan para penggandrungnya dari takhta atau mencuci dengan darah mereka bahkan keturunannya.

Keris sangat sering berkaitan dengan fragmen peristiwa di masa lampau. Kisah tentang Arya Penangsang misalnya. 

Konon, ketika bertarung melawan Sutawijaya, ususnya terburai akibat tikaman tombak. Bersikeras tak mau kalah, usus yang keluar dia lilitkan pada gagang keris dan terus melawan. Namun sial, berniat menghabisi Sutawijaya, ususnya malah terpotong saat mencabut kerisnya, Brongot Setan Kober. Akibatnya, Arya Penangsang pun tewas. Dan masih banyak lagi.

Menguak Kekayaan Filosofis Sebilah Keris

Bangsa Indonesia patut merasa bangga ketika Keris Indonesia diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Budaya Dunia pada 25 November 2005, yang kemudian terinskripsi dalam Representative List of Humanity UNESCO pada 2009. Namun sudut pandang orang Indonesia tentang keris belum banyak berubah. Sesuatu yang mistik, berkaitan dengan perdukunan, dan stereotip negatif lainnya. Penampakan bendawi sebuah keris, mungkin anak sekarang memandangnya hanyalah sebuah logam tua yang karatan, tapi di balik itu semua bisa dikuak beberapa hal penting.

Saat pernikahan Gus Dur dan Shinta Nuriyah, Gus Dur tidak bisa menghadiri pernikahannya karena sedang kuliah di Irak. Akhirnya Gus Dur digantikan dengan sebilah keris. Kenapa ini terjadi? Mungkin banyak orang yang heran. Itu tidak lain karena persepsi terhadap keris begitu tinggi bahkan ia bisa menjadi simbol yang menggantikan seseorang. Keris dipandang mempunyai makna tinggi dan mendalam dalam budaya dan falsafah Jawa. Sebagaimana pernikahan itu sakral, keris dianggap juga sebagai sesuatu yang sakral juga. Maka ia layak menjadi representasi dari seseorang di momen sakral dalam kehidupan seperti pernikahan. Bahkan sebuah keris mempunyai sebutan kyai sebagaimana sebutan bagi orang yang dihormati. Dalam budaya Jawa Klasik, kesempurnaan seorang pria ketika ia memiliki 5 hal, yaitu wisma (rumah), curiga atau keris, kukila (burung peliharaan), wanita, dan turangga (kendaraan).

Selain itu sebilah keris lengkap dengan warangka-nya sebenarnya bisa melambangkan filosofi dasar filsafat Jawa yaitu Manunggaling kawula Gusti yang sering diungkapan dengan ungkapan curiga manjing warangka, warangka manjing curlga (keris memasuki warangka, warangka memasuki keris) atau, kodok ngemuli lenge (katak menyelimuti lubangnya) yang merupakan mono dualitas makrokosmos dan mikrokosmos. Bukan hanya itu, bila dimaknai secara sosio-politis, ini melambangkan konsep sinergi antara patron dan klien, raja dan rakyatnya, serta pemimpin dan yang dipimpin. Filosofi ini sebenarnya menggambarkan pandangan manusia Jawa tentang bagaimana manusia Jawa mencapai kesempurnaan hidup baik secara individu dalam hubungannya dengan Tuhan sebagai sumber nilai, maupun secara sosio-politik antara pemimpin dan yang dipimpin. Yang ending-nya bisa memujudkan visi Ketuhanan “memayu haying bawono langgeng”. Dan filosofi ini jika diterjemahkan dalam dimensi sosio-politik menghasilkan konsep “negara integralistik”, yakni antara rakyat (kawula) dan gusti (pemimpin resmi), menyatu secara rukun dan selaras. Sebagai contoh, nama yang dipakai atau dipilih oleh Sultan Yogyakarta yang pertama, mencerminkan kewajiban yang disadari karena kedudukannya yang penting. Sebagai pangeran, dia diberi gelar “Mangkubumi”, yang artinya “memangku dunia ini”. Tetapi sebagai sultan atau raja, dia memakai gelar “Hamengkubuwono”, orang yang melindungi alam semesta. 

Nama ini memberi tanda kewajiban raja yang utama, yaitu menyatukan kerajaannya dengan alam semesta dengan perantaraan dirinya. Dengan tekanan pada kewajiban ini pertimbangan terpenting kenegaraan ada pada tercapainya persatuan antara kawula atau rakyat dan rajanya, atau manunggaling kawula- gusti. Walaupun keris memiliki nilai-nilai ekonomis dan pertahanan diri. Tapi yang utama adalah nilai filosofis di baliknya.

Selain keris merupakan lambang maskulinitas, juga melambangkan kekuasaan. Di dalam sistem budaya keraton Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) keris sebagai lambang kekuasaan ditunjukkan oleh adanya keris pusaka yang khusus diberikan kepada raja pengganti dan digunakan dalam penobatannya. Di Bali, kekuatan dan legitimasi ke-“raja”-an dan kerajaan terletak pada kepemilikan keris. Keris tersebut, sebagaimana diuraikan di dalam Babad Buleleng digambarkan sebagai “pasupati astra” yaitu senjata sakti yang diberikan oleh Dewa Siwa kepada Arjuna (Worsley, 1972).

Dalam pandangan orang Jawa, sebuah keris bisa menyimpan sebuah wahyu berdasarkan hirarki sosial yang ada. Yang artinya, di zamannya ada industri perkerisan yang mempunyai pasar dan segmentasi sendiri-sendiri. Para empu pembuat keris melafalkan doa-doa dan mantra-mantra yang sesuai permintaan dan status pemesan. Maka bisa ditemukan keris dengan yoni dan wahyu yang berbeda-beda, misalnya wahyu ratu, wahyu patih, wahyu pendeta, wahyu wiku, wahyu begawan, wahyu prameswari, wahyu senapati, wahyu duta, wahyu empu, wahyu adipati, wahyu dalang, wahyu lurah, wahyu tumenggung, dan masih banyak lagi. Dan intinya, tiap sebuah keris pusaka menjadi wadah sebuah wahyu.

Dengan ditetapkannya keris sebagai warisan budaya UNESCO ada banyak dimensi yang perlu digali dari sebilah keris misalnya aspek arkeologi, arkeo metalurgi, antropologi, sejarah, filsafat, sastra, teknik tempa, seni pamor, simbolisme, sosiologi, dan lain-lain. Dari sebilah keris sejatinya kita bisa meneropong ke masa lalu, pencapaian apa yang sudah diraih oleh para leluhur kita. 

Untuk menjadi bangsa yang besar tidak harus dimulai dari nol atau sekadar mencontek negara lain, tapi bisa beraliansi dengan masa lalu. Ada banyak mutiara peradaban yang layak dipentaskan di panggung kekinian. Leluhur mempunyai jalan utama untuk mencapai kejayaan, kita tak harus membuat jalan baru, tapi hanya tinggal meneruskannya saja. (et)

Klarifikasi BNPB : Letusan Gunung Semeru Tidak Sebabkan Tsunami

0

ETIndonesia- Pascaluncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa pada Minggu (4/12) dini hari, beredar kabar yang menyebutkan bahwa letusan Gunung Semeru dapat membangkitkan tsunami hingga ke negara Jepang.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan ada beberapa alasan kenapa berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, antara lain, Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut sehingga potensi letusan / _pyroclastic_ / _partial collapse_ tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami. 

Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa, jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkin tsunami yang terjadi bisa menjangkau negara Jepang karena terhalang gugusan pulau-pulau di Indonesia. 

Berdasarkan analisa tersebut, kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke negara Jepang, dapat dipastikan tidak tepat. 

BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mempercayai kabar yang berasal dari lembaga yang berwenang di Indonesia, baik itu dari BNPB, BMKG, PVMBG, BPBD dan lembaga-lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah. (BNPB/asr)

Legacy Politik Jiang Zemin: Kejahatan dan Korupsi

0

Alex Wu

Jiang Zemin, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), meninggal dunia karena sakit di Shanghai pada 30 November 2022, pada usia 96 tahun, menurut pengumuman resmi. Jiang memegang kendali yang cukup besar atas Tiongkok selama lebih dari 20 tahun, meninggalkan legacy (warisan) politik abadi yang ditandai dengan kejahatan dan korupsi.

Dugaan Mata-Mata untuk Jepang dan Uni Soviet

Menurut catatan sejarah dan penelitian oleh mendiang scholar sipil dan sejarawan Tiongkok Lyu Jiaping, ayah Jiang bukan hanya pengkhianat selama pendudukan Jepang di Tiongkok pada Perang Dunia II, tetapi Jiang sendiri juga merupakan mata-mata intelijen militer kekaisaran Jepang.

Jiang Shijun, ayah kandung Jiang, bergabung dengan “Kongres Penyelamatan Perdamaian” yang diselenggarakan oleh pasukan pendudukan Jepang dan kolaborator Tiongkok pada tahun 1938. Setelah jatuhnya Nanjing, dia bekerja untuk kolaborator “Asosiasi Pemeliharaan Sementara Nanjing” dan untuk Jepang.

Presiden Rusia Boris Yeltsin (kiri) dan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin saling bersulang setelah penandatanganan perjanjian perbatasan antara kedua negara, di Beijing pada 9 Desember 1999. (AFP via Getty Images)

Mengandalkan koneksi ayahnya, Jiang mendaftar di Departemen Teknik Elektro di Perguruan Tinggi Teknik Universitas Pusat di Nanjing. Selama waktu itu, ia bergabung dengan kelas pelatihan kader pemuda perguruan tinggi yang didirikan oleh kepala mata-mata Jepang di Tiongkok, dan dilatih sebagai mata-mata untuk memantau mahasiswa Tiongkok lainnya, menurut Lyu.

Jiang pergi ke Pabrik Mobil Stalin Moskow di Uni Soviet untuk magang dari tahun 1955 hingga 1956. Badan intelijen Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti  (KGB) atau  Komite Keamanan Negara menemukan sejarah Jiang sebagai pengkhianat dan mengembangkannya menjadi mata-mata KGB dari Biro Timur Jauh, menurut sejarawan. Setelah kembali ke Tiongkok, Jiang menjalin hubungan dengan KGB dan menjadi mata-mata Soviet yang bersembunyi di PKT. Untuk menutupi sejarah kelam ini, Jiang menandatangani perjanjian rahasia dengan Rusia dan menjual wilayah Tiongkok.

Pada  Desember 1999, Jiang dan Presiden Rusia Boris Yeltsin yang sedang berkunjung menandatangani “Protokol tentang Protokol Naratif antara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Pemerintah Federasi Rusia di Bagian Timur dan Barat dari Batas Tiongkok-Rusia” di Beijing. Dia menandatangani perjanjian lain dengan Presiden Rusia Vladamir Putin pada tahun 2001, “Perjanjian Sino-Rusia tentang Tetangga Baik, Persahabatan, dan Kerja Sama.”

Dalam perjanjian tersebut, Jiang menjual setidaknya 1,5 juta kilometer persegi wilayah milik Tiongkok ke Rusia, termasuk Wulianghai, Pulau Sakhalin, dan Vladivostok, yang setara dengan puluhan Taiwan. Jiang juga mengalokasikan muara Sungai Tumen ke Rusia, menutup akses timur laut Tiongkok ke Laut Jepang.

Berkuasa Setelah Pembantaian Tiananmen

Obituari resmi PKT menyebutkan peran Jiang selama pembantaian Tiananmen pada 4 Juni 1989, mengatakan bahwa Jiang “mendukung dan menerapkan sikap PKT melawan kerusuhan” dan “secara efektif menjaga stabilitas Shanghai.”

Selama gerakan demokrasi dan protes massa pada tahun 1989, Jiang dipanggil ke Beijing karena dia membersihkan publikasi “World Economic Herald” di Shanghai, yang mendukung gerakan mahasiswa, dan mendapat dukungan dari mantan pemimpin PKT Deng Xiaoping. Setelah gerakan tersebut ditekan dengan keras oleh militer rezim, Jiang diangkat sebagai pemimpin baru PKT.

Seorang pria berdiri sendirian untuk memblokir barisan tank yang menuju ke timur di Jalan Perdamaian Abadi Beijing selama pembantaian Lapangan Tiananmen pada 5 Juni 1989. (Jeff Widener/AP Photo)

Setelah pembantaian Tiananmen, PKT menghadapi sanksi dan blokade dari dunia demokrasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Jiang berjanji untuk meningkatkan hak asasi manusia dengan imbalan keuntungan perdagangan dengan Barat, sebuah janji yang tak akan terpenuhi.

Sementara itu, dia meluncurkan kampanye pendidikan dan propaganda nasionalistik untuk memanipulasi opini dan sentimen publik Tiongkok terhadap Barat.

Jiang  menempatkan loyalisnya dari Shanghai di banyak posisi penting sejak dia berkuasa, termasuk Zeng Qinghong, yang kemudian menjadi faksi Jiang nomor 2 di dalam partai, juga dikenal sebagai faksi Shanghai, dan wakil presiden negara.

Korupsi

Sejak era Jiang, semua tingkat PKT dan militernya  dipenuhi dengan tingkat korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sudah menjadi praktik umum untuk mengumpulkan kekayaan dengan panik melalui segala cara dari level atas ke bawah. Korupsi sistemik menjadi ciri khas pemerintahan PKT.

Pada 2018, miliarder Tiongkok di pengasingan di Amerika Serikat, Miles Guo mengklaim bahwa keluarga Jiang adalah yang terkaya di dunia, dan aset yang “dicuri dari negara” oleh Jiang dan keluarganya mencapai $500 miliar, yaitu dipegang oleh cucunya Jiang Zhicheng atas nama keluarga Jiang.

Penasihat mantan pemimpin Tiongkok Zhao Ziyang, Dr. Wu Guoguang mengatakan kepada Voice of America bahwa di bawah pemerintahan Jiang, korupsi pejabat individu berkembang menjadi korupsi kelompok skala besar dari keluarga pejabat tingkat tinggi, tingkat menengah, dan tingkat rendah. “Tingkat korupsi PKT pada periode ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Tentu saja, telah menciptakan sejumlah besar kepentingan pribadi.”

Menganiaya Falun Gong

Ketika Jiang berkuasa, dia dengan keras menindas para pembangkang, terutama penganiayaan terhadap Falun Gong pada  1999, yang dikutuk oleh komunitas internasional.

Falun Gong, latihan spiritual tradisional berdasarkan prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, dengan cepat mendapatkan popularitas di Tiongkok pada 1990-an setelah diperkenalkan di publik. Praktik ini telah dipuji secara luas karena meningkatkan kebugaran fisik dan moralitas sosial. Falun Gong memiliki banyak pengikut di semua strata sosial di Tiongkok, yang memicu kemarahan Jiang.

Pada 1999, meskipun ditentang oleh anggota lain dari Komite Tetap PKT, Jiang melancarkan kampanye penganiayaan secara nasional terhadap Falun Gong, bahkan memerintahkan pengambilan organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup. Sejalan dengan itu, industri transplantasi organ di Tiongkok mulai berkembang pesat pada saat itu, menurut  laporan the World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG).

 

Praktisi Falun Gong mengambil bagian dalam parade yang menandai ulang tahun ke-22 dimulainya penganiayaan rezim Tiongkok terhadap Falun Gong, di Washington pada 16 Juli 2021. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Penganiayaan masih berlanjut hingga hari ini. Menurut data dari minghui.org, jumlah praktisi Falun Gong yang  dianiaya hingga meninggal dunia dan namanya telah diidentifikasi telah mencapai 4.828 orang dan ratusan ribu praktisi telah ditahan secara ilegal dan disiksa di pusat penahanan, kamp kerja paksa, dan penjara.

Jiang mengundurkan diri dari posisi pemimpin PKT pada 2002, dan digantikan oleh Hu Jintao. Namun, para ahli percaya bahwa Jiang telah mengendalikan situasi politik Tiongkok dari balik layar. Banyak pejabat dari faksi Jiang yang sebenarnya memegang kendali menerima perintah dari Jiang, yang menjadikan Hu sebagai boneka.

Praktisi Falun Gong memeragakan adegan pengambilan organ di Tiongkok. (Xiaoyan Sun / The Epoch Times)

Setelah Xi Jinping berkuasa pada tahun 2012, dia telah berperang sengit dengan faksi Jiang. Dalam masa jabatan pertamanya, Xi menurunkan sejumlah besar pejabat dari faksi Jiang atas nama antikorupsi. Namun, dia tidak menyentuh Jiang dan Zeng Qinghong.

Meninggal dalam Malu

Chen Yonglin, mantan diplomat PKT, mengatakan kepada The Epoch Times pada 30 November, “Sebagai penjagal manusia, Jiang Zemin meninggal dengan penghinaan dan rasa malu.” Dia percaya bahwa tidak hanya Jiang tetapi juga PKT harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan. “Karena meskipun Jiang sudah mati, ini belum berakhir. Selama Partai Komunis masih ada, penganiayaan terhadap agama dan hak asasi manusia tak akan berhenti. Tak hanya Falun Gong yang dianiaya, sekarang kebijakan ‘nol-COVID’ rezim telah menyebabkan orang-orang di seluruh negeri sangat menderita.”

Feng Chongyi, profesor asosiasi di Studi Tiongkok di Universitas Teknologi, Sydney, menunjukkan: “Penindasan Jiang Zemin terhadap Falun Gong telah tercatat dalam sejarah, dengan rasa malu, dan dia tak akan pernah lepas dari kejahatan ini. Dia telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Wang Xing, mantan insinyur dari perusahaan milik negara di daratan Tiongkok, mengatakan bahwa kematian adalah jalan keluar yang mudah bagi Jiang, karena “akhir terbaik adalah membawa Jiang Zemin ke pengadilan.”

Li Yuanhua, seorang sejarawan yang berbasis di Australia, mengatakan kepada The Epoch Times: “Jiang berkuasa setelah pembantaian Tiananmen, yang pada dasarnya memalukan. Dia mulai memerintah negara dengan korupsi, dan menghasilkan banyak uang secara diam-diam. Selama pemerintahannya, dia membawa malapetaka bagi negara dan rakyat, terutama penganiayaan yang tak manusiawi terhadap Falun Dafa, yang pada akhirnya merugikan bangsa Tiongkok.” (asr)

Ning Haizhong, Luo Ya, Li Yun, dan Zhou Xiaohui berkontribusi pada laporan ini.

3 Murid SMA Korea Utara Dieksekusi Mati Gara-gara Menyebarkan Drakor

NTD

Baru-baru ini, sebuah berita menghebohkan tersiar dari Korea Utara menyebutkan bahwa ada 3 orang murid sekolah menengah atas dieksekusi mati di depan umum oleh otoritas Kim Jong-un. Satu diantaranya dituduh membunuh ibu tirinya, sedangkan dua orang lainnya dijatuhi hukuman mati karena menyebarkan film drama TV Korea Selatan.

Radio Free Asia (RFA) yang mengutip informasi dari sumber terpercaya pada 3 Desember melaporkan, bahwa 3 orang murid SMA berusia hanya 16 atau 17 tahun di Hyesan, Provinsi Ryanggang, Korea Utara yang dekat dengan perbatasan Tiongkok, telah menjalani hukuman mati yang dilakukan oleh aparat Komando Gabungan Angkatan Darat ke-82 dari Tentara Rakyat Korea Utara di landasan pacu pesawat terbang pada bulan Oktober tahun ini. 

Aparat setempat juga secara khusus memanggil warga kota datang ke lokasi untuk menyaksikan proses eksekusi. Salah satu murid sekolah menengah atas itu dieksekusi karena didakwa membunuh ibu tirinya. Sedang 2 murid lainnya didakwa terlibat dalam kegiatan anti-sosialis, karena menyebarkan film drama Korea Selatan.

Sumber itu mengatakan bahwa “pertunjukan sadis” ini adalah taktik umum yang digunakan oleh rezim Kim Jong-un untuk mengintimidasi orang dan memaksa mereka berperilaku seperti yang diinginkan pemerintah. Sedangkan dalam rangka untuk memberantas apa yang mereka sebut sebagai “ideologi dan budaya reaksioner”, pihak berwenang Korea Utara telah mengadopsi langkah-langkah kontrol dan penindasan yang ketat. Namun demikian, anak-anak muda Korea Utara masih diam-diam menonton drama film Korea Selatan atau acara TV Korea Selatan, karena itu  warganya diteror oleh pihak berwenang dengan cara melakukan eksekusi publik.

Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa lembaga penegak hukum Korea Utara telah memerintahkan agar mereka yang dituduh memiliki atau mendistribusikan rekaman dan publikasi yang bukan original harus segera diadili.

Menurut laporan, otoritas Korea Utara telah merumuskan “Hukum Pembasmian Terhadap Ideologi dan Budaya yang Reaksioner” pada Desember 2020. Hukum tersebut dengan jelas menetapkan bahwa siapa pun yang menyebarkan video Korea Selatan akan dihukum mati, dan penonton akan dihukum maksimal 15 tahun penjara.

Namun, penindasan yang kejam masih belum mampu membunuh kecintaan rakyat Korea Utara terhadap karya film dan televisi Korea Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penduduk Korea Utara yang dapat menggunakan komputer meningkat secara signifikan, dan perangkat penyimpanan seperti USB dan kartu SD yang mudah disembunyikan kian populer. Banyak warga Korea Utara diam-diam menggunakan perangkat ini untuk menonton film drama Korea Selatan dan karya televisi lainnya yang berbahasa Korea.

Konon drama Korea Selatan yang paling populer di kalangan masyarakat Korea Utara adalah “Crash Landing on You”. Untuk menonton 8 episode sekaligus, Anda perlu membayar 90.000 hingga 100.000 chon (Won Korea Utara). Saat ini, rata-rata gaji bulanan warga Korea Utara adalah sekitar 5.000,- chon, yang setara dengan membayar gaji 20 bulan untuk menonton seluruh episode “Crash Landing on You”. (sin)

OPEC+ Memutuskan untuk Mempertahankan Resolusi Pengurangan Produksi Minyak

 oleh Li Xin

Pada Minggu (4/12) aliansi produksi minyak OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan produksi minyaknya pada level saat ini. Hal ini membuat Amerika Serikat dan sekutu Barat yang berupaya untuk mengekang harga minyak yang tinggi kembali terhambat.

Kelompok 23 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya telah mengadakan pertemuan online selama sekitar 20 menit pada Minggu, dan memutuskan untuk menangguhkan penilaiannya terhadap ekonomi global yang terguncang oleh penurunan permintaan dari Tiongkok serta ketidakpastian atas pasokan minyak Rusia. Di pasar minyak, kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari yang baru saja dicapai pada pertemuan bulan Oktober akan tetap dipertahankan.

OPEC+ menegaskan kembali bahwa keputusan Oktober untuk memangkas produksi adalah “tindakan yang tepat” tetapi tidak menguraikan apakah akan terjadi perubahan lebih lanjut di waktu mendatang.

Dampak penuh dari pemotongan produksi ini tidak jelas di tengah volatilitas harga yang liar. Namun setelah pada 28 November, harga minyak mencapai level terendahnya di bulan September, harga minyak mentah Brent akhirnya membukukan kenaikan mingguan terbesarnya dalam sebulan.

Naik turunnya harga minyak dunia didorong oleh sanksi dari Uni Eropa dan batasan harga yang diberlakukan oleh blok Barat pada ekspor minyak mentah dari Rusia, yang mulai diberlakukan pada Senin (5 Desember).

Sementara itu, Tiongkok secara tentatif melonggarkan langkah-langkah penguncian COVID-19 yang telah mengikis tingkat konsumsi Tiongkok, negara terbesar dunia yang mengimpor minyak mentah.

Keputusan koalisi produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia ini (OPEC+) muncul setelah aliansi Barat pada hari Jumat mengumumkan pemberlakuan batasan harga untuk minyak mentah Rusia. 

Negara-negara anggota Uni Eropa mencapai kesepakatan pada hari Jumat untuk menetapkan batas atas terhadap harga minyak mentah Rusia sebesar USD. 60,- per barel. Kelompok Tujuh (G7) dan Australia kemudian menyatakan dukungannya terhadap pendekatan tersebut.

Pada Senin (5 Desember), Uni Eropa akan mulai mengenakan embargo minyak Rusia, sementara Kelompok Tujuh dan sekutunya akan mengenakan batas harga USD. 60,- per barel pada minyak mentah Rusia.

Karena minyak mentah perlu dipesan berminggu-minggu sebelumnya, jadi pemotongan produksi yang diumumkan pada Oktober baru mulai terjadi di pasar selama beberapa minggu terakhir. Selain itu, pelepasan minyak dari stok strategis AS secara bertahap terus menurun.

Langkah Barat tersebut membuat marah pihak Moskow. Seorang juru bicara dari otoritas berwenang Rusia mengatakan bahwa Rusia tidak akan menerima adanya batas harga atas. Ia menuduh Barat dengan mengatakan bahwa ini semata-mata untuk memotong dana perang Rusia yang bertujuan menghambat kemampuan negara dalam berperang di Ukraina.

OPEC+ telah menolak upaya AS untuk memblokir keputusan yang dibuat pada bulan Oktober terkait pemangkasan produksi.

Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan ke Arab Saudi musim panas ini untuk bertemu dengan Mohammed bin Salman, putra mahkota Arab Saudi di tengah melonjaknya harga bensin di Amerika Serikat.

Pada pertemuan Oktober tahun ini, OPEC+ memangkas produksi minyak mentah sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa.

Sekarang, situasi wabah di Tiongkok dan protes rakyatnya telah menciptakan lebih banyak ketidakpastian.

Pada Jumat (2 Desember) harga minyak mentah di pasar turun ke USD. 85,42 per barel dari USD. 98,- sebulan yang lalu.

Menurut American Automobile Association (AAA), harga bensin di AS turun menjadi USD. 3,41. (sin)