Secretchina.com
Sejak akhir bulan lalu, baik masyarakat dalam negeri Tiongkok maupun berbagai media internasional sangat tertarik dengan pengumuman yang hampir bersamaan oleh pemerintah Tiongkok terkait vonis, penangkapan, dan penuntutan terhadap beberapa pejabat tinggi. Alasannya adalah karena jumlah korupsi yang mereka lakukan sangat besar, mulai dari puluhan miliar hingga ribuan miliar yuan.
Beberapa kasus besar melibatkan Li Jianping, mantan Sekretaris Komite Partai di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Hohhot, Mongolia Dalam, yang dijatuhi hukuman mati pada sidang banding, penangkapan Wang Yilin, mantan kepala CNPC (China National Petroleum Corporation), dan tuntutan terhadap Zhang Hongli, mantan Wakil Presiden ICBC (Industrial and Commercial Bank of China) di pengadilan menengah Hangzhou, Zhejiang.
“Daftar Koruptor” Versi Netizen
Korupsi pejabat ini begitu besar sehingga netizen menyusun kembali “Daftar Korupsi Pejabat Tinggi” Tiongkok. Berdasarkan jumlah uang yang dikorupsi, Li Jianping dan Zhang Hongli dengan jumlah puluhan miliar yuan dianggap belum seberapa. Dalam peringkat terbaru, juara pertama dipegang oleh Chen Yaoming, mantan anggota komite partai dan direktur Perusahaan Percetakan dan Percetakan Mata Uang Tiongkok, yang mencetak 2 triliun yuan untuk dirinya sendiri.
Peringkat kedua ditempati oleh Fan Jixiang, mantan Wakil Sekretaris Partai dan Ketua China Power Construction Group, yang diduga menerima suap sebesar 970 miliar yuan. Kabarnya, barang-barang mewah hasil suap yang disita dari rumah Fan membutuhkan truk untuk diangkut selama satu minggu penuh.
Peringkat ketiga ditempati oleh Wang Yilin, mantan Sekretaris Partai dan Ketua CNPC, dengan korupsi sebesar 900 miliar yuan. Peringkat keempat adalah Fan Yifei, mantan Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok, yang menggelapkan hampir 800 miliar yuan. Peringkat kelima dipegang oleh Li Chuyuan, mantan Sekretaris Partai dan Ketua Guangzhou Pharmaceutical Group, dengan dugaan korupsi sebesar 500 miliar yuan. Korupsi para pejabat ini begitu besar hingga setara dengan kekayaan negara.
Meskipun Li Jianping dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Tiongkok, jumlah korupsinya yang mencapai 30 miliar yuan ternyata tidak sebanding dengan Wang Yilin yang mencapai 900 miliar yuan. Bahkan, Presiden Xi Jinping dengan kekuatan penuh negaranya hanya mampu memberikan bantuan senilai 360 miliar yuan ke Afrika. Ternyata, sepertiga dari korupsi seorang pejabat sudah melebihi seluruh bantuan ke Afrika tersebut, belum lagi soal percetakan uang palsu.
Namun, beberapa netizen mempertanyakan apakah benar ada korupsi lebih dari 1 triliun yuan, karena jumlah ini sangat di luar dugaan. Media Tiongkok juga menyuarakan keraguan, mengingat kasus Wang Yilin belum dijatuhi vonis akhir, dan pemerintah belum secara resmi mengungkapkan jumlah korupsinya. Penulis artikel menyebut bahwa pada tahun 2016, ketika Wang Yilin menjadi ketua CNPC, laba tahunan perusahaan hanya 29,372 miliar yuan, dan bahkan jika semua keuntungannya dikorupsi, itu akan memakan waktu puluhan tahun.
Namun, dari keputusan pemerintah untuk mencabut keanggotaan partai Wang, dapat dilihat bahwa jumlah uang yang dikorupsi bukan berasal langsung dari keuntungan CNPC selama masa jabatannya. Perhitungan netizen didasarkan pada estimasi jumlah harian rata-rata yang dia korupsi selama masa jabatannya.
Dalam rekaman video yang beredar, rumah Wang Yilin digeledah dan ditemukan tumpukan uang kertas seratus yuan yang menutupi seluruh ruang bawah tanahnya. Netizen berkomentar bahwa barang-barang mewah yang diambil dari rumah Wang membutuhkan sepuluh truk yang setiap hari bolak-balik antara rumah Wang dan gudang Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, empat kali sehari, selama seminggu penuh. Jika barang-barang itu diangkut menggunakan pesawat, maka diperlukan 32 penerbangan pesawat angkut besar Airbus A380 untuk mengangkut semuanya. Seorang pekerja dengan gaji tahunan 100 ribu yuan perlu bekerja selama 9 juta tahun untuk mendapatkan uang sebesar 900 miliar yuan yang dikorupsi oleh Wang Yilin.
Mantan Direktur Eksekutif Kantor Hukum Mongolia Dalam, Du Wen, juga memposting di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa revolusi yang disebut-sebut oleh Partai Komunis Tiongkok atas nama “keadilan sosial” sebenarnya hanyalah cara untuk merebut kekayaan dari kelas kaum berada melalui kekerasan, dan kemudian kekayaan tersebut dikantongi oleh penguasa. Kini, ketika ekonomi Tiongkok mengalami krisis, kampanye antikorupsi hanya berfungsi sebagai cara untuk mengembalikan uang yang diambil oleh koruptor kepada Partai Komunis, dengan jumlah mencapai puluhan hingga ratusan miliar.
Daftar Koruptor Versi Pemerintah Tiongkok
Tidak hanya versi netizen, pemerintah Tiongkok juga merilis daftar pejabat yang telah melakukan korupsi lebih dari 100 juta yuan, dengan lebih dari 100 nama yang masuk dalam daftar tersebut. Peringkat teratas dipegang oleh Xu Changyuan, mantan Sekretaris Komite Distrik Jinzhou di Dalian, dengan jumlah korupsi mencapai 10 miliar yuan. Di posisi kedua adalah Li Jianping, dengan jumlah korupsi sebesar 30,69 miliar yuan. Peringkat ketiga ditempati oleh Lai Xiaomin, mantan Ketua China Huarong Asset Management, yang menerima suap sebesar 1,788 miliar yuan. Peringkat keempat adalah Zhang Zhongsheng, mantan Wakil Walikota Lüliang, Shanxi, yang menggelapkan 12 miliar yuan. Meski begitu, jumlah korupsi ini belum mencapai ratusan miliar yuan.
Namun, ini hanyalah versi resmi yang telah disaring, di mana jumlahnya hanya berkisar antara puluhan hingga ratusan miliar yuan. Dalam kenyataan, korupsi sebenarnya bisa mencapai triliunan yuan, tetapi Partai Komunis Tiongkok mungkin tidak akan pernah mengakui jumlah tersebut, karena ini akan mengungkap bagaimana partai tersebut merampas kekayaan negara.
Baik itu versi netizen atau pemerintah, jumlah sebenarnya sudah tidak lagi relevan. Baik itu beberapa ribu miliar atau puluhan miliar yuan, kerusakan yang ditimbulkan pada Tiongkok dan rakyatnya sudah tidak dapat diukur lagi. Selama rezim otoriter Komunis tanpa batasan moral atau agama masih ada, korupsi dalam jumlah triliunan yuan hanya masalah waktu. Bahkan dengan jumlah puluhan miliar, berapa banyak koruptor yang ada? Siapa yang bisa mengungkap semuanya? Kerusakan yang ditimbulkan tidak terbatas pada aspek material saja.
Selain itu, Partai Komunis Tiongkok memiliki banyak cara legal untuk menggelapkan uang, seperti anggaran kesehatan pejabat, biaya jamuan resmi, biaya kunjungan kerja, dan biaya pembelian peralatan investasi. Sedikit saja dana yang dialihkan dari anggaran tersebut sudah cukup untuk menghidupi satu keluarga miskin seumur hidup.
Beberapa orang berpendapat bahwa jumlah korupsi yang terungkap ini sudah sangat mengejutkan. Namun, ini baru sebagian kecil, dan netizen-Tiongkok jika memiliki lebih banyak informasi, dipersilakan untuk menambahkan daftar ini.
Koruptor yang Lebih Mengejutkan Masih di Balik Layar
Kini, Li Jianping akhirnya dijatuhi hukuman mati. Sejak Xi Jinping berkuasa, hanya sedikit pejabat korup yang dijatuhi hukuman mati, dan jika ada, biasanya hukuman tersebut diringankan menjadi penjara seumur hidup atau hukuman mati yang ditunda.
Dari semua kasus korupsi yang diproses di era Xi Jinping, proses yang paling cepat adalah kasus Lai Xiaomin, yang hanya memakan waktu lima bulan dari sidang pertama hingga eksekusi hukuman mati. Antara putusan banding hingga eksekusi hanya berjarak delapan hari. Beberapa media luar negeri mempertanyakan mengapa proses kasus Lai Xiaomin begitu cepat, menuduh bahwa pemerintah berusaha menutup mulut Lai Xiaomin. Alasan yang diajukan adalah karena Lai Xiaomin berasal dari Jiangxi, kampung halaman dari Zeng Qinghong, salah satu “pangeran” Partai Komunis Tiongkok, yang kekayaannya sangat besar.
Oleh karena itu, orang-orang mulai menyadari bahwa meskipun para koruptor ini menggelapkan uang dalam jumlah besar, koruptor sesungguhnya yang lebih kuat berada di belakang layar. Tanpa adanya “tuan” di belakang mereka, mereka mungkin tidak akan berani melakukan korupsi dalam jumlah yang begitu besar. Bisa jadi mereka hanyalah boneka, sedangkan keuntungan besar sebenarnya masuk ke kantong tuannya. Menangkap para koruptor memang perlu, namun ketika para “raja harimau” di belakang mereka ditangkap, barulah jumlah yang sesungguhnya akan terungkap, dan yang pasti akan mengejutkan dunia. (jhon)