Home Blog Page 1279

Seorang Wanita Nyaris Tewas Ditimpa Meteor yang Tembus Atap Rumahnya Saat Tidur, Beruntung Jatuh di Bantalnya

0

Fu Yuanxi

Sebuah bola api menembus langit malam Golden, British Columbia, Kanada dan mengeluarkan suara keras, pada Selasa (4/10/2021) malam. Ketika itu, seorang wanita bernama Ruth Hamilton, sedang tidur di rumah.

Ia  terbangun oleh suara keras yang datang secara tiba-tiba. Ia menemukan batu hitam seukuran kepalan tangan tepat di bantalnya, serta puing-puing batu di wajah dan selimutnya. Dia bangun dan menyalakan lampu dan menemukan sebuah lubang di platform  ruangan rumahnya. 

Hamilton gemetar ketakutan melihat semua yang ada di depannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, jadi dia segera menelepon polisi.

Polisi langsung ke tempat kejadian setelah menerima laporan. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa insiden itu bukan disebabkan oleh pembangunan lokasi konstruksi di dekat rumahnya.

Selain itu, seseorang dari unit konstruksi melihat cahaya terang di langit dan mendengar suara ledakan. Polisi menilai  ledakan itu berasal dari meteorit yang jatuh dari angkasa

Belakangan, polisi memastikan bahwa batu hitam yang nyaris merengut nyawa Hamilton itu adalah meteorit. Hal ini membuat Hamilton bernapas lega.

“Ketika insiden itu terjadi, saya terkejut dan ketakutan. Saya pikir itu adalah seseorang yang menerobos pintu atau menembak. Ketika tahu itu hanya meteorit yang jatuh dari langit, kami menghela napas lega,” ujarnya

Dia mengatakan bahwa ia dalam keadaan sehat dan tidak mengalami cedera.

Untuk batu hitam itu, Hamilton mengatakannya sebagai bintang dari luar angkasa yang sangat mengejutkannya, mungkin berusia miliaran tahun.

Hamilton menceritakan akan menyimpan meteorit itu sebagai kenang-kenangan.

Atas kejadian ini, membuat dirinya semakin menghargai kehidupan.

“Hidup ini tidak kekal. Bahkan jika Anda pikir itu aman untuk tidur di tempat tidur, nyawa bisa melayang kapan saja,” katanya. (hui)

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Menyangkut Pelonggaran Pembatasan Perjalanan ke AS

oleh Li Yan

Gedung Putih pada Jumat (15/10) mengumumkan bahwa mulai 8 November mendatang Amerika Serikat akan melonggarkan pembatasan perjalanan, mengizinkan pengunjung asing dengan vaksinasi lengkap masuk ke wilayah Amerika Serikat baik melalui darat maupun udara

Kabarnya informasi tersebut melegakan banyak orang asing yang berniat berwisata atau mengunjungi sanak famili di Amerika Serikat. Namun masih ada beberapa detail yang perlu dipahami sebelum berangkat.

Siapa saja yang boleh bepergian ?

Menurut ketentuan yang dikeluarkan Gedung Putih, warga negara asing yang telah mendapat suntikan vaksinasi lengkap virus komunis Tiongkok atau COVID-19 dapat diterima masuk ke wilayah Amerika Serikat. Ketetapan baru ini menggantikan berbagai larangan dan pembatasan terkait yang dikeluarkan sebelumnya.

Sebelumnya, warga negara asing dari daratan Tiongkok, Iran, kawasan Schengen Eropa, Inggris, Republik Irlandia, Brasil, Afrika Selatan, dan India dilarang memasuki wilayah AS. Mulai 8 November nanti, warga negara dari negara-negara ini dapat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat selama mereka sudah divaksinasi dengan vaksin yang disetujui.

Vaksin mana saja yang sudah disetujui ?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengingatkan maskapai penerbangan bahwa semua vaksin yang telah disetujui dan disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan vaksin dengan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah vaksin sah yang dapat diterima pemerintah AS. 

Ini termasuk vaksin AstraZeneca yang digunakan di Kanada dan Eropa. Namun vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh Rusia belum disetujui oleh WHO atau FDA.

CDC belum mengomentari tentang persyaratan vaksin lintas batas darat. Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa kemungkinan besar persyaratan untuk vaksin sama seperti di atas.

CDC-AS menetapkan, bahwa dalam 2 pekan setelah seseorang mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau dosis tunggal dapat dikategorikan sebagai orang yang sudah divaksinasi. 

Bagaimana dengan warga negara AS yang belum divaksinasi ?

Warga negara Amerika Serikat yang belum divaksinasi masih dapat kembali ke Amerika Serikat, tetapi akan menghadapi persyaratan pengujian perjalanan udara yang lebih ketat.

Pada 20 September lalu saat mengumumkan peraturan perjalanan udara internasional baru, Jeff Zients, koordinator respons COVID-19 Gedung Putih mengatakan bahwa warga negara AS di negara lain yang belum divaksinasi akan menghadapi persyaratan pengujian yang lebih ketat, termasuk menjalani pengujian sehari sebelum keberangkatan dan setelah tiba di tujuan.

Dalam pengumuman tertanggal 12 Oktober di perbatasan darat antara Meksiko dan Kanada tidak secara khusus ditujukan kepada warga negara Amerika Serikat yang belum divaksinasi, dan persyaratan vaksinasi adalah untuk turis asing yang masuk.

Bagaimana dengan anak-anak yang belum divaksinasi ?

Ketentuan mengenai anak-anak ini hanya sedikit disebutkan dalam pengumuman perjalanan internasional yang baru, tetapi Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan kepada CNN bahwa persyaratan vaksinasi tidak berlaku bagi anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk divaksinasi.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki saat mengumumkan peraturan perjalanan udara baru pada 20 September tentang persyaratan yang lebih ketat akan diberlakukan kepada warga negara Amerika Serkat yang belum divaksinasi, telah menyebutkan bahwa ketentuan ini juga berlaku bagi anak-anak.

Sampai sekarang belum jelas juga apakah persyaratan masuk untuk warga negara asing dan anak-anak warga negara Amerika Serikat adalah sama. CNN telah meminta klarifikasi tentang hal ini.

Bagaimana dengan vaksinasi campuran ?

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pada 12 Oktober bahwa CDC akan memberikan panduan yang relevan kepada individu yang menerima vaksin campuran dalam beberapa minggu mendatang.

Apakah perlu menjalani pengujian ?

Penumpang udara yang divaksinasi lengkap masih perlu menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dalam 3 hari sebelum tanggal pemberangkatan ke Amerika Serikat, sesuai dengan peraturan pengujian saat ini.

Seperti yang disebutkan di atas, warga AS yang belum divaksinasi akan diminta untuk menjalani pengujian COVID-19 dalam sehari sebelum penerbangan dan akan diuji lagi pada saat kedatangan.

Tidak ada persyaratan pengujian di perbatasan darat.

Apakah perlu menunjukkan pembuktian dengan dokumen ?

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada Jumat (15 Oktober) bahwa peraturan yang relevan tentang dokumentasi vaksinasi akan segera diperkenalkan.

Pejabat itu mengatakan bahwa di perbatasan darat, individu yang melintasi perbatasan karena alasan yang tidak penting diharuskan untuk menunjukkan bukti vaksinasi kepada petugas CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan).

Pejabat administrasi senior lainnya mengatakan pada Selasa (12 Oktober) bahwa semua lembaga sedang bekerja sama dengan CDC untuk membahas persyaratan terkait darat dan udara yang diperlukan, dan berjanji akan menerbitkan hitam putihnya dalam beberapa hari ke depan.

Dikabarkan bahwa maskapai penerbangan telah membentuk sistem untuk mengumpulkan informasi tes yang diperlukan oleh penumpang udara, karena semua penumpang udara yang memasuki Amerika Serikat harus menunjukkan sertifikat hasil tes negatif COVID-19.

Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa rincian menyangkut operasional terkait dengan perjalanan internasional akan disiapkan sebelum 8 November.

Siapa saja yang tidak mungkin diizinkan lagi untuk memasuki AS ?

Sistem perjalanan internasional yang baru pada dasarnya menolak semua warga negara asing yang belum divaksinasi untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Ini termasuk para turis yang tidak divaksinasi yang saat ini diizinkan terbang ke Amerika Serikat (misalnya, dari Meksiko dan Kanada). Mulai 8 November nanti, mereka ini tidak akan bisa masuk ke AS.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa sebelum penerapan kebijakan perjalanan internasional, akan dikeluarkan panduan dalam menangani hal-hal yang sangat khusus.

Di perbatasan darat, persyaratan vaksinasi akan diberlakukan terhadap perjalanan yang tidak penting, seperti perjalanan wisata dan kunjungan teman atau keluarga mulai 8 November nanti.

Individu yang bepergian untuk alasan yang diperlukan, termasuk pengemudi truk dan pelajar, masih akan diizinkan melintasi perbatasan hingga awal bulan Januari tahun depan, terlepas dari apakah mereka sudah atau belum divaksinasi.

Pada awal bulan Januari, persyaratan vaksinasi akan diberlakukan kepada semua warga negara asing yang melintasi perbatasan melalui darat atau feri. (Sin)

Krisis Energi di Daratan Tiongkok: Kedaruratan Buatan Komunis Tiongkok

0

oleh Antonio Graceffo

Banyak pabrik di Tiongkok terpaksa ditutup di tengah sebuah krisis energi, karena lebih dari setengah provinsi telah memberlakukan pembatasan penggunaan listrik. Pengurangan penggunaan listrik secara paksa bahkan berlaku untuk Provinsi Jiangsu, Zhejiang, dan Guangdong, yang menghasilkan sekitar sepertiga Produk Domestik Bruto Tiongkok.

Pemerintah daerah memberlakukan aturan penutupan dalam upaya pemerintah daerah untuk memenuhi penggunaan energi dan target pengurangan emisi yang ditetapkan oleh Beijing. Akibatnya, beberapa perusahaan telah memangkas produksi sebanyak 50 persen, menambah

gangguan rantai pasokan yang memang sudah ada. Situasi ini sangat merusak karena para eksportir berebut untuk memenuhi pesanan barang dagangan menjelang Natal.

Tindakan lockdown COVID-19 sebelumnya mencakup penutupan banyak pabrik, mencegah pekerja migran pergi ke kota-kota untuk bekerja, dan menutup pelabuhan-pelabuhan. Setelah gangguan tersebut selama satu setengah tahun, banyak perusahaan berharap bahwa pesanan Natal akan membebaskan mereka dari kelesuan ekonomi, terkena pembatasan terbaru.

Prospek ekonomi Tiongkok secara keseluruhan sudah cukup suram, setelah lebih dari satu tahun mengalami penurunan ekspor dan peningkatan pengangguran. Terganggu oleh sebuah potensi krisis kredit, sektor perbankan dan sektor real estat Tiongkok sama-sama menghadapi kemungkinan dampak dari gagal bayar utang oleh Evergrande. 

Evergrande merupakan salah satu pengembang properti terbesar di dunia dan berpotensi gagal bayar pinjaman yang sama dengan 2 persen Produk Domestik Bruto Tiongkok. Tindakan keras lainnya oleh Xi Jinping juga membebani ekonomi seperti melarang pendidikan mencari keuntungan, sebuah langkah yang langsung menghilangkan 11 juta pekerjaan.

Pembatasan baru oleh Xi Jinping terhadap perusahaan teknologi dan penghentian IPO Ant Group, mengirimkan riak-riak melalui pasar saham, karena investor tidak merasa pasti akan risiko dan potensi imbalan, atau kekurangannya, dalam berbagai investasi yang dulu mereka yakini adalah kuat. Pengurangan pengembalian, dikombinasikan dengan sebuah peningkatan risiko perubahan yang sewenang-wenang dalam peraturan pemerintah, dapat berarti pengurangan investasi, yang pada akhirnya mengakibatkan peningkatan pengangguran dan sebuah perlambatan ekonomi.

Pemadaman juga mengganggu industri manufaktur, serta peleburan aluminium dan produsen tekstil. Bahkan pabrik pengolahan kedelai ditutup, mengancam ketahanan pangan Tiongkok. Sekitar 160 perusahaan padat energi telah ditutup. Perusahaan lebih kecil, yang terdaftar di bursa saham, telah memberitahu para regulato bahwa mereka telah diperintahkan untuk memangkas produksi hingga setengahnya.

Kekurangan global diperkirakan terjadi pada mainan, tekstil, dan suku cadang mesin, sementara bahkan produsen iPhone diperkirakan akan mengurangi hasil produksi. Industri berat, seperti produksi baja, serta sektor-sektor hilir, semuanya diperkirakan merasakan krisis tersebut, mendorong harga-harga lebih tinggi. Apple Inc. dan Tesla Inc. telah menghentikan produksi di beberapa fasilitas mereka di Tiongkok. Para analis di Tiongkok mengatakan bahwa mereka tidak dapat memprediksi kapan kemacetan rantai pasokan akan berakhir.

Partai Komunis Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan, mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok berusaha menghindari pemadaman listrik memengaruhi perumahan.

Meskipun janji Partai Komunis Tiongkok adalah sebaliknya, banyak pemadaman telah berdampak pada kehidupan warganegara biasa. Liaoning, Jilin, dan Heilongjiang telah mengalami pemadaman selama berminggu-minggu. Guangdong meminta penduduk untuk menggunakan cahaya alami di dalam ruangan dan menahan diri untuk tidak menggunakan pendingin ruangan. Di Jiangsu, pabrik baja telah tutup dan lampu jalan dipadamkan. Beberapa perusahaan diberitahu untuk beroperasi selang-seling hari. Pemda memproyeksikan bahwa masalah tersebut  akan bertahan hingga tahun depan. Pemda juga telah memperingatkan penduduk untuk mengantisipasi penghentian pasokan air secara berkala.

Tiongkok, pencemar terbesar di dunia, telah menetapkan sebuah tujuan untuk menjadi netral karbon per tahun 2060. Dengan COP26 mendatang pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26, tampaknya Partai Komunis Tiongkok ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Partai Komunis Tiongkok mengalami perubahan iklim secara serius. 

Selain itu, Xi Jinping memusatkan perhatian untuk memiliki langit-langit biru saat Olimpiade Musim Dingin 2022. Oleh karena itu, pemerintah pusat  menetapkan target pengurangan polusi yang kejam, di mana lebih dari setengah wilayah Tiongkok telah gagal dicapai. Sekarang, Partai Komunis Tiongkok sedang meningkatkan penegakan hukum.

Alasan lain untuk pemadaman adalah melonjaknya harga batu bara dan gas. Tenaga batu bara menyumbang 70 persen pembangkit listrik Tiongkok. Selama bertahun-tahun, permintaan listrik Tiongkok telah tumbuh pada tingkat yang hampir sama dengan Produk Domestik Bruto. Sebagai bagian agenda iklimnya, Xi Jinping membatasi penambangan batu bara. Karantina karena pandemi telah meningkatkan permintaan yang terpendam, sementara penurunan investasi di sektor pertambangan mengalami penurunan pasokan batu bara. Akibatnya, harga batu bara termal berjangka telah melonjak di Tiongkok karena produksi melambat, sesaat sebelum musim dingin.

Selain mengurangi produksi batu bara setempat, Partai Komunis Tiongkok melarang pengiriman batu bara dari Australia karena sebuah pertikaian politik. Beijing dapat mengatasi defisit tersebut dengan meningkatkan impor batu bara dari Mongolia, tetapi ekspor batu bara Mongolia ke Tiongkok, sebenarnya menurun karena pembatasan yang meningkat di perbatasan Tiongkok.

Harga batubara global meningkat, sementara perusahaan utilitas Tiongkok dapat menagih para pelanggan untuk listrik yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, menyebabkan sebuah kekurangan daya listrik. Jika harga listrik diizinkan untuk menyesuaikan dengan tingkat pasar, Beijing khawatir bahwa biaya listrik meningkat dan kenaikan harga bahan mentah akan menaikkan harga grosir barang-barang Tiongkok, membuat barang-barang Tiongkok menjadi kurang kompetitif. Selain itu, hal ini akan membuat Tiongkok menjadi sebuah tempat yang kurang menarik bagi perusahaan-perusahaan asing untuk melakukan manufakturnya.

Kekurangan daya dan gangguan rantai pasokan yang dihasilkan di Tiongkok adalah tidak konsekuensi yang sama sekali tidak dapat dihindari dari kekuatan pasar. Sebagian besar masalah tersebut disebabkan oleh dan diperburuk oleh keputusan kebijakan yang buruk dari Partai Komunis Tiongkok. 

Sekarang, orang-orang dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan di seluruh dunia akan melihat peningkatan pengangguran, gangguan rantai pasokan, kekurangan produk, ekonomi yang melambat, dan harga yang lebih tinggi. (Vv)

Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan dari Shanghai University of Sport dan memegang gelar China-MBA dari Shanghai Jiaotong University. Antonio bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa buku China-nya termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy”

AS Menuju Perang Dingin Baru dengan Rezim Tiongkok Di Tengah Agresi Beijing yang Semakin Meningkat

J.M. Phelps

Ada sebuah kasus yang kuat bahwa sebuah perang dingin baru sedang terjadi antara Amerika Serikat di satu sisi, dan Tiongkok dengan Rusia di sisi lain, menurut seorang pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat.

Setelah bertugas sebagai seorang “Prajurit perang Dingin” selama dekade terakhir ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dengan bekas Uni Soviet, Robert

Maginnis mengatakan bahwa sifat permusuhan dan perebutan kekuasaan saat ini dari rezim Tiongkok dan aliansi rezim Tiongkok dengan Rusia, mengingatkannya akan apa yang ia saksikan langsung dengan kebangkitan Uni Soviet.

“Saya telah melihat ini sebelumnya dan sekarang saya melihatnya lagi,” kata Robert Maginnis kepada The Epoch Times.

Para analis telah membuat perbandingan ini sejak tahap terakhir pemerintahan Trump, ketika Amerika Serikat mulai mengambil tindakan yang semakin keras untuk memerangi berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh rezim komunis Tiongkok.

Pemerintahan Joe Biden secara luas terus-menerus menghadapi agresi rezim komunis Tiongkok, menempatkan sebuah penekanan untuk membangun aliansi untuk membentuk sebuah front bersatu dalam melawan Beijing. Pada September, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia meluncurkan sebuah kemitraan keamanan baru, yang dikenal sebagai

AUKUS, yang memusatkan perhatian pada Indo-Pasifik, sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai sebuah upaya untuk menargetkan ketegasan militer rezim komunis Tiongkok di wilayah tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru-baru ini menyatakan, Amerika Serikat dan rezim Tiongkok memperbaiki hubungan mereka yang “sepenuhnya penyelewengan fungsi,” memperingatkan alternatif sebuah perang dingin baru yang potensial. 

Di dalam tanggapan, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menegaskan bahwa Amerika tidak mencari sebuah perang dingin dengan Beijing, dan mencirikan hubungan Amerika Serikat dengan rezim Tiongkok adalah “bukan konflik, tetapi persaingan.”

Senator Partai Republik Mike Gallagher (R-Wis.) tidak setuju, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang berada pada tahap awal sebuah perang dingin baru dengan Tiongkok.

Mengesampingkan Eropa

Sehubungan dengan kemitraan AUKUS yang melihat Amerika Serikat dan Inggris mendukung akuisisi kapal selam bertenaga nuklir Australia, Robert Maginnis berkata, sebuah aliansi dengan Australia adalah tidak terlalu mengejutkan. Robert Maginnis menganggap Australia sebagai “sebuah sekutu yang solid” di selatan Pasifik dengan sebuah kepijakan yang sangat baik melalui kawasan ini.

Kesepakatan itu memicu kemarahan dari Prancis, yang akhirnya kalah untuk sebuah perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tahun 2016 untuk menyediakan Australia dengan kapal selam. Ada kekhawatiran yang berkelanjutan mengenai penundaan, pembengkakan biaya, dan pertanyaan besar mengenai apakah kapal selam itu akan memenuhi persyaratan pertahanan Australia, yang telah diperdebatkan secara publik selama bertahun-tahun.

Namun demikian, putusnya hubungan diplomatik telah menyebabkan beberapa analis menyatakan, sebuah keretakan yang melebar antara negara-negara Anglophone dan Eropa dalam pendekatan mereka terhadap Tiongkok.

Dan Steiner, seorang pensiunan kolonel Angkatan Udara Amerika Serikat dan ahli strategi global, mengatakan tampaknya ada kurangnya visi di dalam pemerintahan Joe Biden yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri, tetapi menambahkan kemitraan AUKUS dapat menjadi sebuah indikasi kecil terhadap apa yang akan datang.

Robert Maginnis dan Dan Steiner setuju bahwa ada kesamaan antara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan apa yang dilbentuk Amerika Serikat di bawah AUKUS. Robert Maginnis menunjukkan, NATO adalah sebuah upaya yang sangat diselenggarakan dengan persetujuan bersama dan tersinkronisasi untuk menantang ekspansi Uni Soviet ke seluruh Eropa. Kedua pensiunan perwira militer itu mengatakan AUKUS adalah awal Amerika Serikat dalam upaya membentuk “versi NATO di Asia” untuk melawan rezim Tiongkok.

Tidak lama setelah peluncuran AUKUS, Presiden Joe Biden menjadi tuan rumah sebuah Konferensi Tingkat Tinggi di Washington dengan para pemimpin dari Jepang, India, dan Australia. Dialog Keamanan Segiempat, juga dikenal sebagai Quad, juga mencari untuk mengatasi kekuatan militer dan ekonomi rezim Tiongkok yang semakin tumbuh di kawasan Indo-Pasifik, kata para analis.

Antara AUKUS dan Quad, Dan Steiner mengatakan Partai Komunis Tiongkok dapat membuat sebuah argumen yang baik bahwa Amerika Serikat sedang meninggalkan Eropa tidak seperti di masa lalu.

“Rezim Tiongkok dapat mengatakan kesepakatan AUKUS dan pertemuan Quad hanya menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak peduli lagi dengan Eropa atau NATO,” kata Dan Steiner.

Oleh karena itu, rezim Tiongkok akan memanfaatkan retakan yang telah terjadi antara Amerika Serikat dengan Prancis agar sesuai dengan agenda rezim Tiongkok, kata Dan Steiner. “Rezim Tiongkok memberitahu dunia, anda tidak dapat mempercayai Amerika Serikat, dan rezim Tiongkok akan terus-menerus mendorong cerita bahwa Amerika Serikat sedang bergeser menjauhi Eropa.”

Bagi Dan Steiner, adalah jelas bahwa Amerika Serikat sedang berusaha untuk menyelaraskan kembali dirinya sendiri dengan mitra yang lebih mampu menangani Partai Komunis Tiongkok.

Hambatan untuk Aliansi Baru

Dan Steiner mengatakan ada hambatan untuk membentuk aliansi semacam itu, dengan menyatakan Partai Komunis Tiongkok menyadari bahwa banyak negara yang akan diupayakan oleh Amerika Serikat, untuk membentuk sebuah aliansi dengan negara yang sudah kecanduan perangkap laba-laba ekonomi Tiongkok.”

Rezim komunis Tiongkok memiliki tentakel-tentakelnya di sebagian besar negara, di mana akan berupaya untuk menyelaraskan dengan di Asia, dan negara-negara ini mencakup Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam, menurut Dan Steiner.

Sebaliknya, Dan Steiner mengatakan, negara yang awalnya bergabung dengan NATO pada tahun 1949 tidak memiliki hubungan keuangan atau ekonomi dengan Uni Soviet.

“Akan jauh lebih sulit untuk membentuk sebuah NATO versi Asia daripada membentuk NATO pada akhir Perang Dunia II,” kata Dan Steiner.

Sebuah Rezim yang ‘Meledak’

Bagi Robert Maginnis, aliansi borjuis sedang bersekongkol melawan militer Tiongkok yang meledak-ledak, sebagai pengakuan atas meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Tiongkok.

“Rezim Tiongkok menganggap Amerika Serikat sebagai musuhnya, [menambahkan] bahwa] sikap militer Tiongkok dan Rusia sedang meledak di seluruh dunia,” kata Robert Maginnis.

Partai Komunis Tiongkok hampir mencapai titik untuk dapat menantang Amerika Serikat di bidang nuklir, kata Robert Maginnis, menunjuk ke laporan pertengahan tahun mengenai pembangunan hampir 120 silo rudal baru di dekat kota barat laut Yumen, dan 110 silo lainnya di ujung barat wilayah Xinjiang.

Saat ancaman dari  Komunis Tiongkok meningkat, Robert Maginnis mengatakan hubungan aliansi antara rezim Tiongkok dengan Rusia, juga menjadi sebuah kekhawatiran yang berkembang, meningkatkan prospek sebuah perang dingin baru. Latihan pertama angkatan laut bersama Tiongkok dengan Rusia terjadi pada tahun 2017, dan baru-baru ini, Robert Maginnis berkata, Tiongkok dan Rusia juga menyelaraskan posisinya di Afghanistan. Rezim Tiongkok memperluas pengaruhnya ke seluruh dunia, Robert Maginnis berkata, “Ini tidak seperti apa pun yang terlihat di masa lalu.” (Vv)

India Mulai Menerima Turis Asing, Epidemi Kembali Mengamuk di Rusia

Laporan komprehensif oleh reporter NTD Li Mei dan Liu Fang 

Pengecualian Daratan Tiongkok, lebih dari 240 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dan sekitar 4,89 juta orang meninggal dunia pada Sabtu (16/10/2021). Dengan India yang menutup perbatasan selama lebih dari satu setengah tahun karena epidemi, akhirnya membuka masuknya penumpang internasional pada penerbangan carteran setelah epidemi melambat. Jumlah infeksi dan kematian di Rusia memecahkan rekor sejak epidemi=

Setelah 19 bulan lockdown perbatasan, India akhirnya kembali menyambut turis asing pada Jumat 15 Oktober 2021. 

India menambahkan 16.003 kasus yang dikonfirmasi dan 163 kasus kematian pada hari itu. 

Ketika epidemi melambat, pihak berwenang India mengumumkan pembukaan kembali perbatasan untuk pelancong luar negeri. Mulai 15 Oktober, India akan mengeluarkan visa turis untuk penumpang yang datang dengan penerbangan carteran.

Sedangkan untuk orang asing yang tidak menggunakan penerbangan charter, mereka tidak dapat mengajukan visa turis hingga setelah 15 November.

Menurut data pemerintah, pariwisata menyumbang hampir 7% dari PDB India. Namun, India terpukul keras oleh epidemi dan hanya 2,74 juta turis asing yang mengunjungi India tahun lalu, jauh di bawah tahun 2019 yang berjumlah 10,93 juta orang.

Sementara itu, Epidemi baru-baru ini di Rusia kembali mengamuk. Jumlah infeksi dan kematian memecahkan rekor sejak epidemi pada Sabtu 16 Oktober. Lebih dari 33.000 kasus baru dikonfirmasi dan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia. Ini telah memberikan tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan Rusia.

Namun, pihak berwenang Rusia membantah bahwa mereka akan menerapkan lockdown nasional. Malah hanya menyerahkannya kepada pihak berwenang setempat untuk membuat keputusan.

Sementara itu, Chen Zongyan, wakil komandan Pusat Komando Epidemi Taiwan mengatakan pada 15 Oktober, hanya ada satu kasus lokal, 10 kasus di luar negeri, dan tidak ada kematian di Taiwan. 

Chen Zongyan mengatakan bahwa kasus terbaru bertujuan untuk meninggalkan negara itu dan didiagnosis atas biayanya sendiri pada 15 Oktober. Penyelidikan awal epidemi harus terkait dengan kasus pengumpulan tempat kerja di New Taipei City pada Mei. Tiga kontak erat dengan yang terinfeksi telah diisolasi di rumah.

Selain itu, 7 dari 10 kasus di luar negeri adalah infeksi terobosan.

Luo Yijun, wakil ketua tim respon medis dari pusat komando mengungkapkan, kasus itu adalah infeksi terobosan. Ya, total ada 7 orang. Di antara mereka, 5 di antaranya telah menerima 2 dosis vaksin Pfizer/Biontech, 2 dosis Sinovac, dan 1 dosis dari Jansen. 

Sejak awal Juli di Taiwan, lebih dari 29% kasus imigrasi luar negeri adalah infeksi terobosan.

Komando Pusat Tiawan menyatakan sedang membahas syarat untuk menghindari penggunaan masker untuk olahraga luar ruangan, diharapkan tindakan terkait akan diumumkan dan akan segera dilaksanakan pada Selasa 19 Oktober. (hui)

Tentara Komunis Tiongkok Pamer Video Pengambilalihan Pantai, Apakah Rencana Xi Jinping untuk Menyerang Taiwan Berubah?

0

Luo Ya

Surat Kabar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memposting sebuah artikel dan video di akun Weibonya pada Senin (11/10/2021) menunjukkan bahwa brigade dari Kelompok Tentara ke-73 baru-baru ini menggelar latihan perampasan pantai dan pendaratan di wilayah laut di Provinsi Fujian selatan.

Surat kabar militer tidak merinci waktu spesifik latihan tersebut. Namun demikian, hanya ada Selat Taiwan antara Fujian dan Taiwan. Apakah ini tekanan lain terbaru di Taiwan? Selama periode “Kesebelas”, Komunis Tiongkok mengirim 150 serangan mendadak pesawat militer untuk menyerang zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan, menyebabkan gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Taiwan.

Komentator media senior Taiwan, Qi Leyi menilai, terkecuali ia  mengatakan jika  latihan  itu ditujukan untuk Taiwan, akan tetapi  tidak menyebutnya. Tetapi semua orang mengetahui akan melakukannya. Tetapi Xi tidak mengatakannya dalam propaganda.

“Apapun yang dia lakukan, Taiwan dan Barat akan merespons dengan cepat. Dia tidak akan melakukannya sekarang, karena ingin memastikan Kongres Nasional ke-20 diselenggarakan dengan lancar,” ujarnya.

Video latihan menunjukkan bahwa brigade sintetis Angkatan Darat ke-73 dari Tentara Komunis Tiongkok, mencoba mode tempur pendaratan dari kapal ringan, menggunakan peralatan tak berawak dan sistem laser untuk melakukan pelatihan perampasan pantai.

Qi Leyi mengatakan, mereka memiliki banyak latihan di area ini. Operasi pendaratan amfibi yang sebenarnya dilakukan oleh Korps Marinir. Karena sudah menjadi tugasnya, dan dia melakukannya setiap hari. Akan tetapi, Angkatan Darat ke-73 bukan marinir. Namun, untuk meningkatkan kekuatan tempur amfibi, ada brigade di bawah pasukan kelompok mereka, yang disebut brigade tempur amfibi. Mereka bertanggung jawab untuk tugas-tugas yang setara dengan Korps Marinir, tetapi profesionalismenya tidak setinggi Korps Marinir.”

Su Ziyun, direktur Institut Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Nasional dari Institut Penelitian Keamanan Pertahanan Nasional Taiwan, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa kendaraan serbu lapis baja (kendaraan serbu amfibi ZTD-05) dari Tentara Komunis Tiongkok memiliki stabilitas menembak dan tingkat tertentu akurasi di laut. Namun, karena kebutuhan untuk mengapung di laut, armornya relatif lemah. 

“Ketika benar-benar mendarat di lapangan, ia tidak optimis tentang kemampuan bertahannya dalam menghadapi “musuh “, seperti tembakan terus menerus dari kapal,” katanya.

Harian Tentara Pembebasan Rakyat mengeluarkan sebuah artikel pada 12 Oktober, yang menyatakan bahwa “tugas sejarah penyatuan kembali tanah air harus dicapai.” Ini adalah untuk menggemakan pidato Xi Jinping pada peringatan 110 tahun Revolusi 1911. Xi mengklaim bahwa dia akan menyatukan kembali Taiwan, tetapi dia tidak mengancam untuk menggunakan kekuatan.

Selain tanda-tanda eksternal ini, Epoch Times  secara eksklusif memperoleh dokumen internal Komite Mobilisasi Pertahanan Nasional Kabupaten Hui’an, Quanzhou, Fujian (Huiguodong [2020] No. 1), yang menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok “sesuai dengan kebutuhan persiapan perjuangan militer” dan sedang melaksanakan “potensi mobilisasi pertahanan negara”.

Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum terkenal di Australia, mengungkapkan bahwa rencana Xi Jinping untuk Taiwan mungkin telah berubah.

“Orang-orang yang berhati nurani di Tiongkok mengatakan, otoritas Xi Jinping awalnya menetapkan bahwa peluncuran Perang Selat Taiwan adalah setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, yaitu, dari 2023 hingga 2024, tahap terakhir masa jabatan Biden. Namun, belum lama ini berkembang insiden Afghanistan. Setelah  itu, beberapa staf Xi Jinping percaya bahwa militer AS sangat rentan, jadi Xi Jinping memberikan instruksi baru untuk meminta militer lebih memperhatikan perkembangan situasi dan mencari peluang,” katanya.

Pakar Qi Leyi menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok benar-benar ingin bertempur, tanda-tandanya akan terlihat jelas, dan dunia luar akan memperhatikan dengan seksama.

Bagi Qi Leyi, Jika dia benar-benar melakukan beberapa tindakan militer, akan ada penempatan beberapa pasukan seperti kontrol personel di garis depan, komunikasi akan sangat intens, dan pesawat akan berubah. Tanda-tandanya akan sangat jelas ketika perang terjadi. Ini bisa dilihat dari satelit. Dalam politik. Ketika perang pecah, mereka akan menyampaikan pemberitahuan. Jangan lewatkan komentar di koran “Harian Rakyat”. Dia mungkin menerbitkan artikel selama beberapa hari berturut-turut .”

Taiwan juga memperhatikan dengan seksama soal memanasnya situasi. Pada 12 Oktober, National Policy Research Institute mengadakan simposium tentang “Situasi Selat Taiwan, Proklamasi Hari Nasional dan Tren Lintas Selat.” 

Ma Zhenkun, direktur Institut Urusan Militer Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, percaya bahwa sebelum Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok tahun depan, Tentara Komunis akan terus meningkatkan intrusi pesawat dan kapal ke laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan. Akan tetapi, tindakan itu tidak meningkatkan ketegangan konflik bersenjata.

“Komunis Tiongkok akan berusaha menghindari konflik lintas selat. Atau mungkin ada salah tembak di Tiongkok dan Amerika Serikat,” ungkapnya. (hui)

Aksi Protes Lebanon Menyebabkan Baku Tembak, Jalanan Menjadi Medan Perang

Sebuah insiden penembakan terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Kamis (14/10/2021). Melansir dari Reuters, setidaknya 6 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pada saat penembakan, demonstrasi besar-besaran sedang digelar di jalan-jalan Beirut, ibukota Lebanon. Para pengunjuk rasa menuntut agar pihak berwenang mencopot hakim yang bertanggung jawab untuk menghakimi pengeboman di pelabuhan Beirut tahun lalu.

Namun, pada saat demonstrasi, pria bersenjata tak dikenal tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Tembakan meletus dan kerumunan melarikan diri ke segala arah.

Menurut pihak berwenang, sasaran dari personel bersenjata tak dikenal itu adalah para pengunjuk rasa yang berpartisipasi dalam demonstrasi hari itu, para pengunjuk rasa ini adalah Muslim Syiah, yang demonstrasi pada hari itu diselenggarakan oleh Hizbullah.

Setelah penembakan itu, militer Lebanon dengan cepat turun tangan. Militer memperingatkan bahwa semua personel bersenjata non-militer di jalan-jalan Beirut akan ditembak.

Saat ini, penembakan tersebut telah menyebabkan sedikitnya 6 orang tewas dan puluhan luka-luka.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mendesak orang-orang untuk tetap tenang dan tidak terlibat dalam kerusuhan. Ia mengumumkan  belasungkawa publik akan diadakan untuk para korban penembakan. (hui)

Banjir Melanda Shanxi, Peternakan dan Pertanian Rugi Besar Hingga Melonjaknya Harga Batubara Membahayakan Pasokan Listrik di Musim Dingin

0

Li Shanshan, Lin Cenxin dan Liu Fang 

Pemerintah Provinsi Shanxi pada Selasa (12/10/2021) mengumumkan, bahwa banjir menyebabkan 76 wilayah administrasi tingkat kabupaten dan 1,76 juta orang di 11 kota tingkat prefektur di seluruh provinsi terdampak. Aparat setempat mengklaim, banjir menyebabkan 15 kematian dan 3 hilang. Kerugian ekonomi langsung mencapai 5,29 miliar yuan. Karena Komunis Tiongkok selalu menyembunyikan situasi bencana, kerugian yang sebenarnya belum diselidiki.

Kota Xiaoyi, yang terletak di tepi selatan Cekungan Taiyuan dan kaki timur Pegunungan Liliang, dilanda banjir. Dari 800 ekor babi, hanya dua yang tersisa di peternakan. Sisanya mengambang di rendaman banjir dan menyebabkan kerugian besar.

“Semuanya kebanjiran di sini, Sungai meluap ke tepiannya dan membanjiri desa. Sekarang airnya membanjiri seluruh wilayah, dan persediaan bantuan dibutuhkan sekarang, dan airnya sudah hampir surut. Banyak peternakan babi, ayam, kambing (terendam),” kata Zhang dari Kota Xiaoyi, Shanxi. 

https://www.youtube.com/watch?v=sKJ3LtyEo8M&t=3s

Di kota kuno Pingyao yang berusia 2.800 tahun, sebagian tembok kota runtuh. Aliran derasnya air mengalir ke desa-desa di sepanjang Sungai Fen. Buangan Debit banjir  dari waduk di dekat Desa Daohubi, menyebabkan kerugian besar bagi lahan pertanian dan petani.

Menurut seorang peternak, meski ayam di kandang tidak hanyut, mereka ketakutan karena beberapa hari terakhir banyak ayam yang mati.

“Daerah Zuojiapu di Pingyao, dan Desa Daohubi adalah Desa memiliki peternakan ayam dan babi. Semua tenggelam terendam banjir. Sangat menyedihkan. Lalu ada banyak orang di rumahnya kebanjiran sekitar 50 cm, dan ada yang sekitar 1 meter, sehingga perabotan dan TV terendam tidak bisa digunakan. Bencana lebih parah di tempat ini,” kata Li dari Kabupaten Pingyao, Shanxi. 

Sebuah organisasi relawan mengatakan bahwa banjir yang itu sangat jarang terjadi di Tiongkok tahun ini , meskipun kepadatan penduduk yang terkena dampak di Shanxi tidak setinggi banjir di Henan, bahkan wilayahnya lebih luas.

Saat ini, 60 tambang batu bara dari 682 tambang di Shanxi ditutup. Pada Senin 11 Oktober, harga batu bara Tiongkok mencapai titik tertinggi baru. Pihak berwenang berharap untuk meningkatkan produksi batu bara. Tujuannya untuk memastikan pasokan listrik selama musim dingin. Nampaknya lebih sulit untuk diwujudkan.

Pada saat yang sama, krisis kekurangan listrik melanda di kawasan industri lama di tiga provinsi timur laut masih berlanjut. Sedangkan Provinsi Liaoning sekali lagi mengeluarkan peringatan oranye sekunder karena parahnya kekurangan listrik. (hui)

WHO Bersiap Memulai Kembali Penyelidikan Wuhan, Komunis Tiongkok Berencana untuk Memanipulasinya

Yu Ting – NTD

Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pada Rabu (13/10) bahwa mereka akan memulai kembali penyelidikan asal muasal virus Komunis Tiongkok atau SARS-CoV-2. Selanjutnya membentuk kelompok ahli baru untuk memasuki Wuhan. WHO mengatakan tidak akan mengesampingkan teori virus menyebar dari laboratorium Wuhan.

“Sekarang, ini adalah kesempatan terbaik dan mungkin kesempatan terakhir untuk memahami asal usul virus,” kata Ahli epidemiologi WHO Michael J. Ryan.

Kelompok ahli kedua dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berjumlah 26 orang.

Namun kendala yang dihadapi oleh tim investigasi angkatan terakhir, mungkin masih akan terjadi. Saat itu para ahli yang dikirim oleh Komunis Tiongkok memaksa seluruh proses tim ahli, menolak memberikan data mentah awal. Bahkan, menolak untuk memeriksa sampel darah lebih awal tahap epidemi di Wuhan.

“Sampel bank darah pasti akan berisi petunjuk penting,” kata Maureen Miller, profesor epidemiologi di Universitas Columbia.

Tapi sekarang Komunis Tiongkok telah mengumumkan sampel darah ini akan diuji.

CNN melaporkan bahwa seorang pejabat Komite Konstruksi Kesehatan Partai Komunis Tiongkok, mengungkapkan bahwa 200.000 sampel darah yang disimpan di Pusat Darah Wuhan akan segera kadaluarsa setelah periode penyimpanan dua tahun yang ditetapkan oleh undang-undang, dan sekarang dapat digunakan untuk pengujian.

Implikasinya, penolakan pengujian di awal tahun tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Namun para ahli mengatakan bahwa pernyataan ini tidak valid.

“Jika Anda mengambil bagian dari sampel untuk pengujian asam nukleat, Anda tidak akan menggunakan semua sampel darah, karena tes saat ini sebenarnya sangat sensitif. Komunis Tiongkok masih perlu mengontrol pengujian semua sampel, jadi ini masih sekitar Komunis Tiongkok memanipulasi seluruh apa yang disebut penyelidikan,” kata Pakar virologi AS, Lin Xiaoxu.

CNN menyatakan bahwa kelompok ahli meminta Komunis Tiongkok untuk mengizinkan ahli pihak ketiga untuk berpartisipasi atau menyaksikan seluruh percobaan.

Anggota tim WHO yang baru termasuk ahli di bidang virologi, epidemiologi, kesehatan hewan, dan keamanan hayati laboratorium.

Tiga pejabat senior WHO mengeluarkan dokumen pada tanggal 13 Oktober, mengatakan bahwa kemungkinan virus bocor dari laboratorium tidak dikesampingkan.

Seluruh penjuru dunia terpukul keras oleh epidemi. Orang-orang berhak memahami asal usul virus untuk mencegah tragedi itu kembali terjadi. (hui)