Home Blog Page 1294

Geng Menculik 17 Misionaris dari AS dan Kanada, Minta Tebusan Rp 14,1 Miliar Per Orang

Li Qingyi – NTD

Christian Aid Ministries (CAM) yang berbasis di Ohio, AS mengumumkan pada Minggu (17/10/2021) sebanyak 17 misionaris diculik setelah mengunjungi panti asuhan dan mereka termasuk 5 pria, 7 wanita dan 5 anak-anak. Mereka diculik dari sebuah bus yang menuju bandara. Sebanyak 17 misionaris dan keluarga mereka, termasuk 16 warga Amerika dan 1 warga Kanada.

Seorang inspektur polisi di Haiti mengungkapkan bahwa itu adalah kelompok bersenjata bernama “400 Mawozo” yang terlibat dalam penculikan itu. Para pelaku meminta tebusan 1 juta dollar AS atau Rp 14,1 miliar  per orang.

Penduduk Haiti telah kehilangan kepercayaan pada keamanan lokal.

“Ketika kami mendengar (ada penculikan), dampak penculikan tidak akan menguntungkan pengemudi, pengemudi sepeda motor. Orang tidak keluar rumah. Kami tidak dapat mendapatkan sewa,” kata Sopir mobil sewa Charles Pierre.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada AFP, bahwa dia mengetahui laporan ini dan mengatakan keselamatan warga negara Amerika Serikat di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri.

Kedutaan Besar AS di Haiti belum memberikan tanggapan.

Haiti adalah negara termiskin di benua Amerika dan salah satu negara dengan tingkat penculikan tertinggi di dunia. Geng yang kuat melanggar hukum dan menghasilkan uang dari penculikan dari uang tebusan. Ribuan orang di Haiti telah mengungsi karena meningkatnya kekerasan geng.

“Astaga, saya ingin memberitahu Anda dengan tulus, mengenai keselamatan, kita tidak dapat membicarakan hal ini. Dalam hal keamanan, saya dapat mengatakan bahwa itu nol,” ujar Eugenio Gué, seorang penduduk Port-au-Prince, Haiti.

Tidak hanya itu, pada 7 Juli tahun ini, Presiden Haiti Jovenel Moïse ditembak mati di kediaman pribadinya. Pada Agustus, gempa berkekuatan 7,2 terjadi di Haiti, menewaskan lebih dari 2.200 orang. (hui)

Chip Rudal Hipersonik Komunis Tiongkok Datang dari AS, Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Segera Bertindak

oleh Lin Yan

Anggota Parlemen AS Perwakilan Republik dari Negara Bagian Wisconsin, Michael John Gallagher pada Minggu (17/10/2021) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa uji coba rudal hipersonik pemerintah komunis Tiongkok harus dijadikan sebagai seruan untuk bertindak.

Media Inggris ‘Financial Times’ mengutip sejumlah informasi dari sumber terpercaya pada 16 Oktober memberitakan bahwa pemerintah komunis Tiongkok baru-baru ini telah melakukan uji coba peluncuran rudal hipersonik berkemampuan nuklir. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian pada Senin 18 Oktober, membantah peluncuran rudal kecuali wantariksa.

Rudal hipersonik dapat mendorong rudal untuk terbang lebih dari 5 kali kecepatan suara, dan dimungkinkan untuk menghindari sistem pertahanan yang ada.

Para ahli mengatakan bahwa militer komunis Tiongkok mungkin menjadikan kapal angkatan laut dan pangkalan udara di wilayah Pasifik sebagai sasaran penyerangan. Dibandingkan dengan rudal jelajah konvensional, yang membutuhkan waktu satu atau dua jam untuk mencapai target. Rudal hipersonik dapat mencapai target hanya dalam beberapa menit. Ini akan menimbulkan kekhawatiran besar bagi Amerika Serikat. 

“Jika kita tetap pada pendirian puas diri saat ini, atau menggantungkan harapan kita pada istilah usang “pencegahan melalui kekuatan bersama”, maka dalam 10 tahun ke depan kita akan kalah dalam perang dingin baru melawan komunis Tiongkok. Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sekarang memiliki kemampuan yang semakin kredibel untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal kita dan mengancam Amerika Serikat dengan serangan konvensional dan nuklir”, kata Mike Gallagher.

Mike sekali lagi menyinggung soal kebocoran pada kebijakan di bidang teknologi yang sebelumnya dilaporkan oleh media, yakni pemerintah komunis Tiongkok menggunakan strategi integrasi militer-sipil untuk memperoleh teknologi chip inti yang dibutuhkan untuk rudal hipersonik dari Amerika Serikat.

“Hal yang lebih mengganggu adalah bahwa teknologi Amerika Serikat telah berkontribusi terhadap program rudal hipersonik militer komunis Tiongkok”, kata pernyataan itu.

Media AS ‘Washington Post’ melaporkan bahwa pada bulan April, perusahaan informasi teknologi ‘Phytium’ di Tianjin telah berhasil memanfaatkan teknologi dan chip militer dari Amerika Serikat untuk menyediakan kemampuan bagi superkomputer militer komunis Tiongkok yang mensimulasikan penerbangan hipersonik.

Mike Gallagher mengatakan, meskipun tindakan pemerintahan Biden memasukkan ‘Phytium’ ke dalam daftar hitam entitas di Kementerian Perdagangan tersebut sudah dianggap benar, tetapi dalam praktik pelaksanaannya — aturan yang terkait dengan produk asing langsung, belum dapat benar-benar digunakan untuk memerangi Huawei. Oleh karena itu, teknologi yang diproduksi oleh TSMC yang berasal dari Amerika Serikat itu masih dapat dimanfaatkan oleh ‘Phytium’ untuk kejahatan. Ini yang perlu diubah. 

Dia mengatakan : “Kasus Phytium Technology Co., Ltd. hanyalah permulaan. Namun, untuk waktu yang lama pemerintah AS belum mampu memberikan tekanan maksimum terhadap strategi integrasi militer-sipil pemerintah komunis Tiongkok. Oleh karena itu, sebagian dari teknologi canggih negara kita sekarang terancam oleh strategi integrasi militer-sipil pemerintah komunis Tiongkok. Sehingga kita harus melakukan decoupling menyeluruh dengan semua urusan yang terkait dengan integrasi militer-sipil”.

Mike Gallagher memperingatkan, kita harus menghentikan usaha patungan, investasi, dan kerja sama penelitian yang melibatkan integrasi militer-sipil. Kita juga perlu mencegah modal Wall Street mengalir ke bidang teknologi Tiongkok”.

“Entitas AS memiliki pilihan yang jelas : mereka dapat berdiri di pihak negara kita, atau mereka dapat berdiri di pihak rezim komunis yang sekarang mengancam genosida kota kita. Mereka tidak dapat memiliki keduanya. Sekaranglah waktunya untuk membuat pilihan”.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Senin, bahwa Washington memperhatikan dengan seksama pengembangan sistem senjata canggih militer komunis Tiongkok, tetapi menolak untuk mengomentari rudal hipersonik berkemampuan nuklir mereka.

Dalam konferensi pers reguler Gedung Putih pada hari Senin sore, juru bicara Jen Psaki juga mengatakan bahwa dia tidak ingin mengomentari masalah tersebut, tetapi menyatakan keprihatinan.

Beijing memperoleh Chip inti superkomputer AS melalui perusahaan Taiwan

‘Washington Post’ mengungkapkan bahwa teknologi rudal hipersonik militer komunis Tiongkok bergantung pada penerapan superkomputer, dan chip inti dari superkomputer diperoleh militer komunis Tiongkok dari perusahaan Taiwan melalui pemanfaatan celah kontrol teknologi AS.

Militer komunis Tiongkok telah melakukan eksperimen senjata supersonik di Mianyang, Sichuan, dengan menggunakan chip ‘Phytium’. Namun, ‘Phytium’ sebenarnya adalah perusahaan militer yang bergerak dalam pengadaan produk inti eksternal dengan tameng “perusahaan swasta” untuk menghindari sanksi. Sebagian besar eksekutifnya adalah mantan perwira militer lulusan Universitas Nasional Teknologi Pertahanan Tiongkok.

Teknologi perangkat lunak untuk chip ‘Phytium’ disediakan oleh dua perusahaan Silicon Valley di Amerika Serikat, yakni ‘Cadence Design Systems Inc.’ dan Synopsys. Sedangkan TSMC Taiwan bertanggung jawab untuk memproduksinya.

Ou Xifu, seorang peneliti dari Institute for National Defense and Security Research. (INDSR) sebuah think tank dari Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan kepada Washington Post : “Perusahaan-perusahaan swasta ini melakukan bisnis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor terkait keamanan nasional”.

Ou juga mengatakan bahwa sebagai wilayah kecil, Taiwan tidak memiliki kekuatan tawar-menawar dan kemauan untuk mengeluarkan larangan ekspor. Dibandingkan dengan tindakan dan peraturan kontrol ekspor Amerika Serikat yang relatif lengkap, Taiwan relatif longgar dan memiliki lebih banyak celah atau kelemahan.

Selain itu, perusahaan Taiwan selalu berada dalam dilema. Taiwan adalah wilayah otonom, bebas dan demokratis. Di satu sisi, ia bergantung pada Washington untuk bertahan melawan invasi Beijing. Di sisi lain, ia bergantung pada pasar Tiongkok yang menyumbang 35% dari volume perdagangan Taiwan. (sin)

Pertumbuhan PDB Tiongkok Capai Rekor Terendah Baru, Harga Saham Eropa Amerika Dibuka Melemah

 oleh Bi Xinci

Biro Statistik Nasional komunis Tiongkok pada Senin (18/10/2021) merilis data pertumbuhan PDB kuartal ketiga tahun ini yang menunjukkan pertumbuhan hanya mencapai 4,9%, yang merupakan pertumbuhan kuartalan terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

“Pertumbuhan kuartal kedua meningkat 7,9% Year over Year (YoY), dengan pertumbuhan rata-rata 2 tahun adalah 5,5%. Kuartal ketiga meningkat 4,9% YoY, dengan pertumbuhan rata-rata 2 tahun adalah 4,9%,” kata Fu Linghui, juru bicara Biro Statistik Nasional komunis Tiongkok.

Output industri Tiongkok naik 3,1% YoY pada September, yang lebih rendah dari yang diperkirakan, dan mencapai angka terendah sejak tahun lalu. Laju pertumbuhan total penjualan ritel melemah menjadi 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan mobil pada September turun 16,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dilaporkan bahwa penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kekurangan chip.

“Memasuki kuartal ketiga, risiko dan tantangan domestik meningkat, epidemi global telah menyebar, dan pemulihan ekonomi dunia melambat. Harga komoditas internasional berjalan pada tingkat yang tinggi, situasi banjir dan epidemi juga banyak memberikan dampak terhadap sebagian wilayah dalam negeri,” kata Fu Linghui.

Penurunan ekonomi daratan Tiongkok telah melampaui perkiraan para ahli.

Harga saham di pasar Eropa dibuka melemah pada hari Senin, dan Indeks Dax Jerman turun 0,46% dalam dua jam perdagangan.

“Indeks Dax Jerman berada di bawah tekanan. Salah satu alasannya adalah data ekonomi Tiongkok yang menekan sentimen. Tapi minggu lalu kami memiliki minggu yang sangat sukses, oleh karenya Dax masih bisa bertahan,” ujar Oliver Rose, kepala saham di Otto Bank, Jerman.

Pada Senin, tiga indeks utama pasar saham New York dibuka lebih rendah, yaitu Indeks Dow Jones turun 0,21%, S&P 500 turun 0,17%, dan Nasdaq turun 0,39%.

The Associated Press mengutip analis lembaga keuangan yang mengatakan bahwa prospek ekonomi komunis Tiongkok kuartal keempat tetap suram, dan telah mengurangi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan Tiongkok menjadi sekitar 8%. (sin)

Harga Bahan Bakar di Eropa dan Amerika Melonjak Saat Musim Dingin, Bakalan Menjadi Masalah Politik

 Xu Zhe dan Ruili – NTD

Harga bahan bakar yang melonjak pada awal Oktober, menyebabkan Amerika Serikat dan Eropa memperhatikan masalah pemanasan musim dingin. Para pemimpin Eropa bahkan lebih khawatir terhadap krisis bahan bakar musim dingin dapat dimanipulasi oleh eksportir gas alam Rusia.

Para ahli meteorologi memprediksi bahwa musim dingin tahun ini akan lebih dingin dari tahun lalu.

Di Eropa, harga gas alam telah melonjak hampir 600% tahun ini karena kekhawatiran  cadangan rendah saat ini tidak dapat memenuhi permintaan musim dingin, sementara gas alam berjangka AS baru-baru ini mencapai level tertinggi selama 12 tahun.

Pemerintah federal AS menyatakan bahwa banyak rumah tangga mungkin menghadapi tagihan pemanas yang tinggi tahun ini, dengan peningkatan 54%.

Ketidakpastian tentang apakah kenaikan harga energi akan merangsang inflasi dan kenaikan suku bung,a memukul pasar saham global dan obligasi Eropa. Harga energi telah menjadi prioritas utama agenda politik Uni Eropa.

Uni Eropa bergantung pada impor untuk 90% gas alam, dan persediaan saat ini berada di level terendah 10 tahun. Norwegia, pemasok gas alam utama, telah meningkatkan pasokannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu 13 Oktober  bahwa Rusia meningkatkan pasokan gas alam ke Eropa dan bersiap untuk menstabilkan pasar. Tetapi, Uni Eropa menemukan  Rusia tidak mengambil tindakan nyata. (hui)

Uji Peluncuran Rudal Hipersonik Tiongkok Menyimpang Sejauh 32 KM dari Targetnya

0

Li Ming

Media Inggris ‘Financial Times’ pada Sabtu (16/10/2021) mengutip informasi dari 5 orang sumber memberitakan bahwa, militer komunis Tiongkok pada Agustus tahun ini telah secara diam-diam melakukan uji coba peluncuran roket hipersonik dari pesawat luncur, yang membawa rudal hipersonik di ruang orbit rendah. Kemudian melaju menuju target yang telah ditentukan. Namun gagal mengenai sasaran bahkan melenceng sekitar 32 kilometer.

Sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, rudal hipersonik yang diuji oleh militer komunis Tiongkok itu dibawa oleh roket Long March. Pejabat komunis Tiongkok biasanya mengumumkan peluncuran roket, tetapi kali ini mereka menyembunyikannya dari dunia luar.

Untuk itu, Reuters mengirim pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan Nasional dengan harapan mendapat konfirmasi atau komentar dari pihak tersebut, tetapi mereka tidak memberikan tanggapan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa, dirinya tidak akan mengomentari konten spesifik dari laporan Financial Times. Tetapi ia mengatakan : “Kami prihatin terhadap komunis Tiongkok yang terus berupaya meningkatkan kemampuan militernya. Hal ini hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan ini dan di tempat lain. Hal ini pula yang salah satu alasan mengapa kami menempatkan komunis Tiongkok sebagai tantangan nomor satu”.

Menurut informasi publik, kecepatan terbang senjata hipersonik di atmosfer melebihi 5 kali kecepatan suara, dapat mencapai kecepatan 6.200 kilometer per jam. Rudal hipersonik tidak mengikuti lintasan parabola tetap dari rudal balistik tradisional, melainkan pertama-tama terbang ke bagian luar dari angkasa, kemudian dengan kecepatan tinggi terbang menuju ketinggian sasaran.

Karena mobilitas yang tinggi dari peluncuran rudal jenis ini, seringkali sulit bagi lawan untuk melacak dan mencegat. Meskipun Amerika Serikat telah mengembangkan sistem pertahanan terhadap rudal jelajah dan rudal balistik. Saat ini AS tidak memiliki kemampuan untuk melacak dan menembak jatuh serta mencegat rudal hipersonik.

Menurut sebuah laporan oleh AFP, setidaknya lima negara saat ini sedang mempelajari teknologi hipersonik, termasuk Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok.

Pada 27 September tahun ini, Kementerian Pertahanan AS mengumumkan kepada publik bahwa uji terbang rudal hipersonik yang diproduksi oleh Raytheon telah berhasil. 

Pada saat itu, Wes Kremer, Presiden Unit Bisnis Rudal dan Pertahanan Raytheon mengatakan : “Kementerian Pertahanan telah menetapkan senjata hipersonik dan kemampuan anti-senjata hipersonik sebagai prioritas teknis tertinggi untuk keamanan nasional”.

Selain itu, Rusia juga mengumumkan pada bulan Juli tahun ini bahwa mereka telah berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik ‘3M22 Tsirkon’. (sin)

AS dan Filipina Kembali Gelar Latihan Militer Gabungan Pada 2022, Mengundang Inggris untuk Berpartisipasi

Zhang Ruizhen – NTD Asia Pasific

Amerika Serikat dan Filipina menggelar pertemuan tahunan “Dewan Pertahanan Bersama dan Dewan Keterlibatan Keamanan” (MDB-SEB) di Camp Aguinaldo, sebuah pangkalan militer di Metro Manila, pada Kamis (14/10/2021) untuk mempersiapkan dan mengkoordinasikan masalah pertahanan militer kedua negara. 

Setelah pertemuan itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jose Faustino Jr. dan Komandan Komando Indo-Pasifik AS John Aquilino mengatakan latihan militer bersama skala besar AS-Filipina ‘Balikatan’ akan diluncurkan sepenuhnya pada tahun 2022.

The Manila Times melaporkan, pada tahun 2020, latihan militer gabungan tahunan AS-Filipina ditangguhkan karena epidemi dan pada tahun 2021, akan dilanjutkan dalam skala yang dikurangi. Namun, dengan berlanjutnya perselisihan antara Filipina dan Tiongkok di Laut China Selatan, pihaknya bermaksud untuk memperluas skala latihan pada tahun 2022.

Inggris dapat bergabung bersama Jepang dan Australia i dalam latihan militer bersama ‘Balikatan’ tahun 2022 sebagai pengamat.

Sebelumnya, Komandan gugus tempur armada Inggris, Komodor Steve Moorhouse, mengatakan pada (11/10/2021) mengatakan, fokus pihaknya dari penilaian komprehensif  menekankan pentingnya kawasan Indo-Pasifik, dan rencana Inggris untuk fokus pada zona ini serta meningkatkan jejaknya dan penyebaran yang lebih berkelanjutan.”

Inggris fokus pada kerja sama kawasan Indo-Pasifik. Kapal induk Ratu Elizabeth memimpin kelompok yang berlayar ke Asia pada Mei. Saat ini, telah melakukan kontak dan latihan bersama dengan sepuluh negara termasuk Australia dan Jepang. 

Angkatan Laut Inggris juga menyatakan pada (14/10) bahwa kapal patroli baru “HMS Tamar” dan “HMS Spey” biasanya akan ditempatkan di kawasan Indo-Pasifik selama 5 hingga 10 tahun. (hui)

Kantor Mirip-Gestapo di Tiongkok Berusaha Membasmi Kelompok Spiritual Falun Gong di Seluruh Dunia

Frank Fang – The Epoch Times

Selama hampir dua dekade, sebuah agen rahasia beroperasi untuk melaksanakan perintah dari pimpinan tertinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk membasmi sekelompok penganut spiritual yang dianggap sebagai  sebuah ancaman bagi rezim ateis tersebut.

Dikenal sebagai Kantor 610, kelompok ini didirikan pada tahun 1999 sebagai sebuah badan yang kebal-hukum untuk secara khusus menargetkan praktisi-praktisi Falun Gong. Sementara sangat sedikit informasi publik yang tersedia mengenai Kantor 610, termasuk rantai komandonya, yang mana adalah jelas bahwa aktivitas Kantor 610 tidak terbatas pada perbatasan-perbatasan Tiongkok, menurut sebuah lembaga pemikir militer Prancis.

Kantor 610 memiliki sekitar 15.000 orang di dalam dan di luar negeri Tiongkok yang ditugaskan untuk menindas praktisi-praktisi Falun Gong, menurut sebuah laporan setebal 650 halaman oleh L’Institut de recherche stratégique de l’École militaire (IRSEM) atau The French Military School Strategic Research Institute – sebuah lembaga pemikir yang didanai oleh militer Prancis–yang merinci aktivitas pengaruh global yang meluas dilakukan Partai Komunis Tiongkok.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan spiritual yang terdiri dari latihan meditasi dan ajaran moral berdasarkan Sejati, Baik, dan Sabar. Popularitas Falun Gong melonjak di Tiongkok selama tahun 1990-an, di mana diperkirakan jumlah praktisi Falun Gong sekitar 70 juta hingga 100 juta pada akhir dekade ini.

Jiang Zemin, pemimpin Partai Komunis Tiongkok pada saat itu, prihatin dengan popularitas Falun Gong yang semakin meningkat, menurut laporan itu.

“Jiang Zemin melihat popularitas Falun Gong sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup Partai Komunis Tiongkok, yang tidak mentolerir keberadaan sebuah struktur sosial di luar kendali Partai Komunis Tiongkok,” demikian isi laporan itu.

Akibatnya, Jiang Zemin mendirikan Kantor 610 pada 10 Juni 1999”–nama Kantor 610 berasal dari tanggal pendiriannya. Kantor 610 akan berfungsi dengan sebuah cara yang mirip dengan Gestapo Nazi Jerman, di mana kekuasaan Kantor 610 mengalahkan pengadilan dan polisi di Tiongkok.

Kantor 610, bersama dengan peradilan, keamanan publik, dan badan hukum milik Partai Komunis Tiongkok, meluncurkan sebuah kampanye penganiayaan secara meluas yang berlanjut hingga saat ini. Menurut  Falun Dafa Information Center, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditahan di dalam penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya di Tiongkok, di mana ratusan ribuan praktisi Falun Gong tersebut disiksa saat berada di penjara.

Dokumen internal yang diperoleh The Epoch Times menunjukkan bahwa Kantor 610 dibubarkan antara tahun 2018 dan 2019, dan fungsi-fungsi Kantor 610 digabung menjadi organ-organ Partai Komunis Tiongkok lainnya, termasuk Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat, serta kepolisian Tiongkok.

Terlepas dari perubahan organisasi tersebut, tidak ada tanda-tanda bahwa Partai Komunis Tiongkok menjauh dari kampanye penindasannya. Selama enam bulan pertama tahun 2021, setidaknya 674 praktisi Falun Gong secara ilegal dihukum, dengan hukuman terlama 14 tahun, menurut Minghui.org, sebuah situs web berbasis di Amerika Serikat yang melacak penganiayaan terhadap  praktisi Falun Gong.

Penganiayaan di Luar Negeri

Kantor 610 juga memiliki agen-agen yang ditempatkan di luar negeri untuk melakukan berbagai tindakan yang dirancang untuk menindas dan memfitnah komunitas Falun Gong di seluruh dunia.

“Ada satu anggota Kantor 610 di setiap misi diplomatik Tiongkok, yang misinya adalah mendeteksi, mengajukan, dan menganiaya praktisi Falun Gong, saat melakukan kegiatan propaganda yang ditujukan untuk pemerintah asing untuk mencegah pemerintah asing berhubungan dengan praktisi-praktisi Falun Gong,” demikian isi laporan itu.

Meskipun Kantor 610 bukanlah pemain utama dalam operasi pengaruh Tiongkok, kegiatan Kantor 610  di negara-negara yang terdapat praktisi Falun Gong dalam jumlah besar merupakan gangguan nyata.

Laporan tersebut menunjuk pada pernyataan yang dibuat oleh Chen Yonglin, seorang mantan diplomat Tiongkok yang membelot ke Australia lebih dari satu dekade lalu, selama sebuah sidang Kongres DPR Amerika Serikat pada tahun 2005. Sebelum membelot, Chen Yonglin adalah mantan konsul untuk urusan politik di Konsulat Tiongkok di Sydney dan bertanggung jawab atas penerapan kebijakan Beijing terhadap Falun Gong.

Konsulat Tiongkok di Sydney memiliki sebuah “kelompok khusus” yang dipimpin oleh Konsul Jenderal untuk memantau dan menganiaya praktisi Falun Gong di Australia, menurut Chen Yonglin. Kelompok khusus itu adalah bagian sistem Kantor 610.

“Sepengetahuan saya, kelompok khusus serupa telah didirikan di misi-misi Tiongkok di Amerika Serikat dan negara-negara lain di mana Falun Gong lebih aktif,” kata Chen Yonglin.

Kawasan Flushing, New York adalah tempat kekerasan terhadap praktisi Falun Gong yang berkelanjutan yang berlangsung beberapa bulan pada tahun 2008. Massa warganegara Tiongkok menyerang secara fisik, melecehkan secara verbal, dan melemparkan batu ke arah praktisi Falun Gong.

Kampanye kekerasan selama berbulan-bulan ternyata terkait dengan Konsulat Tiongkok di New York. Peng Keyu, Konsul Jenderal New York saat itu, mengakui selama sebuah panggilan telepon yang menyamar untuk menghasut kelompok pro-Partai Komunis Tiongkok untuk meluncurkan serangkaian serangan terhadap praktisi Falun Gong di Flushing.

Di Australia, kelompok setempat yang berafiliasi dengan Kantor 610 didukung oleh sebuah  unit pengumpulan-intelijen Tiongkok yang besar di  Australia, menurut Chen Yonglin.

“Saya sadar ada lebih dari 1.000 agen rahasia dan informan Tiongkok di Australia yang telah berperan dalam menganiaya Falun Gong, dan angka tersebut di Amerika Serikat harusnya lebih tinggi,” kata Chen Yonglin dalam pernyataan yang telah disiapkannya selama sidang Kongres DPR Amerika Serikat pada  tahun 2005 itu.

Melengkapi pekerjaan jaringan mata-mata setempat ini,  para diplomat Tiongkok juga akan menekan politisi Australia untuk menerima posisi Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong. Ini dilakukan dengan menawarkan pejabat setempat keuntungan politik dan ekonomi, menurut Chen Yonglin. Konsulat Tiongkok di Sydney  berhasil mengurangi jumlah politisi yang ingin bertemu dengan praktisi Falun Gong setempat atau mengeluarkan surat dukungan publik, kata Chen Yonglin.

Ada banyak insiden serupa yang melibatkan konsulat-konsulat Tiongkok di Amerika Serikat. Menurut sidang Kongres tahun 2002, para walikota saat itu dari beberapa kota di Amerika Serikat, termasuk Baltimore, Westland, Houston, San Francisco, Saratoga, dan Seattle–ditekan oleh Konsulat Tiongkok di daerahnya masing-masing untuk tidak mengeluarkan pernyataan untuk mendukung Falun Gong atau membatalkan pernyataan dukungan yang sudah dikeluarkan. Beberapa walikota membatalkan pernyataan dukungan semacam itu.

Sebuah insiden yang lebih baru terjadi pada bulan Agustus 2017, ketika komite pengadilan Senat Negara Bagian California dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi yang mengutuk Partai Komunis Tiongkok karena menganiaya Falun Gong. Namun, dalam beberapa hari, anggota parlemen tersebut mengadakan pemungutan suara lagi untuk mengembalikan tindakan tersebut ke aturan-aturan komite, mencegah resolusi tersebut dari yang melakukan pemungutan suara.

Pembalikan haluan itu terkait dengan sebuah surat ancaman bahwa Konsulat Tiongkok di San Francisco telah mengirim ke setiap anggota Senat Negara Bagian California. Dalam surat tersebut, konsulat Tiongkok mengklaim bahwa resolusi tersebut dapat sangat merusak hubungan kerja sama antara Negara Bagian California dengan Tiongkok di banyak bidang seperti perdagangan dan pariwisata.

Pada akhirnya, resolusi Falun Gong tidak pernah sampai ke lantai Senat untuk pemungutan suara.

Taktik-Taktik

Sebuah jaringan serupa dari agen-agen Tiongkok yang menargetkan komunitas Falun Gong yang beroperasi di Kanada, laporan tersebut menyatakan, mengutip komentar sebelumnya yang dibuat oleh Hao Fengjun, seorang mantan pejabat Kantor 610, yang melarikan diri dari Tiongkok pada tahun 2005 dan mencari suaka politik di Australia.

Hao Fengjun mengatakan pada saat itu ada lebih dari 1.000 mata-mata di Kanada yang bertugas mengawasi praktisi-praktisi Falun Gong setempat. Di antara mata-mata tersebut adalah orang Kanada keturunan Tionghoa, pengusaha, dan mahasiswa, dan aktivitas mereka terkonsentrasi terutama di Vancouver dan Toronto, menurut laporan itu.

Termasuk di Kanada, Partai Komunis Tiongkok diketahui karena menyebarkan taktik-taktik lain untuk memfitnah Falun Gong: menyuruh orang-orang menyamar sebagai praktisi Falun Gong untuk berlatih dan mengirim banyak email yang menghina dan terkadang email yang mengancam ke pejabat pemerintah, menurut laporan itu.

Amnesty International Kanada dan Koalisi Kanada untuk  Hak Asasi Kemanusiaan di Tiongkok membahas taktik itu dalam laporannya pada tahun 2020, menyebutnya sebagai sebuah ciri khas kampanye luar negeri Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong yang dirancang untuk “merusak reputasi praktisi Falun Gong” dan untuk “melukai hubungan praktisi Falun Gong dengan penerima.

Laporan tahun 2020 tersebut menyebutkan dua politisi Kanada”–Judy Sgro dan Peter Julian–”karena telah menerima email-email palsu ini.

Pejabat pemerintah di semua tingkatan di banyak negara telah berulang kali dan secara sistematis ditargetkan oleh email-email penipuan dari orang-orang yang mengaku sebagai praktisi-praktisi Falun Gong. Pengirim email itu sering obsesif, irasional, dan kasar, memberikan legitimasi pada klaim rezim Tiongkok bahwa Falun Gong adalah sebuah ancaman bagi masyarakat,” isi laporan tersebut, mengutip sebuah anggota Himpunan Falun Dafa Kanada yang tidak disebutkan namanya.

Di Argentina, agen-agen Partai Komunis Tiongkok menerapkan taktik lain yang bertujuan untuk menodai reputasi Falun Gong: dengan cara memikat hati outlet media untuk memuat konten yang memfitnah Falun Gong.

Laporan tersebut mengutip sebuah insiden tahun 2020 ketika seorang broker, yang diduga memiliki hubungan-hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok, menawarkan 20.000 peso  kepada seorang editor outlet media berukuran kecil dengan imbalan menerbitkan sebuah artikel yang memfitnah Falun Gong. Broker yang sama juga berupaya untuk mendapatkan outlet-outlet media setempat yang lebih besar mencakup Infobae, El Cronista Comercial, dan Diario Popular, untuk menerbitkan artikel yang sama. (Vv/asr)

Tekanan Beijing Mengancam Pemindahan Patung Pembantaian Tiananmen di Hong Kong

0

oleh Anders Corr

Rencana pemindahan “Pillar of Shame” sebagai simbol peringatan pembantaian Tiananmen di Beijing menjadi sorotan luas. Barat didorong harus melarang perusahaan untuk bekerja sama dengan rezim totaliter seperti Tiongkok dalam penindasan demokrasi dan kebebasan berbicara.

Sebuah universitas di Hong Kong menggunakan sebuah firma hukum Amerika Serikat dan Inggris, untuk menghapus sejarah fisik pembantaian Lapangan Tiananmen, dalam bentuk membantu memindahkan sebuah patung yang hampir sakral di Hong Kong di mana terukir korban-korban pada 4 Juni 1989.

Patung tersebut dibuat oleh pematung Denmark Jens Galschiot menggambarkan sebuah “Pillar of Shame” yang menunjukkan dalam perincian memilukan dan emosional penderitaan puluhan pengunjuk rasa pro- demokrasi di Lapangan Tiananmen.

Pada 7 Oktober, firma hukum Chicago dan London, Mayer Brown mengirimkan sebuah surat atas nama Universitas Hong Kong ke sebuah organisasi Hong Kong yang merupakan pengurus patung tersebut. Surat itu menuntut pemindahan patung tersebut pada 13 Oktober pukul 17.00 dan mengancam pembuangan patung tersebut.

“Mereka benar-benar ingin menghancurkan segala sesuatu mengenai sebuah cerita yang tidak diinginkan Tiongkok untuk diketahui oleh orang-orang,” kata Jens Galschiot kepada ArtNet, sebuah situs berita seni. 

“Saya harap lembaga-lembaga seni di seluruh dunia akan melakukan sesuatu [mengenai hal ini]. Ini adalah sebuah monumen yang termasuk seni. Kami menyerukan tindakan tetapi tidak banyak waktu,” tambahnya. 

Jens Galschiot mengatakan kepada ArtNet bahwa karyanya tidak hanya berfungsi sebagai sebuah monumen, tetapi juga sebagai sebuah batu nisan bagi korban-korban yang dibantai di Tiananmen. 

“Kami semua percaya bahwa suatu hari nanti, kami akan meletakkan patung tersebut di Lapangan Tiananmen di Beijing, Satu hari, Tiongkok akan berubah. Itu adalah mimpi kami, tetapi sekarang ini adalah sebuah mimpi buruk,” kata sang seniman. 

Organisasi Hong Kong, yang disebut Aliansi Hong Kong untuk Mendukung Gerakan-Gerakan Demokratik Patriotik Tiongkok, menanggapi dengan suratnya sendiri yang memprotes ancaman pemindahan patung tersebut. Surat itu menunjukkan bahwa setelah lebih dari 20 tahun, memberi organisasi tersebut hanya beberapa hari untuk mengatur pemindahan patung yang rapuh itu adalah tidak dapat diterima.

Aliansi Hong Kong telah mengadakan peringatan Lapangan Tiananmen selama tiga dekade, tetapi sekarang banyak penyelenggaranya telah ditangkap di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru, dan berada di penjara. 

Jens Galschiot sendiri memiliki kehilangan kontak dengan penyelenggara tersebut. Polisi menggerebek dan menyita barang-barang yang dipamerkan dari Museum Aliansi Hong Kong pada 4 Juni, yang kini telah dipindahkan secara online.

Lebih dari 180.000 orang berpartisipasi dalam nyala lilin untuk mengenang para korban Pembantaian Tiananmen 1989, di mana demonstrasi massal yang belum pernah terjadi sebelumnya dibubarkan oleh tentara yang dikirim oleh rezim komunis Tiongkok. (Sung Pi Lung/The Epoch Times)

Sang seniman menggambarkan ancaman pemindahan patung itu sebagai tidak adil dan tidak bermoral.

“Mereka memberi orang-orang itu waktu lima hari untuk memindahkan patung itu, itu adalah tidak mungkin. Banyak mahasiswa di penjara, ini benar-benar gila dan tidak adil. Saya memiliki sebuah kesepakatan dengan universitas tersebut untuk pameran permanen patung ini,” kata Jens Galschiot kepada CNN. 

“Ini adalah sebuah pernyataan besar dari pemerintah Tiongkok jika mereka memindahkan patung tersebut. Patung tersebut adalah satu-satunya monumen yang mengingat tindakan keras Tiananmen, secara moral itu adalah sebuah  masalah besar,” imbuhnya.

“Pillar of Shame” di Hong Kong adalah karya paling terkenal dari Jens Galschiot dari sebuah karya besar potongan-potongan patung dan konseptual. Dua “Pillar of Shame” lainnya didirikan dalam rangkaian tiga patung. “Pillar of Shame” yang kedua diresmikan di Meksiko pada tahun 1999, untuk menggambarkan penindasan terhadap masyarakat adat; dan “Pillar of Shame” yang ketiga diresmikan di Brasil pada tahun 2000, untuk menggambarkan sebuah pembantaian terhadap petani-petani yang tidak memiliki tanah.

“Pillar of Shame” di Hong Kong, yang dapat dibilang sakral bagi perjuangan Tiongkok untuk demokrasi, adalah yang pertama kali diresmikan, dengan penuh rasa pedih, seminggu sebelum serah terima Hong Kong dari Inggris ke Tiongkok pada tahun 1997. 

“Pillar of Shame” direlokasi pada tahun 1998 ke Universitas Hong Kong, di mana setiap tahun dicuci oleh para aktivis pro-demokrasi menjelang persiapan peringatan Tiananmen.

“Rasanya menakutkan, seminggu sebelum serah terima Hong Kong dari Inggris ke Tiongkok. Tetapi setelah beberapa bulan, tidak terjadi apa-apa. Tiongkok membuat pengaturan satu negara, dua sistem dan hal itu adalah baik-baik saja. Tetapi sekarang, hanya ada satu negara, satu sistem,” kata Jens Galschiot, yang berada di Hong Kong pada tahun 1997 untuk instalasi awal kepada ArtNet.

Kepercayaan dan kekuatan Beijing berkembang pesat di Hong Kong, menyusul penindasan brutal terhadap protes pro-demokrasi Hong Kong pada tahun 2019 hingga 2020, sebuah kurikulum pendidikan nasionalis Tiongkok yang lebih baru, sebuah hukum keamanan nasional yang mengkriminalisasi opini politik terhadap Beijing, dan sebuah hotline keamanan nasional di mana para aktivis pro-demokrasi dapat dilaporkan.

Universitas Hong Kong mengutip nasihat hukum dalam keputusannya untuk memindahkan patung tersebut, dan cenderung di bawah tekanan yang semakin meningkat dari Beijing untuk menghapus seni, kebudayaan, dan beasiswa yang mendukung demokrasi.

Kantor Mayer Brown di Chicago dan Hong Kong tidak segera menanggapi sebuah permintaan komentar. Kontak hubungan masyarakat Mayer Brown adalah sama untuk Beijing dan Hong Kong.

Sementara Mayer Brown memiliki kantor-kantor hukum di 24 kota di seluruh dunia–termasuk Hong Kong, Beijing, Shanghai, dan Brussel–dan dapat dikatakan adalah sebuah pilihan yang masuk akal untuk menavigasi masalah internasional yang kompleks ini, keterlibatan sebuah firma yang berbasis di Amerika Serikat yang berada di Universitas Hong Kong memiliki efek, disengaja atau tidak, menempatkan beberapa kesalahan atas kemarahan kebudayaan ini pada Amerika Serikat.

Argumen apa pun yang menyatakan bahwa semua klien berhak mendapatkan perwakilan hukum tidak akan berhasil di sini. Universitas Hong Kong tidak menghadapi tuntutan di ruang sidang. Ada banyak pengacara Hong Kong yang dapat mengirim surat tersebut dengan biaya yang jauh lebih murah.

Dan, kediktatoran totaliter, seperti Beijing dan universitas di Hong Kong yang harus semakin melayani Partai Komunis Tiongkok, dapat dikatakan tidak pantas mendapatkan layanan- hukum Amerika Serikat dalam upaya mereka untuk menghapus sejarah berdarah milik mereka sendiri.

Kepemimpinan Mayer Brown menunjukkan kurangnya penilaian yang mendalam dalam menerima tugas yang tercela secara moral ini. Situasi tersebut menunjukkan kebutuhan untuk undang-undang Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa yang baru terhadap bisnis yang membantu dalam penindasan demokrasi dan kebebasan berbicara di luar negeri. 

Demi mendapat sedikit uang, bisnis yang tidak bermoral bersedia membayar untuk Beijing, mencoreng nama baik Amerika Serikat dan sejarah panjang Amerika Serikat dalam membela kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia. (Vv)

Anders Corr memiliki gelar sarjana/master dalam ilmu politik dari Universitas Yale (2001) dan gelar doktor dalam bidang pemerintahan dari Universitas Harvard (2008). Dia adalah kepala sekolah di Corr Analytics Inc., penerbit Journal of Political Risk, dan telah melakukan penelitian ekstensif di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Dia menulis “The Concentration of Power” (akan terbit pada tahun 2021) dan “No Trespassing,” dan mengedit “Great Powers, Grand Strategies.”

Seorang Wanita Nyaris Tewas Ditimpa Meteor yang Tembus Atap Rumahnya Saat Tidur, Beruntung Jatuh di Bantalnya

0

Fu Yuanxi

Sebuah bola api menembus langit malam Golden, British Columbia, Kanada dan mengeluarkan suara keras, pada Selasa (4/10/2021) malam. Ketika itu, seorang wanita bernama Ruth Hamilton, sedang tidur di rumah.

Ia  terbangun oleh suara keras yang datang secara tiba-tiba. Ia menemukan batu hitam seukuran kepalan tangan tepat di bantalnya, serta puing-puing batu di wajah dan selimutnya. Dia bangun dan menyalakan lampu dan menemukan sebuah lubang di platform  ruangan rumahnya. 

Hamilton gemetar ketakutan melihat semua yang ada di depannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, jadi dia segera menelepon polisi.

Polisi langsung ke tempat kejadian setelah menerima laporan. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa insiden itu bukan disebabkan oleh pembangunan lokasi konstruksi di dekat rumahnya.

Selain itu, seseorang dari unit konstruksi melihat cahaya terang di langit dan mendengar suara ledakan. Polisi menilai  ledakan itu berasal dari meteorit yang jatuh dari angkasa

Belakangan, polisi memastikan bahwa batu hitam yang nyaris merengut nyawa Hamilton itu adalah meteorit. Hal ini membuat Hamilton bernapas lega.

“Ketika insiden itu terjadi, saya terkejut dan ketakutan. Saya pikir itu adalah seseorang yang menerobos pintu atau menembak. Ketika tahu itu hanya meteorit yang jatuh dari langit, kami menghela napas lega,” ujarnya

Dia mengatakan bahwa ia dalam keadaan sehat dan tidak mengalami cedera.

Untuk batu hitam itu, Hamilton mengatakannya sebagai bintang dari luar angkasa yang sangat mengejutkannya, mungkin berusia miliaran tahun.

Hamilton menceritakan akan menyimpan meteorit itu sebagai kenang-kenangan.

Atas kejadian ini, membuat dirinya semakin menghargai kehidupan.

“Hidup ini tidak kekal. Bahkan jika Anda pikir itu aman untuk tidur di tempat tidur, nyawa bisa melayang kapan saja,” katanya. (hui)

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Menyangkut Pelonggaran Pembatasan Perjalanan ke AS

oleh Li Yan

Gedung Putih pada Jumat (15/10) mengumumkan bahwa mulai 8 November mendatang Amerika Serikat akan melonggarkan pembatasan perjalanan, mengizinkan pengunjung asing dengan vaksinasi lengkap masuk ke wilayah Amerika Serikat baik melalui darat maupun udara

Kabarnya informasi tersebut melegakan banyak orang asing yang berniat berwisata atau mengunjungi sanak famili di Amerika Serikat. Namun masih ada beberapa detail yang perlu dipahami sebelum berangkat.

Siapa saja yang boleh bepergian ?

Menurut ketentuan yang dikeluarkan Gedung Putih, warga negara asing yang telah mendapat suntikan vaksinasi lengkap virus komunis Tiongkok atau COVID-19 dapat diterima masuk ke wilayah Amerika Serikat. Ketetapan baru ini menggantikan berbagai larangan dan pembatasan terkait yang dikeluarkan sebelumnya.

Sebelumnya, warga negara asing dari daratan Tiongkok, Iran, kawasan Schengen Eropa, Inggris, Republik Irlandia, Brasil, Afrika Selatan, dan India dilarang memasuki wilayah AS. Mulai 8 November nanti, warga negara dari negara-negara ini dapat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat selama mereka sudah divaksinasi dengan vaksin yang disetujui.

Vaksin mana saja yang sudah disetujui ?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengingatkan maskapai penerbangan bahwa semua vaksin yang telah disetujui dan disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan vaksin dengan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah vaksin sah yang dapat diterima pemerintah AS. 

Ini termasuk vaksin AstraZeneca yang digunakan di Kanada dan Eropa. Namun vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh Rusia belum disetujui oleh WHO atau FDA.

CDC belum mengomentari tentang persyaratan vaksin lintas batas darat. Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa kemungkinan besar persyaratan untuk vaksin sama seperti di atas.

CDC-AS menetapkan, bahwa dalam 2 pekan setelah seseorang mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau dosis tunggal dapat dikategorikan sebagai orang yang sudah divaksinasi. 

Bagaimana dengan warga negara AS yang belum divaksinasi ?

Warga negara Amerika Serikat yang belum divaksinasi masih dapat kembali ke Amerika Serikat, tetapi akan menghadapi persyaratan pengujian perjalanan udara yang lebih ketat.

Pada 20 September lalu saat mengumumkan peraturan perjalanan udara internasional baru, Jeff Zients, koordinator respons COVID-19 Gedung Putih mengatakan bahwa warga negara AS di negara lain yang belum divaksinasi akan menghadapi persyaratan pengujian yang lebih ketat, termasuk menjalani pengujian sehari sebelum keberangkatan dan setelah tiba di tujuan.

Dalam pengumuman tertanggal 12 Oktober di perbatasan darat antara Meksiko dan Kanada tidak secara khusus ditujukan kepada warga negara Amerika Serikat yang belum divaksinasi, dan persyaratan vaksinasi adalah untuk turis asing yang masuk.

Bagaimana dengan anak-anak yang belum divaksinasi ?

Ketentuan mengenai anak-anak ini hanya sedikit disebutkan dalam pengumuman perjalanan internasional yang baru, tetapi Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan kepada CNN bahwa persyaratan vaksinasi tidak berlaku bagi anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk divaksinasi.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki saat mengumumkan peraturan perjalanan udara baru pada 20 September tentang persyaratan yang lebih ketat akan diberlakukan kepada warga negara Amerika Serkat yang belum divaksinasi, telah menyebutkan bahwa ketentuan ini juga berlaku bagi anak-anak.

Sampai sekarang belum jelas juga apakah persyaratan masuk untuk warga negara asing dan anak-anak warga negara Amerika Serikat adalah sama. CNN telah meminta klarifikasi tentang hal ini.

Bagaimana dengan vaksinasi campuran ?

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pada 12 Oktober bahwa CDC akan memberikan panduan yang relevan kepada individu yang menerima vaksin campuran dalam beberapa minggu mendatang.

Apakah perlu menjalani pengujian ?

Penumpang udara yang divaksinasi lengkap masih perlu menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dalam 3 hari sebelum tanggal pemberangkatan ke Amerika Serikat, sesuai dengan peraturan pengujian saat ini.

Seperti yang disebutkan di atas, warga AS yang belum divaksinasi akan diminta untuk menjalani pengujian COVID-19 dalam sehari sebelum penerbangan dan akan diuji lagi pada saat kedatangan.

Tidak ada persyaratan pengujian di perbatasan darat.

Apakah perlu menunjukkan pembuktian dengan dokumen ?

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada Jumat (15 Oktober) bahwa peraturan yang relevan tentang dokumentasi vaksinasi akan segera diperkenalkan.

Pejabat itu mengatakan bahwa di perbatasan darat, individu yang melintasi perbatasan karena alasan yang tidak penting diharuskan untuk menunjukkan bukti vaksinasi kepada petugas CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan).

Pejabat administrasi senior lainnya mengatakan pada Selasa (12 Oktober) bahwa semua lembaga sedang bekerja sama dengan CDC untuk membahas persyaratan terkait darat dan udara yang diperlukan, dan berjanji akan menerbitkan hitam putihnya dalam beberapa hari ke depan.

Dikabarkan bahwa maskapai penerbangan telah membentuk sistem untuk mengumpulkan informasi tes yang diperlukan oleh penumpang udara, karena semua penumpang udara yang memasuki Amerika Serikat harus menunjukkan sertifikat hasil tes negatif COVID-19.

Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa rincian menyangkut operasional terkait dengan perjalanan internasional akan disiapkan sebelum 8 November.

Siapa saja yang tidak mungkin diizinkan lagi untuk memasuki AS ?

Sistem perjalanan internasional yang baru pada dasarnya menolak semua warga negara asing yang belum divaksinasi untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Ini termasuk para turis yang tidak divaksinasi yang saat ini diizinkan terbang ke Amerika Serikat (misalnya, dari Meksiko dan Kanada). Mulai 8 November nanti, mereka ini tidak akan bisa masuk ke AS.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa sebelum penerapan kebijakan perjalanan internasional, akan dikeluarkan panduan dalam menangani hal-hal yang sangat khusus.

Di perbatasan darat, persyaratan vaksinasi akan diberlakukan terhadap perjalanan yang tidak penting, seperti perjalanan wisata dan kunjungan teman atau keluarga mulai 8 November nanti.

Individu yang bepergian untuk alasan yang diperlukan, termasuk pengemudi truk dan pelajar, masih akan diizinkan melintasi perbatasan hingga awal bulan Januari tahun depan, terlepas dari apakah mereka sudah atau belum divaksinasi.

Pada awal bulan Januari, persyaratan vaksinasi akan diberlakukan kepada semua warga negara asing yang melintasi perbatasan melalui darat atau feri. (Sin)