Pertumbuhan PDB Tiongkok Capai Rekor Terendah Baru, Harga Saham Eropa Amerika Dibuka Melemah

 oleh Bi Xinci

Biro Statistik Nasional komunis Tiongkok pada Senin (18/10/2021) merilis data pertumbuhan PDB kuartal ketiga tahun ini yang menunjukkan pertumbuhan hanya mencapai 4,9%, yang merupakan pertumbuhan kuartalan terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

“Pertumbuhan kuartal kedua meningkat 7,9% Year over Year (YoY), dengan pertumbuhan rata-rata 2 tahun adalah 5,5%. Kuartal ketiga meningkat 4,9% YoY, dengan pertumbuhan rata-rata 2 tahun adalah 4,9%,” kata Fu Linghui, juru bicara Biro Statistik Nasional komunis Tiongkok.

Output industri Tiongkok naik 3,1% YoY pada September, yang lebih rendah dari yang diperkirakan, dan mencapai angka terendah sejak tahun lalu. Laju pertumbuhan total penjualan ritel melemah menjadi 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan mobil pada September turun 16,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dilaporkan bahwa penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kekurangan chip.

“Memasuki kuartal ketiga, risiko dan tantangan domestik meningkat, epidemi global telah menyebar, dan pemulihan ekonomi dunia melambat. Harga komoditas internasional berjalan pada tingkat yang tinggi, situasi banjir dan epidemi juga banyak memberikan dampak terhadap sebagian wilayah dalam negeri,” kata Fu Linghui.

Penurunan ekonomi daratan Tiongkok telah melampaui perkiraan para ahli.

Harga saham di pasar Eropa dibuka melemah pada hari Senin, dan Indeks Dax Jerman turun 0,46% dalam dua jam perdagangan.

“Indeks Dax Jerman berada di bawah tekanan. Salah satu alasannya adalah data ekonomi Tiongkok yang menekan sentimen. Tapi minggu lalu kami memiliki minggu yang sangat sukses, oleh karenya Dax masih bisa bertahan,” ujar Oliver Rose, kepala saham di Otto Bank, Jerman.

Pada Senin, tiga indeks utama pasar saham New York dibuka lebih rendah, yaitu Indeks Dow Jones turun 0,21%, S&P 500 turun 0,17%, dan Nasdaq turun 0,39%.

The Associated Press mengutip analis lembaga keuangan yang mengatakan bahwa prospek ekonomi komunis Tiongkok kuartal keempat tetap suram, dan telah mengurangi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan Tiongkok menjadi sekitar 8%. (sin)