Home Blog Page 1384

Apakah Varian Lambda yang Mutasinya Abnormal Lebih Menular daripada Varian Delta ?

0

oleh Li Zhaoxi

Munculnya virus varian Delta yang merupakan mutasi dari virus komunis Tiongkok (COVID-19), varian Lambda juga menarik perhatian kalangan medis dunia. Varian Lambda memiliki kombinasi mutasi abnormal yang membingungkan para ilmuwan dalam penelitiannya, dan membuat para pejabat Amerika Latin khawatir.

Varian Lambda yang sebelumnya dikenal sebagai C.37 pada waktu pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020, sejak itu menyebar ke 27 negara termasuk Inggris. Pada bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkannya sebagai varian virus yang perlu diteliti.

WHO memperingatkan bahwa varian Lambda mungkin memiliki daya penularan lebih tinggi daripada varian Delta. 

Pablo Tsukayama, Profesor Mikrobiologi molekuler dari Cayetano Heredia University, Peru mengatakan bahwa, ketika tenaga medis untuk pertama kalinya menemukan varian ini pada Desember tahun lalu, ternyata ada 1 dari setiap 200 sampel yang terkumpul mengandung varian Lambda.

“Namun, hingga bulan Maret tahun ini, varian Lambda sudah menyumbang sekitar 50% dari sampel COVID-19 di Kota Lima, dan sekarang menyumbang sekitar 80%, yang mungkin menunjukkan bahwa penyebarannya lebih besar daripada varian lain”, kata Dr. Pablo Tsukayama.

Menurut data WHO, ada 82% orang yang terinfeksi virus komunis Tiongkok di Kota Peru baru-baru ini disebabkan oleh varian Lambda. Sedangkan tingkat kematian karena terinfeksi virus komunis Tiongkok di Peru adalah yang tertinggi di dunia. 

Di negara tetangganya Chili, varian Lambda menyebabkan hampir sepertiga dari kasus yang terjadi di negara itu. Tetapi, banyak ahli tidak setuju dengan pernyataan bahwa Lambda lebih ofensif daripada varian lainnya, dan mereka mengatakan bahwa hal itu perlu diteliti lebih lanjut sebelum mencapai kesimpulan.

Monica Acevedo dari Universitas Santiago di Chili bersama rekan-rekannya, mengumpulkan sampel darah dari staf medis lokal yang menerima dua dosis vaksin CoronaVac buatan Tiongkok untuk mempelajari efek Lambda pada infektivitas virus.

Pada Kamis 1 Juli, Monica Acevedo dan rekan-rekannya menyimpulkan dalam makalah pracetak yang menunggu untuk ditinjau oleh rekan sejawat bahwa varian Lambda, lebih menular daripada Gamma dan Alpha. 

Selain itu, varian Lambda dapat menghindari antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi. “Informasi kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa mutasi terbaru pada protein lonjakan varian Lambda dapat menghindari antibodi penawar dan meningkatkan infektivitas”, demikian kesimpulan mereka.

Pekan lalu, Inggris melaporkan ada 6 kasus infeksi karena varian Lambda. Otoritas kesehatan negara itu mengklasifikasikannya sebagai varian yang sedang dalam penelitian, tetapi tidak ada informasi tentang penularan dan gejalanya.

Jeff Barrett, direktur proyek genomik COVID-19 di Wellcome Sanger Institute, Inggris mengatakan, bahwa pengujian terhadap virulensi dari varian Lambda menjadi sulit, salah satu alasannya adalah mutasi varian Lambda lebih abnormal jika dibandingkan dengan varian lainnya.

Jeff Barrett menambahkan bahwa karena kurangnya layanan pengurutan gen di Amerika Latin, sehingga agak sulit untuk mengetahui secara pasti sejauh mana varian Lambda telah berkontribusi pada perkembangan epidemi di wilayah tersebut.

Amerika Latin adalah wilayah yang paling parah terkena dampak virus komunis Tiongkok di dunia. Populasi wilayah ini hanya menyumbang 8% dari populasi global, tetapi kasus virus komunis Tiongkok telah mencapai 20% populasi. Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus baru di Kolombia, Paraguay, dan Uruguay mengalami lonjakan secara drastis. (Hui)

Vaksin ‘Made In India’ Disebut Ampuh 93,4% Melawan Varian Delta

Epochtimes.com

Vaksin buatan India disebut ampuh melawan varian delta yang kini sudah menyebar hampir ke 100 negara di dunia. 

Hal demikian disampaikan oleh Bharat Biotech India mengatakan pada Sabtu (3/7/2021) menyatakan bahwa, berdasarkan data klinis, vaksin COVAXIN yang diproduksi dengan partnernya perusahaan biotek Amerika Ocugen, memiliki perlindungan keseluruhan sekitar 77,8%, dan perlindungannya terhadap tingkat keparahan penyakit hingga 93,4% akibat COVID-19. Selain itu, memiliki perlindungan hingga 65,2% terhadap varian delta. 

Antara 16 November 2020 dan 7 Januari 2021, tim peneliti merekrut 25.798 relawan di India. Usia subjek berkisar antara 18 hingga 98 tahun, di antaranya 2.750 orang lanjut usia di atas 60 tahun, dan 24.419 orang akhirnya menyelesaikan dua dosis.

Selama percobaan, total 130 subjek didiagnosis. Di antara mereka, 24 orang dalam kelompok vaksin COVAXIN terinfeksi, dan 106 orang pada kelompok plasebo terinfeksi.

Sebelumnya, vaksin produksi mandiri utama India adalah vaksin AZ yang diproduksi oleh Serum Institute of India.

Perusahaan itu mengatakan, pada bulan lalu pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi dari Juli menjadi hampir 100 juta dosis.

Bharat Biotech memperkirakan perusahaan dapat memproduksi 23 juta dosis vaksin setiap bulannya.

Petugas di Bandara Hong Kong Terinfeksi Varian Delta, Diduga Terinfeksi Melalui Menyentuh Eskalator

Baru-baru ini, seorang ground handler bandara di Hong Kong terinfeksi virus varian Delta. Sekuens gen virus itu konsisten dengan tiga pekerja migran Indonesia yang dikonfirmasi terinfeksi.

Setelah menonton video pengawasan, pakar kesehatan Hong Kong Ou Jiarong mengatakan bahwa, kru itu mungkin terinfeksi secara tidak langsung karena lengan kanannya menyentuh pegangan tangan eskalator. Akan tetapi penyebab sebenarnya dari infeksi, masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. 

Ou Jiarong mengatakan bahwa ground handler telah melewati tiga pekerja migran Indonesia pada jarak 1 hingga 2 meter. Sedangkan mereka semua mengenakan masker. Perlu juga dicatat bahwa, monitor menunjukkan bahwa tiga pekerja migran dari Indonesia itu turun dari pesawat. Lalu naik eskalator, salah satunya menyentuh pegangan tangan dengan tangan kanannya. 

Sedangkan staf di Bandara Hong Kong itu juga naik eskalator 20 menit kemudian dan meletakkan lengan kanannya di pegangan tangan. Mereka mungkin terinfeksi melalui kontak tidak langsung.

Ou Jiarong menekankan bahwa penyelidikan dan pelacakan, akan terus dilakukan untuk menghindari adanya kasus yang tidak terlihat. (Hui)

Lebih 10.000 Orang Diskrening di Wilayah Taiwan Ini, Hasilnya Semuanya Negatif! Wabah Varian Delta Terkendali

0

Epochtimes.com

Warga di wilayah Delta Pingtung, Taiwan mengelompokkan epidemi menunjukkan angka penurunan. Komandan pusat komando Taiwan, Chen Shizhong pada Sabtu (3/7/2021) mengatakan bahwa 12.744 orang saat ini di komunitas semuanya negatif. Oleh karena itu, komunitas tersebut seharusnya sudah aman. Pihak berwenang akan terus memantau hingga 11 Juli mendatang. 

Dalam hal pencegahan epidemi , rumah sakit telah secara aktif mengkarantina kasus-kasus  terkait dengan 14.734  kasus dan total 490 orang dikarantina di  karantina terpusa. Sebanyak 3.701 kontak erat dari lokasi non-rumah sakit juga telah diuji, di mana 2.436 orang saat ini negatif.

Beberapa waktu yang lalu, seorang orang didiagnosis di daerah non-rumah sakit, Chen Shizhong mengatakan bahwa kasus itu adalah istri dari kasus 14734, tetapi sekarang gelombang pengujian ini telah selesai. Kemungkinan ada kasus baru di antara orang-orang yang terisolasi. 

Meksiko dengan 5.879 Kasus Baru dan 177 Kasus Kematian

Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan pada Jumat (2/7/2021) bahwa ada 5.879 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi dan 177 kasus kematian. Sehingga jumlah total infeksi menjadi 2.531.229 kasus dan jumlah kematian menjadi 233.425 kasus.

Pihak berwenang mengatakan jumlah kasus sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. Data terpisah yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa, jumlah kematian sebenarnya mungkin 60% lebih tinggi dari angka resmi.

Diklaim Hanya 0,003% yang Sudah Divaksin Terinfeksi Ulang dan Dirawat di Rumah Sakit


Menurut data yang dirilis oleh Departemen Kesehatan Masyarakat California, hanya 0,003% atau 583 orang orang California yang divaksinasi lengkap, memerlukan perawatan di rumah sakit setelah terinfeksi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Negara Bagian California Mark Ghaly pada 2 Juli mengklaim berdasarkan data dan sebagian besar kasus rawat inap atau kematian dapat dihindari. Hal demikian disebutnya menunjukkan bahwa vaksinasi telah berhasil. 

Dengan meningkatnya kasus virus varian Delta, pejabat kesehatan mendesak mereka yang belum divaksinasi untuk segera divaksinasi.

Varian virus saat ini menyumbang 36% kasus di California, dan jumlah ini dapat meningkat lebih lanjut. (Hui)

5 Hal Perlu Anda Ketahui Tentang Penyebaran Virus Varian Delta yang Mengkhawatirkan

oleh Zhang Ting

Virus komunis Tiongkok (COVID-19) varian Delta sedang menyebar dengan kecepatan tinggi di seluruh dunia, hal ini mendorong beberapa negara / wilayah untuk menerapkan lockdown atau pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah penyebarannya. Di Amerika Serikat, varian Delta juga menyebabkan semakin banyak orang terinfeksi.

Varian Delta juga dikenal sebagai varian B.1.617.2, merupakan varian yang pertama kali ditemukan di India pada akhir tahun 2020 dan sampai sekarang paling mengkhawatirkan. Varian ini telah menyebabkan kerusakan serius di India.

Berikut adalah 5 pertanyaan dan jawaban seputar varian Delta yang dirangkum oleh media ‘The Hill’ untuk menambah wawasan kita.

1. Seberapa Luasnya Penyebaran varian Delta ini ?

Varian Delta telah menyebar ke 86 negara termasuk Amerika Serikat. Varian Delta saat ini merupakan varian paling umum yang menginfeksi warga masyarakat di India dan Inggris. Kira-kira menyumbang lebih dari 90% kasus positif COVID-19.

Di Amerika Serikat, varian ini pertama kali ditemukan pada bulan Maret tahun ini dan menyebar dengan cepat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit -CDC- Amerika Serikat baru-baru ini memperkirakan bahwa varian Delta menyumbang sekitar 25% dari semua infeksi. Sebaliknya, varian ini menyumbang kurang dari 10% kasus pada awal bulan Juni.

Varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris telah menjadi varian virus corona utama yang beredar di Amerika Serikat, namun situasi ini akan segera berubah.

“Saya berharap dalam beberapa minggu ke depan, (varian Delta) akan melampaui varian Alpha”, kata Direktur CDC AS, Rochelle Walensky saat memberikan laporan singkat kepada Gedung Putih pada hari Kamis 1 Juli.

2. Kelompok mana saja yang paling berisiko terinfeksi ?

Varian Delta diyakini lebih mudah menyebar daripada virus komunis Tiongkok, dan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris, dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Orang yang paling berisiko terinfeksi adalah orang dewasa yang tidak divaksin dan anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk divaksin. Untuk orang dewasa yang tidak divaksin, varian Delta mungkin lebih berisiko tinggi untuk menimbulkan penyakit serius, tetapi para ahli masih khawatir terhadap risiko penularannya pada anak-anak.

Mantan Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS Scott Gottlieb mengatakan kepada CNBC, akhir bulan lalu bahwa meskipun strain Delta tidak selalu lebih berbahaya bagi anak-anak yang tidak divaksin, tetapi fakta bahwa virus lebih mungkin menyebar berarti akan ada kasus yang lebih parah.

Gottlieb mengatakan : “Ini hanya masalah matematika. Jika banyak anak yang terinfeksi, meskipun tingkat konsekuensi buruk bagi anak sangat rendah, tetapi akan ada lebih banyak anak dengan konsekuensi buruk karena banyak dari mereka yang terinfeksi”.

Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan pada hari Kamis, bahwa varian Delta menimbulkan risiko serius bagi komunitas yang tidak divaksinasi. 

3. Apakah vaksin yang ada efektif melawan varian Delta ?

Vaksin Johnson & Johnson, Moderna dan Pfizer adalah yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Vaksin-vaksin tersebut memainkan efek perlindungan tertentu terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta dan kenyamanan dalam perawatan inap, meskipun tingkat perlindungan dari vaksin ini sedikit lebih rendah daripada perlindungannya terhadap varian aslinya.

Vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna, membutuhkan dua dosis untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal. Satu dosis kurang berfungsi.

Sebuah studi untuk data dunia yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-Biotech memiliki efektifitas sekitar 88% dalam mencegah penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta. Perusahaan Moderna menyatakan bahwa, vaksin Moderna juga cukup ampuh dalam menghadapi varian Delta. Meskipun hasil ini diambil berdasarkan penelitian laboratorium, tetapi pada dasarnya hasil penelitian dengan kenyataan tidak berbeda terlalu jauh.

Masih ada beberapa kekhawatiran terhadap efektivitas dari vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson. Hari Kamis, 1 Juli, perusahaan J&J mengumumkan bahwa, vaksinnya menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan tahan lama, tetapi hasilnya belum dirilis ke publik. Perusahaan juga mengatakan bahwa respon imun yang dihasilkan oleh vaksin sedikitnya bisa bertahan sampai 8 bulan lamanya.

4. Apakah saya perlu tambahan dosis booster untuk melawan mutan virus ?

Hasil yang kuat dari vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna, tampaknya menunjukkan tidak perlu ada dosis booster untuk melawan mutan virus, dan setidaknya kedua vaksin ini dapat mengatasi varian Delta. Tetapi mutasi virus di masa depan mungkin akan mempersulit penentuannya sekarang.

Gambaran keseluruhan dari vaksin Johnson & Johnson masih agak kabur. Vaksin Johnson & Johnson sangat mirip dengan vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca. AZ telah membuktikan bahwa efektifitasnya untuk melawan varian Delta hanya sekitar 60%.

CDC AS tidak mendukung diadakannya suntikan vaksin campuran, karena tidak ada data klinis yang cukup untuk membuktikan bahwa manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.

5. Apakah saya perlu menggunakan masker ?

Jika Anda belum divaksin, rekomendasi CDC tidak berubah, yakni Anda perlu memakai masker di dalam ruangan atau di tempat keramaian. (sin)

Virus Varian Menyebar Luas Hampir ke-100 Negara, WHO: Dunia Memasuki Masa yang Sangat Berbahaya!

Luo Tingting

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (2/7/2021), bahwa jenis virus varian Delta “telah ditemukan di setidaknya 98 negara” dan menyebar dengan cepat.

Dia mengatakan bahwa jenis virus Delta “sangat berbahaya” dan terus berevolusi dan bermutasi. Bahkan, virus itu dengan cepat menjadi jenis virus utama di banyak negara. Hal ini membutuhkan evaluasi secara terus-menerus dan “penyesuaian dengan cermat dari respons kesehatan masyarakat.”

Virus mutan Delta pertama kali muncul di India pada Oktober tahun lalu. Setelah menyapu Eropa, menyebar ke kawasan Asia-Pasifik. Sejauh ini, virus mutan ini menjadi yang paling cepat menyebar ke penjuru dunia.

Menurut European Center for Disease Control and Prevention -ECDC-, pada akhir Agustus, proporsi infeksi virus varian Delta di Eropa akan mencapai 90%. Jumlahnya menjadi virus varian utama yang menyebar di  Eropa.

Saat ini, banyak negara termasuk Australia, Malaysia, Thailand dan Indonesia dipaksa untuk memulai kembali memperluas tindakan pengendalian epidemi.

Pada 1 Juli 2021, di Sydney, Australia, orang-orang mengantri di Pusat Vaksinasi New South Wales di Homebush. (Jenny Evans/Getty Images)

Menteri Kesehatan Malaysia Noor Hisham mengumumkan di media sosial, bahwa negara itu pada 28 Juni memiliki total 739.266 kasus virus Komunis Tiongkok yang dikonfirmasi. Dalam sepekan terakhir, Malaysia menambahkan 37.640 kasus baru, rata-rata 7.377 kasus baru per hari.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan pada 27 Juni, bahwa tindakan pencegahan dan pengendalian di negaranya, terhadap epidemi virus Komunis Tiongkok diperpanjang tanpa batas waktu.

Muhyiddin Yassin mengatakan, terkecuali jika jumlah diagnosis baru dalam sehari di Malaysia turun di bawah 4.000, tingkat vaksinasi mencapai 10% dan permintaan unit perawatan intensif menurun, maka tindakan pembatasan tidak akan dilonggarkan. Ia berharap kondisi tersebut akan terpenuhi pada pertengahan Juli mendatang.

Thailand kembali memberlakukan pembatasan restoran, di lokasi proyek konstruksi, dan pertemuan tatap muka di wilayah ibu kota sejak 28 Juni 2021. Harapannya untuk mengekang gelombang infeksi baru.

Virus varian Delta juga merebak pandemi di Inggris. Pejabat kesehatan masyarakat di Inggris mengatakan bahwa, infektivitas strain Delta mungkin 50% lebih tinggi daripada virus varian yang muncul di Inggris.

Para ilmuwan percaya, bahwa galur mutan Delta 40% hingga 80% lebih menular daripada galur virus Komunis Tiongkok yang awalnya ditemukan di Wuhan.

Inggris mencatatkan, jumlah infeksi sehari tertinggi sejak 5 Februari pada 26 Juni. Sebanyak 18.270 orang terinfeksi di seluruh negeri. Sedangkan jumlah infeksi mencapai hampir 100.000 kasus dalam seminggu, peningkatan tajam hampir 50% selama seminggu sebelumnya.

Pemerintah Inggris memperpanjang perintah blokade hingga 19 Juli. Rencana serupa sedang dilaksanakan di wilayah lainnya dari Inggris Raya seperti di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.

Dr. Anthony S. Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat, baru-baru ini mengatakan: “Saat ini, virus varian Delta adalah ancaman terbesar yang dihadapi Amerika Serikat dalam proses menghilangkan virus Corona baru.”

Dari kasus yang baru dikonfirmasi di Amerika Serikat, setidaknya 26% terinfeksi virus mutan Delta. Saat ini, tingkat vaksinasi di kalangan orang dewasa di Amerika Serikat hampir 67%.

Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa vaksin yang banyak digunakan, seperti vaksin Pfizer dan vaksin AstraZeneca, masih mempertahankan tingkat efektivitas yang besar terhadap strain Delta.

“Jika Anda sudah divaksinasi lengkap, pada dasarnya saya tidak akan mengkhawatirkannya.” kata Ashish K.Jha, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown.

Dirjen WHO itu juga mendesak kepada para pemimpin dari seluruh dunia untuk bekerja sama untuk memastikan bahwa pada saat ini hingga tahun depan sebanyak 70% orang di setiap negara sudah divaksinasi. Ia optimis, secara efektif akan mengakhiri fase akut epidemi. 

Saat ini, 3 miliar dosis vaksin telah didistribusikan di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan para pemimpin semua negara untuk memvaksinasi setidaknya 10% orang di semua negara sesegera mungkin. Harapannya, memastikan bahwa petugas kesehatan dan mereka yang berisiko paling besar terlindungi. 

Sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia telah memberikan lampu hijau untuk enam vaksin. Selain vaksin yang diproduksi oleh Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson dan AstraZeneca, juga termasuk vaksin Tiongkok Sinovac dan  Sinopharm.

Namun, kedua vaksin Tiongkok ini belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan European Medicines Agency (EMA). Sebagian besar negara di Amerika Utara dan Eropa belum menyetujui vaksin buatan Tiongkok.

Ada banyak keraguan tentang kemanjuran perlindungan vaksin Tiongkok. Menurut laporan oleh Associated Press pada 2 Juli, Seychelles, Bahrain dan negara-negara lain telah menggunakan jutaan vaksin Tiongkok yang tidak aktif. Meskipun tingkat vaksinasi saat ini relatif tinggi, akan tetapi masih ada lonjakan kasus.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi juga menyatakan, keraguan tentang vaksin Tiongkok pada 25 Juni. Dia mengatakan kepada wartawan setelah KTT Uni Eropa pada hari itu, bahwa Vaksin Tiongkok tidak cukup efektif. Ia menyebutkan, tentang pengalaman Chili dalam menanggapi epidemi. Seperti diketahui, Chili sangat bergantung pada vaksin buatan Tiongkok.

Hingga 3 Juli 2021 pada pukul 07:20, jumlah orang yang terinfeksi virus Komunis Tiongkok di seluruh dunia melebihi 182.997.397 kasus, dan jumlah kematian melebihi 3.962.436 kasus. (hui)

Kebutuhan Semakin Besar di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19, Pemprov DKI Dirikan Posko Isi Ulang Oksigen di Monas

ETIndonesia – Saat tingginya angka kasus positif COVID-19 di Ibu Kota, Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Monas, Jakarta Pusat dan membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jakarta. 

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman serta Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI Jakarta, Suharti, mengatakan. setiap perangkat daerah Pemprov DKI Jakarta diinstruksikan oleh Gubernur Anies untuk bergerak aktif dalam penanganan COVID-19. Termasuk untuk berkolaborasi dalam penyediaan oksigen guna memenuhi kebutuhan di fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

Kolaborasi yang dilakukan antara lain, penyediaan tambahan tabung, isi ulang, dan distribusi tabung oksigen. Kolaborasi dilakunan untuk memberikan kemudahan bagi semua rumah sakit, baik RSUD maupun RS Swasta di Jakarta dalam memenuhi kebutuhan oksigen yang semakin besar. 

Suharti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan bahwa suplai oksigen ke rumah sakit lebih lancar, sehingga berbagai kemudahan diupayakan.

“Kami berupaya menjalin kolaborasi dengan pihak lain untuk bisa membantu penyediaan oksigen baik melalui penyediaan tabungnya maupun pengisian tabungnya. Saat ini sedang berjalan kolaborasi dengan PT Krakatau Steel di Cilegon. Pada hari ini, pengisian ulang dilakukan untuk 250 tabung oksigen isi 6 m³ dari 25 RS di Jakarta,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Hal demikian disampaikannya usai melakukan peninjauan Posko Oxygen Rescue di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (4/7) dan memastikan kegiatan berjalan lancar. 

Lebih lanjut, Suharti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat terbantu dengan adanya bantuan isi ulang tabung oksigen dari PT Krakatau Steel yang dialokasikan sekitar 300 tabung ukuran 6 m³ setiap harinya. Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan berkolaborasi, mengingat kasus positif yang masih tinggi. 

“Kami mengundang lebih banyak lagi pihak-pihak lain ikut berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Bantuan dapat diberikan dalam bentuk tabung atau isi oksigennya. Untuk proses distribusi dan pengisiannya akan dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta. Jadi, pihak-pihak atau perusahaan di manapun, termasuk yang di luar Jakarta, kami harapkan bisa turut berkolaborasi bersama Pemprov DKI,” ungkapnya. 

Sementara itu, untuk mekanisme pengisian ulang dan distribusi tabung oksigen yang berkolaborasi dengan PT Krakatau Steel ini, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Purwadi, menjelaskan, satu rumah sakit mendapat jatah pengisian gratis sebanyak 10 tabung oksigen ukuran besar. Kemudian, rumah sakit mengantarkan sebanyak 10 tabung oksigen kosong ke Posko Rescue Oxygen untuk dibawa oleh armada truk dan petugas Pemprov DKI Jakarta ke tempat pengisian di kawasan Cilegon. Pemprov DKI Jakarta mengerahkan jajaran lintas Organisasi Perangkat Daerah untuk mempercepat proses pengangkutan oksigen dalam volume besar. 

“Pengangkutan tabung oksigen Jakarta – Cilegon menggunakan 1 truk crane dari Dinas Sumber Daya Air, serta 1 truk crane dan 1 dump truck dari Dinas Bina Marga. Setiap perjalanan dari dan menuju Cilegon akan dipandu oleh patwal dari Dinas Perhubungan. Disediakan pula 2 tim dengan total 40 orang untuk bongkar-muat tabung oksigen di Monas dan di Cilegon. Proses pengangkutan tabung oksigen dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Setiap petugas juga telah dipastikan negatif COVID-19 pada hasil swab antigen,” ujarnya lebih lanjut. 

Purwadi menambahkan, tabung oksigen yang telah diisi dibawa kembali ke Monas, kemudian pihak rumah sakit dapat mengambilnya. Diperkirakan butuhk waktu lima jam untuk satu kali proses pengiriman puluhan hingga ratusan tabung oksigen dari Monas ke Cilegon hingga kembali lagi ke posko. (asr)

Kritik Pemerintah Soal Habisnya Stok Oksigen, Ekonom Faisal Basri : Katanya Cukup Tapi Rumah Sakit Banyak Teriak Kehabisan

ETIndonesia – Rumah Sakit kini dilanda kehabisan pasokan oksigen yang sebenarnya sangat diperlukan oleh banyak pasien tak hanya bagi pasien COVID-19 semata. Kejadian itu dikiritik keras oleh ekonom senior Faisal Basri.

Melalui akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri, ia menilai pemerintah sudah seperti ungovernable government yang berarti pemerintah yang tidak teratur.

Bahkan tak hanya kebutuhan pasokan oksigen yang disebut cukup, soal ketersediaan anggaran juga disindirnya. Padahal pemerintah mengklaim tak masalah dengan keuangan.Akan tetapi, faktanya pembayaran kepada rumah sakit terhenti hingga intensif kepada tenaga Kesehatan.

“Ungovernable government: pemerintah bilang tabung oksigen cukup, tapi kian banyak rumah sakit teriak kehabisan tabung oksigen; pemerintah bilang uang cukup, tapi nunggak pembayaran rumah sakit dan insentif tenaga kesehatan yg bertarung nyawa demi menyelamatkan pasien covid,” demikian cuitan Faisal Basri dikutip Minggu (4/7/2021).

Melansir dari koranbernas.id, sempat beredar surat permohonan dukungan dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk kebutuhan oksigen di Rumah Sakit itu.  Surat permohonan dukungan ditujukan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur DIY, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi dan Dewan Pengawas.

Surat tersebut RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada  Sabtu, 3 Juli 2021 mulai pukul 16.00 WIB. Kemudian kehabisan pasokan yang diperkirakan pada pukul 18.00 WIB.

Ketika dikonfirmasi media, Humas RSUP Dr Sadjito, Banu Hermawan menyebutkan pasien yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB,  jumlahnya 33 pasien. Ia menyebutkan, tak semuanya pasien COVID-19 sedangkan kematian pasien karena terjadinya krisis klinis yang memburuk. (asr)

Pasokan Oksigen Habis, Puluhan Pasien Meninggal Dunia di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta

ETIndonesia – Habisnya pasokan oksigen diduga menyebabkan kematian puluhan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta. Laporan kompas.id menyebutkan, sebanyak 63 pasien meninggal dunia dalam hitungan sehari.

Rinciannya pada Sabtu (3/7/2021) hingga Minggu (4/7/2021) dinihari mereka yang meninggal dunia adalah 9 pasien di ruang intensif, 30 pasien di bangsal rawat inap, dan 12 pasien di instalasi gawat darurat.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan kematian 63 pasien itu. Akan, tetapi ia menepis seluruh pasien meninggal karena habisnya pasokan oksigen.

Akan tetapi, Banu tak menampik sebanyak 33 pasien lainnya meninggal dunia karena dampak krisis stok oksigen.

Ia mengakuinya memang benar stok oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito menipis pada Sabtu (3/7/2021). Akan tetapi kebutuhan tersebut langsung dipenuhi dengan didatangkan dari Jawa Tengah.

Laporan berbagai media menyebutkan, terjadinya krisis stok oksigen dan permohonan dukungan untuk pemenuhannya dikirimkan secara langsung oleh Direktur Utama RSUP Sarjito Rukmono Siswishanto ke Menteri Kesehatan RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan para pihak lain terkait pada Sabtu (3/6/2021) pagi. Permohonan tersebut dicantumkan dalam surat nomor SR.04.01/XI.4/26715/2021 .

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto, SpOG(K)., M.Kes., MPH akhirnya angkat bicara atas menipisnya stok oksigen tersebut. Ia langsung mengklarifikasi pemberitaan terkait 63 pasien meninggal dunia. Ia menjelaskan, jumlah tersebut adalah akumulasi dari hari sabtu pagi (3/7/2021) sampai minggu pagi (4/7/2021).

“Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien,” ungkapnya melalui keterangan tertulis kepada Tribun Yogya, Minggu (4/07/2021). (asr)

Tinggalkan Huawei, Malaysia Pilih Ericsson untuk Bangun Jaringan 5G

NTD

Pemerintah Malaysia dan perusahaan Swedia Ericsson menandatangani kontrak jaringan telekomunikasi 5G, sekaligus mengonfirmasi bahwa Huawei hengkang dari  Malaysia pada Kamis (30/6/2021).

Malaysia kini mengubah proposisi mantan Perdana Menteri Mahathir yang menyatakan bahwa “jangan khawatir tentang ancaman keamanan nasional Huawei” dan “gunakan Huawei sebanyak mungkin”. 

Dalam satu kesempatan, ia menandatangani pesanan besar senilai US$2,6 miliar dengan Ericsson, yang juga menjadikan Huawei secara resmi keluar dari konstruksi jaringan 5G dari Malaysia.

Pada April tahun ini, delapan pemasok termasuk Ericsson, Huawei dan ZTE diundang untuk bergabung dalam tender pembangunan jaringan 5G di Malaysia. Dikarenakan Malaysia sudah lama tidak menerapkan kebijakan pembatasan terhadap Huawei, apalagi Huawei mencapai kesepakatan peralatan 5G dengan perusahaan telekomunikasi terbesar di negara itu pada awal tahun 2019, Maxis. Maka, setelah hengkangnya Huawei kali ini menarik perhatian khusus dari dunia luar. (Hui)

Pernyataan Xi Jinping “Hancurkan Taiwan” pada 1 Juli Disorot Kemenlu dan Militer AS

0

Li Yun

Xi Jinping menyampaikan pidato panjang pada Perayaan 1 Abad Partai Komunis Tiongkok, yang menggugah perhatian opini internasional pada Kamis (1/7/2021). Xi menyatakan bahwa dia akan menyelesaikan masalah Taiwan, mematuhi “Prinsip Satu Tiongkok dan Konsensus 1992,” mewujudkan proses penyatuan kembali tanah air. Xi juga mengatakan dengan tegas menghancurkan konspirasi “kemerdekaan Taiwan”.

Sebagai tanggapan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mendesak Beijing untuk berhenti mengerahkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi di Taiwan. AS menyatakan akan terus mendukung penyelesaian damai masalah lintas-selat, sambil mendesak Tiongkok  untuk terlibat dalam tindakan dialog secara signifikan dengan Taiwan.

Sebelumnya pada hari itu, Armada Pasifik AS juga mengunggah foto USS Independence (CV62) yang dikirim ke Taiwan oleh militer AS. Keberadaannya untuk mendukung Selat Taiwan selama krisis pada tahun 1996, dan menyebutkan “perayaan” partai Komunis Tiongkok.

The Financial Times melaporkan pada 30 Juni, militer AS dan Jepang telah membuat persiapan militer untuk merespon konflik antara Komunis Tiongkok dan Taiwan. Pekerjaan dimulai pada tahun terakhir pemerintahan mantan Presiden AS Trump. Pekerjaan ini kembali dilakukan oleh Presiden Joe Biden Setelah Yoshihide Suga mengambil alih sebagai Perdana Menteri Jepang juga melanjutkannya. 

Laporan tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat yang mengatakan bahwa Amerika Serikat, Jepang dan Taiwan sangat perlu untuk membentuk mekanisme berbagi tripartit untuk mendapatkan informasi terbaru tentang komunis Tiongkok.

Xi memperingatkan kekuatan asing akan hancur

Selama acara perayaan 1 Juli partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping tampaknya menyadari pengepungan dan perlawanan dunia internasional terhadap rezim Komunis Tiongkok. Xi memperingatkan: “Rakyat Tiongkok tak akan pernah membiarkan kekuatan asing untuk menggertak, menindas, atau memperbudak kita. Siapa pun yang ingin melakukan ini,?  pasti akan dihancurkan di depan Tembok Besar yang dibangun dari daging dan darah oleh lebih dari 1,4 miliar orang Tiongkok.”

Siapakah “kekuatan asing” itu? Beberapa analis percaya bahwa itu terutama mengacu pada Amerika Serikat atau umumnya mengacu pada kubu anti-komunis di Barat.

Namun demikian, banyak pengamat menunjukkan bahwa tidak ada “kekuatan asing” yang ingin “menindas, dan memperbudak” rakyat Tiongkok. Sejatinya, hanyalah partai Komunis Tiongkok yang memperbudak orang-orang Tiongkok. Di bawah pemerintahan Komunis Tiongkok, banyak warga Tiongkok menghadapi pelacakan, pemantauan, dan pemenjaraan. Bahkan jika ada “kekuatan asing”, mereka hanya bisa peduli dengan masalah hak asasi manusia Tiongkok.

Menurut laporan media Prancis, Xi Jinping mengatakan dengan bringas akan membongkar “kekuatan asing.” Tentu saja, itu tidak sepenuhnya tidak berdasar. Jika Komunis Tiongkok terus berkembang di Laut China Selatan dan memprovokasi di Selat Taiwan, ada kemungkinan bakal terjadi konflik pada suatu hari. Akan tetapi, tidak ada hubungannya dengan “kekuatan asing” yang mengintimidasi dan memperbudak orang Tiongkok.

Analisis menunjukkan bahwa melihat-lihat sejarah berdirinya partai Komunis Tiongkok, musuh sejati mereka sebenarnya adalah rakyat  Tiongkok sendiri. Terlepas dari reformasi tanah, anti-pemberontakan, anti-kanan, Lompatan Jauh ke Depan, Revolusi Kebudayaan, insiden 4 Juni, mereka pertama-tama hanya menganggap orang-orang mereka sendiri. Bahkan, gencar melakukan penghapusan kekuatan musuh. Di bawah kesadaran penguasa semacam ini, banyak orang-orang Tiongkok telah kehilangan nyawa mereka.

Seri editorial Epoch Times “Sembilan Komentar tentang Partai Komunis” menulis: “Sejak tahun 1949, lebih dari setengah penduduk Tiongkok telah dianiaya oleh partai Komunis Tiongkok. Diperkirakan 60 hingga 80 juta orang telah meninggal secara tidak normal, dan 2 kali lebih besar dari jumlah total kematian dalam dua Perang Dunia .”

Buku itu menunjukkan bahwa kekerasan adalah sarana Partai Komunis untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan.Tujuan kekerasan adalah untuk menciptakan ketakutan. Seperti negara komunis lainnya di dunia, partai Komunis Tiongkok tidak hanya membantai rakyat, tetapi juga melakukan pertumpahan darah, pembersihan kekuatan internalnya, serta metodenya. Ini sangat kejam, dan salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan para pembangkang yang “sifat manusianya” telah mengalahkan “sifat partai.” Tidak hanya perlu meneror rakyat, tetapi juga orang-orangnya sendiri.” (Vv)

1 Juli di Hong Kong, Seorang Polisi Ditikam oleh Pelaku Pria yang Kemudian Bunuh Diri

0

 oleh Luo Tingting

Pada 1 Juli adalah hari peringatan seratus Tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok. Polisi Hongkong melarang warga untuk mengadakan Parade 1 Juli. Selain itu, memobilisasi sejumlah besar petugas keamanan, beserta kendaraan lapis baja, dan kendaraan meriam air untuk bersiaga di daerah di Causeway Bay dan Mong Kok. Polisi bahkan membubarkan warga yang berkerumun dan menangkap mereka. Di malam hari, seorang pria warga Hongkong yang marah lalu menyerang seorang polisi dengan pisau, setelah itu ia bunuh diri. Rekaman videonya beredar di Internet

Kronologi kejadiannya, sekitar pukul 22.00 waktu setempat pada 1 Juli 2021, seorang pria berusia 50 tahun tiba-tiba menghunus pisau yang ia bawa, lalu menikam seorang polisi Hongkong yang sedang bertugas di jalan di depan Gedung Sogo di Causeway Bay, Hongkong.

Dari rekaman video online terlihat bahwa pria itu tidak mengeluarkan peringatan apa pun sebelum melakukan penyerangan, begitu mendekati seorang polisi Hongkong yang sedang bertugas di jalan, ia tiba-tiba menghunuskan pisau yang dibawanya dan langsung menikam. Polisi yang punggungnya tertikam pisau dengan darah bercucuran kemudian lari menjauhi lokasi, dan jatuh ke tanah.

Pria penikam itu berlari menuju arah yang berbeda. Setelah ia dikejar dan dikepung oleh sejumlah polisi di luar gedung Sogo Departement Store di Causeway Bay dan ditodong dengan senjata, pria tersebut menikam bagian dadanya sendiri, lalu jatuh ke genangan darahnya dan tidak sadarkan diri. Segera setelah itu ia dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat.

Media ‘Epoch Times’ mengutip informasi yang diperoleh melaporkan bahwa, polisi yang terluka itu berusia sekitar 30 tahun dan dikirim ke Rumah Sakit Queen Mary untuk perawatan. Sedangkan pria yang menikam itu konon sudah tidak sadarkan diri, ketika dinaikkan ke mobil ambulans. Polisi di tempat kejadian sangat gugup, kabarnya Kapolres baru juga berada di tempat kejadian.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan situs web pemerintah Hongkong pada 2 Juli pukul 3 dini hari, pria penikam itu meninggal dunia pada 1 Juli pukul 11:20 malam.

Seorang reporter wanita yang kebetulan berada di tempat kejadian mengatakan bahwa, beberapa saat sebelum pria tersebut menyerang polisi, ia berjalan ke depan kameranya yang pada saat itu sedang melakukan siaran langsung. Ia sempat melihat wajah pria itu yang mengekspresikan kemarahan, suasana di tempat kejadian berubah menjadi sangat tegang setelah insiden itu. Polisi dengan cepat memblokir lokasi. Bahkan, mengusir kerumunan di dekatnya. Sulit bagi warga termasuk wartawan untuk mendekat.

Dilaporkan bahwa seorang wanita lain yang berada di lokasi ditangkap polisi, karena diketahui membawa pisau cutter. Begitu pula pria yang mendampinginya juga ikut diamankan.

Hampir jam 11 malam itu, pihak kepolisian Hongkong memposting sebuah pesan di halaman Facebook, menyebutkan bahwa hampir pukul 10 malam itu, seorang pria yang membawa senjata tajam tiba-tiba melakukan penikaman terhadap seorang anggota polisi yang sedang bertugas di sekitar East Point Road di Causeway Bay. 

Polisi menyebut, pria tersebut kemudian berhasil ditangkap. Insiden menyebabkan polisi mengalami cedera serius di bagian punggung kirinya. Sekarang ia sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Kepolisian mengutuk tindak kekerasan tersebut dan mengklaim bahwa pihaknya akan menyelidiki ini sampai tuntas.

Malam itu, Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam yang baru tiba dari Beijing, mengeluarkan pernyataan di bandara yang isinya mengutuk serangan kekerasan terhadap polisi.

Serangan bunuh diri terhadap polisi ini, menyoroti adanya ketidakpuasan warga Hongkong terhadap polisi. Sejak pecahnya gerakan anti RUU Ekstradisi di Hongkong pada Juni 2019, polisi Hongkong telah menjadi alat represi politik pemerintah komunis Tiongkok bersama pemerintah Hongkong. Penangkapan dan penindasan secara kejam yang dilakukan polisi terhadap warga Hongkong, telah menyebabkan ketidakpuasan di antara warga dan semakin mengoyak masyarakat Hongkong.

1 Juli tahun ini yang selain bertepatan dengan seabad berdirinya Partai Komunis Tiongkok, tetapi juga peringatan 24 tahun penyerahan kekuasaan Hongkong dari Inggris ke RRT. Selain itu juga merupakan peringatan setahun pelaksanaan secara paksa UU Keamanan Nasional versi Hongkong oleh Partai Komunis Tiongkok.

Di masa lalu, warga Hongkong akan mengadakan ‘Parade 1 Juli’ pada hari tersebut, tetapi tahun ini mereka dilarang oleh polisi. Parade tersebut sudah 2 tahun dilarang usai UU tersebut diterapkan.

Pada 1 Juli, pemerintah Hongkong mengerahkan puluhan ribu anggota polisi untuk berjaga-jaga di sejumlah wilayah di Hongkong, mereka juga menangkap warga. (Anthony Kwan/Getty Images)

Pada 1 Juli, pemerintah Hongkong mengerahkan puluhan ribu anggota polisi untuk berjaga-jaga di sejumlah wilayah di Hongkong, memblokir Victoria Park untuk mencegah masyarakat berkerumun. Selain itu, kepolisian juga menempatkan sejumlah kendaraan lapis baja dan kendaraan meriam air di seputar Causeway Bay, Mong Kok, dan Hongkong Island untuk membubarkan dan menangkap warga.

Meski suasana tegang, banyak warga yang masih turun ke jalan dengan pakaian serba hitam untuk menyampaikan protes bungkam. 

Seorang warga Mr. Chen kepada reporter ‘Epoch Times’ mengatakan bahwa dia selalu berpartisipasi dalam Parade 1 Juli di masa lalu. Meskipun dia tidak dapat mengungkapkan pendapatnya seperti yang dia lakukan di masa lalu, dia masih mengenakan pakaian hitam pada hari-hari khusus dan terus mengekspresikan pendapat atau ketidakpuasan dirinya.

Pada pukul 08.00 pagi, 4 orang anggota ‘League of Social Democrats’ berbaris di sekitar Wan Chai, mereka memegang slogan yang berbunyi : Lepaskan semua tahanan politik dan meneriakkan slogan-slogan seperti : “Hak asasi manusia lebih besar dari kekuatan politik”. “Kekuasan rakyat lebih besar daripada pemerintah”. Mereka kemudian diperingatkan oleh polisi agar tidak mengeluarkan pidato berisi hasutan.

Polisi menangkap banyak orang di Causeway Bay, termasuk Nenek Wong (Alexandra Wong) beserta sesepuh lainnya yang sering berpartisipasi dalam unjuk rasa.

Pada 1 Juli, polisi Hongkong menangkap pengunjuk rasa Alexandra Wong. (Isaac Lawrence/AFP/Getty Images)

Dua orang wanita lainnya dihadang oleh polisi begitu keluar belanja dari toko furniture di Causeway Bay. polisi mengeluarkan tiket wajib bayar denda karena dianggap melanggar “perintah berkumpul terbatas” yang jumlahnya beberapa ribu yuan. Keduanya dengan marah mengungkapkan kepada media atas ketidakpuasan mereka terhadap tindakan sewenang-wenang pihak polisi.

Pada malam itu, kepolisian Hongkong mengumumkan bahwa hingga pukul 9 malam, setidaknya ada 19 orang telah ditangkap di seputaran Causeway Bay, Tin Hau, Mong Kok dan Wong Tai Sin. (sin)

Rumah Sakit Penuh, Kisah Kematian Pasien yang Gagal Mendapatkan ICU Setelah 95 RS Dihubungi

ETIndonesia – Berdasarkan hasil pencarian Rumah Sakit (RS) yang dilakukan oleh LaporCovid-19 yang dirilis pada 26 Juni 2021, banyak Rumah Sakit menolak pasien karena tidak ada ketersediaan tempat tidur.

“Pasien yang tidak dapat mendapatkan kasur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus bertahan di rumah dengan ketersediaan alat seadanya dari Puskesmas, bahkan harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya,” demikian siaran pers LaporCovid-19.

Disebutkan, selama 14-25 Juni 2021, LaporCovid-19 menerima setidaknya 43 laporan warga untuk permintaan Rumah Sakit. Hasilnya, hampir seluruh Rumah Sakit yang dihubungi menunjukkan bahwa ruang ICU (Intensive Care Unit), isolasi, dan IGD sudah terisi penuh. Bahkan tiga pasien meninggal karena karena tidak mendapatkan ruang ICU.

Dari 43 laporan, 15 di antaranya mengalami kondisi kegawatdaruratan medis, sehingga memerlukan pertolongan sesegera mungkin.

“Kondisi pasien pada umumnya dengan saturasi oksigen rendah, demam tinggi, disertai mual. Sisanya mengalami gejala ringan hingga sedang yang memerlukan pemantauan Puskesmas setempat. Namun sayang beberapa Puskesmas juga agak lambat merespon bantuan,” ujar laporcovid-19.

Salah satu di antara pasien gawat darurat adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun yang tengah berada di salah satu rumah sakit di Depok dan memerlukan ICU dengan ventilator.

Pada Sabtu malam (19/6) hingga Minggu dini hari Tim LaporCovid-19 mengontak 95 SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) yang berada di Jabodetabek, hingga Minggu (20/6) menjelang dini hari.

Namun demikian, dari 95 Rumah Sakit itu, 36 memberitahukan bahwa ruang ICU mereka penuh, termasuk RS Mitra Keluarga Depok, RS Sulianti Saroso, RSUD Pasar Minggu dan RS Persahabatan. Sementara, delapan Rumah Sakit menyampaikan tidak memiliki ruang ICU dan 51 RS sama sekali tidak merespon.

“Hingga akhirnya pagi sekitar pukul 05.00 WIB pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai,” tulis keterangan itu. (asr)

Mike Pompeo: Komunis Tiongkok Harus Bertanggung Jawab atas Kebocoran Laboratorium dan Menyembunyikan Epidemi

Xu Zhenqi

Mantan Menlu AS Mike Pompeo menerima wawancara eksklusif dengan program berita Sinclair TV “The National Desk” pada Selasa (29/6/2021).

Ketika itu, pompeo mengatakan bahwa gelombang pertama pasien di Institut Virologi Wuhan adalah “dokter,” dan ini mungkin pertama kalinya dia secara terbuka menyebutkan infeksi awal adalah orang yang bekerja dengan virus COVID-19.

Pada Rabu (30/6/2021), Pompeo juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News, bahwa risiko kebocoran sesuatu dari laboratorium Wuhan sangat nyata.

Pompeo pertama kali mengajukan teori kebocoran laboratorium Wuhan pada Mei 2020. Teori tersebut menyatakan bahwa virus COVID-19 secara tidak sengaja atau sengaja bocor, dari Institut Virologi Wuhan, dan bukan dari hewan seperti kelelawar.

Di bawah kepemimpinan pemerintahan Trump, Departemen Luar Negeri AS yang dipimpin Mike Pompeo bekerja keras menyelidiki asal usul virus SARS-CoV-2.

“Setiap bukti yang terlihat hari ini menunjukkan bahwa ini adalah sumbernya”

Pompeo mengatakan pada Selasa 29 Juni, bahwa tidak ada yang dapat menentukan sumber virus, tetapi semua tanda mengarah pada teori kebocoran laboratorium.

Pompeo mengatakan, “Setiap bukti yang kita lihat hari ini menunjukkan bahwa ini adalah sumbernya.” Selain itu, ada bukti genetik bahwa ini dimanipulasi oleh studi gain-of-function. Ada bukti bahwa dokter jatuh sakit pada musim gugur akhir tahun 2019, dengan gejala yang persis sama dengan gejala virus (infeksi) Wuhan yang kita kenal sekarang. 

Pompeo juga mengatakan, kita telah melihat bukti bahwa mereka terlibat dalam aktivitas semacam ini, dan kita juga tahu bahwa mereka melakukan aktivitas militer di situs (Institute Virologi Wuhan). Segala sesuatu yang kita lihat menunjukkan bahwa (virus) ini tidak berasal dari kelelawar atau trenggiling. Itu bocor dari laboratorium ini.”

Saat ini, pemerintahan Biden sedang menyelidiki asal usul COVID-19 untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari kebocoran laboratorium.

Pompeo juga menyebutkan, hubungan antara Institut Virologi Wuhan dan militer Tiongkok, dan menunjukkan bahwa laboratorium melakukan penelitian biologis terkait dengan militer Tiongkok.

Menurut Pompeo, pihaknya memiliki seorang dokter yang ingin menceritakan kisahnya, tetapi dia telah meninggal dunia dalam keadaan yang sangat mencurigakan. Semuanya menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok tidak ingin pihaknya mengetahui dari mana (virus) ini berasal. Ini memberitahukan kepadanya, laboratorium ini Ada beberapa hal yang sangat unik. Jika Tiongkok (Komunis Tiongkok) tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tampaknya logis bahwa kami pikir ini adalah sumbernya.

Pompeo dan Yang Jiechi secara langsung berhadapan menyinggung Komunis Tiongkok karena menyembunyikan epidemi

Pompeo bertemu dengan Yang Jiechi, diplomat top Komunis Tiongkok, pada tahun 2020. 

Pompeo mengatakan, ketika itu adalah pertemuan yang sangat formal tetapi tidak efektif. Pompeo mengatakan bahwa pemerintah Komunis Tiongkok “menutup dan menyegel tempat itu (Wuhan), dan mereka mengizinkan orang-orang dari Wuhan, yang mereka tahu sudah sakit, untuk bepergian ke seluruh dunia, termasuk ke Milan, Italia, di mana itu adalah tempat yang pertama dimulai skala wabah (Italia).”

Ketika itu pompeo berkata : Ini sembrono,  berbahaya, dan ini adalah sesuatu yang Komunis Tiongkok harus bertanggung jawab. Ketika ia berbicara dengan Yang Jiechi pada hari itu, pompeo mengemukakan poin-poin ini, dan tanggapan yang ia dapatkan sama sekali tidak memadai.

Yang Jiechi kemudian berpendapat, teori yang dibocorkan oleh laboratorium Wuhan digunakan untuk “memfitnah” Tiongkok, tetapi Pompeo tidak setuju dan menyarankan agar Amerika Serikat dapat mengambil beberapa langkah untuk membuat Tiongkok mematuhi aturan.

Menurut Pompeo : “Jika siapa pun yang melakukan kontak dengan tempat itu (laboratorium Wuhan) menolak untuk berbicara, pihaknya harus memberikan sanksi dan menghukum (Komunis Tiongkok). Selain itu, pihaknya sangat jelas bahwa jika Komunis Tiongkok terus menutupi asal virus dan laboratorium tersebut tetap adalah penelitian virus yang sangat berbahaya, ia menyatakan pasti tidak akan mengirim atlet Amerika ke Olimpiade Beijing. 

Pompeo: Komunis Tiongkok tidak dapat mempertahankan kebohongan ini selamanya

Pompeo sekali lagi mengkritik WHO sebagai kaki tangan Komunis Tiongkok untuk menutupi fakta. Pompeo juga percaya bahwa Komunis Tiongkok harus dikeluarkan dari WHO. Pasalnya, Beijing belum memenuhi komitmen internasionalnya yang sah terhadap peraturan kesehatan internasional.

Pompeo berkata : “Amerika Serikat pada akhirnya akan memiliki proses pengadilan, dan kita perlu berpikir serius tentang bagaimana memastikan bahwa Komunis Tiongkok menanggung akibat dari apa yang mereka lakukan terhadap dunia.”

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Pompeo mengatakan bahwa Komunis Tiongkok memiliki hak kontrol yang sangat besar, tetapi Pompeo tidak berpikir Komunis Tiongkok dapat mempertahankan kebohongan ini selamanya. Mungkin perlu berbulan-bulan, atau mungkin bertahun-tahun. Pompeo mengatakan kita akan mendapatkan jawabannya, bagaimanapun, kita harus menuntut Komunis Tiongkok serta harus bekerja keras secara aktif.” (hui)

Angka Kematian Akibat COVID-19 Secara Nasional Mencapai Lebih dari 60 Ribu Kasus

ETIndonesia – Satgas penanganan COVID-19 per Sabtu (3/7/2021) secara nasional melaporkan angka kematian dari pasien yang terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia tembus 60.027 kasus.

Laporan harian menyebutkan, sebanyak 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi yakni :  

1-Jawa Tengah 188 kasus dan kumulatifnya 11.156 kasus

2- Jawa Timur  80 kasus dan kumulatifnya 12.827 kasus

3- DKI Jakarta  40 kasus dan kumulatifnya 8.516 kasus,

4- Jawa Barat   38 kasus dan kumulatifnya 5.492 kasus

5- DI Yogyakarta 36 kasus dan kumulatifnya 1.656 kasus

Per hari, penambahan kasus baru terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 27.913 kasus dengan penambaha di DKI Jakarta 9.702 kasus dan kumulatifnya 570.110 kasus, Jawa Barat 5.393 kasus dan kumulatifnya 397.947 kasus, Jawa Tengah 3.224 kasus dan kumulatifnya 262.325 kasus, Jawa Timur 1.439 kasus dan kumulatifnya 177.257 kasus serta DI Yogyakarta 1.358 kasus dan kumulatifnya 63.634 kasus. Sehingga total berjumlah 2.256.851 kasus.

Sedangkan angka kesembuhan harian 13.282 orang, sehingga total berjumlah 1.915.147 orang. (asr)

Polda Metro Jaya Sekat 63 Titik dari Batas Kota, Jalan Tol dan Pembatasan Mobilitas Selama PPKM Darurat Jawa-Bali

ETIndonesia – Pemerintah resmi menetapkan PPKM Darurat yang berlaku di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021.

Untuk wilayah Jakarta, Bekasi, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan terdapat 63 titik penyekatan terdiri  28 titik di batas kota dan Jalan, 21 titik pembatasan mobilitas dan 14 titik lokasi pengendalian mobilitas.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan titik penyekatan tersebut disiapkan dan dijaga ketat petugas. Hanya masyarakat yang berkepentingan di sektor esensial dan kritikal yang diperbolehkan melintas.

“Selama PPKM Darurat ini yang dapat bergerak hanya sektor esensial dan kritikal saja,” ungkap Sambodo kepada wartawan dikutip dari NTMCPolri, Jumat (2/7/2021).

Berikut 63 titik penyekatan :

A. 28 Titik di Batas Kota dan Jalan Tol

Dalam kota:
Bunderan Senayan, Semanggi, Bunderan HI, serta TL Harmoni

Dalam tol:
(Timur ke Barat): Off Ramp Tegal Parang, Off Ramp Polda, dan akan dikeluarkan di Off Ramp DPR
(Barat ke Timur): Off Ramp Semanggi, Off Ramp Senayan, Off Ramp Pancoran, dan akan dikeluarkan di Off Ramp Dharmais atau Cawang.

Batas kota:
1. Ringroad tegal Alur, Jakarta Utara
2. Pos Joglo Raya, Jakbar
3. Pos LTS Kalideres, Jakbar
4. Perempatan Pasar Jumat, Jaksel
5. Ciledug Raya (Universitas Budiluhur) Jaksel
6. Lampiri Kalimalang, Jaktim
7. Panasonic Jalan Raya Bogor, Jaktim
8. Depan SPBU Cilangkap, Depok
9. Jalan Parung Ciputat, Depok
10. Batu Ceper, Tangkot
11. Jati Uwung, Tangkot
12. Jalan Sultan Agung Medan Satria Bekasi Kota
13. Jalan Nur Ali Sumber Arta Bekasi Kota
14. Kedung Waringin Bekasi Kabupaten
15. Tambun Bekasi Kabupaten
16. Bintaro, Tangsel
17. Legok, Tangsel
18. Lenteng Agung Depok
19. Kolong Cakung, Jaktim

B. 21 titik pembatasan mobilitas

1. Kawasan Bulungan, Jakarta Selatan dimulai dari trafic light Bulungan dibelakang Gedung Kejaksaan Agung hingga Bundaran Bulungan sampai dengan Jalan Mahakam.
2. Kawasan Kemang, Jakarta Selatan dimulai dari pertigaan Restoran Kem Chik, kemudian depan apartemen Kemang hingga perempatan Mc Donald’s dan sampai Jalan Benda.
3. Kawasan Jalan Gunawarman, Jalan Suryo, dan SCBD, Jakarta Selatan. Dimulai dari Jalan Gunawarman mulai dari depan KFC sampai ke pertigaan Apotek Senopati kemudian, lurus ke Santa, Blok S.
4. Kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
5. Kawasan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat mulai Jalan Cikini hingga Jalan Raden Saleh.
6. Kawasan Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat mulai dari trafic light Asia Afrika pertigaan Hotel Fairmont hingga depan peritagaan Jalan Pakubuwono Universitas Moestopo, serta pertigaan Senayan City.
7. Kawasan Jalan Banjir Kanal Timur (BKT) di Jakarta Timur.
8. Kawasan Kota tua mulai dari Jalan Hayam Wuruk hingga Kunir Stasiun Beos.
9. Kawasan Jalan Boulevard Kelapa Gading mulai dari Jalan Perintis Kemerdekaan.
10. Jalan Apron, Jakarta Pusat
11. Jalan Pemancingan, Jakarta Barat
12. Jalan Kali Pasir, Tangerang Kota
13. Jalan Bandeng Raya, Tangerang Kota
14. Jalan Boulevard, Alam Sutra Serpong
15. Jalan Sutra Utama, Serpong
16. Jalan Klik Gading Serpong, Tangerang Selatan
17. Jalan M. Jasin depan STIE MBI, Depok
18. Jalan M. Jasin, McDonalds, Depok
19. Jalan Boulevard Selatan, Bekasi Kota
20. Jalan Summarecon, Bekasi
21. Jalan Cikarang Baru.

C. 14 titik lokasi pengendalian mobilitas

1. Jalan Jaksa, Jakarta Pusat
2. Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat.
3. Jalan Jenderal Urip Sumoharjo
4. Jalan Jatinegara Timur, Jakarta Timur.
5. Jalan Sutoyo, Keramat Jati, Jakarta Timur
6. Jalan Raya Bogor depan Pusdikes Jakarta Timur.
7. Jalan Walter Monginsidi, Jakarta Selatan
8. Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan
9. Jalan Cikajang, Jakarta Selatan
10. Jalan Mulawarman, Jakarta Selatan.
11. Jalan Sunter, Jakarta Utara.
12. Jalan Mangga Besar Jakarta Pusat.
13. Jalan Taman Sehati, Cikarang.
14. Jalan Distrik Satu Meikarta, Cikarang.

(NTMC/asr)