Home Blog Page 1383

Berapa Usia Terbaik untuk Memberi Anak Remaja Saya Smartphone?

Melanie Hempe

 Jika Anda mencari konfirmasi bahwa ponsel pintar dan media sosial baik untuk anak-anak Anda, ini bukan salah satunya.

Pertanyaan “usia terbaik” adalah  pertanyaan jebakan. Inilah alasannya. Kita tidak menekankan tentang “usia terbaik” untuk  hal-hal  yang secara inheren baik untuk anak-anak kita. Apakah ada ratusan pendapat tentang usia terbaik dan teraman untuk memberi anak Anda buku, kubus rubik, atau bola bisbol? Bagaimana dengan penyedot debu? Apakah kita harus mencari bimbingan medis dari konselor ketika remaja kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencuci piring, bermain di luar, atau membersihkan garasi?

Apakah ada yang namanya remaja menjadi depresi karena mereka menghabiskan terlalu banyak waktu mengendarai sepeda? Tidak, karena aktivitas tersebut tidak berbahaya bagi perkembangan otak dan emosi anak Anda. Pertanyaan “usia terbaik untuk ponsel pintar” adalah salah. Mungkin pertanyaan yang lebih baik adalah: Apakah remaja bahkan membutuhkan smartphone?

Iptek vs Kebiasaan

Anak kita, layaknya jaksa yang telah dipersiapkan dengan baik, memohon kasusnya kepada kita bahwa mereka “benar-benar akan mati tanpa telepon”. Dan kita sangat ingin membuat mereka bahagia.

Jadi, kita melawan naluri orang tua kita yang mengatakan bahwa anak-anak kita terlalu muda untuk smartphone. Kita kemudian berusaha untuk mengonfirmasi bias kita dengan mencari unggahan blog yang diisi dengan pendapat orang asing yang berpikiran sama.

Untuk membuat smartphone ramah anak, masyarakat biasanya akan mengatakan apa yang harus Anda lakukan sebagai berikut:

1.Jadikan ponsel kurang nyaman dan berbahaya dengan membeli lapisan kontrol orangtua yang rumit.

2.Buat anak Anda lebih dewasa dengan melakukan percakapan berkelanjutan, menandatangani kontrak perilaku telepon atau janji keluarga, dan membiarkan mereka berlatih dengan media sosial.

Lagi pula kita diingatkan, semua remaja hidup secara online dan smartphone memainkan fungsinya di sini, jadi oleh karena itu ia menjadi wajib bagi remaja. Tetapi apa yang disebut “langkah-langkah keamanan” semacam ini hanyalah mitos.

Meskipun diperlukan untuk garis pertahanan pertama, ide pertama (kontrol orang tua) ternyata hanya sekadar “plester” dan menawarkan rasa  aman yang salah. Remaja dengan mudah menemukan solusi dan tidak mungkin untuk menempatkan kontrol orang tua pada konten media sosial.

Sebelum Anda bergantung pada solusi ini, tanyakan kepada orang tua sekolah menengah mana pun apakah kontrol orangtua pernah gagal (bocoran: jawabannya biasanya iya).

Sementara, ide kedua secara ilmiah tidak mungkin. Secara medis, kita tidak bisa memaksakan kedewasaan atau mempercepatnya hanya dengan melakukan percakapan atau menandatangani kontrak dengan anak remaja kita.

Tentu saja penting untuk sering berkomunikasi dengan anak remaja Anda, namun percakapan dan kontrak tidak mengubah perilaku remaja. Jika metode ini berhasil, kita akan menghilangkan sejumlah masalah remaja—alkohol, narkoba, kehamilan—dalam semalam.

Selain itu, berlatih media sosial dapat memperburuk keadaan. Tidak seperti berlatih olahraga atau alat musik, berlatih aktivitas adiktif seperti media sosial tidak mempersiapkan remaja untuk menggunakannya dengan bijak atau membuat mereka lebih dewasa.

Data dan sains memberi tahu  kita bahwa media sosial merusak kesehatan mental dan emosional remaja kita dengan cara yang sangat terukur. Stres dan kecemasan meroket. Otak remaja tidak tangguh seperti otak orang dewasa dan remaja memiliki kontrol impuls yang lebih rendah daripada orang dewasa. Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin  banyak

Anda terpapar aktivitas adiktif— seperti minum alkohol atau menggunakan media sosial, semakin tinggi peluang Anda untuk penggunaan yang bermasalah.

Apa yang Harus Difokuskan Sebelum Smartphone

Kedewasaan: Remaja tidak dewasa, tetapi mereka adalah aktor yang sangat baik! Hanya karena kita melihat tanda-tanda kedewasaan yang mulai tumbuh di beberapa area kehidupan remaja kita tidak berarti dia siap untuk smartphone. Konten yang mengganggu tidak dapat dilihat. 

Anak remaja Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dewasa melalui sekolah menengah dan bahkan perguruan tinggi sebelum ia mengembangkan kebijaksanaan untuk mengelola gangguan media sosial dan seterusnya. Jangan dibingungkan antara kecerdasan dengan kedewasaan. 

Pengalaman Sehat: Remaja membutuhkan berbagai hobi dan aktivitas fisik yang sehat untuk berkembang. Sangat penting bagi perkembangan remaja untuk mengejar hobi yang bermakna, pekerjaan yang memiliki tujuan, kegiatan hiburan, dan keterampilan komunikasi yang baik daripada menghabiskan waktu untuk mengembangkan ketergantungan pada layar. Ponsel menjadi aktivitas dengan upaya rendah yang mengalihkan perhatian serta menggantikan banyak pencapaian dan aktivitas penting. Masa kecil tidak bisa diulang.

 Keterikatan: Keterikatan utama remaja dengan keluarga mereka lebih penting selama tahap perkembangan ini daripada keterikatan dengan rekan-rekan digital mereka. Jika  Anda merasa seperti Anda kehilangan anak-anak Anda yang lebih sering memandangi ponsel mereka, memang demikian keadaannya. 

Teman: Remaja membutuhkan hubungan dengan beberapa teman  dekat  demi kesehatan mental mereka. Media sosial tidak akan memenuhi kebutuhan pertemanan remaja Anda. Persahabatan anak Anda melemah saat mereka berpindah ke daring, sehingga membuat remaja lebih kesepian daripada sebelumnya. 

Penerimaan: Remaja membutuhkan kesempatan untuk tumbuh tanpa disakiti dan ditolak secara online. Penolakan lebih berbahaya selama tahap rentan dan mudah dipengaruhi daripada tahap kehidupan lainnya. Masa remaja  adalah masa terburuk untuk media sosial.

Keterampilan Komunikasi: Remaja perlu membangun keterampilan komunikasi tatap muka dengan berada di hadapan manusia lain. Mengirim pesan teks dan emoji bukanlah keterampilan komunikasi yang matang atau berkelanjutan.

Kegiatan Non-adiktif: Orangtua harus membebaskan anak remaja mereka dari praktik kecanduan sekarang sehingga mereka dapat mengembangkan potensi masa depan mereka sepenuhnya. Mereka membutuhkan orang dewasa yang peduli untuk menghilangkan hambatan layar yang menghalangi masa kanak-kanak yang sehat. Ingat, 90 persen dari semua kecanduan orang dewasa dimulai pada masa kanak-kanak

Perlindungan: Remaja membutuhkan orang tua untuk melindungi mereka bahkan jika itu berarti mengambil sikap yang tidak populer dan bertentangan dengan budaya. Tidaklah terlalu protektif untuk menjaga anak-anak kita di area ini. Remaja mendambakan cinta seperti itu.

Opsi yang Layak

Ada pilihan yang lebih baik. Layaknya pelatih yang baik, Anda mengubah rencana permainan ketika Anda berada di tengah musim yang kalah. Ganti ponsel pintar dengan ponsel non-data (bicara/teks) jika ponsel sangat dibutuhkan, dan tunda media sosial tanpa batas, tentu sampai akhir masa remaja. Tukarkan konflik ponsel pintar dengan hal-hal berikut:

•    Kehidupan sosial tatap muka: Bantu anak Anda menjalin persahabatan yang langgeng dan kenangan menyenangkan dengan merencanakan lebih banyak kegiatan sosial di rumah Anda, sesering mungkin. Kenali teman-teman mereka.

•   Hobi non-teknologi: Bimbing anak Anda untuk menemukan hobi baru dan habiskan lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan non-teknis, seperti membaca, olahraga, pelajaran musik, seni, olahraga, dan lain sebagainya.

•   Waktu bersama Anda: Pada akhirnya, anak remaja  Anda  mendambakan  perhatian, persetujuan, dan cinta Anda lebih dari semua yang disukai di dunia media sosial.

Luangkan waktu untuk mengenal anak- anak Anda.

ScreenStrong Challenge kami adalah cara yang bagus untuk memulai perjalanan Anda. Detoksifikasi 7 atau 30 hari ini akan membantu anak-anak Anda mengatur ulang kebiasaan mereka dan  kembali ke jalur semula. Anda akan menyukai waktu rehat ponsel pintar anak Anda dan mereka juga akan menyukainya!

 Kesimpulan

Saya belum pernah bertemu orang tua yang berharap bahwa mereka telah memberikan anak remaja mereka smartphone lebih awal dari yang mereka lakukan. Sebagian besar akan mengatakan bahwa mereka berharap menunggu, karena itu adalah salah satu kesalahan pengasuhan terburuk yang pernah mereka buat. Mereka telah menemukan bahwa risikonya tidak sebanding dengan manfaatnya bagi  remaja. Dan faktanya, dengan meningkatnya depresi dan bunuh diri remaja, risikonya benar-benar serius.

Tidak perlu lagi menebak-nebak. Data masuk dan eksperimen ponsel cerdas remaja tidak berfungsi. Anak remaja Anda tidak membutuhkan smartphone atau media sosial. Dan karena hanya butuh beberapa menit bagi anak berusia 4 tahun untuk belajar cara menggunakan telepon, Anda dapat yakin bahwa anak remaja Anda tidak akan ketinggalan. 

Anda hanya memiliki satu kesempatan untuk membangun masa kanak-kanak yang sehat dan remaja Anda membutuhkan bantuan dan kepemimpinan Anda. Anak anak Anda sesungguhnya juga mengetahui apa pun yang diperlukan — bahkan jika itu berarti melawan tekanan budaya yang kuat dan menunda smartphone. (osc)

Melanie Hempe, BSN, adalah pendiri ScreenStrong, sebuah organisasi yang memberdayakan orang tua untuk membantu anak-anak mereka mendapatkan manfaat dari media layar tanpa konsekuensi beracun dari penggunaan berlebihan yang mengancam perkembangan mental dan fisik yang sehat. Solusi ScreenStrong mempromosikan gaya pengasuhan yang kuat yang secara proaktif menggantikan penggunaan layar yang berbahaya dengan aktivitas yang sehat, pengembangan keterampilan hidup, dan hubungan keluarga

Lonjakan Kasus Diagnosis COVID-19, Pemerintah Minta Masyarakat Tak Khawatir Ketersediaan Obat-Obatan

ETIndonesia – Pemerintah terus memastikan kebutuhan pasien COVID-19 tersedia di berbagai daerah, baik untuk pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Oleh karena itu, saya meminta masyarakat tidak khawatir akan ketersediaan obat-obatan ini,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/7/2021).

Disamping itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya memastikan pasien positif COVID-19 dapat mudah mengakses layanan kesehatan, seperti melakukan kerjasama dengan 11 platform telemedicine untuk menyediakan layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien positif COVID-19 yang isolasi mandiri. 

Sebanyak 11 platform telemedicine ini sudah terintegrasi dengan laboratorium tes PCR sehingga pasien bisa melakukan tes PCR melalui 11 platform telemedicine tersebut.

“Untuk tahap awal, fasilitas layanan ini akan tersedia untuk wilayah Jakarta,” ujar Wiku.  

Adapun 11 platform telemedicine antara lain;

1. Alodokter
2. GetWell
3. Good Doctor
4. Halodoc
5. KlikDokter
6. KlinikGo
7. Link Sehat
8. Milvik Dokter
9. ProSehat
10. SehatQ
11. YesDok

(asr)

PPKM Darurat Diberlakukan, Sektor Non Esensial Diminta Tak Memaksakan Karyawannya Bekerja dari Kantor

ETIndonesia – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) selama 3-20 Juli 2021 diharapkan dapat menekan laju penularan COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan agar kebijakan ini dapat mencapai sasaran, maka seluruh lapisan masyarakat diminta mematuhi peraturan ini agar PPKM Darurat tidak sia-sia. 

Terlebih lagi, bagi masyarakat yang masih harus memenuhi tuntutan pekerjaan, diharapkan dapat bekerja dari rumah agar dapat mencegah penularan akibat mobilisasi pegawai kantoran. 

“Dimohon juga bagi sektor swasta non-esensial untuk mematuhi peraturan dan tidak memaksakan pegawainya untuk bekerja dari kantor,” ucap Wiku dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Selasa (6/7/2021) secara daring yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pelaksanaan PPKM Darurat juga membutuhkan peran aktif Pemerintah Daerah dalam menegakkan peraturan. Sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.15 Tahun 2021. (asr)

728 Kasus Kematian Harian Akibat COVID-19, Jawa Tengah 232 Kasus

ETIndonesia – Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus kematian dari pasien yang terkonfirmasi COVID-19 pada Selasa (6/7/2021) dari seluruh wilayah Indonesia.

Kasus kematian yang dilaporkan sebanyak 728 kasus dengan terbanyak Jawa Tengah sebanyak 232 kasus. Secara total kasus kematian di Indonesia 61.868 kasus.

Berikut rinciannya :

DKI Jakarta: 137 kasus

Jawa Barat: 48 kasus

Jawa Tengah: 232 kasus

Jawa Timur: 122 kasus

DI Yogyakarta: 52 kasus

Kalimantan Timur: 19 kasus

Nusa Tenggara Timur: 4 kasus

Kepulauan Riau: 4 kasus

Banten: 6 kasus

Bali: 5 kasus

Riau: 3 kasus

Maluku: 3 kasus

Sumatera Barat: 9 kasus

Lampung: 6 kasus

Kalimantan Barat: 25 kasus

Papua Barat: 1 kasus

Sumatera Utara: 9 kasus

Sumatera Selatan: 15 kasus

Sulawesi Selatan: 0 kasus

Bangka Belitung: 4 kasus

Kalimantan Utara: 0 kasus

Bengkulu: 1 kasus

Kalimantan Tengah: 1 kasus

Aceh: 2 kasus

Sulawesi Utara: 2 kasus

Nusa Tenggara Barat: 1 kasus

Maluku Utara: 4 kasus

Sulawesi Tengah: 3 kasus

Sulawesi Tenggara: 4 kasus

Jambi: 2 kasus

Kalimantan Selatan: 3 kasus

Sulawesi Barat: 1 kasus

Gorontalo: 0 kasus

Papua: 0 kasus.

Secara keseluruhan Jawa Timur mencatatkan 13.138 kematian, Jawa Tengah 11.655 kematian dan DKI Jakarta dengan 8.849 kematian. (asr)

Kasus Baru Harian Terkonfirmasi Positif COVID-19 Tembus Lebih 31 Ribu, Laporan Tertinggi Selama Pandemi

ETIndonesia- Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus perkembangan diagnosis harian yang terkonfirmasi COVID-19 pada Selasa (6/7/2021). Dilaporkan penambahan kasus baru sebanyak 31.189 kasus positif.

Hingga secara total jumlah kasus terkonfirmasi positif di seluruh Indonesia berjumlah 2.345.018 kasus. Adapun kasus sembuh harian 15.863 hingga total berjumlah 1,958.553 kasus.

DKI Jakarta dengan penambahan 9.439 kasus dengan total 600.936 kasus, Jawa Barat 7.239 kasus baru dengan total 409.376 kasus, Jawa Tengah mencatatkan 4.048 kasus baru dengan total 268.727 kasus dan Jawa Timur 1.808 kasus dengan total 180.268 kasus.

Berikut rinciannya :

1. Aceh: 174

2. Sumatera Utara: 256

3. Sumatera Barat: 304

4. Riau: 418

5. Jambi: 58

6. Sumatera Selatan: 255

7. Bengkulu: 201

8. Lampung: 266

9. Bangka Belitung: 241

10. Kepulauan Riau: 586

11. DKI Jakarta: 9.439

12. Jawa Barat: 7.239

13. Jawa Tengah: 4.048

14. DI Yogyakarta: 1.386

15. Jawa Timur: 1.808

16. Banten: 457

17. Bali: 424

18. Nusa Tenggara Barat: 122

19. Nusa Tenggara Timur: 632

20. Kalimantan Barat: 259

21. Kalimantan Tengah: 198

22. Kalimantan Selatan: 55

23. Kalimantan Timur: 726

24. Kalimantan Utara: 207

25. Sulawesi Utara: 164

26. Sulawesi Tengah: 107

27. Sulawesi Selatan: 249

28. Sulawesi Tenggara: 89

29. Gorontalo: 37

30. Sulawesi Barat: 45

31. Maluku: 349

32. Maluku Utara: 117

33. Papua: 15

34. Papua Barat: 258

Data tersebut menunjukkan secara total jumlah orang yang diperiksa secara kumulatif 13.953.947. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 20.783.105 spesimen dengan melibatkan 803 laboratorium. (asr)

Pembumian (Earthing) Dapat Membantu Pencegahan dan Pengobatan COVID-19 Selain Banyak Manfaat Kesehatan Lainnya

oleh Li Xiaoyi

Para ilmuwan sejak lama membenarkan bahwa pembumian (earthing) yakni menghubungkan tubuh manusia dengan bumi memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti anti-inflamasi, analgesik, bantuan tidur, pembersihan darah, kecantikan, mengurangi stres, membantu mengatur jet lag, bahkan juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit kronis

Baru-baru ini, sebuah studi observasional untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa, pembumian memiliki manfaat untuk mencegah dan mengobati pneumonia korona virus jenis baru (COVID-19). Setelah 1 hingga 3 hari pasien terpapar virus komunis Tiongkok (COVID-19) melakukan pembumian, sebagian besar dari pasien yang mengikuti penelitian ini sudah mengalami perbaikan gejala, pasien sudah terbebas dari bahaya demam dan kesulitan bernapas. 

95% pasien membaik dan tanpa komplikasi setelah melakukan pembumian 

Haider Abdul-Lateef Mousa, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Basrah di Irak, merekrut 59 orang pasien dengan pneumonia Korona virus jenis baru (COVID-19) yang dikonfirmasi melalui tes PCR. 

Para pasien ini diminta untuk mengikuti instruksi pembumian di rumah mereka masing-masing, selama 15 menit hingga 3 jam sehari atau lebih lama. 

Metode pembumian harus dilakukan dengan menginjak tanah yang tidak berinsulasi dengan kaki telanjang, atau menggunakan perangkat kabel pembumian untuk menghubungkan tubuh ke tanah.

Dari 59 orang pasien yang diuji, 20 orang adalah pasien berpenyakit tingkat parah, 28 orang adalah pasien bertingkat sedang, dan 11 orang pasien bertingkat ringan. 

Gejala-gejalanya meliputi demam, batuk, kesulitan bernapas, kehilangan rasa dan penciuman, anoreksia, sakit tenggorokan, nyeri dada, sakit kepala, nyeri tubuh, dan badan tidak bertenaga.

Semua pasien dengan gejala ringan dan sedang, mengalami perbaikan gejala yang signifikan setelah 1 hingga 3 hari menjalani pembumian. Misalnya, seorang pasien diabetes berusia 67 tahun dengan gejala tingkat sedang mengalami demam terus-menerus, nyeri tubuh, kehilangan nafsu makan, dan kehilangan rasa dan penciuman selama minggu ketiga terpapar virus komunis Tiongkok. 

Dia mulai melakukan pembumian selama 2 jam sehari. Hasilnya adalah demamnya mereda pada keesokan harinya, nafsu makan, rasa, dan penciumannya pulih.

Di antara 20 orang pasien yang sakit dengan tingkat kritis, 17 orang diantaranya mengalami perbaikan gejala setelah pembumian, dan tidak ada komplikasi yang terjadi. 

Dua dari tiga orang pasien lainnya kehilangan kontak, dan satu orang meninggal yang berusia 68 tahun dengan gejala tekanan darah tinggi dan diabetes meninggal karena stroke iskemik. 

Haider Abdul-Lateef Mousa mengatakan, bahwa pasien tersebut tidak sepenuhnya melakukan pembumian seperti yang diinstruksikan, ia hanya melakukan pembumian selama 15 menit setiap selang satu hari, dan hanya melakukan 2 kali.

Pasien hipoksia parah pulih setelah 3 hari pembumian

Kasus yang paling mencengangkan adalah pasien berusia 56 tahun yang sakit kritis dan dirawat di rumah sakit karena sesak napas, demam, batuk, dan hipoksemia (74%). 

Di rumah sakit, ia menerima berbagai terapi seperti obat antivirus, steroid, antibiotik, dan antibodi plasma, dan terus menggunakan mesin oksigen untuk membantu pernapasan. Setelah seminggu perawatan kondisinya tidak membaik, dan ia langsung dipulangkan ke rumah.

Setelah keluar dari rumah sakit, ia terus minum obat resep dan menggunakan mesin oksigen. Sekitar seminggu kemudian, kondisinya memburuk dan dia mengalami kesulitan bernapas sampai tidak lagi bisa berbicara. Ketika dia terhubung ke mesin oksigen, konsentrasi oksigen darahnya hanya 38%. Saat itu, CT scan menunjukkan bahwa lesi paru-parunya telah melebihi 70%.

Karena pasien tidak bisa bangun dari tempat pembaringan atau duduk, putranya menggunakan perangkat kabel grounding untuk membumikan pasien sesuai dengan instruksi Haider Abdul-Lateef Mousa selama 3 jam sehari. Setelah dua putaran pembumian, konsentrasi oksigen darah pasien meningkat menjadi 95% pada hari berikutnya, bahkan oksigen darahnya sudah mencapai 77% ketika tidak menggunakan mesin oksigen.

Setelah 3 hari melakukan pembumian, pasien sudah sembuh total, minggu berikutnya yang ia rasakan hanya lelah dan badan lemas.

Mengapa pembumian memiliki kemampuan penyembuhan yang begitu besar ?

Faktanya, pembumian adalah keadaan asli dari keberadaan manusia. Selama ribuan tahun, manusia terus berkontak dengan bumi, baik dalam melakukan aktivitas, istirahat atau tidur. 

Dahulu pakaian dan alas kaki yang dikenakan manusia, selimut, tempat tidur, dan kursi untuk duduk semuanya terbuat dari bulu binatang atau tumbuhan. sehingga tubuh berkontak dengan bumi kapan dan di mana pun.

Faktanya, pembumian adalah keadaan asli dari keberadaan manusia. (Shutterstock)

Namun, sejak ditemukannya sepatu bersol karet, manusia telah menyekat diri dari berkontak langsung dengan bumi. Dengan membanjirnya bahan-bahan buatan manusia sebagai pengganti, segala jenis pakaian dan furnitur telah menjadi penyekat / isolator, memperparah kontak antara tubuh manusia dengan bumi. 

Para ahli memperkirakan bahwa keadaan pemutusan hubungan ini, kemungkinan besar yang menjadi penyebab utama manusia mengidap berbagai penyakit modern.

Pakar naturopati India yang terkenal, H.K. Bakhru dalam bukunya ‘The Complete Handbook of Nature Cure’ menyinggung soal kebiasaan pembumian kuno : Orang Indian tradisional percaya bahwa bumi memiliki kemampuan penyembuhan, dan mereka akan mengubur seluruh tubuh orang yang sakit ke dalam tanah, kecuali kepalanya, membiarkan tubuh orang yang sakit itu “bermandikan” tanah selama beberapa jam. Mereka percaya bahwa metode ini dapat menyembuhkan segala penyakit.

Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan secara bertahap mengkonfirmasi manfaat kesehatan dari membumikan tubuh manusia. 

Penelitian telah menemukan bahwa ketika tubuh manusia berkontak dengan bumi, kemampuan anti-inflamasi dan antioksidannya akan sangat meningkat, darah menjadi lebih bersih, dan berbagai fungsi fisiologis menjadi lebih baik.

Para ahli umumnya percaya bahwa mekanisme pembumian mungkin berasal dari “elektron bebas” yang berada di permukaan bumi. Ketika tubuh manusia terhubung dengan bumi, maka tubuh dapat terus-menerus menyerap elektron di permukaan bumi dan menyimpannya di dalam tubuh, menjadi semacam “nutrisi listrik” bagi tubuh yang dibutuhkan dari waktu ke waktu.

Ketika ada peradangan di tubuh, tubuh manusia akan mengirimkan kekuatan elektron tersebut pada waktu yang tepat untuk menetralisir kelebihan radikal bebas dan menghasilkan efek anti-inflamasi dan anti-oksidan. 

Oleh karena itu, pembumian dapat membantu mengurangi api inflamasi pada pasien COVID-19, mencegah “badai sitokin” (respon imun sistemik), dan mengurangi risiko kematian.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, membumikan tubuh manusia dapat mencegah pembekuan darah, menstabilkan konsentrasi oksigen darah, dan meningkatkan kekebalan (meningkatkan globulin gamma). 

Haider Abdul-Lateef Mousa menunjukkan bahwa efek ini mungkin sangat membantu dalam pencegahan dan pengobatan COVID-19.

Haider Abdul-Lateef Mousa mengatakan bahwa, pembumian dapat meringankan penyakit-penyakit seperti hipoksemia, koagulasi, peradangan dan defisiensi imun yang terkait dengan pneumonia koroner virus jenis baru tanpa efek samping yang merugikan. 

Selain itu, pembumian juga dapat memiliki efek pencegahan pada influenza jenis lain, bahkan mungkin saja terhadap virus varian dari COVID-19. Dia menyarankan bahwa untuk mencegah atau mengobati COVID-19, seseorang harus melakukan pembumian sedikitnya selama 40 menit sehari.

Pembumian cukup sederhana

Dibandingkan dengan metode perawatan kesehatan lainnya, pembumian bisa dikatakan paling sederhana, tidak membutuhkan biaya, tenaga, atau waktu khusus, karena kita bisa melakukan hal lain sambil pembumian.

Ada 2 metode pembumian :

1. Kontak langsung : Menginjak pantai, rumput, tanah, semen, tanah bata merah dengan kaki telanjang, atau menyentuh tanah dengan kepala, tangan, kaki atau bagian lain dari tubuh kita, paling baik adalah tanah yang basah. Menyentuh daun dan batang tanaman dengan tangan kita juga memiliki efek pembumian.

2. Kontak tidak langsung : Gunakan lempengan khusus untuk pembumian, karpet lantai, kasur, sarung bantal dan lainnya untuk berkontak dengan tanah melalui kabel yang disambungkan ke arde stop kontak. Perangkat ini sangat nyaman dan dapat dengan mudah berkontak dengan tanah baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Selain itu, kita juga bisa memakai alas kaki yang berfungsi pembumian.

Keterangan Foto : Metode pembumian tidak langsung : Gunakan lempengan khusus untuk pembumian, karpet lantai, kasur, sarung bantal dan lainnya untuk berkontak dengan tanah melalui kabel yang disambungkan ke arde stop kontak. Garis hijau pada gambar mewakili kabel arde. (Epoch Times/Gambar Jiayi)

Buku berjudul ‘Earthing : The Most Important Health Discovery Ever’ yang ditulis bersama oleh ahli jantung Stephen T. Sinatra dan para ahli lainnya menunjukkan bahwa, efek pembumian berkaitan erat dengan jumlah waktu yang digunakan dalam melakukan pembumian. Semakin lama kita berkontak langsung dengan bumi, maka semakin baik efeknya. Orang dengan penyakit radang kronis perlu melakukan pembumian lebih lama. 

Penulis menganjurkan semua orang yang ingin memiliki kesehatan yang prima, untuk melakukan pembumian setiap hari pada siang dan malam. (Sin)

https://www.youtube.com/watch?v=n6RS62AjIm8

Latihan Jepang-India di Laut China Timur untuk Membendung Komunis Tiongkok

0

Lin Yutang dan Zhang Ruizhen – NTDTV Asia Pacific TV

Pasukan Bela Diri Jepang atas keamanan di kawasan Indo-Pasifik semakin meningkat dari hari ke hari. Setelah digelarnya latihan militer gabungan skala besar “Perisai Timur” dalam sejarahnya dengan Amerika Serikat. Baru-baru ini, pada 30 Juni, Kementerian Pertahanan India juga mengumumkan rekaman latihan bersama dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang di Laut Cina Timur

Pasukan Angkatan Laut India, hadir dengan mengenakan jaket pelampung oranye terang. Mereka menaiki fregat anti-kapal selam “INS Kiltan” dan melakukan latihan bersama dengan kapal pasokan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang JS Hamana di Laut Cina Timur pada 29 Juni.

 Twitter Jepang merilis foto latihan pada tanggal 30 Juni, dengan cuitan yang berbunyi : “Untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, Jepang telah memperkuat kerja sama. Kapal pemasok “JS Hamana” dan fregat India “INS Kiltan” melakukan latihan bersama di Laut China Timur. Diharapkan  lebih memperkuat keterampilan taktis dan interoperabilitas operasional dengan Angkatan Laut India.”

Kantor Berita Kyodo melaporkan bahwa Jepang dan India sangat jarang menggelar latihan militer di Laut China Timur. Metode penguatan kerja sama ini sengaja menahan aktivitas Komunis Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik. 

Pada tahun lalu, Jepang dan India menandatangani “Acquisition and Cross Servicing Agreement (ACSA) yang memungkinkan Pasukan Bela Diri dan Angkatan Darat India untuk saling menyediakan sumber daya seperti makanan dan bahan bakar. Perjanjian itu berlaku dalam waktu dekat.

Perwakilan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menyatakan : “Terima kasih banyak telah mengundang Pasukan Bela Diri Maritim Jepang untuk melakukan kesiapan tempur maritim dan melakukan latihan bersama tahun 2021 dengan Amerika Serikat dan Sri Lanka.”

Perwakilan Angkatan Laut AS menyatakan : “Kemampuan setiap orang untuk berpartisipasi dan mengeksekusi memungkinkan kami memperoleh hasil latihan yang baik dalam beberapa bulan.”

Baru-baru ini, Militer AS, Sri Lanka, dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang juga mulai menggelar “Latihan Bersama Kesiapan Tempur Maritim” -CARAT- di Samudra Hindia pada 24 Juni. 

Latihan tersebut berlangsung selama seminggu dan berakhir pada 30 Juni 2021. 

Situs web Komando Armada Pasifik AS menyatakan bahwa ini adalah  latihan gabungan CARAT pertama yang diadakan pada tahun 2021. 

Kapal perang dan pesawat militer ketiga negara telah bersama-sama berlatih dan memperluas latihan bilateral dan multilateral. Latihan gabungan tersebut menekankan bahwa Amerika Serikat akan melindungi India. Bahkan, menjaga kebebasan dan keterbukaan di kawasan Pasifik.

Takashi Kawakami, seorang profesor di Universitas Takushoku di Jepang dan seorang doktor kebijakan publik internasional mengatakan, Prancis sekarang juga berpartisipasi dalam berbagai latihan militer di Kyushu, Jepang. Jika sesuatu terjadi di Taiwan, maka Prancis akan bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Jepang untuk menekan Komunis Tiongkok. Saat kekuatan aliansi terus meningkat, ia percaya bahwa Jepang akan memainkan peran yang terus meningkat.”

Dalam latihan militer gabungan AS-Jepang baru-baru ini, Jepang dan sekutunya juga secara aktif memperkuat kerja sama.

Takahashi Kawakami mengatakan bahwa, Jepang akan memainkan peran yang semakin besar dalam menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. (hui)

Mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo Positif COVID-19, Sempat Divaksin Pfizer di Jerman

ETIndonesia – Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode Fauzi Bowo atau biasa disapa Foke, bersama istrinya, Sri Hartati Bowo, dan ajudannya dikonfirmasi positif COVID-19 setelah melakukan tes swab PCR bersama pada 1 Juli 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kesehatan kepada keluarga Fauzi Bowo agar dapat menjalani perawatan intensif.

Ia mengatakan, Fauzi Bowo dan istrinya sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis pada saat masih di Berlin, yaitu mendapatkan vaksin Pfizer. Sedangkan, tim ajudan dan tim pendampingnya selama ini sudah tervaksin sebanyak dua dosis juga memakai vaksin yang ada di Indonesia.


Widyastuti secara umum juga menerangkan, pihaknya turut memastikan seluruh keluarga yang mendampingi Fauzi Bowo sudah tervaksinasi. Widyastuti pun menjelaskan, Fauzi Bowo sempat mendapatkan pengobatan intensif dan menjalani cek laboratorium di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

“Kemudian, keluarga beliau berkoordiinasi dengan kami, dan kami memberikan pendampingan untuk sementara perawatan di rumah, karena kondisi beliau yang cukup dilakukan perawatan di rumah (saja),” terang Widyastuti di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada Selasa (6/7/2021) dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Widyastuti menjelaskan, dalam pendampingan kepada keluarga Fauzi Bowo, jajaran Dinas Kesehatan memberikan sejumlah treatment. Salah satunya, dengan mengunjungi kediaman untuk memberikan berbagai obat yang dibutuhkan melalui persetujuan dokter.

Terkait gelaja yang dialami Fauzi Bowo saat terpapar COVID-19, Widyastuti mengatakan bahwa mantan Dubes RI untuk Jerman periode 2013-2018 ini dalam kondisi yang stabil.

“Sejauh ini, hasil pantauan dari dokter bahwa beliau dalam kondisi yang stabil. Di samping itu, beliau relatif tidak banyak berhubungan dengan pihak luar. Beliau sementara berkenan melakukan isolasi di rumah secara mandiri, dengan dampingan kita dan siap juga untuk kalau perawatan lebih lanjut,” pungkas Widyastuti. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=z5nJ10PIM-w

Para Ilmuwan Internasional Menyerukan Penyelidikan Baru Mengenai Asal-Usul COVID-19

Alex Wu

Sebuah kelompok ilmuwan yang terkenal secara internasional mengeluarkan surat terbuka lainnya untuk menyerukan penyelidikan baru secara menyeluruh mengenai asal-usul pandemi COVID-19 oleh sebuah tim investigasi internasional.

Pada 28 Juni, Kelompok Paris menerbitkan surat terbuka tersebut di  media Prancis utama Le Figaro. Kelompok Paris terdiri dari 31 ilmuwan dan dokter terkemuka dari negara-negara di seluruh dunia, termasuk Prancis, Spanyol, Italia, Jerman, Austria, Selandia Baru, India, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.

Surat terbuka itu mencatat bahwa COVID-19 telah merebak di seluruh dunia lebih dari satu tahun, tetapi asal-usul virus tersebut belum diidentifikasi.

Sebuah laporan oleh tim Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- yang mengunjungi Wuhan, Tiongkok, setahun setelah wabah tersebut untuk mencari asal-usul virus tersebut–—kini terbukti menyertakan anggota-anggota penting dengan sebuah kepentingan konflik yang jelas–—adalah tidak meyakinkan dan menimbulkan keraguan secara global, terutama di negara-negara Barat.

“Kami percaya bahwa proses studi bersama yang saat ini disebut oleh WHO, dalam bentuknya saat ini, tidak memenuhi persyaratan-persyaratan untuk dapat dipercaya karena kesenjangan-kesenjangan struktural yang serius,” bunyi surat itu.

Surat itu juga membahas upaya rezim Tiongkok untuk menghapus  data yang terkait, menunjukkan: “Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Tiongkok untuk menyembunyikan asal-usul virus tersebut, dan menghentikan para ahli Tiongkok untuk membagikan informasi tertentu yang penting dan data terinci secara jelas menunjukkan bahwa proses saat ini, tanpa perubahan-perubahan signifikan, tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan diadakannya sebuah penyelidikan yang lengkap atau kredibel untuk semua skenario yang mungkin terjadi.”

Surat itu menyatakan bahwa “sangat disesalkan bahwa tidak ada penyelidikan yang mendalam untuk menyelidiki semua asal-usul yang masuk akal telah dilakukan, dan tidak ada yang direncanakan.”

“Kami meminta sebuah penyelidikan ilmiah baru mengenai semua hipotesis asal-usul virus tersebut yang masuk akal, yang memiliki akses tidak terbatas ke semua berkas, sampel, dan staf terkait di Tiongkok, dan di tempat lain jika perlu,” desak para ilmuwan dalam surat itu.

Arah penyelidikan tersebut harus mencakup kemungkinan virus tersebut bocor dari laboratorium, demikian surat itu menyatakan.

Jika rezim Tiongkok tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan semacam itu, kelompok Paris menyatakan meluncurkan sebuah misi investigasi internasional tanpa partisipasi Tiongkok, yang dipimpin oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Kelompok Tujuh Negara Industri (G-7), atau lembaga-lembaga lainnya.

“Sebuah upaya yang terorganisir dengan baik dan terpadu, bebas dari gangguan, memanfaatkan semua sumber informasi yang tersedia dan melibatkan sejumlah besar ahli, mungkin berakhir dengan memberikan bukti tidak ambigu yang mendukung satu hipotesis tertentu mengenai asal-usul pandemi,” bunyi surat itu.

Saran tersebut didasarkan pada fakta, bahwa data yang memadai adalah cukup tersedia di seluruh dunia untuk penyelidikan semacam itu, demikian para ilmuwan berpendapat.

“Sejumlah besar rincian-rincian yang sangat relevan dapat dikumpulkan tanpa partisipasi pihak-pihak berwenang Tiongkok. Banyak pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia telah berkumpul, dan mulai menganalisis, sejumlah besar data terkait,” bunyi surat itu.

Surat itu lebih lanjut menunjukkan bahwa penyelidikan juga akan membutuhkan kerja sama Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam berbagi dokumen dan data.

Surat itu datang pada saat lebih banyak bukti muncul, di mana komunitas internasional kini beralih fokus ke laboratorium virologi di Wuhan. Yang mana, telah melakukan penelitian manfaat-fungsi terhadap Coronavirus dalam kerjasama dengan militer rezim Tiongkok.

Ini adalah surat terbuka keempat tahun ini, menyerukan sebuah penyelidikan baru yang independent dan menyeluruh mengenai asal-usul COVID-19. 

Kelompok Paris mengeluarkan dua surat lagi awal tahun ini. Pada bulan Maret, surat pertama menyatakan bahwa sebuah penyelidikan mengenai peran jurnal-jurnal ilmiah utama dalam merahasiakan  informasi pandemi, seperti The Lancet.

Kelompok Paris mengeluarkan surat terbuka kedua pada 7 April, mengutuk laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Surat tersebut diliput secara signifikan oleh surat kabar Prancis. (Vv)

Pesawat Militer Filipina yang Membawa 92 Tentara Jatuh, Tewaskan 47 Orang

0

NTD

Pesawat angkut Hercules C 130 milik militer Filipina jatuh pada Minggu (4/7/2021) ketika mendarat di Pulau Jolo di provinsi selatan Sulu. Pihak militer awalnya menyatakan pesawat itu mengangkut 85 orang, tetapi kemudian direvisi menjadi 92 orang. Saat ini, 47 orang tewas akibat kecelakaan itu. 

Militer Filipina menyatakan terjadinya kecelakaan pesawat pesawat angkut Hercules C 130 disebabkan kehilangan kendali ketika mendarat di bandara pulau Jolo. Ketika itu pesawat meleset dari landasan pacu, menabrak desa terdekat dan memicu kobaran api 

Panglima Militer Filipina Cirilito Sobejana mengatakan, sedikitnya 40 penumpang berhasil diselamatkan dan dirawat di Rumah Sakit militer di Sulu. Ia mengatakan, melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan para penumpang.

Foto-foto kejadian juga beredar di Internet, dan terlihat saat pesawat angkut jatuh ke tanah dan terbakar, dan asap hitam tebal membumbung ke angkasa

Dikabarkan, banyak penumpang dari pesawat militer itu adalah tentara yang baru saja lulus dari pelatihan dasar militer. Mereka dikerahkan ke pulau Jolo yang bergejolak. Para tentara itu dimaksudkan menjalankan misi yang bagian dari satuan tugas gabungan untuk memerangi terorisme di sana.

Sejumlah besar militan berada di Filipina selatan, termasuk organisasi ekstremis Abu Sayyaf. (hui)

Puluhan Orang Hilang Akibat Bencana Longsor di Jepang, Banyak Warga Masuk Dalam Daftar Pencarian

0

NTD

Hujan deras dan tanah longsor melanda daerah Izuyama Kota Atami, Prefektur Shizuoka, Jepang pada Sabtu (3/7/2021). Laporan sementara menyebutkan, setidaknya dua orang tewas dan 20 orang lainnya hilang.

Saat bencana Tanah longsor melanda daerah kota pinggir pantai Izuyama Kota Atami, Prefektur Shizuoka, Jepang, longsoran lumpur dan bebatuan menelan rumah penduduk. Beberapa laporan media memperkirakan sekitar 130 rumah penduduk diterjang longsor. 

Pemerintah Kota Atami menyatakan, sejauh ini, 10 orang warga berhasil diselamatkan, dan seorang laki-laki mengalami luka ringan. 

Pada 4 Juli, petugas terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Ada juga kapal Penjaga Pantai yang berpatroli di laut lepas Pelabuhan Izushan.

Prakiraan cuaca pada 4 Juli di daerah itu, kemungkinan masih akan turun hujan dengan curah hujan 40 milimeter dalam sejam. Akibatnya, petugas penyelamatan dan pasukan bela diri yang dikerahkan ke lokasi terpaksa menghentikan sementara operasi pencarian.

Media lokal, Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa pemerintahan prefektur Shizuoka mengerahkan personel untuk menyelidiki titik bencana aliran bebatuan dan mengonfirmasi adanya keretakan kecil di lereng wilayah itu. 

Media pelaporan cuaca Jepang, Weathernews melaporkan, tentang pentingnya mengetahui prekursor yang relevan untuk menghindari bencana longsoran bebatuan.

Stasiun TV lokal melaporkan lajunya longsoran lumpur dan bebatuan hingga 14 meter per detik, menyebabkan tidak mungkin warga berlari lebih cepat daripada longsoran. Akan tetapi, dikarenakan kejadian tak datang secara tiba-tiba, masih ada kemungkinan bagi warga untuk menyelamatkan diri. (hui)

Ikuti Workshop Online Falun Dafa

Di saat seperti ini, menjaga kesehatan adalah prioritas kita, selain tentunya menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan.

Nah, sebenarnya ada satu cara efektif yang dapat meningkatkan imunitas tubuh kita yaitu latihan Falun Dafa, yang telah banyak membawa manfaat bagi jutaan orang di seluruh dunia, tidak hanya dari sisi kesehatan fisik namun juga berdampak positif pada pikiran sehingga terlepas dari tekanan stress.

Latihan ini membuka saluran energi tubuh sehingga energi yang bersirkulasi akan senantiasa memurnikan tubuh 24 jam.

Terlebih lagi, latihan ini dapat dipelajari dan dilakukan sendiri di rumah, atau bersama teman-teman praktisi yang siap membantu kita.

Tertarik mencoba? Silakan catat tanggal dan waktunya:
Hari/Tanggal: Minggu, 11 Juli 2021

Waktu : 14.00 – 15.30 WIB Registrasi (bebas biaya) klik: https://tinyurl.com/yxto35at

https://www.youtube.com/watch?v=w2UQ0ys4M0A&t=3s

Pecah Rekor Kematian dan Diagnosis di Indonesia dan Thailand, Epidemi di Taiwan Mulai Mereda

Pengecualian Daratan Tiongkok, sekitar 182,63 juta kasus didiagnosis secara global dan lebih dari 3,95 juta orang yang meninggal pada  Jumat (2/7/2021). Kasus di Indonesia dan Thailand, setelah divaksinasi dengan produk buatan Tiongkok, tingkat diagnosis dan jumlah kematian mencapai titik tertinggi baru. Epidemi Taiwan terus mereda

Li Mei dan Lin Mingdi – NTD

Taiwan melaporkan 57 kasus lokal baru pada Jumat (2/7/2021), dan Kota Taipei menyumbang 29 kasus. Selain itu, 15 orang meninggal dunia pada hari yang sama. 

Sebanyak 41 orang telah dinyatakan positif tes asam nukleat PCR di Pasar Huannan di Kota Taipei. Mengenai apakah sumber gelombang infeksi ini, komandan pusat komando epidemi Taiwan Chen Shizhong mengatakan, hal terpenting adalah menghadapi masalah dan menemukan kasusnya.

Chen Shizhong berkata : “Jangan membagi Anda dan saya, karena virus tidak membagi ini.”

Sementara itu, Indonesia menambahkan lebih dari 20.000 kasus baru selama berturut-turut. Pada Senin 5 Juli, Indonesia menambahkan 29.745 kasus harian dikonfirmasi COVID-19 dan 558  kematian, mencatatkan rekor tertinggi sejak epidemi.

Ketika jumlah kasus melonjak dan tekanan pada sistem medis meningkat, permintaan oksigen meledak.

Pemerintah mengumumkan langkah-langkah darurat yang disebut PPKM Darurat mulai Sabtu 3 Juli-20 Juli di Pulau Jawa dan Bali. Seluruh pekerjaan pada sektor non esensial diharuskan kerja dari rumah, mall dan pusat perbelanjaan ditutup.  

Meski demikian, mendatangkan kekecewaan bagi dunia industri pariwisata.

Wijaya, seorang pemilik toko olahraga air di Bali berkata : “Tentu kami kecewa karena semua orang di sini siap (menerima pelanggan). Kami mengikuti instruksi pemerintah dan semua orang telah divaksinasi.”

Sedangkan, setelah vaksinasi skala besar di Thailand dengan vaksin Sinovac, epidemi juga meningkat. Pada Jumat 2 Juli, 5.533 kasus baru dikonfirmasi dan 57 orang meninggal, rekor tertinggi.

Thailand minggu ini mulai menerapkan pembatasan baru selama 30 hari  di ibu kota Bangkok dan lima provinsi sekitarnya, termasuk larangan makan di restoran, penutupan lokasi konstruksi, dan larangan pertemuan lebih dari 20 orang.

Pada hari yang sama, Amerika Serikat mengumumkan 14.463 kasus baru telah dikonfirmasi dan 305 orang meninggal.

Setelah California sepenuhnya memulihkan ekonominya, dunia bisnis menghadapi kekurangan tenaga kerja dan secara aktif merekrut pekerja.

Karl Rice, presiden Taman Hiburan Santa Cruz, terpaksa harus menerima pelanggan di garis depan.

Ia berkata : “Kami akan mencari pekerja atau mencoba mencari tenaga kerja yang cukup untuk sisa musim panas.”

Menurut laporan, saat ini, masih ada lowongan 15% di industri rekreasi dan hotel AS. (hui)

Beijing Lebih Agresif Memborong Pangan, Dinilai Sebabkan Harga Pangan Global Melonjak! Tertinggi Dalam 10 Tahun

0

Li Yun

Data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menunjukkan harga pangan pada Mei tahun ini, hampir 40% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Angkanya mengalami kenaikan terbesar sejak September 2011 dalam waktu 12 bulan.

Harga jagung dan kedelai, masing-masing melonjak 88% dan 73%. Sedangkan harga sereal dan susu juga naik 38%, harga gula dan harga daging masing-masing naik 34% dan 10%.

Josef Schmidhuber, Deputi Direktur Departemen Perdagangan dan Pasar FAO, mengatakan bahwa dirinya yakin harga pangan akan tetap tinggi pada tahun ini. Hal demikian terutama jika harga minyak naik. 

Ekonom FAO, Abdolreza Abbassian mengatakan, “Di masa depan, harga pangan akan tetap tinggi. Pasar akan berfluktuasi lebih drastis daripada di masa lalu.”

FAO menyatakan kenaikan harga pangan global telah memperburuk keadaan kelompok negara paling rentan yang menderita akibat epidemi Covid-19.

Misalnya, tingkat inflasi harga pangan Lebanon pada Mei adalah 226% (dihitung berdasarkan 12 bulan). Argentina juga terdampak akibat melonjaknya inflasi harga pangan. Pemerintahannya akhirnya menangguhkan impor daging sapi selama sebulan pada pertengahan Mei. Nigeria juga kena imbasnya akibat kenaikan tajam harga pangan. Meroketnya inflasi menyebabkan 7 juta orang jatuh ke jurang kemiskinan.

Kepala Ekonom FAO Arif Husain mengatakan, situasi ini sangat mengkhawatirkan.

Pakar Tuding Komunis Tiongkok Menyebabkan Harga Pangan Global Naik

Adapun alasan kenaikan harga pangan, para ahli menunjukkan bahwa kepanikan global dari Komunis Tiongkok untuk memborong pangan dalam jumlah tinggi adalah alasan utamanya.

Ekonom Prancis, Philippe Chalmin mengatakan kepada AFP, bahwa Komunis Tiongkok membeli sejumlah besar bahan makanan pokok seperti minyak rapeseed, biji-bijian dan daging.

Ia berkata : “Memang Tiongkok yang berkontribusi terhadap gelombang kenaikan harga pangan ini.”

Alasan lain untuk kenaikan harga pangan termasuk kekeringan Brasil, harga minyak rebound, dan melonjaknya biaya pengiriman.

Saat ini, berbagai negara meluncurkan rencana penyelamatan skala besar, sehingga ekonomi global diharapkan kembali pulih. Akan tetapi, inflasi juga meningkat.

FAO prihatin bahwa harga makanan pokok melonjak seperti antara tahun 2007 dan tahun 2008, memicu kerusuhan di beberapa kota di seluruh dunia. Harga pangan mencapai puncaknya antara tahun 2010 dan 2011, yang memainkan peran pertanda bagi gelombang revolusioner “Arab Spring” pada waktu itu.

Epidemi Memperburuk krisis pangan global

Di penghujung tahun 2019, merebaknya virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 di Wuhan, Hubei, memperparah krisis pangan global. 

Pada akhir Maret tahun lalu, kepala tiga organisasi global, termasuk FAO, memperingatkan bahwa jika negara-negara gagal merespons epidemi dengan benar, dunia akan menghadapi krisis kekurangan pangan.

Pada Juli tahun yang sama, organisasi non-pemerintah “Oxfam” memperingatkan dalam sebuah laporan berjudul, “Bagaimana Pneumonia Wuhan Memperburuk Kelaparan Dunia”. Laporan itu mengungkapkan, bahwa epidemi virus Komunis Tiongkok akan menjadi tantangan terakhir untuk menghancurkan sistem pasokan makanan.

Laporan tersebut mengutip data dari Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) yang mengatakan bahwa pada tahun 2019, sekitar 821 juta orang mengalami kerawanan pangan, di mana sekitar 149 juta orang di antaranya menghadapi masalah kelaparan yang mendesak. Adapun jumlah orang yang menghadapi masalah kelaparan mendesak akan meningkat 82% menjadi total hampir 270 juta jiwa.

Kekurangan Pangan Global, Rezim Tiongkok Memperburuk

Tiongkok merupakan importir pangan terbesar dunia. Pada tahun 2018, impor pertanian Tiongkok mencapai 137,1 miliar dolar AS. Di bawah kekurangan pangan global, Tiongkok menghadapi situasi yang lebih buruk.

Pada Maret 2020, negara-negara tetangga Tiongkok seperti Vietnam, Kirgistan, Kazakhstan, Rusia, Thailand, dan Malaysia telah memperkenalkan langkah-langkah untuk membatasi ekspor biji-bijian untuk memastikan pasokan biji-bijian di negara mereka sendiri. Di pasar internasional, harga biji-bijian seperti gandum dan beras mengalami fluktuasi.

Pada 1 April tahun yang sama, terungkap dokumen “rahasia” yang dikeluarkan oleh Kantor Komite Prefektur Linxia dari Komunis Tiongkok di Provinsi Gans, Tiongkok. 

Dokumen tersebut mendesak pejabat setempat untuk memulai “penyimpanan penuh” makanan, daging sapi dan kambing, minyak dan garam serta kebutuhan sehari-hari lainnya. Serta membimbing dan menggerakkan massa untuk secara sadar menyimpan makanan, jika diperlukan. Pada saat yang sama, banyak provinsi di Tiongkok daratan telah memicu kepanikan pembelian biji-bijian dan minyak.

Komunis Tiongkok Mengambil 50 Juta Metrik Ton Biji-bijian Secara Global

Pada 17 April 2020, Chen Jizhong, ketua Dewan Pertanian Taiwan, mengungkapkan pada konferensi pers tentang rencana penyelamatan dan revitalisasi “Mendukung para petani untuk mengatasi kesulitan”, bahwa pemerintah Komunis Tiongkok bergegas untuk membeli 50 juta metrik ton beras global pada akhir Maret.

Chen Jizhong mengatakan, banyak negara di dunia memberlakukan pembatasan ekspor produk pertanian, termasuk menaikkan tarif ekspor dan membatasi ekspor. Diantaranya, India, Kamboja, dan Myanmar membatasi ekspor beras. Vietnam awalnya membatasi ekspor dan mengubahnya menjadi kuota ekspor. Kazakhstan, Rusia, dan Ukraina juga adalah pengekspor gandum utama dan semuanya mengadopsi kuota ekspor.

Dia mengatakan bahwa, negara-negara Asia Tenggara telah mengadopsi banyak produk pertanian terkait untuk mengontrol ekspor, atau membeli impor dalam jumlah besar. Akan tetapi, Komunis Tiongkok membeli sejumlah besar 50 juta metrik ton beras di seluruh dunia pada akhir Maret, yang mana dapat menyebabkan harga sereal global naik.

Parahnya Krisis Pangan di Tiongkok 

Pada Juli 2020, Komunis Tiongkok mengharuskan petani di seluruh daratan Tiongkok untuk “mengembalikan lahan pertanian untuk mengawetkan biji-bijian,” menunjukkan bahwa krisis pangan parah. 

Pada Agustus tahun yang sama, Xi Jinping memerintahkan untuk menghentikan pemborosan makanan di Tiongkok. Media resmi juga menuntut ketahanan pangan. Bahkan, ditekankan dan diimbau kepada masyarakat untuk menghemat pangan.

 Dalam tiga kuartal pertama tahun 2020, harga tiga makanan pokok utama beras, gandum, dan jagung di daratan Tiongkok  semuanya  meningkat tajam. Harga jagung tembus pada  titik tertinggi terbaru. Pada saat yang sama, beberapa provinsi penghasil biji-bijian pokok, mengumumkan di Internet untuk menaikkan harga beras. Sehingga memperdalam kekhawatiran dunia luar tentang krisis pangan.

Pada November tahun yang sama, Provinsi Sichuan, Tiongkok, mengeluarkan peraturan untuk meningkatkan klausul “menyimpan makanan untuk rakyat”. 

Pada saat yang sama, media Komunis Tiongkok menerbitkan sebuah artikel oleh Zhou Li, mantan wakil menteri Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, yang mengingatkan mereka untuk bersiap menghadapi pecahnya krisis pangan global.

Seorang warga Mr Chen dari Chongqing, Tiongkok mengatakan bahwa, berbagai krisis meledak pada saat yang sama. Ia menyebutkan, situasi politik partai Komunis Tiongkok sedang kacau, dan pemerintah khawatir tentang ketahanan pangan. Pasalnya, selama rakyat masih bisa memiliki makanan, kesulitan apa pun masih akan tetap bertahan. Akan tetapi, jika tidak ada makanan, semua metode pemeliharaan stabilitas mungkin gagal total. (Hui)

Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Moderna

ETIndonesia-  Badan POM menerbitkan Emergency Use Authorization ( EUA) untuk Vaksin Moderna untuk COVID-19  Kamis (01/07/2021). Moderna COVID-19 Vaccine merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA.

Vaksin ini diperoleh melalui COVAX facility yang merupakan jalur multilateral dan diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA.

Vaksin ini digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 1 bulan.

 “Moderna COVID-19 Vaccine merupakan vaksin pertama dari pengembangan menggunakan platform mRNA yang memperoleh EUA dari Badan POM. Vaksin ini merupakan bantuan dari Pemerintah Amerika yang disalurkan melalui skema COVAX facility,” terang Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam keterangan persnya.

Badan POM telah melakukan pengkajian bersama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait dengan keamanan dan efikasi dari vaksin ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin ini dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini, antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan menggigil.

Sementara untuk data efikasi, berdasarkan data uji klinik fase 3 pada tanggal 21 November 2020, efikasi Moderna COVID-19 Vaccine untuk mencegah COVID-19 yang parah adalah sebesar 94,1% pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4% pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Hasil ini diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

Salah satu poin kritikal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan vaksin ini adalah dalam hal penyimpanan dan distribusinya.

Menurut Kepala BPOM, Moderna COVID-19 Vaccine merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpanan berbeda dari jenis vaksin dari platform inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA.

“Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu -200 C. Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin ini akan diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya,” jelasnya. (BPOM/asr)