ETIndonesia- Melonjaknya kasus COVID-19 di Jakarta, diiringi dengan meningkatnya jumlah pemakaman dengan protap COVID-19, tidak menyurutkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melayani warganya secara optimal. Pemprov DKI Jakarta tetap memprioritaskan keselamatan masyarakat. Oleh karean itu, sesuai Instruksi Mendagri No.14/2021 tanggal 21 Juni 2021, Pemprov DKI Jakarta menerapkan kebijakan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan (BPKD) Provinsi DKI Jakarta, Edi Sumantri, menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran penanggulangan COVID-19. Namun, ada perbedaan penganggaran pada tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2020, seluruh anggaran penanggulangan COVID-19 dilaksanakan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 5,5 triliun.
Sedangkan, pada tahun 2021, sesuai dengan pasal 5 Permendagri No.64 Tahun 2020 yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran penanganan pandemi COVID-19, diakomodir pada masing-masing anggaran Perangkat Daerah.
Edi menyebut, adanya perbedaan anggaran BTT antara tahun 2020 dengan tahun 2021 ini terjadi karena pada tahun 2021 seluruh kebutuhan penanganan COVID-19 dan jaring pengaman sosial telah masuk ke dalam anggaran masing-masing Perangkat Daerah. Sehingga, tidak lagi tersentral pada BTT.
“Jadi, Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran penanganan pandemi COVID-19 ke dalam DPA Perangkat Daerah, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, Satpol PP, dan lain-lain. Pemprov DKI Jakarta juga tetap mengalokasikan anggaran BTT tahun 2021 yakni sebesar Rp 2,133 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 1,946 triliun telah dialokasikan untuk penanganan COVID-19. Sehingga, selain dari anggaran Perangkat Daerah, penanganan COVID-19 di Jakarta juga melalui anggaran BTT,” jelas Edi, di Balai Kota Jakarta, pada Jumat (25/6) dalam keterangan tertulisnya.
Adapun pengalokasian dana BTT tersebut digunakan untuk hal-hal di antaranya, insentif tenaga kesehatan, tenaga vaksinasi, subsidi pangan, tenaga penunjang lainnya, termasuk untuk penginapan petugas medis, pemberian makan bagi OTG COVID-19, hingga pembelian peti jenazah.
“Sehingga, sisa anggaran BTT saat ini sejumlah Rp 186 miliar yang akan dialokasikan untuk kebutuhan tidak terduga lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Nasrudin Djoko Surjono, turut menegaskan, fokus pelaksanaan anggaran pada APBD 2021 adalah terkait dengan penanggulangan COVID-19 dan pencapaian target RPJMD Provinsi DKI Jakarta. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan lainnya dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
“Saya tegaskan bahwa sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, prioritas utama di DKI Jakarta adalah keselamatan, keselamatan, dan keselamatan. Sehingga, pada APBD 2021 inipun tetap kami fokuskan pada penanganan COVID-19,” tegasnya. (asr)
Rezim Tiongkok menggerebek rumah-rumah praktisi-praktisi Falun Gong dan menahan praktisi-praktisi Falun Gong di seluruh Tiongkok selama Juni, menjelang perayaan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok yang jatuh pada 1 Juli.
Partai Komunis Tiongkok akan merayakan seratus tahun pada bulan depan. Untuk “mempertahankan stabilitas sosial”—–terminologi yang digunakan oleh rezim Tiongkok untuk membenarkan aturan totaliternya —–Partai Komunis Tiongkok mengumumkan serangkaian kendali yang ketat terhadap rakyat Tiongkok pada bulan Juni, khususnya di Beijing.
Para praktisi Falun Gong–—sebuah latihan spiritual tradisional yang mengajarkan nilai-nilai Sejati, Baik, dan Sabar–—adalah di antara orang-orang yang menjadi sasaran rezim Tiongkok.
Sejak 1 Juni, muncul laporan mengenai rumah-rumah praktisi Falun Gong digerebek oleh polisi setempat. Properti pribadi praktisi Falun Gong disita, dan bahkan beberapa polisi menahan anggota keluarga praktisi Falun Gong yang bukan praktisi Falun Gong.
“Kami mengutuk semua bentuk penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok [terhadap praktisi Falun Gong],” Zhang Erping, Juru bicara Pusat Informasi Falun Dafa di New York, kepada The Epoch Times pada 17 Juni.
Praktisi dari disiplin spiritual Falun Gong mengadakan pawai di New York untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia dan untuk memprotes penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap latihan spiritual oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok, pada 13 Mei 2021. (Larry Dai / The Epoch Times )
Ia mengatakan, penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok telah berlangsung sejak Juli 1999. Sejauh ini tidak ada indikasi dari setiap perubahan kebijakan dari Partai Komunis Tiongkok, dan pihaknya tetap menyaksikan kampanye penganiayaan yang kejam terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Ia terus meminta orang-orang yang memiliki hati nurani yang baik di seluruh dunia untuk menentang kekerasan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong.”
Penahanan Skala-Besar
Pada 10 Juni, Departemen Kepolisian Kota Mudanjiang di Provinsi Heilongjiang di timur laut Tiongkok, memerintahkan polisi dari enam kabupaten dan empat distrik di kota Mudanjiang untuk menangkap praktisi Falun Gong dari rumahnya.
Rezim tersebut mengatakan penangkapan itu adalah bagian sebuah kampanye yang diberi nama “Keselamatan 1 Juli.”
Dalam waktu 36 jam, polisi menahan 28 praktisi Falun Gong di kota Mudanjiang; melecehkan enam praktisi Falun Gong lainnya; dan telepon seluler, komputer, printer, buku, uang tunai, dan bahkan kartu bank milik praktisi Falun Gong disita dari rumah praktisi Falun Gong, seperti dilaporkan Minghui.org melapor, sebuah situs web yang didedikasikan untuk mendokumentasikan penganiayaan di Tiongkok.
Praktisi Falun Gong mengambil bagian dalam pawai di Flushing, New York, pada 18 April 2021, untuk memperingati 22 tahun permohonan damai 25 April dari 10.000 praktisi Falun Gong di Beijing. (Larry Dye / The Epoch Times)
Pada 10 Juni, pukul 03.00 waktu setempat, beberapa polisi mendobrak rumah praktisi Falun Gong bernama Guo Libin di Hailin, kota setingkat kabupaten di Mudanjiang, menahan Guo Libin dan istrinya, dan mengambil kartu bank milik putra Guo Libin. Polisi juga menggerebek rumah saudara perempuan Guo Libin, menyita sistem hiburan, telepon seluler, dan buku-buku di rumah saudara perempuan Guo Libin.
Pukul 08.00, polisi dari distrik Aimin menyewa seorang tukang kunci untuk merusak ke rumah praktisi Falun Gong bernama Chen Yanwei saat Chen Yanwei dan keluarganya berada di rumah. Polisi menahan Chen Yanwei dan saudara perempuan Chen Yanwei bernama Chen Yanfu.
Dalam beberapa kasus, polisi bahkan menggunakan semprotan lada kepada praktisi Falun Gong, karena praktisi Falun Gong berusaha melindungi barang-barangnya.
Di kota Dalian di Provinsi Liaoning, di timur laut Tiongkok, 29 praktisi Falun Gong dan setidaknya enam anggota keluarga praktisi Falun Gong yang bukan praktisi Falun Gong, ditangkap dari rumahnya antara 1 Juni hingga 3 Juni sebagai bagian kampanye “Keselamatan 1 Juli” oleh rezim tersebut. Polisi di Provinsi Shandong, di timur Tiongkok, melakukan penggerebekan rumah-rumah praktisi Falun Gong sebagai bagian kampanye tersebut.
Minghui.org juga melaporkan penangkapan-penangkapan serupa yang terjadi di kota Beijing dan Tianjin, serta di Sichuan, Guangdong, Gansu, Hebei, Yunnan, dan sekitar puluhan provinsi lainnya.
Takut Kehilangan Kekuasaan
Rezim Tiongkok meluncurkan penganiayaan brutal untuk membasmi Falun Gong pada Juli 1999, dan diperkirakan jutaan praktisi Falun Gong ditahan, disiksa, dan dibunuh selama 22 tahun terakhir.
Para pejabat rezim Tiongkok yakin, bahwa mereka perlu meningkatkan penganiayaan selama perayaan seratus tahun rezim Tiongkok untuk menjaga kekuasaannya, menurut Tang Jingyuan, komentator urusan Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat kepada The Epoch Times pada 17 Juni lalu.
Sebuah lukisan yang menggambarkan metode penyiksaan “menggantung batu bata di leher”. Ini adalah salah satu metode penyiksaan paling umum yang digunakan untuk mematahkan semangat praktisi Falun Gong yang gigih dan memaksa mereka untuk melepaskan keyakinan mereka. (FalunArt.org
Bahkan, rezim Partai Komunis Tiongkok telah menahan praktisi Falun Gong, pembuat petisi, aktivis demokrasi, dan ultra-kiri yang tidak dipercayai Partai Komunis Tiongkok menjelang perayaan seratus tahun berkuasanya Partai Komunis Tiongkok. Itu karena pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan pihak-pihak berwenang Beijing takut kehilangan kekuasaan.”
Tang Jingyuan mengatakan, rezim Tiongkok ingin menggabungkan kediktatorannya, dan Xi Jinping dengan penuh semangat ingin mempertahankan posisinya yang totaliter.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa dalam beberapa dekade terakhir, praktisi Falun Gong telah mengungkapkan penganiayaan-penganiayaan yang dideritanya di Tiongkok, dan mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok saat menghadapi seruan untuk mengakhiri penganiayaan tersebut, di dalam dan di luar Tiongkok. Hal ini menakutkan bagi Partai Komunis Tiongkok.
Tang Jingyuan memaparkan bahwa Partai Komunis Tiongkok ingin membungkam praktisi Falun Gong dengan meningkatkan penganiayaan dan menahan sebanyak mungkin praktisi Falun Gong. Tetapi, sejarah telah memberitahu Partai Komunis Tiongkok bahwa orang-orang yang memiliki keyakinan, seperti praktisi Falun Gong, tidak takut kejahatan. Praktisi Falun Gong akan melakukan apa pun yang diyakininya adalah baik untuk orang-orang lain dan masyarakat. (Vv)
Menjelang HUT ke-100 partai Komunis Tiongkok, makin bencana meletus di berbagai bagian daratan Tiongkok. Kebakaran terjadi di sekolah seni bela diri di Shangqiu, Provinsi Henan pada 25 Juni. Para pejabat mengklaim kecelakaan itu menyebabkan 18 kematian dan 16 luka-luka. Netizen Tiongkok menduga bahwa pihak berwenang sengaja menekan berita dan mencegahnya viral dalam daftar pencarian Weibo.
Menurut laporan berita dari “Netxin Shangqiu”, kebakaran terjadi di sekolah seni bela diri di North Street, Kota Yuanxiang, Kabupaten Zhecheng, Kota Shangqiu, Provinsi Henan, Tiongkok sekitar pukul 3 pagi pada 25 Juni Juni. Kejadian itu menyebabkan sedikitnya 18 kematian, 4 luka serius , dan 12 luka ringan.
Api kemudian padam dan penanggung jawab sekolah seni bela diri telah dikendalikan oleh polisi. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.
(Tangkapan layar jaringan)
Beberapa netizen meninggalkan komentar di Weibo, bahwa semua orang tertidur pada malam kejadian, dikarenakan kabel listrik yang terlalu usang menyebabkan kebakaran di sekolah seni bela diri. Pemilik mengunci satu-satunya cara jalan penyelamatan. Akibatnya, anak-anak terbakar hingga tak bernyawa.
Mengenai kecelakaan besar seperti itu, media Komunis Tiongkok hanya melaporkan pesan singkat. Bahkan, tidak mempublikasikan gambar kebakaran. Berita itu tidak menjadi viral di Weibo.
Banyak netizen Tiongkok menduga bahwa Komunis Tiongkok sengaja melakukannya, pada saat-saat sensitif perayaan seratus tahun berdirinya Partai Komunis. Sehingga terpaksa sengaja menekan pemberitaan, Netizen menulis :
“Mari kita lihat di Weibo, tidak ada pencarian viral, ada sesuatu serius yang keterlaluan”, “Mengapa kecelakaan serius seperti itu tidak dalam pencarian viral?”, “kenapa tidak menjadi viral?”, “Hal besar seperti itu tak bisa menjadi pencarian viral, melihat-lihat pencarian populer saat ini, semuanya diambil oleh industri hiburan”, “Pencarian populer sulit untuk rakyat biasa.”
Ada lagi netizen lainnya menulis : “Mengapa ada begitu banyak korban dalam skala besar baru-baru ini?” “Gas meledak beberapa hari lalu, dan ada kebakaran hari ini. Apakah itu bencana alam atau bencana buatan manusia?”
Bencana yang sering terjadi di seluruh Tiongkok mengejutkan Zhongnanhai
Menjelang hari peringatan 100 tahun berdirinya partai Komunis Tiongkok, bencana sering terjadi di berbagai bagian Tiongkok. Hal ini mengejutkan Zhongnanhai atau pusat pemerintahan Komunis Tiongkok. Sehingga membuat pejabat tinggi Komunis Tiongkok sering menekankan masalah keamanan.
Baru- baru ini, Xi Jinping pada 13 Juni menginstruksikan tentang kecelakaan dan insiden keselamatan kampus di banyak tempat di seluruh negeri. Ia mengharuskan semua daerah untuk “mencegah keadaan darurat besar” dan menciptakan “suasana baik” selama HUT 100 tahun berdirinya partai Komunis Tiongkok.
Kementerian Keamanan Publik Komunis Tiongkok juga meminta pada 14 Juni, untuk melakukan penyelidikan dan perbaikan skala besar terhadap berbagai bahaya keamanan dan stabilitas, harapannya untuk secara ketat mencegah keadaan darurat besar.
Pada 17 Juni, Liu He, direktur Komite Keamanan Dewan Negara Komunis Tiongkok, juga menyerukan secara tegas membatasi kecenderungan berbagai kecelakaan. Tak lain, untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi HUT seratus tahun PKT. Ia berulang kali menekankan bahwa, tak boleh terjadi kecelakaan di mana-mana.
Namun demikian, saat Komunis Tiongkok melakukan segala upaya untuk mempromosikan “Peringatan 100 Tahun Partai”, berbagai kebakaran, ledakan, bencana ranjau, peretasan, dan insiden lainnya meletus di Tiongkok.
Pada 22 Juni, sebuah kecelakaan terjadi selama perjamuan di sebuah desa di Kabupaten Shanghang, Longyan, Fujian, yang mengakibatkan 9 kematian dan 7 luka-luka;
Pada 19 Juni, sebuah bangunan perumahan tujuh lantai runtuh di Kabupaten Rucheng, Kota Chenzhou, Provinsi Hunan. Komunis Tiongkok mengklaim 5 orang meninggal dunia dan 7 orang terluka.
Pada 16 Juni, kecelakaan banjir Tambang Besi Dahongcai di Kabupaten Daixian, Provinsi Shanxi menyebabkan 13 orang tewas.
Pada 14 Juni, seorang pria berusia 26 tahun di Dalian, Liaoning, membacok keluarganya, menyebabkan 3 kematian dan seorang terluka.
Pada 13 Juni, ledakan gas terjadi di pasar Kota Shiyan, Provinsi Hubei. Menurut Komunis Tiongkok, setidaknya 25 orang tewas dan 138 terluka. Akan tetapi, saksi mata mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih banyak. Mereka mencurigai bahwa Komunis Tiongkok menyembunyikannya.
Pada hari yang sama, kecelakaan industri secara fatal terjadi di pabrik makanan Perusahaan Makanan Sichuan Yifeng di Kabupaten Dayi, Sichuan. Enam pekerja jatuh ke kolam air limbah dan meninggal dunia.
Pada 12 Juni, kebocoran metil format terjadi di Zona Pengembangan Ekonomi Kota Guiyang, Provinsi Guizhou, yang mengakibatkan 8 kematian dan 3 luka-luka. (hui)
Menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro N. Mayorkas pada kamis (24/6/2021) memperkenalkan sanksi baru dan mengumumkan larangan impor beberapa produk panel surya buatan Xinjiang. Sanksi terbaru ditujukan untuk menindak sistem kerja paksa Komunis Tiongkok dan mengeluarkannya dari rantai pasokan AS.
Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa komunike G7 berjanji untuk menghilangkan kaitan kerja paksa dalam rantai pasokan global dari Xinjiang, Tiongkok. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengambil langkah-langkah tambahan untuk menuntut pertanggungjawaban.
Gedung Putih menegaskan tindakannya untuk menolak sistem kerja paksa Tiongkok yang kejam dan tidak manusiawi. Selain itu, untuk memastikan Beijing, agar mengikuti tatanan internasional berbasis aturan dan perdagangan yang adil.
Gedung Putih menunjukkan, Amerika Serikat percaya bahwa sistem kerja paksa di Xinjiang yang didukung oleh negara adalah penghinaan terhadap martabat manusia dan praktik ekonomi yang tidak adil di Tiongkok. Tak hanya kerja paksa, sejumlah pelanggaran lainnya dilakukan rezim Komunis Tiongkok. Termasuk, pelanggaran sistematis seperti kekerasan seksual dan penahanan paksa secara massal. Lebih parah lagi, komunis Tiongkok terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang.
Gedung Putih juga menegaskan, Amerika Serikat tidak akan mentolerir sistem kerja paksa untuk memenuhi rantai pasokan industri.
Pada 23 Juni, Departemen Perdagangan AS juga menambahkan lima perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam ekonomi. Dikarenakan perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.
Perusahaan tersebut adalah Industri Silikon Hoshine; Xinjiang Daqo New Energy, unit dari Daqo New Energy Corp; Xinjiang East Hope Nonferrous Metals, anak perusahaan dari raksasa manufaktur East Hope Group yang berbasis di Shanghai; Bahan Energi Baru GCL Xinjiang dan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (XPCC). (hui)
ETIndonesia – Satgas Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan RI melaporkan perkembangan terbaru kasus COVID-19 di Indonesia pada Jumat (25/06/2021).
Kasus terkonfirmasi positif dilaporkan sebanyak 18.872 kasus dan secara keseluruhan berjumlah 2.072.867 kasus.
Sedangkan pasien meninggal dunia harian yang dilaporkan bertambah 422 kematian dan total 56.371 kasus (2,7%).
Adapun spesimen selesai diperiksa per hari sebanyak 140.915 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 127.422 kasus.
Pasien sembuh per hari sebanyak 8.557 orang. Hingga total sebanyak 1.835.061 orang (88,5%).
RIncian penambahan dari 5 Provinsi terbanyak di Pulau Jawa yakni DKI Jakarta 6.934 kasus dan kumulatifnya 501.396 kasus, Jawa Barat 3.846 kasus dan kumulatifnya 360.528 kasus, Jawa Tengah 2.118 kasus dan kumulatifnya 241.936 kasus. Jawa Timur 975 kasus dan kumulatifnya 167.806 kasus serta DI Yogyakarta 783 kasus dan kumulatifnya 56.246 kasus.
Laporan kematian juga paling banyak di Pulau Jawa yakni Jawa Tengah dengan 103 kasus dan kumulatifnya 10.252 orang, Jawa Barat 84 kasus dan kumulatifnya 4.910 kasus, DKI Jakarta 69 kasus dan kumulatifnya 8.067 kasus, Jawa Timur 52 kasus dan kumulatifnya 12.239 kasus serta DI Yogyakarta 16 kasus dan kumulatifnya 1.438 kasus. (asr)
ETIndonesia – Pengguna media sosial diramaikan dengan suasana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmajid di Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Jika dilihat dari video yang beredar terlihat para pasien-pasien tercecer di jalanan alias di luar gedung.
Tak hanya itu, terlihat juga ada pasien yang berada di atas mobil pikap. Petugas medis juga menulis catatan yang diperlukan. Ada juga pasien tiduran di jalanan hingga masih berada di kursi roda.
Dirut RSUD Bekasi, Kusnanto Saidi menyebutkan antrean tersebut terjadi di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Atas kejadian itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada warga.
— HASBIALLAH JUNAEDI (@Bp_HasbiJunaedi) June 25, 2021
“Terkait antrean tersebut. Sebelumnya kami meminta maaf,” kata Kusnanto dalam keterangan tertulis kepada awak media, Jumat (25/6/2021).
Ia menyatakan, pihak sudah memantau situasinya. Akan tetapi, dikarenakan membludaknya kedatangan pasien hingga membuat kapasitas rumah sakit tak lagi bisa menampung semuanya dan mereka memilih tiduran di luar.
“Kami sudah memantau sejak tadi malam, namun pagi hari tadi ternyata banyak antrian pasien yang datang. Banyak warga yang meminta dirujuknya ke RSUD dan kapasitas tenda tidak tertampung,” tambahnya. (asr)
ETIndonesia – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dinyatakan positif COVID-19 untuk keduakalinya. Hasil positif tersebut diketahui setelah ia di-test Swab PCR pada Kamis (24/6/2021) pagi.
“Tadi malam beliau swab, hasilnya baru keluar tadi pagi [positif Covid-19],” kata Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (25/6).
Saat ini kondisinya baik-baik saja yang dikategorikan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Saat itu Khofifah sedang berada di Kabupaten Tuban. Kehadirannya dalam rangka serah terima jabatan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Riyadi di Gedung DPRD Kabupaten Tuban.
Setelah mengetahui dirinya positif COVID-19, Khofifah akhirnya mengikuti prosesi pelantikan secara virtual.
Khofifah sebelumnya mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada (2/01/2021) lalu. Ia akhirnya pulih pada Jumat (29/1). (asr)
Para peneliti Israel pada Senin (21/6/2021) mengatakan bahwa mereka menemukan sebuah hubungan antara vaksin COVID-19 Pfizer dengan sebuah penyakit darah langka yang disebut purpura trombositopenik trombotik (PTT). Para peneliti menekankan bahwa penelitian tersebut, sebaiknya tidak menghalangi orang-orang untuk menerima vaksin COVID-19.
Para ilmuwan dari Institut Hematologi di Pusat Medis Shamir mengatakan, mereka mulai meneliti hubungan yang mungkin terjadi setelah laporan-laporan adanya peningkatan kasus purpura trombositopenik trombotik yang mendadak di seluruh Israel.
Tim tersebut mengatakan bahwa, mereka menemukan “hubungan kronologis” antara kapan suntikan Pfizer diberikan kepada pasien dengan timbulnya gejala-gejala penyakit darah tersebut. Tim tersebut mengatakan bahwa empat kasus terdeteksi.
“Para dokter dan pasien perlu waspada terhadap gejala-gejala klinis: letih lesu, gangguan-gangguan saraf, perdarahan, dan nyeri dada,” kata Institut Hematologi di Pusat Medis Shamir kepada The Jerusalem Post.
Seorang juru bicara dari Institut Hematologi di Pusat Medis Shamir mengatakan kepada The Jerusalem Post, bahwa penelitian ini adalah penelitian yang sangat kecil dan tidak boleh menghalangi orang-orang untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Ia menambahkan bahwa orang-orang Israel yang belum menerima vaksin COVID-19 sebaiknya tetap divaksin.
Para peneliti juga mencatat, ada empat kasus purpura trombositopenik trombotik yang terdeteksi dalam satu bulan dibandingkan dengan dua hingga tiga kasus purpura trombositopenik trombotik yang biasanya dilaporkan per tahun.
Kementerian Kesehatan Israel saat ini sedang meninjau temuan tim tersebut, kata para peneliti.
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, purpura trombositopenik trombotik adalah sebuah kelainan langka yang menyebabkan bekuan-bekuan darah terbentuk di pembuluh-pembuluh darah kecil di dalam tubuh.
“Bekuan-bekuan darah ini dapat menyebabkan masalah-masalah medis yang serius jika bekuan-bekuan darah memblokir pembuluh-pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke organ-organ seperti otak, ginjal, dan jantung,” kata Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat di situs webnya.
Selain itu disebutkan bahwa : “Komplikasi-komplikasi akibat bekuan-bekuan darah ini dapat mencakup masalah-masalah neurologis (seperti perubahan kepribadian, nyeri kepala, kebingungan, dan bicara cadel), demam, fungsi ginjal abnormal, nyeri perut, dan masalah-masalah jantung.”
The Epoch Times telah menghubungi Kementerian Kesehatan Israel dan Pfizer untuk meminta komentar.
Pada 1 Juni 2021, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah kecil kasus peradangan jantung, yang dikenal sebagai miokarditis, diamati terutama pada pria-pria muda yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer, mengatakan bahwa hal tersebut cenderung terkait dengan vaksin yang mereka terima.
Sebuah komite di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Rabu 23 Juni, dijadwalkan untuk membahas kasus-kasus miokarditis yang jarang terjadi di kalangan anak muda yang menerima vaksin Moderna atau Pfizer. Badan tersebut seharusnya mengadakan diskusi kedaruratan minggu lalu tetapi ditunda.
Hal itu terjadi sekitar sebulan setelah CDC mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki beberapa puluh kasus peradangan jantung yang langka.
Laporan-laporan miokarditis sebagian besar terjadi pada remaja dan pemuda —dan lebih cenderung terjadi pada pria. Gejala-gejalanya juga muncul setelah pemberian dosis kedua vaksin, sekitar empat hari setelah vaksinasi. Demikian disampaikan Komite Penasihat untuk Praktik-Praktik Imunisasi CDC AS dalam sebuah pernyataan 17 Mei. (Vv)
Menelusuri asal usul virus Komunis Tiongkok, sekali lagi menjadi salah satu topik hangat di Kongres AS. Pada 21 Juni, Senator Republik Marco Rubio dari Florida memperkenalkan undang-undang baru, Undang-Undang COVID 2021, yang mewajibkan Komunis Tiongkok untuk bekerja sama dengan komunitas internasional. Tak lain, untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan komprehensif tentang asal mula pandemi. Jika tidak, maka akan menjatuhkan sanksi kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan afiliasinya.。
Daftar sanksi yang diusulkan oleh Undang-Undang COVID 2021, oleh Marco Rubio mencakup ratusan entitas terafiliasi dan pejabat senior Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Selain itu, mengharuskan Komunis Tiongkok untuk menyerahkan urutan gen virus Komunis Tiongkok dalam waktu 90 hari sejak tanggal efektif RUU tersebut. Bahkan, membuka Institut Virologi Wuhan untuk investigasi ketertelusuran secara internasional.
Rubio mengatakan virus tersebut menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Selain itu, dunia harus mencari tahu kebenaran tentang asal usul virus untuk mencegah pandemi berikutnya.
Dia menunjukkan tentang sikap Komunis Tiongkok yang belum menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama. Sejauh ini tidak otoritas Komunis Tiongkok tidak dapat diharapkan secara tiba-tiba bisa bekerja sama. Oleh karena itu, Amerika Serikat harus memaksa mereka untuk bekerja sama.
Rubio menerima wawancara eksklusif dengan program Fox & Friends “Fox News” pada 22 Juni 2021. Ketika memperkenalkan RUU baru, dia mengatakan bahwa menurut informasi yang pihaknya miliki, laboratorium Komunis Tiongkok sedang membuat pandemi virus besar berikutnya. Adapun waktu berikutnya itu akan jauh lebih serius daripada yang sekarang. Dikarenakan, lebih mematikan dan lebih dahsyat. Selain itu, ada hal-hal yang lebih menakutkan di laboratorium Komunis Tiongkok.
Rubio menekankan, “Intinya yang kami butuhkan adalah Tiongkok harus terbuka dan mengizinkan penyelidikan secara menyeluruh, karena ini bukan hanya untuk menghukum apa yang terjadi di Tiongkok di masa lalu.”
Ia menambahkan, tindakan yang dilakukan saat ini sebagai langkah pencegahan agar virus tersebut tidak terulang kembali. Sejauh yang pihaknya ketahui, pada saat ini, pandemi berikutnya sedang terjadi di laboratorium Tiongkok. Mereka melakukan ini karena ingin mengembangkan vaksin atau pengobatan.
Senator Republikan lainnya, Josh Hawley, salah satu penggagas “Undang-Undang COVID 2021”, mengatakan dalam pidato di pertemuan dewan pada 21 Juni bahwa rakyat Amerika harus mengetahui asal usul virus. Mereka juga harus tahu bagaimana pandemi ini sangat merugikan Amerika Serikat dan seluruh dunia, dan harus mengetahui peran apa yang dimainkan Komunis Tiongkok dalam pandemi.
Marco Rubio mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis : Sekarang waktunya bagi Amerika Serikat untuk mengambil tindakan dan memimpin komunitas internasional, untuk melakukan penyelidikan forensik secara komprehensif terhadap laboratorium Wuhan.
Dalam sebuah wawancara dengan Sean Hannity, host “Fox News” pada 5 Juni, Senator Partai Republik AS, Rand Paul menyebutkan masalah asal usul virus Komunis Tiongkok.
Paul mengatakan bahwa, meskipun semua bukti mengarah kepada laboratorium Wuhan, di komite Senat, Anthony Fauci, presiden Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, masih percaya pada ilmuwan Komunis Tiongkok dan cara pemikirannya sangat naif.
Paul berkata: “Yang terburuk adalah laboratorium Wuhan memiliki virus yang lebih kuat. Virus Komunis Tiongkok saat ini memiliki tingkat kematian 1%, dan 3,5 juta orang meninggal dunia di seluruh dunia; tetapi Institut Virologi Wuhan telah menggunakan virus yang memiliki tingkat 15% kematian. Percobaan dengan virus yang berarti bahwa 50 juta orang akan meninggal dunia secara global.”
Epidemi virus Komunis Tiongkok meledak di Wuhan pada akhir tahun 2019. Komunis Tiongkok menyembunyikannya dan secara keliru mengklaim virus itu dapat dicegah dan dikendalikan. Bahkan, juga mengklaim tidak akan menyebar dari orang ke orang, yang menyebabkan penyebaran epidemi secara cepat di seluruh dunia. Sampai sekarang, setidaknya 3,7 juta jiwa telah meninggal dunia dan lebih dari 170 juta orang terinfeksi.
Pada awal April 2020, mantan presiden AS Donald Trump, saat itu Menteri Luar Negeri mike Pompeo, dan Senator Tom Cotton secara terbuka menunjukkan bahwa virus itu mungkin telah bocor dari Institut Virologi Wuhan. Mereka menyerukan Komunis Tiongkok untuk mengizinkan penyelidik independen mengunjungi Institut Penelitian Virus Wuhan dan catatan eksperimennya.
Dalam beberapa bulan terakhir, ahli medis Amerika, politisi, dan media sayap kiri secara drastis mengubah pandangan mereka tentang asal usul virus Komunis Tiongkok.
Dari Presiden AS Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, anggota Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, hingga ilmuwan, media, dan publik dari berbagai negara, semuanya menyatakan keprihatinan besar bahwa virus Komunis Tiongkok (COVID-19) mungkin telah bocor dari Institut Ilmu pengetahuan virus Wuhan.
Pada 26 Mei, Biden memerintahkan badan-badan intelijen untuk menyerahkan laporan tentang asal-usul “virus Komunis Tiongkok” kepadanya dalam waktu 90 hari. Ia juga mengatakan bahwa dirinya akan bekerja dengan sekutu untuk menekan Komunis Tiongkok. Tujuannya untuk menerima penyelidikan internasional secara komprehensif dan transparan.
Pada KTT G7 yang berakhir pada 13 Juni 2021, para pemimpin negara-negara anggota KTT G7 menyatakan, dukungan mereka atas inisiatif Presiden Biden untuk menyelidiki kembali sumber virus. Selain itu, mendesak Tiongkok untuk memberikan para peneliti “akses secara total.” Komunike bersama setelah KTT G7 membutuhkan penyelidikan secara menyeluruh tentang asal mula epidemi virus Komunis Tiongkok. Selain itu, mengeluarkan peringatan kepada Komunis Tiongkok.
Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program “Sunday Fox News” pada 20 Juni, bahwa Amerika Serikat akan terus memperkuat kerja sama dengan sekutu dan mitra, sampai diselidiki secara menyeluruh bagaimana virus itu muncul dan siapa yang bertanggung jawab.
Dia menekankan, tujuannya adalah untuk memberikan Komunis Tiongkok pilihan yang jelas. Lalu mengizinkan penyidik melakukan penyelidikan secara bertanggungjawab untuk menemukan sumber virus, atau akan menghadapi isolasi dari komunitas internasional. (hui)
Hampir 4.000 orang di Massachusetts, Amerika Serikat yang telah menerima vaksinasi lengkap COVID-19 telah diuji positif untuk penyakit ini, kasus ini menambah jumlah kasus-kasus terobosan di seluruh Amerika Serikat.
Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts, Amerika Serikat pada 12 Juni, ada 3.791 kasus infeksi di antara 3,7 juta orang yang menerima vaksinasi lengkap di Massachusetts, atau sekitar satu dari setiap 1.000 orang.
“Kami mempelajari bahwa banyak dari infeksi-infeksi terobosan adalah tidak bergejala atau durasinya sangat ringan dan singkat, Viral Loadnya adalah tidak terlalu tinggi,” kata ahli penyakit menular Universitas Boston Davidson Hamer dikutip oleh Boston Herald.
Davidson Hamer menambahkan : “Suspek kasus terobosan-terobosan, dan kita perlu lebih memahami siapa yang berisiko dan apakah orang-orang yang memiliki sebuah terobosan dapat menularkan virus tersebut ke orang-orang lainnya, Dalam beberapa kasus, mereka akan melepaskan level virus yang begitu rendah dan tidak akan menularkan ke orang-orang lain.”
Yang disebut kasus-kasus terobosan, mengacu pada kasus-kasus yang muncul dua minggu atau lebih, setelah seseorang menerima suntikan vaksin terakhir, yaitu, dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna atau dosis-tunggal vaksin Johnson & Johnson.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) di situs webnya mengatakan, vaksin-vaksin COVID-19 efektif dan adalah sebuah alat penting untuk mengendalikan pandemi. Namun, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif dalam mencegah penyakit COVID-19. Akan ada sedikit persentase orang yang menerima vaksinasi lengkap yang masih menderita sakit, yang dirawat di rumah sakit, atau meninggal karena COVID-19. Ada beberapa bukti bahwa vaksinasi dapat membuat penyakit tidak terlalu parah.”
Pada bulan lalu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengatakan bahwa, hingga 30 April, 10.262 infeksi-infeksi terobosan dilaporkan di 46 negara bagian dan teritori Amerika Serikat.
Dari kasus-kasus tersebut, lebih dari enam dari 10 kasus terjadi pada wanita, dengan usia median pasien adalah 58 tahun, menurut sebuah laporan baru dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang berhenti menghitung infeksi-infeksi terobosan pada tanggal 1 Mei, kecuali kasus-kasus yang menyebabkan rawat inap atau kematian.
Sekitar 10 persen pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan 160 pasien, atau sekitar 1,5 persen, meninggal dunia.
Data menunjukkan bahwa sekitar tiga dari 10 pasien yang dirawat inap karena alasan yang tidak terkait dengan COVID-19 atau tanpa gejala.
Usia median mereka yang meninggal setelah divaksinasi adalah 82 tahun.
Sebanyak 28 kasus kematian dikaitkan dengan penyebab yang tidak terkait dengan COVID-19 atau terjadi pada pasien yang tidak menunjukkan gejala-gejala.
Serangkaian data yang tersedia untuk 555 kasus terobosan. Lebih dari 60 persen diidentifikasi berasal dari varian-varian, termasuk varian B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Per 30 April, sekitar 101 juta orang di Amerika Serikat telah menerima vaksinasi lengkap terhadap virusKomunis Tiongkok, yang menyebabkan COVID-19. Pada 21 Juni, angka itu mencapai 150 juta orang, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).
“Krisis chip” global telah mendorong naiknya harga laptop, printer dan perangkat elektronik rumah tangga lainnya, tak terkecuali produk elektronik terlaris seperti smartphone
Wall Street Journal melaporkan bahwa sementara produsen chip sangat ingin memenuhi permintaan yang meningkat dan menutupi kesenjangan pasokan, harga yang semakin meningkat di pemasok dan bahan baku utama, menyebabkan banyak produsen chip besar di seluruh dunia menaikkan harga barang jadi mereka.
Para konsumen kini sudah mulai merasakan kenaikan harga. Selama 2 bulan terakhir, harga beberapa laptop terlaris sudah naik. Menurut situs pelacak harga Amazon ‘Keepa’, laptop gaming yang diproduksi oleh ASUSTek Computer Inc. Taiwan yang dijual di Amazon naik dari USD. 900 menjadi USD, 950 bulan ini. Laptop terlaris yang diproduksi oleh HP Inc. Chromebook yang sebelumnya berharga USD. 220 di awal Juni sekarang dibandrol USD, 250.
Menurut Bernstein Research, HP telah meningkatkan harga laptop sebesar 8% dan printer lebih dari 20%.
CEO perusahaan tersebut, Enrique Lores mengatakan bahwa kekurangan suku cadang telah mendorong kenaikan harga produk, dan perusahaan dapat menyesuaikan harga lebih lanjut di masa depan untuk mencerminkan adanya pertumbuhan biaya.
Produsen komputer pribadi lainnya juga memiliki klaim serupa. Chief Financial Officer Dell Technologies Inc. Thomas Sweet mengatakan dalam pertemuan pembahasan laporan finansial perusahaan baru-baru ini : “Mengingat kenaikan biaya komponen, kami terpaksa mengadakan penyesuaian harga jual produk jadi”.
Seorang eksekutif senior Asus mengatakan pada bulan Mei. bahwa perusahaan akan mencerminkan faktor biaya dalam penetapan harga jual produk.
Analis mengatakan bahwa, meskipun harga beberapa perangkat elektronik telah meningkat, dampak inflasi yang lebih luas pada konsumen seringkali sulit diperkirakan, karena pengecer dapat memutuskan apakah akan meneruskan kenaikan biaya kepada konsumen atau diserap sendiri.
Toni Sacconaghi, analis Bernstein mengatakan bahwa harga produk HP naik hanya karena perusahaan membatalkan penawaran promosi sebelumnya, bukan menaikkan harga yang sesungguhnya.
Eksekutif industri chip menegaskan kembali, bahwa perusahaan tidak mengambil keuntungan dari kekurangan pasokan untuk memperluas keuntungan, tetapi hanya menaikkan harga karena tekanan biaya.
David Stain, wakil presiden manajemen pasokan global Digi-Key Electronics, salah satu distributor komponen elektronik terbesar di Amerika Serikat mengatakan bahwa karena masalah pasokan, perusahaan telah menaikkan harga komponen terkait semikonduktor sekitar 15%. Dia mengatakan bahwa perusahaan telah berusaha untuk menjaga harga, agar tidak berubah, tetapi biaya beberapa komponen telah meningkat lebih dari 40%.
Ada banyak faktor yang mendorong lonjakan permintaan chip dan menyebabkan kekurangan pasokan, Selain epidemi telah mengganggu rantai pasokan dan memperburuk masalah, selama epidemi, banyak orang bekerja dan belajar dari jarak jauh (WFH dan SFH), sehingga mendorong rekor penjualan komputer notebook. Permintaan peralatan medis juga meningkat, dan peluncuran jaringan 5G ikut mendorong orang untuk berganti ponsel.
Data yang dirilis oleh Organisasi Statistik Perdagangan Semikonduktor Dunia (World Semiconductor Trade Statistics) menunjukkan bahwa, penjualan chip global pada April 2021 mendekati 100 miliar keping, membuat rekor baru.
Sebelum pecahnya epidemi, yakni pada Januari 2020, pengiriman chip global hanya sekitar 73 miliar keping. Hal ini mencerminkan tidak sedikit upaya industri semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut TrendForce, organisasi riset industri teknologi Taiwan, bahwa sejak awal tahun lalu, harga kontrak computer memory telah meningkat sekitar 34%. Orang-orang memiliki lebih banyak waktu untuk bermain game selama epidemi, yang pada gilirannya melahirkan pasar sekunder kartu grafis Nvidia Corp., yang harga transaksinya mungkin melebihi harga eceran aslinya.
Kenaikan harga peralatan elektronik merupakan manifestasi dari kenaikan inflasi di Amerika Serikat, dan kenaikannya saat ini belum sebesar produk lain selama ini.
Menurut data dari pemerintah AS, harga komputer dan peralatan elektronik lainnya di Mei 2021 naik 2,5% yoy, yang merupakan kenaikan terbesar dalam lebih dari 10 tahun terakhir. Akibat didorong oleh kenaikan tajam harga energi, harga konsumen bulan Mei secara keseluruhan di AS naik 5%. (sin)
Mantan direktur CIA dan mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, sumber virus Komunis Tiongkok (COVID-19) harus ditemukan secara berurutan. Tujuannya, untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menghindari tragedi berikutnya.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada 20 Juni 2021 mengatakan, pada suatu hari, beberapa orang Tiongkok pemberani akan menyelinap keluar dari laboratorium dengan dokumen, file, dan buku catatan secara rahasia, dan memberitahu kebenaran dengan cara apa pun. Pompeo mengatakan, dirinya sendiri telah melihat cukup banyak.
Ia berpikir skenario yang paling mungkin adalah (virus) berasal dari laboratorium, dan kemudian Komunis Tiongkok menutupinya. Mereka melakukan penelitian senjata biologis di sana, yang sangat berbahaya. Menurut yang ia ketahui, laboratorium itu masih beroperasi.
Lebih dari 600.000 orang Amerika telah meninggal dunia karena pneumonia Komunis Tiongkok COVID-19, yang lebih dari jumlah total kematian di Amerika Serikat dalam dua perang dunia dan Perang Vietnam.
Mike Pompeo juga mengatakan bahwa rezim Komunis Tiongkok mulai menutupi epidemi pada awal Januari 2020. Jika ingin memaksa Komunis Tiongkok untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam menyelidiki asal virus, dan untuk memikul tanggung jawab untuk menutupi epidemi, maka sanksi ekonomi adalah alatnya.
Pompeo menuturkan : “Partai Komunis Tiongkok tidak ingin kita tahu apa yang terjadi di (Tiongkok). (Komunis Tiongkok) telah mulai menutupi, setidaknya sejak Januari 2020, tentu saja. Kita harus menggunakan apa yang kita miliki. Semua alat yang kita miliki. Kita memiliki banyak sarana ekonomi. Anda tahu, apa yang paling disukai oleh pemimpin Komunis Tiongkok adalah membiarkan anak-anak mereka belajar di sekolah amerika, atau membiarkan istri mereka datang ke Amerika Serikat untuk berbelanja. Kita memiliki banyak cara untuk membiarkan Komunis Tiongkok membayar harga sebenarnya.”
Menurut sebuah penelitian oleh Universitas Southampton di Inggris, jika Komunis Tiongkok tidak menyembunyikan virus pneumonia Wuhan yang menular pada awal Januari 2020, tetapi mengumumkan informasi yang transparan dan terbuka tentang epidemi, penyebaran epidemi akan berkurang 95 %. (hui)
Seekor harimau sumatera yang sudah lama tinggal di kebun binatang dekat Cambridge, Inggris baru saja menjalani operasi ulkus kornea karena penyakitnya sudah parah. Kondisi pemulihannya usai operasi cukup menggembirakan. Diyakini bahwa ini adalah untuk pertama kalinya seorang dokter hewan melakukan operasi ulkus kornea terhadap seekor kucing besar.
Harimau sumatera berusia 17 tahun ini bernama Ratna dan tinggal di Shepreth Wildlife Park di Inggris. Harimau tua ini sebelumnya sudah menderita penyakit mata dan telah menjalani operasi katarak pada tahun 2019. Sejak itu, ia membutuhkan obat tetes mata setiap hari, sehingga petugas kebun binatang sangat memperhatikan kesehatan matanya.
Pada Februari tahun ini, petugas memperhatikan bahwa kondisi mata kirinya semakin memburuk, setelah diperiksa oleh dokter ahli mata, ia didiagnosis menderita ulkus kornea, yakni peradangan pada lapisan terluar mata.
Setelah pengobatan awal yang kurang berhasil, David Williams, ahli bedah dari Queen’s Veterinary School Hospital of Cambridge University pergi ke kebun binatang untuk memeriksanya dan secara pribadi melakukan operasi kornea pada harimau sumatera ini. Operasi yang berlangsung sekitar 30 kali menit membawa hasil yang cukup menggembirakan.
Keterangan Foto : Harimau sumatra yang sedang menjalani operasi ulkus kornea (@news.now.go)
Dr. David Williams menduga bahwa radang kornea Ratna mungkin disebabkan karena tertusuk oleh bagian dari batang bambu di pagar.
Kabarnya bahwa tidak jarang hewan kecil seperti kucing atau anjing yang menjalani operasi kornea, tetapi operasi terhadap Ratna ini dianggap sebagai operasi sejenis terhadap kucing besar pertama di dunia.
Berbicara mengenai bagaimana cara melakukan operasi bedah kornea terhadap seekor harimau seberat 93 kg ini, Dr. David Williams mengatakan : “Sama halnya dengan melakukan pembedahan terhadap kucing rumah, hanya saja membutuhkan dosis anestesi yang lebih besar. Tapi saya rasa belum pernah ada dokter yang melakukan pembedahan serupa sebelumnya”.
Rebahan di peron atas kandang adalah hiburan favorit bagi Ratna, tetapi karena penyakit matanya itu, tampaknya ia mengalami “kurang pasti” ketika turun dari peron, mungkin karena pandangan matanya terganggu.
Rebecca Willer, direktur kebun binatang tersebut mengatakan : “Tetapi sekarang pandangan matanya sudah lebih baik, dan yang paling menyenangkan adalah ia tidak lagi membutuhkan obat tetes mata setelah pembedahan. Ia memang tidak senang ditetesi obat mata”.
Melalui pemantauan yang cermat selama 2 bulan pasca operasi, Dr. Williams telah menandatangani untuk mengakhiri perawatan Ratna karena telah pulih sepenuhnya.
Dr. David Williams juga mengeluarkan sertifikat kesehatan untuk Ratna dan memuji Ratna atas kinerja dari kerjasamanya yang luar biasa, sehingga dokter dapa dengan lancar melakukan pemeriksaan matanya dalam beberapa minggu terakhir, dan sekarang matanya sudah dalam kondisi baik. “Bahkan Anda mungkin tidak mengira bahwa harimau ini pernah memiliki masalah dengan matanya”.
Shepreth Wildlife Park baru-baru ini mengunggah di halaman Facebook-nya foto Ratna yang sedang menjulurkan lidahnya, petugas kebun binatang berharap Ratna bisa menghabiskan masa tuanya di tempat tersebut. (sin)
Tidak termasuk Tiongkok, sekitar 179,13 juta orang didiagnosis secara global dan hampir 3,88 juta orang meninggal pada Rabu (23/6/2021). Epidemi di banyak kota besar di Provinsi Guangdong, Tiongkok, masih menyebar luas. Warga tak puas dengan pengendalian Komunis Tiongkok yang dilakukan secara ekstrem. Serangan balik secara sengit datang warga yang tak lagi bekerja dan tak memiliki pendapatan.
Video yang beredar di daratan Tiongkok menunjukkan bahwa penduduk dari sebuah komunitas di Guangzhou, Tiongkok, beramai-ramai berhadapan dengan petugas kontrol yang mengenakan pakaian pelindung.
Warga ingin keluar masuk dengan leluasa untuk membeli makanan, kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Selain itu, warga juga telah dikurung di rumah dalam waktu lama. Banyak warga yang kini menjadi pengangguran alias tak lagi bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari sudah menjadi masalah besar.
Setelah seseorang berteriak untuk membuka pemblokiran di lokasi pemukiman mereka, seluruh komunitas turut bergabung dan meminta untuk membuka pemblokiran.
Penduduk di lima komunitas, Huangqi, Dongxiu, Qiyang, Dongting, dan Yongya, Kota Dali, Distrik Nanhai, Foshan, Guangdong, berkumpul bersama ribuan orang untuk memprotes dan menuntut membuka pemblokiran.
Di antara mereka, setelah daerah Huang Qi merebak protes massa, berita pembukaan pemblokiran disampaikan pada Rabu 23 Juni.
Sementara itu, di seberang daratan Tiongkok, kasus Taiwan yang baru didiagnosis kembali bertambah pada angka tiga digit pada Rabu 23 Juni, dengan 104 kasus lokal yang baru didiagnosis dan 24 kasus kematian.
Komandan pencegahan epidemi Taiwan, Chen Shih-Chung mengatakan bahwa meskipun situasi epidemi membaik, akan tetapi masih belum memenuhi persyaratan. Selain itu, kewaspadaan tingkat ketiga akan diperpanjang selama dua minggu lagi hingga 12 Juli mendatang.
Chen Shih-Chung berkata : “Jadi lanjutkan selama dua minggu lagi, semua orang diharapkan bersabar, semua orang diminta bekerja keras bersama-sama dan berharap akan relatif stabil setelah 12 Juli.”
Sedangkan, dengan hanya sebulan tersisa sebelum Olimpiade Tokyo, persiapan semakin cepat.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa kebanyakan orang Jepang, masih berhati-hati tentang Olimpiade yang dinilai dapat mengintensifkan penyebaran epidemi.
Pada Selasa 22 Juni, Tokyo melaporkan 435 kasus baru yang dikonfirmasi.
Kantor Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengatakan pada Selasa 22 Juni bahwa Yuriko Koike perlu istirahat karena kelelahan dan akan menangguhkan tugas resmi selama seminggu.
Media lokal melaporkan bahwa Koike pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Pemerintah Jepang akan membuat keputusan apakah akan mencabut keadaan darurat di sebagian besar wilayah seperti yang direncanakan pada 21 Juni, tidak termasuk Tokyo dan tempat-tempat lain, yang akan terus menerapkan tindakan pembatasan sebelum Olimpiade berlangsung. (hui)