Peringatan Senator dari Komite Intelijen AS Marco Rubio : Ada Hal-hal yang Lebih Menakutkan di Laboratorium Tiongkok!

Li Yun

Menelusuri asal usul virus Komunis Tiongkok, sekali lagi menjadi salah satu topik hangat di Kongres AS. Pada 21 Juni, Senator Republik Marco Rubio dari Florida memperkenalkan undang-undang baru, Undang-Undang COVID 2021, yang mewajibkan Komunis Tiongkok untuk bekerja sama dengan komunitas internasional. Tak lain, untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan komprehensif tentang asal mula pandemi.  Jika tidak, maka akan menjatuhkan sanksi kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan afiliasinya.。

Daftar sanksi yang diusulkan oleh Undang-Undang COVID 2021, oleh Marco Rubio mencakup ratusan entitas terafiliasi dan pejabat senior Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Selain itu, mengharuskan Komunis Tiongkok untuk menyerahkan urutan gen virus Komunis Tiongkok dalam waktu 90 hari sejak tanggal efektif RUU tersebut. Bahkan, membuka Institut Virologi Wuhan untuk investigasi ketertelusuran secara internasional.

Rubio mengatakan virus tersebut menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Selain itu, dunia harus mencari tahu kebenaran tentang asal usul virus untuk mencegah pandemi berikutnya.

Dia menunjukkan tentang sikap Komunis Tiongkok yang belum menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama. Sejauh ini  tidak otoritas Komunis Tiongkok tidak dapat diharapkan secara  tiba-tiba bisa bekerja sama. Oleh karena itu, Amerika Serikat harus memaksa mereka untuk bekerja sama.

Rubio menerima wawancara eksklusif dengan program Fox & Friends “Fox News” pada 22 Juni 2021. Ketika memperkenalkan RUU baru, dia mengatakan bahwa menurut informasi yang pihaknya miliki, laboratorium Komunis Tiongkok sedang membuat pandemi virus besar berikutnya. Adapun waktu berikutnya itu akan jauh lebih serius daripada yang sekarang. Dikarenakan, lebih mematikan dan lebih dahsyat. Selain itu, ada hal-hal yang lebih menakutkan di laboratorium Komunis Tiongkok.

Rubio menekankan, “Intinya yang kami butuhkan adalah Tiongkok harus terbuka dan mengizinkan penyelidikan secara menyeluruh, karena ini bukan hanya untuk menghukum apa yang terjadi di Tiongkok di masa lalu.”

Ia menambahkan, tindakan yang dilakukan saat ini sebagai langkah pencegahan agar virus tersebut tidak terulang kembali. Sejauh yang pihaknya ketahui, pada saat ini, pandemi berikutnya sedang terjadi di laboratorium Tiongkok. Mereka melakukan ini karena ingin mengembangkan vaksin atau pengobatan.

Senator Republikan lainnya, Josh Hawley, salah satu penggagas “Undang-Undang COVID 2021”, mengatakan dalam pidato di pertemuan dewan pada 21 Juni bahwa rakyat Amerika harus mengetahui asal usul virus. Mereka juga harus tahu bagaimana pandemi ini sangat merugikan Amerika Serikat dan seluruh dunia, dan harus mengetahui peran apa yang dimainkan Komunis Tiongkok dalam pandemi.

Marco Rubio mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis : Sekarang  waktunya bagi Amerika Serikat untuk mengambil tindakan dan memimpin komunitas internasional, untuk melakukan penyelidikan forensik secara komprehensif terhadap laboratorium Wuhan.

Dalam sebuah wawancara dengan Sean Hannity, host “Fox News” pada 5 Juni, Senator Partai Republik AS, Rand Paul menyebutkan masalah asal usul virus Komunis Tiongkok.

Paul mengatakan bahwa, meskipun semua bukti mengarah kepada laboratorium Wuhan, di komite Senat, Anthony Fauci, presiden Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, masih percaya pada ilmuwan Komunis Tiongkok dan cara pemikirannya sangat naif.

Paul berkata: “Yang terburuk adalah laboratorium Wuhan memiliki virus yang lebih kuat. Virus Komunis Tiongkok saat ini memiliki tingkat kematian 1%, dan 3,5 juta orang meninggal dunia di seluruh dunia; tetapi Institut Virologi Wuhan telah menggunakan virus yang memiliki tingkat 15% kematian. Percobaan dengan virus yang berarti bahwa 50 juta orang akan meninggal dunia secara global.”

Epidemi virus Komunis Tiongkok meledak di Wuhan pada akhir tahun 2019. Komunis Tiongkok menyembunyikannya dan secara keliru mengklaim virus itu dapat dicegah dan dikendalikan. Bahkan, juga mengklaim tidak akan menyebar dari orang ke orang, yang menyebabkan penyebaran epidemi secara cepat di seluruh dunia. Sampai sekarang, setidaknya 3,7 juta jiwa telah meninggal dunia dan lebih dari 170 juta orang  terinfeksi.

Pada awal April 2020, mantan presiden AS Donald Trump, saat itu Menteri Luar Negeri mike Pompeo, dan Senator Tom Cotton   secara terbuka menunjukkan bahwa virus itu mungkin telah bocor dari Institut Virologi Wuhan. Mereka menyerukan Komunis Tiongkok untuk mengizinkan penyelidik independen mengunjungi Institut Penelitian Virus Wuhan dan catatan eksperimennya.

Dalam beberapa bulan terakhir, ahli medis Amerika, politisi, dan media sayap kiri  secara drastis mengubah pandangan mereka tentang asal usul virus Komunis Tiongkok.

Dari Presiden AS Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, anggota Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, hingga ilmuwan, media, dan publik dari berbagai negara, semuanya  menyatakan keprihatinan besar bahwa virus Komunis Tiongkok (COVID-19) mungkin telah bocor dari Institut Ilmu pengetahuan virus Wuhan.

Pada 26 Mei, Biden memerintahkan badan-badan intelijen untuk menyerahkan laporan tentang asal-usul “virus Komunis Tiongkok” kepadanya dalam waktu 90 hari. Ia juga mengatakan bahwa dirinya akan bekerja dengan sekutu untuk menekan Komunis Tiongkok. Tujuannya untuk menerima penyelidikan internasional secara komprehensif dan transparan. 

Pada KTT G7 yang berakhir pada 13 Juni 2021, para pemimpin negara-negara anggota KTT G7 menyatakan, dukungan mereka atas inisiatif Presiden Biden untuk menyelidiki kembali sumber virus. Selain itu, mendesak Tiongkok untuk memberikan para peneliti “akses secara total.” Komunike bersama setelah KTT G7 membutuhkan penyelidikan secara menyeluruh tentang asal mula epidemi virus Komunis Tiongkok. Selain itu, mengeluarkan peringatan kepada Komunis Tiongkok.

Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program “Sunday Fox News” pada 20 Juni, bahwa Amerika Serikat akan terus memperkuat kerja sama dengan sekutu dan mitra, sampai diselidiki secara menyeluruh bagaimana virus itu muncul dan siapa yang bertanggung jawab.

Dia menekankan, tujuannya adalah untuk memberikan Komunis Tiongkok pilihan yang jelas. Lalu mengizinkan penyidik melakukan penyelidikan secara bertanggungjawab untuk menemukan sumber virus, atau akan menghadapi isolasi dari komunitas internasional. (hui)