Harimau Sumatera Pertama di Dunia yang Berhasil Menjalani Operasi Ulkus Kornea

oleh Zhang Yufei

Seekor harimau sumatera yang sudah lama tinggal di kebun binatang dekat Cambridge, Inggris  baru saja menjalani operasi ulkus kornea karena penyakitnya sudah parah. Kondisi pemulihannya usai operasi cukup menggembirakan. Diyakini bahwa ini adalah untuk pertama kalinya seorang dokter hewan melakukan operasi ulkus kornea terhadap seekor kucing besar.

Harimau sumatera berusia 17 tahun ini bernama Ratna dan tinggal di Shepreth Wildlife Park di Inggris. Harimau tua ini sebelumnya sudah menderita penyakit mata dan telah menjalani operasi katarak pada tahun 2019. Sejak itu, ia membutuhkan obat tetes mata setiap hari, sehingga petugas kebun binatang sangat memperhatikan kesehatan matanya.

Pada Februari tahun ini, petugas memperhatikan bahwa kondisi mata kirinya semakin memburuk, setelah diperiksa oleh dokter ahli mata, ia didiagnosis menderita ulkus kornea, yakni peradangan pada lapisan terluar mata.

Setelah pengobatan awal yang kurang berhasil, David Williams, ahli bedah dari Queen’s Veterinary School Hospital of Cambridge University pergi ke kebun binatang untuk memeriksanya dan secara pribadi melakukan operasi kornea pada harimau sumatera ini. Operasi yang berlangsung sekitar 30 kali menit membawa hasil yang cukup menggembirakan. 

Keterangan Foto : Harimau sumatra yang sedang menjalani operasi ulkus kornea (@news.now.go)

Dr. David Williams menduga bahwa radang kornea Ratna mungkin disebabkan karena tertusuk oleh bagian dari batang bambu di pagar.

Kabarnya bahwa tidak jarang hewan kecil seperti kucing atau anjing yang menjalani operasi kornea, tetapi operasi terhadap Ratna ini dianggap sebagai operasi sejenis terhadap kucing besar pertama di dunia.

Berbicara mengenai bagaimana cara melakukan operasi bedah kornea terhadap seekor harimau seberat 93 kg ini, Dr. David Williams mengatakan : “Sama halnya dengan melakukan pembedahan terhadap kucing rumah, hanya saja membutuhkan dosis anestesi yang lebih besar. Tapi saya rasa belum pernah ada dokter yang melakukan pembedahan serupa sebelumnya”.

Rebahan di peron atas kandang adalah hiburan favorit bagi Ratna, tetapi karena penyakit matanya itu, tampaknya ia mengalami “kurang pasti” ketika turun dari peron, mungkin karena pandangan matanya terganggu.

Rebecca Willer, direktur kebun binatang tersebut mengatakan :  “Tetapi sekarang pandangan matanya sudah lebih baik, dan yang paling menyenangkan adalah ia tidak lagi membutuhkan obat tetes mata setelah pembedahan. Ia memang tidak senang ditetesi obat mata”.

Melalui pemantauan yang cermat selama 2 bulan pasca operasi, Dr. Williams telah menandatangani untuk mengakhiri perawatan Ratna karena telah pulih sepenuhnya.

Dr. David Williams juga mengeluarkan sertifikat kesehatan untuk Ratna dan memuji Ratna atas kinerja dari kerjasamanya yang luar biasa, sehingga dokter dapa dengan lancar melakukan pemeriksaan matanya dalam beberapa minggu terakhir, dan sekarang matanya sudah dalam kondisi baik. “Bahkan Anda mungkin tidak mengira bahwa harimau ini pernah memiliki masalah dengan matanya”.

Shepreth Wildlife Park baru-baru ini mengunggah di halaman Facebook-nya foto Ratna yang sedang menjulurkan lidahnya, petugas kebun binatang berharap Ratna bisa menghabiskan masa tuanya di tempat tersebut. (sin)