Home Blog Page 1687

Laporan Pemerintah : Bertambah 1.106 Orang, Kasus Corona Sudah Tembus 40 Ribu Lebih

0

ETIndonesia- Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Selasa (16/6) totalnya menjadi 40.400 setelah ada penambahan sebanyak 1.106 orang.

Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 15.703 setelah ada penambahan sebanyak 580 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.231 dengan penambahan 33 jiwa.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 8.776 pada hari sebelumnya, Minggu (14/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 523.063. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 110 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 82 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 222 lab.

Sedangkan untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 17.052 dan akumulasinya menjadi 540.115. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.106, negatif 9.013, sehingga secara akumulasi menjadi positif 40.400 dan negatif 298.909.

“Untuk hari ini kasus positif sebanyak 1.106 orang, sehingga akumulasinya menjadi 40.400 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.

“Kalau kita rinci, kasus positif, masih didominasi penambahan pada beberapa provinsi, di antaranya Jawa Timur, hari ini melaporkan 245 kasus baru, dan 71 sembuh,” jelas Yuri.

“Sulawesi Selatan, 175 kasus baru dan 44 sembuh. Kalimantan Selatan 169 orang dan 6 sembuh. DKI Jakarta 101 kasus baru dan 134 sembuh. Kemudian, Jawa Tengah 56 kasus baru dan 30 sembuh,” imbuh Yuri.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 9.222 orang, Jawa Timur 8.308, Sulawesi Selatan 3.116, Jawa Barat 2.662 dan Jawa Tengah 2.231.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 4.329 disusul Jawa Timur sebanyak 2.325, Jawa Barat 1.151, Sulawesi Selatan 1.088, Jawa Tengah 795 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 15.703 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 27 kasus, Bali 782 kasus, Banten 1.277 kasus, Bangka Belitung 145 kasus, Bengkulu 104 kasus, Yogyakarta 273 kasus.

Selanjutnya di Jambi 108 kasus, Kalimantan Barat 270 kasus, Kalimantan Timur 392 kasus, Kalimantan Tengah 657 kasus, Kalimantan Selatan 2.122 kasus, dan Kalimantan Utara 171 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 254 kasus, Nusa Tenggara Barat 957 kasus, Sumatera Selatan 1.498 kasus, Sumatera Barat 687 kasus, Sulawesi Utara 701 kasus, Sumatera Utara 957 kasus, dan Sulawesi Tenggara 291 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 172 kasus, Lampung 166 kasus, Riau 126 kasus, Maluku Utara 315 kasus, Maluku 496 kasus, Papua Barat 212 kasus, Papua 1.281 kasus, Sulawesi Barat 98 kasus, Nusa Tenggara Timur 108 kasus dan Gorontalo 214 kasus.

Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 29.124 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.510 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 431 kabupaten/kota di Tanah Air. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=NeSqU_-jZ8I

Setidaknya 27 Pengikut Falun Gong Meninggal Dunia karena Penganiayaan di Paruh Pertama Tahun 2020

0

Li Jingsi

Zhang Zhiwen, seorang warga dari Provinsi Henan, Tiongkok, diculik oleh polisi dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Xuchang.  Zhang, berusia 60-an, ia meninggal dunia tiga hari kemudian.

Hu Lin, seorang engineering di kota Shenyang, disiksa hingga tewas di penjara Kangjiashan.

Sedangkan Zhou Xiuzhen dari kota Tangshan diculik dan dikirim ke penjara. Dia meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh penganiayaan.

Catatan di atas adalah beberapa praktisi Falun Gong yang meninggal dunia akibat dianiaya oleh otoritas komunis Tiongkok.

Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa, Falun Gong adalah disiplin meditasi tradisional Tiongkok dengan ajaran moral berdasarkan pada prinsip-prinsip inti dari Sejati-Baik-Sabar. Latihan itu dibelenggu pada Juli 1999 atas perintah pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin.

Menurut peneliti hak asasi manusia, jutaan praktisi Falun Gong  ditangkap dan dilempar ke pusat penahanan, kamp kerja paksa, dan pusat pencucian otak, di mana mereka secara rutin disiksa dan menjadi sasaran penindasan lainnya.

Pengikut Falun Gong dijadikan sumber utama organ-organ terkait industri transplantasi nirlaba yang direstui negara pemerintahan Komunis Tiongkok, demikian yang disumpulan oleh Tribunal Tiongkok.

Menurut data yang dihimpun oleh Minghui.org, sebuah situs informasi dan statistik tentang kampanye penganiayaan Falun Gong oleh rezim komunis Tiongkok, setidaknya 27 praktisi Falun Gong dianiaya hingga tak bernyawa antara Januari dan Mei tahun ini.

Sepuluh dari mereka meninggal dunia selama penahanan di kantor polisi atau penjara setempat. Dikarenakan pandemi virus Komunis Tiongkok, penjara di Tiongkok di-lockdown dan kunjungan keluarga tidak diizinkan. Meski demikian, warga yang tak bersalah terus dipenjara dan dianiaya karena keyakinan mereka.

Praktisi Falun Gong dari Henan Meninggal Dunia di Pusat Penahanan

Sekitar pukul 9 pagi pada tanggal 13 Mei 2020, Luo Dongjun dan Wang Xiaowei dari Divisi Keamanan Domestik Kota Yuzhou, bersama dengan petugas polisi lainnya dari kantor polisi Nancheng, menculik dua orang wanita pengikut Falun Gong yang bernama Zhang Zhiwen dan Qiao Shuhong. Zhang dikirim ke pusat penahanan kota Xuchang, Provinsi Henan.

Keesokan harinya, keluarga Zhang menanyakan keberadaannya dan mengirim pakaian serta obat-obatan untuk diabetesnya. Pusat Penahanan menolaknya dengan mengklaim bahwa ada segala macam obat yang tersedia di penahanan itu.

Anggota keluarga berulang kali mengingatkan kepada pusat penahanan bahwa ia harus minum obat setiap hari.

Pada pagi hari 17 Mei 2020, keluarga Zhang menelepon pusat penahanan untuk bertanya tentang situasinya. Wang Xiaowei menyampaikan kepada kerabatnya bahwa Zhang meninggal dunia.

 Pengalaman Tragis dari Sebuah Keluarga

Gao Yan, 49, tinggal di Beijing. Dia memperoleh manfaat dari berlatih Falun Gong baik secara mental maupun fisik sejak dia berlatih pada tahun 1998. Dikarenakan kampanye penganiayaan rezim Komunis Tiongkok, dia dan suaminya Yang Yuliang menjadi tunawisma selama 10 tahun.

Kemudian, dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara di kamp kerja paksa. Selama penahanannya, Yang menderita disfungsi sejumlah organ, dan Gao menderita hipertensi, menstruasi tidak teratur, dan gangguan endokrin atau penyakit yang terkait dengan jaringan kelenjar.  

Setelah mereka berdua dibebaskan pada tahun 2013, Gao tidak pernah mendapatkan kembali kesehatannya. Tetapi polisi setempat terus mengganggu pasutri itu. Aparat sering mendatangi rumah mereka.

Pada dini hari 17 April 2020, Gao menderita pendarahan otak secara mendadak. Dia meninggal dunia sekitar pukul delapan malam pada tanggal 22 April 2020.

Sebelum ini, ayah mertuanya juga meninggal dunia pada 7 April 2020.

Pada tanggal 27 April, ketika pihak keluarga mengadakan pengaturan pemakaman, beberapa petugas kepolisian yang mengaku berasal dari cabang Shunyi masuk dan menggeledah rumah. Mereka secara paksa menciduk Yang Yuliang dan putri mereka, Yang Dandan.

Mereka dipindahkan ke kantor polisi Mulin dan kemudian ke pusat penahanan Shunyi dengan alasan bahwa mereka perlu mengambil tes asam nukleat untuk virus Komunis Tiongkok. Biaya tes lebih dari 1.000 yuan .

Setelah itu, seorang anggota keluarga diberitahu untuk menjemput mereka. Tetangga keluarga mengeluh tentang perlakuan tak manusiawi yang diterima Yang dan putrinya dari aparat kepolisian.

Seorang Wanita Meninggal Dunia Dianiaya karena Mengungkap Perlakuan Secara Brutal Dialami Suaminya di Penjara

Bian Lichao dan istrinya Zhou Xiuzhen tinggal di kota Tangshan, Provinsi Hebei.

Bian adalah seorang guru di Sekolah Menengah ke-10 Kailuan, kota Tangshan. Dia menderita penyakit jantung primer dan tekanan darah tinggi. Tetapi kesehatannya membaik setelah berlatih Falun Gong pada tahun 1997.

Bian diculik dari rumahnya pada 25 Februari 2012 karena berlatih Falun Gong. Barang-barang pribadinya dan uang ratusan ribu yuan disita. Dia dijatuhi hukuman 12 tahun di penjara Baoding.

Pada awal Tahun 2013, Bian secara diam-diam dipindahkan ke penjara Shijiazhuang. Dia disiksa dengan dipaksa duduk di bangku kecil dalam waktu yang lama.

Penyakit jantungnya kambuh. Dokter memperingatkan bahwa ia bisa mati secara mendadak kapan saja. Sebagai upaya untuk menyelamatkan Bian, istrinya Zhou dan putrinya berulang kali mengungkap metode penyiksaan dari otoritas Tangshan.

Pada 12 Maret 2014, putrinya dan seorang praktisi Falun Gong lainnya, Chen Yinghua, diculik ketika mereka pergi mengunjungi Bian di penjara. Zhou juga diculik dari rumah pada hari berikutnya.

Pada April 2015, Bian dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara, dan Chen dijatuhi hukuman empat tahun. Pada bulan Mei di tahun yang sama, Zhou Xiuzhen dihukum empat tahun. Chen dan Zhou diseret ke penjara wanita di Provinsi Hebei.

Zhou disiksa dengan parah di penjara. Dia menderita kerusakan pada hatinya dan timbul asites atau cairan menumpuk di rongga perut. Dia harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis.

Setelah Zhou dibebaskan dari penjara, polisi terus menindasnya. Akibatnya, kesehatannya terus memburuk. Zhou meninggal dunia pada 19 April tahun ini.

Engineering Penerbangan Dianiaya Hingga Meninggal Dunia

Hu Lin, 47 Tahun, adalah engineering penerbangan dan praktisi Falun Gong yang tinggal di kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Dia diculik oleh polisi pada 23 Mei 2019 karena membagikan pamflet yang berisi informasi tentang Falun Gong.

Dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Pada 16 Februari 2020, dia disiksa hingga tewas di penjara Kanjiashan, kota Shenyang.

Sebelum itu, Hu  diculik, ditahan, dan dikirim ke kamp kerja paksa secara berkali-kali. Setiap kali dia ditahan karena keyakinannya, dia dipukuli secara habis-habisan. Dia juga menderita penyiksaan seperti diborgol dari belakang, dipaksa mengenakan sabuk pengaman, disetrum dengan tongkat listrik, dilarang tidur, dan diperintahkan melakukan kerja paksa.

Menurut laporan yang dihimpun oleh Minghui.org, aparat menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum lutut, ujung jari, kaki, dan alat kelamin Hu untuk waktu yang lama. Selain itu, aparat melukai matanya dengan  bawang putih dan asap rokok. (asr) 

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=7iCKfG30NkA

“Kami Akan Kembali!” Dua Narapidana Kabur dari Penjara, Tinggalkan Catatan yang Berjanji untuk Kembali dalam Dua Minggu

Media Italia melaporkan kasus aneh, tentang dua tahanan yang berhasil melarikan diri dari penjara Rebibbia dan meninggalkan sepucuk surat yang menjelaskan alasan mereka melarikan diri dan berjanji akan segera kembali.

Pada malam 2 Juni, Davad Zukanovic, 40 tahun dan Lil Ahmetovic, 46 tahun, dua saudara sepupu yang menjalani hukuman di penjara Rebibbia, Roma, berhasil melarikan diri dengan memotong jeruji di jendela sel penjara mereka, turun ke halaman di atas air dengan selang hidran dan memanjat dinding luar dengan pemotong kawat berduri.

Ini saja merupakan prestasi yang layak untuk sebuah film Hollywood, tetapi apa yang benar-benar membuat pelarian mereka menonjol adalah catatan yang mereka tinggalkan di sel penjara mereka, menjelaskan bahwa mereka memiliki masalah keluarga yang mendesak untuk diurus dan berjanji akan kembali dalam 15 hari.

Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Dalam surat mereka kepada staf penjara, Zukanovic dan Ahmetovic mengaku bahwa mereka harus melarikan diri untuk “melindungi anak-anak mereka dari bisnis buruk yang mereka hadapi”, menambahkan bahwa mereka adalah satu-satunya yang dapat melakukan ini, karena mereka berdua dan juga istrinya berada di balik jeruji besi.

Pada beberapa baris akhir tertulis bahwa mereka berdua berencana untuk kembali dan berdiri di hadapan otoritas kehakiman segera setelah masalah pribadi mereka diselesaikan.

Polisi Italia tidak meragukan keaslian surat itu, karena ditemukan di sel tempat mereka melarikan diri dan sidik jari mereka ada di sana, tetapi mereka kesulitan mempercayai janji kedua buron itu, itulah sebabnya mereka telah mencoba melacak mereka.

(Foto: Polisi Italia)

Zukanovic dan Ahmetovic menjalani hukuman yang akan berakhir pada tahun 2029 karena kejahatan tanpa kekerasan, termasuk penipuan dan menerima barang curian. Bahkan jika mereka menghormati janji yang dibuat dalam surat mereka, mereka masih menghadapi perpanjangan hukuman 5 tahun karena melarikan diri dari penjara. Itu hanya membuat kepulangan sukarela mereka menjadi semakin tidak mungkin.

Menurut video pengawasan dari penjara, gerakan mencurigakan terdeteksi sekitar pukul 3 pagi, dan mengingat bahwa staf hanya memperhatikan ketidakhadiran kedua saudara sepupu itu pada panggilan pagi..

Foto kedua napi itu segera dibagikan kepada polisi dan media, tetapi higga saat ini keduanya belum ditangkap. Mungkin pihak berwenang Italia akan beruntung dan Zukanovic dan Ahmetovic akan menyelesaikan bisnis pribadi mereka lebih cepat dan tetap setia pada janji mereka. (yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-

Jerman Mendorong Sikap Uni Eropa yang Lebih Keras Kepada Tiongkok

Reuters

Jerman mengisyaratkan mendorong kebijakan Uni Eropa yang lebih keras kepada Tiongkok. Langkah itu dengan dimasukkan kalimat pada draft dokumen yang mendorong lebih tegas soal  “timbal balik” —sebagai kode akses bagi perusahaan Eropa — dan penekanan baru pada “nilai.”

Jerman mengambil alih kepemimpinan bergilir Uni Eropa pada paruh kedua tahun ini.  Kini menetapkan rencana kebijakan untuk kepresidenan dalam rancangan yang direview oleh Reuters pada 15 Juni 2020. Dokumen itu menggantikan rancangan sebelumnya yang disusun pada Maret lalu.

Di antara rancangan yang terbaru, dokumen 24 halaman itu mengatakan: “Kami ingin mengembangkan kerja sama dengan Tiongkok dan (untuk) bekerja untuk lebih banyak timbal balik di semua bidang kebijakan.”

Referensi  ‘timbal balik’ mengikuti keluhan dari perusahaan-perusahaan Jerman. Pasalnya, Perusahaan Jerman mengatakan bahwa mereka tak memiliki akses yang sama ke pasar di Tiongkok sebagaimana yang diterima oleh perusahaan Tiongkok di Jerman.

“Kebijakan tentang Tiongkok  semua lembaga Uni Eropa dan negara-negara anggota harus dipersatukan dan diseimbangkan serta berorientasi pada kepentingan dan nilai-nilai bersama Uni Eropa jangka panjang,” demikian bunyi makalah 24 halaman itu.

Kata “nilai” dihilangkan dalam draf sebelumnya. Sedangkan dimasukkannya kalimat itu dapat menyarankan penekanan yang lebih besar pada isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan otonomi untuk Hong Kong.

Jerman mengatakan bahwa pertemuan puncak yang direncanakan pada September di Leipzig, Jerman, antara Tiongkok dan Uni Eropa ditunda karena virus  Komunis Tiongkok, umumnya dikenal sebagai coronavirus baru.

“AS adalah mitra kebijakan luar negeri dan keamanan terdekat kami di luar Uni Eropa,” kata surat kabar itu.

Oleh Andreas Rinke

FOTO : Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Uni Eropa di Brussels, Belgia pada 8 Maret 2018. (Yves Herman/Reuters)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=7iCKfG30NkA

Wanita Berusia 51 Tahun Ini Akan Melahirkan Cucunya, Membuat Semua Dokter Tertegun

0

Breanna Lockwood, seorang infuencer dari Chicago, AS, berusia 29 tahun, telah berjuang melawan kemandulan selama 4 tahun, sejak ia menikah dengan pasangannya Aaron, 28 tahun.

Dia telah secara terbuka memecah kesunyiannya dengan lebih dari 15.000 pengikut di akun Instagram-nya, dengan nama ivf.surrogacy.diary, menceritakan drama perjuangannya dengan rasa putus asa untuk mendapatkan kehamilannya yang telah lama dia tunggu-tunggu, tapi tanpa memperoleh hasil apa pun.

Tujuannya selalu untuk meningkatkan kesadaran tentang ketidaksuburan dan betapa sulitnya bagi pasangan yang mendambakan dengan sekuat tenaga untuk menjadi orangtua, untuk melihat bahwa bayi yang diharapkan tidak pernah datang.

Singkatnya, dia mengatakan bahwa prosesnya termasuk, 1.311 hari, 476 suntikan, 64 pengambilan darah, 7 prosedur bedah, 3 putaran pengumpulan telur, 19 embrio beku, total 8 transfer embrio IVF beku, 4 transfer embrio gagal, 1 keguguran, 1 kehamilan ektopik dan banyak air mata.

Ketika tampaknya mereka harus menyerah pada impian mereka, mereka pergi dengan jalan terakhir mereka dengan rahim pengganti. Tapi bukan sembarang orang, itu ibu Breanna sendiri, Julie, 51 tahun, yang memutuskan untuk menawarkan untuk menjalani prosedur, membawa dalam kandungannya yang akan menjadi cucu pertamanya dan bayi ajaib untuk Breanna dan Aaron.

Mereka menceritakan bahwa pada awalnya mereka disebut gila dan semua dokter dengan tegas menentang melakukan sesuatu seperti ini, menyebut ibu mereka “sangat tua”, karena usia maksimum yang diperbolehkan untuk prosedur ini adalah 45 tahun. Sampai mereka sepakat untuk melakukan semuanya tes yang diperlukan untuk ibu pengganti, dan semua dokter tertegun.

“Dia dalam kondisi prima, dalam kesehatan yang lebih baik daripada ketika dia berusia dua puluh ketika dia melahirkan saya,” kata Breanna tentang kondisi fisik ibunya.

Jadi akhirnya para dokter harus menelan kata-katanya dan melihat gaya hidup sehat Julie mengatakan bahwa tidak akan ada masalah dengan mencobanya.

Setelah melakukan IVF dengan telur dan sperma pasangan itu, mereka memindahkan embrio yang dikandung ke perut Julie, dan beberapa hari kemudian mereka menerima kabar gembira: dia hamil dengan cucunya!

Mereka mengomunikasikan kebahagiaan mereka melalui publikasi yang telah memberikan banyak hal untuk dibicarakan di jaringan. Dalam foto itu Breanna dan Aaron terlihat memegang tangan, sementara ibu kandung pada gilirannya mengambil tangan ibunya dan dia mengelus perutnya.

“Dibuat dengan banyak cinta dan sedikit ilmu,” dapat dibaca di poster yang dipegang pasangan yang bahagia, juga menunjukkan USG bayinya.

“Dukungan terbesar dalam hidup saya adalah memberi kami berkat terbesar kami. Ibu saya yang cantik membawa dalam kandungannya cucunya yang pertama, yang juga putra kandung saya! “Dia menulis dalam publikasi lain.

Setelah semua yang Breanna dan Aaron lalui dalam perjuangan mereka untuk hamil, mereka sekarang melihat cahaya di ujung terowongan dan mereka tidak bisa lebih bahagia bahwa ibu dan ibu mertua mereka yang memungkinkan impian mereka.

“Berbagi petualangan ini dengan ibuku adalah pengalaman yang paling unik dan luar biasa. Ibu pengganti benar-benar hadiah yang paling tanpa pamrih, “kata Breanna.

“Dia adalah contoh murni ‘dia akan melakukan apa saja untuk anak-anak ana’, dan jika saya bisa menjadi setengah dari ibu seperti dia, saya akan tahu bahwa saya melakukan sesuatu yang benar,” tambahnya.

“1 dari 8 pasangan. 7,4 juta orang⁣. Seseorang yang Anda kenal … menderita infertilitas. Jangan malu dengan cerita Anda, itu akan menginspirasi orang lain, “Breanna menyimpulkan.

Pemindahan embrio berlangsung pada 25 Februari lalu dan bayi itu akan lahirkan pada November mendatang.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Mereka Merekam Anjing dan Bebek yang Tidak Bisa Melakukan Apa Pun Tanpa Kehadiran Salah Satunya

0

Kami telah banyak membaca berita buruk di dunia hewan, penganiayaan, pembunuhan anjing dan kucing untuk dikonsumsi, pembunuhan spesies yang terancam punah, di antara peristiwa lain yang tidak bisa kita abaikan. Tetapi dari waktu ke waktu kita ingin membaca sesuatu yang baik tentang teman-teman berbulu ini. Hari ini kami membawakan Anda sebuah berita yang akan membuat Anda tersenyum dari yang lucu dan tidak biasa.

Jika kami memberi tahu Anda bahwa seekor anjing dan bebek adalah teman terbaik di dunia, akankah Anda memercayainya ?, Anda akan berpikir bahwa saya membual, tetapi tidak, meskipun tampaknya sangat mustahil, Max dan Quackers adalah adalah protagonisnya.

Max, Husky yang berusia 12 tahun, dan Quackers, seekor bebek berusia 4 tahun, telah menyebabkan kegemparan di Internet karena persahabatan mereka yang tidak biasa.

Max diadopsi ketika dia berusia 5 tahun oleh Patrick dan Kristen Riley dari Strout, Minnesota, AS. Dia adalah Husky yang sangat ramah dan dia memiliki sahabat, Sasha, Husky yang lain, dalam perjalanan waktu Sasha mati, meninggalkan Max yang ramah sendirian.

Patrick dan Kristen memutuskan untuk mengadopsi hewan baru dalam keluarga untuk menemani Max, jadi mereka mencoba mengadopsi teman yang paling tidak mungkin untuk seekor anjing, Quackers, seekor bebek.

Tidak mungkin tetapi bukan tidak mungkin, Max segera menjadi dekat dengan teman barunya yang berbulu putih.

Suatu hari Patrick membiarkan mereka berdua naik di Highway 28 dan sejak saat itu mereka tidak dapat dipisahkan.

“Max duduk di sebelah teman berbulunya Quackers sepanjang waktu, dan mereka terikat seperti itu … Karena kita membiarkan mereka ke luar, mereka tidak pernah berpisah,” kata Patrick.

“Mereka tidur bersama, makan bersama, minum air bersama, berjalan-jalan bersama … segalanya bersama-sama,” Kristen menambahkan.

Pasangan teman yang tidak biasa ini berjalan-jalan di jalan raya dan karena betapa lucunya mereka berdua, mereka membuat banyak mobil-mobil yang berhenti untuk mengamati mereka, mengambil gambar mereka dan mengatakan “halo”.

Strout, kota tempat duo ini tinggal, memiliki begitu sedikit penghuni sehingga semua orang sudah tahu tentang persahabatan yang tidak biasa antara Max dan Quackers.

“Terkadang dalam perjalanan pulang, saya benar-benar berharap mereka ada di sana karena mereka terlalu berharga untuk dilewatkan,” kata tetangga Alisa Godejahn.

Ini adalah bukti bahwa apa pun spesies hewan, mereka akan selalu memiliki kesamaan yang akan menyatukan mereka dalam persahabatan yang indah dan abadi.

Mari kita ambil contoh dalam hal persatuan dan toleransi dari duo yang tidak biasa ini.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/N-OH0HSb6tw

Pidato Terbaru Trump Mengenai Tiongkok Adalah Titik Balik dalam Sejarah

oleh Diana Zhang, Ph.D.

Setelah Beijing mengesahkan undang-undang keamanan nasional pada tanggal 28 Mei 2020 yang akan merampas  kebebasan Hong Kong, Presiden Donald Trump menyampaikan pidato sebagai tanggapan pada hari berikutnya, menunjukkan Gedung Putih akhirnya mengambil pendekatan yang tepat terhadap Tiongkok.

Pidato Donald Trump meliputi empat bidang.

Pertama, Amerika Serikat mengakhiri hubungannya dengan Organisasi Kesehatan Dunia. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut mengikuti arah Beijing di seluruh perjalanan perkembangan Coronavirus, dari gagal mengingatkan dunia mengenai wabah di Wuhan. Hingga memuji karya Komunis Tiongkok dan mengambil karya tersebut sebagai model, hingga mengubah nama penyakit menjadi COVID-19 untuk menghilangkan kata yang berhubungan dengan Tiongkok, untuk akhirnya menolak untuk reformasi. 

Dalam mengakhiri hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia, Donald Trump mengirimkan peringatan kepada semua organisasi dunia yang lain yang telah disusupi oleh  Komunis Tiongkok.

Sejak Amerika Serikat memberikan kontribusi lebih dari 10 kali lipat dari apa yang dilakukan Tiongkok kepada Organisasi Kesehatan Dunia, mengapa Organisasi Kesehatan Dunia mengikuti Beijing? Sementara Amerika Serikat telah berkontribusi pada keseluruhan organisasi tersebut dan karyanya,  Komunis Tiongkok berfokus pada mendapatkan pemimpin individu dalam Organisasi Kesehatan Dunia di bawah kendalinya.

Kedua, Amerika Serikat mencabut visa mahasiswa Tiongkok tertentu yang berasal dari pusat penelitian militer dan universitas militer. Komunis Tiongkok telah mengirim staf dan pejabat militernya ke Amerika Serikat untuk mendapatkan pelatihan terbaik, menyamar sebagai mahasiswa biasa atau pertukaran cendekiawan.

Di Tiongkok, tidak ada batas antara penggunaan militer dan sipil di teknologi atau di perusahaan. Apa pun yang ingin digunakan Komunis Tiongkok, maka Komunis Tiongkok menggunakan. Partai Komunis Tiongkok mengklaim kepemilikan segalanya dan semua orang di Tiongkok. Amerika Serikat akhirnya mengetahui fakta ini. Ini adalah langkah penting menuju membendung hilangnya kekayaan intelektual, terutama yang berkaitan dengan keamanan nasional.

Ketiga, Amerika Serikat akan membutuhkan transparansi  perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat, menyuruh perusahaan Tiongkok tersebut untuk hal yang sama standar seperti yang dilakukan perusahaan Amerika Serikat.

Merupakan rahasia umum di Tiongkok bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk beberapa perusahaan-perusahaan milik negara yang bangkrut, membuat laporan-laporan mengkilap untuk dimuat di Wall Street. 

Orang Tiongkok  menggunakan pepatah “meraup uang di Wall Street.” Dan orang Tiongkok  menolak untuk membuat buku mereka transparan seperti perusahaan lain yang punya saham yang dijual di bursa Amerika Serikat. 

Sungguh menakjubkan perusahaan Tiongkok dibiarkan begitu lama untuk tidak transparan, di mana begitu banyak orang Amerika Serikat berinvestasi pada perusahaan yang dioperasikan secara buruk dan banyak perusahaan militer. 

Rakyat Amerika Serikat membayar pajak untuk membangun militer Amerika Serikat, sementara pada saat yang sama rakyat Amerika Serikat berinvestasi dalam militer milik Partai Komunis Tiongkok, yang memiliki tujuan yang jelas untuk mengalahkan Amerika Serikat.

Terakhir, Donald Trump akan mencabut status perdagangan bebas Hong Kong sejak Partai Komunis Tiongkok merambas kebebasan terakhir yang tersisa bagi Hong Kong. 

Komunis Tiongkok menggunakan Hong Kong sebagai jendela untuk mendapatkan dolar dan teknologi tinggi dari Barat, dan Amerika Serikat telah banyak kehilangan “perhatian” ini — yang memungkinkan akal bulus Komunis Tiongkok.

 Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan celah ini yang memberi Komunis Tiongkok akses gratis ke keuangan dan teknologi di Amerika Serikat.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintahan Donald Trump mengambil langkah serius untuk melindungi kekayaan dan teknologi Amerika Serikat. Dan pendekatannya adalah akhirnya benar — pemisahan!

Setidaknya ada satu bagian penting yang hilang. Amerika Serikat seharusnya tidak mengizinkan alat media sosial Tiongkok seperti WeChat dan TikTok berada di Amerika Serikat. Ini akan membentuk timbal balik, sejak Komunis Tiongkok tidak mengizinkan media sosial Amerika Serikat berada di Tiongkok.

Ada sekelompok besar orang Tiongkok  yang aktif di media sosial di Amerika Serikat. Mereka menyerang Donald Trump, berpura-pura menjadi kaum kiri orang Amerika Serikat, dan menikmati kebebasan berbicara. 

Pendekatan ini berhasil memengaruhi  pemilihan Walikota Kaohsiung yang kritis di Taiwan pada tahun 2018. Mereka bertujuan untuk mempengaruhi pemilihan umum di Amerika Serikat dan mengambil setiap kesempatan untuk menyerang nilai-nilai Amerika Serikat.

Berurusan Dengan Komunis

Selama beberapa tahun terakhir, Donald Trump berusaha untuk mendapatkan kesepakatan dagang yang baik dengan Tiongkok. Ini sungguh membuang-buang waktu.

Saat sebuah negara bebas berurusan dengan rezim komunis, tidak ada cara untuk mendapatkan situasi sama-sama menguntungkan. 

Robert Lighthizer melakukan pekerjaan besar bagi Presiden Ronald Reagan saat Amerika Serikat melakukan perang dagang dengan Jepang. Tetapi Jepang adalah masyarakat yang manusiawi.

Negosiasi ini dengan Komunis Tiongkok adalah sangat berbeda, dan jauh lebih sulit.

Dengan rezim komunis, kita berhadapan dengan roh jahat. Itu sebabnya semua negosiasi akan membuang-buang waktu. Donald Trump ingin bertarung seperti seorang yang bijak dan cerdas. Untuk bernegosiasi dengan rezim roh jahat, pola pikir manusia tidak akan menang. Satu-satunya jalan keluar adalah dengan memisahkan diri.

Partai Komunis Tiongkok selalu memandang Amerika Serikat sebagai musuh No. 1. Strategi Komunis Tiongkok adalah untuk melemahkan, merusak, dan kemudian menghancurkan Amerika Serikat.

Komunis melihat nilai-nilai dunia bebas sebagai ancaman terbesar. Sayangnya, Komunis Tiongkok cukup efektif dalam mencapai tujuannya.

Penangkapan George Floyd dilaporkan dipicu oleh usahanya untuk menggunakan uang kertas palsu dengan nominal 20 dolar di sebuah toko. 

Dari mana uang kertas palsu ini? Mari berharap untuk melihat hasil penyelidikan segera. 

Menurut sebuah laporan oleh USA Today pada tanggal 28 Januari, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat menyita 45 kotak uang palsu senilai usd 900.000— ”semuanya baru.”

“Uang kertas dolar palsu ditemukan pada bulan Desember di International Falls Port of Entry di Minnesota dalam pengiriman kereta api yang berasal dari Tiongkok,” kata laporan tersebut.

Pemalsuan uang kertas dengan nominal 20 dolar memiliki nilai ekonomi yang rendah kecuali jika hal tersebut adalah bagian strategi nasional. 

Dalam masyarakat yang dikendali dengan  ketat seperti Tiongkok, adalah mustahil untuk mencetak mata uang Amerika Serikat atau memproduksi dan mengekspor narkoba – seperti fentanil — tanpa keterlibatan di pejabat top.

Buku “Unrestricted Warfare” yang ditulis oleh dua kolonel di Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, memetakan strategi yang tidak konvensional untuk digunakan rezim Tiongkok dalam mengalahkan Amerika Serikat. 

Buku tersebut bukan hanya sekedar sebuah buku, tetapi sebuah cetak biru. Amerika Serikat, sebagai pemimpin dunia bebas, memiliki tanggung jawab untuk melawan rezim komunis, untuk melindungi kebebasan di dunia ini. 

Karena Amerika Serikat membela kebebasan di dunia, Amerika Serikat juga berjuang untuk kebebasan rakyat Tiongkok — sama seperti rakyat Amerika Serikat berpihak pada rakyat Hong Kong.

Ini adalah momen bersejarah. Ini bukanlah pertarungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Ini bukanlah pertarungan antar ras. Ini adalah pertarungan antara kebaikan dengan kejahatan, kebebasan dengan totaliterisme.

Sebagai orang Tionghoa-Amerika, penulis senang Amerika Serikat akhirnya memilih pertarungan benar: menghadapi ancaman terbesar terhadap kebebasan — komunisme. Diharapkan semakin banyak orang Amerika Serikat dapat melihat tanggung jawab historis negara Amerika Serikat. Diharapkan semoga suatu hari nanti anggota keluarga dan teman-teman  dapat menghirup udara kebebasan di Tiongkok, seperti yang  dilakukan di Amerika Serikat. (Vivi/asr)

Diana Zhang, Ph.D., adalah seorang penulis staf dengan pengalaman 20 tahun dalam studi di Tiongkok.Berbasis di Amerika Serikat, ia menggunakan nama samaran untuk melindungi anggota keluarganya di Tiongkok.

Video Rekomendasi :

Waspadai Kemungkinan KDRT Selama Pandemi

0

ETIndonesia- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memberikan perhatian serius terhadap kemungkinan adanya kasus KDRT yang tidak terungkap sejak pandemi dan diterapkannya kebijakan work from home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi ini bisa diakibatkan oleh hilangnya akses korban KDRT untuk melaporkan kekerasan yang dialami.

“Jika dilihat dari data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) pada 29 Februari – 10 Juni 2020 terdapat 787 kasus kekerasan terhadap perempuan (KtP) dan 523 kasus KDRT. Jumlah kasus ini menurun pada periode 1 Januari – 28 Februari 2020 yaitu 1.237 kasus KtP dan 769 KDRT,” ujar Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Vennetia R. Dannes dalam sambutannya pada acara Peningkatan Kapasitas Manajemen Penanganan Kasus KDRT dalam Situasi Pandemi Covid-19 Bagi Dinas PPPA/Kelompok Kerja Daerah BERJARAK di Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Bagian Timur Melalui Daring.

Vennetia menambahkan, meskipun jumlah kasus KtP dan KDRT menurun, hal ini justru menjadi perhatian besar Kemen PPPA karena dikhawatirkan korban KtP dan KDRT kehilangan akses untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya karena takut, ruang gerak menjadi terbatas terutama di wilayah dengan sarana dan prasarana komunikasi serta transportasi yang tidak mendukung dalam mendapatkan akses layanan. Ditambah lagi, jika pusat penyedia layanan belum bisa berfungsi secara optimal.

“Kondisi ini yang berpotensi menyebabkan laju pertambahan kasus kekerasan terhadap perempuan (KtP) dan KDRT mengalami perlambatan, dari rata-rata 21 kasus KtP per hari sebelum Penetapan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana (PPSKTDB) menjadi rata-rata 8 kasus per hari sesudah PPSKTDB. Adapun kasus KDRT dari rata-rata 13 kasus per hari sebelum PPSKTDB, turun menjadi rata-rata 5 kasus per hari sesudah PPSKTDB,” ungkap Vennetia.

Lebih lanjut Vennetia menuturkan, meskipun laju pertambahan kasus KDRT mengalami perlambatan sampai 37% dan selisih jumlah kasus mencapai 50% setelah memasuki PPSKTDB dibanding tahun sebelumnya, situasi ini belum dapat dikatakan menggembirakan. Justru diduga tingkat KDRT masih sama banyaknya dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menindaklanjuti masalah tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melakukan Peningkatan Kapasitas Manajemen Penanganan Kasus KDRT dalam Situasi Pandemi Covid-19 bagi Dinas PPPA dan lembaga penyedia layanan yang diharapkan dapat lebih pro aktif menjemput bola untuk mendapatkan laporan kasus KDRT di wilayah mereka.

Adapun lembaga penyedia layanan dimaksud, yaitu Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) di seluruh Indonesia. 

“Kemen PPPA terus berupaya memastikan hak-hak dasar perempuan dan anak selama masa pandemi dapat terpenuhi, di antaranya dengan menginisiasi Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (BERJARAK) dengan 10 Aksi, melakukan optimalisasi Layanan Psikologi Sehat Jiwa (SEJIWA), membuat Protokol Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di masa pandemi Covid-19, memberian pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak, serta melakukan sosialisasi dan edukasi melalui berbagai jenis poster pencegahan penularan Covid-19 yang disebar hingga ke tingkat desa,” ujar Vennetia. (asr)

Keterangan foto : Luangkan waktu COVID-19 untuk mempraktikkan kebiasaan komunikasi yang lebih baik dengan pasangan Anda. (Shutterstock)

https://www.youtube.com/watch?v=Pdr7ox0vyP0

Bocah Autis Ini Secara Ajaib Sembuh Setelah Mengadopsi Anjing yang Tinggal Tulang dan Sekarat di Jalan

0

Sebuah keluarga di Georgia, AS, mengadopsi seekor anjing liar yang tinggal kerangka dan sekarat di sisi jalan. Sejak saat itu putranya yang autis menjadi banyak bicara dan ceria. Kisah anjing dan anak laki-laki ini sangat menyentuh!

“Kosakata Jonny sangat terbatas … Tapi sejak Xena datang ke rumah kami, Johnny terus berbicara. Dia mengikutinya dalam perjalanan pulang dari sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumahnya,” kata ibunya Linda Hickey memposting di Facebook-nya. “Johnny, seperti kebanyakan anak autis, selalu menyendiri dan tidak suka orang lain mendekat. Ketika saya melihat Xena berbaring di pangkuan Johnny di mobil, Johnny tersenyum bahagia, menciumnya, dan memeluknya, mataku penuh air mata. “

Pada 15 September 2012, organisasi penyelamatan hewan Friends of DeKalb Animals di Georgia, AS, melihat ‘bangkai’ anjing di pinggir jalan. ‘Bangkai’ anjing itu tampak seperti kerangka yang dibungkus kulit, sangat kurus seolah tidak ada daging atau otot sama sekali.

Petugas penyelamat menemukan bahwa anjing itu masih bernafas, jadi ia segera mengirimnya ke dokter hewan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan, itu jenis anjing campuran dari terrier Staffordshire dan Pit bull, yang baru berumur 4 bulan. Dokter hewan menduga bahwa anjing itu kemungkinan dikurung dalam kandang tak lama setelah lahir, dan selama itu dia tidak pernah diberi makan.

Pada saat itu, anjing malang itu hanya berbobot 2,54 kg. Setelah dirawat dengan baik oleh Friends of DeKalb Animals, mereka tidak banyak berharap untuk segera pulih, jadi Kaczynski orang yang pertama kali menyelamatkannya memberi nama “Xena the Warrior Puppy”.

Kisah pemulihan Xena yang ajaib dengan cepat menyebar melalui Facebook dan media sosial lainnya. Pendonor dari seluruh dunia dengan murah hati menyumbangkan uang, berharap dapat menyediakan sejumlah dana untuk anjing ajaib yang berani ini.

Pada bulan Februari 2013, sebuah keluarga bernama Linda Hickey dari Georgia mendengar tentang kisah Xena, datang ke penampungan hewan untuk melihat anjing itu, dan membawanya pulang untuk mencoba memelihara, tak lama kemudian mereka memutuskan untuk mengadopsinya secara resmi. Jadi pada tanggal 25 Maret, Xena dengan senang hati mengikuti Linda Hickey ke rumah baru di mana mereka sudah mengadopsi dua anjing.

Meskipun sudah ada dua anjing yang diadopsi dalam keluarga Hickey, kedatangan Xena telah benar-benar mengubah kehidupan anak kecilnya Johnny.

Johnny adalah anak autis yang jarang berbicara di rumah. Kadang-kadang, dia berbicara dengan kata-kata yang tidak jelas, sehingga orangtuanya tidak tahu apa yang ingin ia ungkapkan.

Namun, kedatangan Xena benar-benar telah mengubah Johnny, yang membuat ibunya Linda sangat emosional.

“Saya yakin bahwa Tuhan mengatur agar Xena datang ke rumah saya hanya untuk Johnny,” katanya.

“Dulu aku menghabiskan ribuan dollar untuk fisioterapi Johnny. Aku percaya bahwa saat Johnny melihat Xena di ruang tamu saya pada 11 Februari, fisioterapi terbaik di dunia dimulai di rumah kami.” Linda menulis di halaman Facebook-nya.

Benar-benar seperti kata Linda, Johnny segera menjadi lebih dan lebih percaya diri dengan keberadaan Xena di sisinya, tidak disadari perbendaharaan katanya meningkat, dan dia mampu berkomunikasi dan berkomunikasi dengan lebih banyak orang.

Pemulihan yang luar biasa pada Johnny telah menggerakkan orangtuanya, dan mereka telah memulai banyak kegiatan, berharap dapat mempromosikan kisah Johnny dan Xena untuk memberi manfaat bagi anak lainya yang juga dengan kondisi autis.

Xena yang hidupnya diselamatkan dan secara ajaib menyembuhkan autis Johnny, telah mendapatkan banyak penghargaan dalam kegiatan berbagai organisasi di Amerika.

Johnny dan Xena sejak saat itu telah menjadi bintang, dan mereka sehat dan bahagia, dan menjalani kehidupan dengan penuh kegembiraan.

Setelah kisah Johnny dan Xena menjadi terkenal, Linda memulai kegiatan penggalangan dana dengan organisasi terkait untuk berkontribusi dalam penyelamatan lebih banyak anjing liar. (yn)

Sumber: Theepochtimes

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/WbU5H-_Uzpw